Gambar 7. Tide gauge valeport 740
3.2.2 Data Sampel Coring
Data sampel coring diperoleh dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan PPPGL. Pengambilan sampel tersebut dilakukan pada
pertengahan bulan Maret sampai dengan awal bulan April tahun 2010. Peralatan yang digunakan dalam pengambilan contoh sedimen permukaan dasar laut adalah
Gravity core dan grab sampler Gambar 8. Spesifikasi dari gravity core yang digunakan dapat terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Spesifikasi gravity core
No Spesifikasi
Satuan Alat 1
Diameter tabung 2,5 inchi
2 Panjang
100 cm 3
Pemberat 60 kg
4 Panjang kabel
150 m 5
Penggerak winch penggerak mesin
Penggunaan gravity core dan grab sampler bergantung pada kondisi sedimen di lokasi pengambilan sampel. Penggunaan kedua peralatan dalam
pengambilan sampel juga dilakukan untuk mendapatkan hasil sampel sedimen
yang maksimal, sehingga data yang dihasilkan dapat mewakili dan menginterpretasikan sebaran sedimen di perairan Selat Sunda.
Gambar 8. Peralatan sampling sedimen pada kapal survei PPPGL; agravity core, b grab sampler
3.2.3 Data Pemeruman
Pengambilan data akustik atau pemeruman dilakukan dengan menggunakan instrumen SEA BEAM 1050 D multibeam sonar yang dioperasikan
dengan frekuensi 50 kHz. Sebelum dilakukan pemeruman, kapal yang digunakan harus dilakukan koreksi offset, yaitu penentuan titik referensi kapal. Nilai offset
dari setiap sensor yang digunakan harus dihitung terhadap center line. Nilai offset tersebut penting untuk melakukan koreksi dari beberapa sensor yang digunakan
terhadap sumbu salib kapal. Berikut merupakan offset dari multibeam ELAC SEA BEAM 1050 D, DGPS Sea star 8200 VB yang digunakan untuk penentuan posisi
kapal dengan metode Real Time Differensial GPS RTDGPS dan Coda Octopus F180
yang berfungsi untuk melakukan koreksi terhadap pengaruh perubahan vertikal pada beam heading, pitching dan rolling Gambar 9.
a b
Gambar 9. Posisi offset sensor pada Kapal Baruna Jaya IV
Coda Octopus F180 diasumsikan berada tepat pada posisi center line. Mekanisme koreksi offset dilakukan dengan pendekatan jarak dari masing-masing
instrumen tersebut dibuat nol sehingga ketiga instrumen tersebut diasumsikan berhimpit Djunarsjah, 2005. Pada sumbu x nilai -0,530 m artinya posisi offset
Seastar 8200 VB digeser ke arah kiri sejauh 0,530 m sedangkan pada sumbu z, draft transduser dinaikan sejauh 3,40 m sehingga diasumsikan berhimpit pada
center line. Sistem navigasi yang digunakan dalam Kapal Baruna Jaya IV diatur dalam perangkat lunak Hypack yang secara langsung terhubung dengan sistem
akuisisi data multibeam ELAC SEA BEAM 1050D. Pengambilan sampel sedimen atau coring dilakukan oleh Pusat Penelitian
dan Pengembangan Geologi Kelautan PPPGL pada pertengahan bulan Maret sanpai dengan awal bulan Mei 2010. Pengambilan sampel sedimen tersebut
dilakukan dengan menggunakan Gravity core dan grab sampler. Secara umum
alat yang digunakan untuk mendapatkan data dan pengolahannya pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini:
Tabel 3. Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Perangkat Keras
Perangkat lunak Multibeam Sonar SEA BEAM 1050 D
MB System Basis Linux Personal Computer PC
Generic Mapping Tool GMT Gravity core
Caris HIPS SIPS 6.1 Grab sampler
ArcGis 7.2 Microsoft Excel 2007
Akuisisi data multibeam dilakukan menggunakan perangkat lunak Hydrostar. Data yang telah diakuisisi selanjutnya diolah menggunakan perangkat
lunak CARIS HIPS and SIPS 6.1 dan MB Systems. Perangkat lunak CARIS HIPS and SIPS 6.1 digunakan untuk mengolah nilai kedalaman sehingga didapatkan
produk akhir berupa peta batimetri yang divisualisasikan menggunakan perangkat lunak Generic Mapping Tool GMT baik secara dua dimensi maupun tiga
dimensi. Perangkat lunak MB Systems digunakan untuk melakukan klasifikasi dasar perairan dengan mencocokan nilai amplitudo yang sudah diinterpolasi
dengan data hasil coring. Informasi yang telah didapatkan kemudian digunakan sebagai informasi utama dalam perencanaan peletakan tiang jembatan. Gambar
10 merupakan diagram alir sistem akuisisi dan pengolahan data multibeam ELAC SEABEAM 1050D.
Gambar 10. Diagram alir perolehan data multibeam sonar
3.3. Pemrosesan Data 3.3.1 Pemrosesan Data Pasang Surut