Klasifikasi Dasar Perairan TINJAUAN PUSTAKA

Wentworth 1922 mengklasifikasikan jenis sedimen berdasarkan ukurannya menjadi 6 jenis. Tabel 1. Jenis sedimen dan ukurannya Nama Partikel Ukuran mm Sedimen Nama Batu BongkahBoulder 256 Gravel Konglomerat dan Bereaksi berdasarkan kebundaran partikel KerakalCobble 64-256 Gravel KerikilPebble 2-64 Gravel PasirSand 0.0625-2 Sand Sandstone LanauSilt 0.0039-0.0625 Silt Batu Lanau LempungClay 0.0039 Clay Batu Lempung

2.5. Klasifikasi Dasar Perairan

Informasi mengenai tipe dasar perairan termasuk vegetasi perairan secara umum dapat digambarkan pada sinyal dan sebaran spasial echo, dimana sinyal ini dapat disimpan dan divalidasi dengan posisi objek yang diperoleh menggunakan Global Positioning System GPS. Verifikasi hasil sampel dasar perairan harus diobservasi melalui penyelaman atau dengan menggunakan kamera bawah air underwater camera yang harus direkam bersamaan dengan akuisisi data akustik sehingga pada saat verifikasi data yang ada dapat digunakan untuk membandingkan tipe dasar perairan yang belum diketahui Burczynski, 2002. Nilai dari sinyal echo selain bergantung pada tipe dasar perairan khususnya kekasaran dan kekerasan juga bergantung pada parameter alat seperti frekuensi dan transducer beam width Burczynski, 2002. Kloser et al., 2001 dan Schlagintweit 1993 mengamati klasifikasi dasar laut dengan frekuensi akustik yang berbeda. Dasar perairan yang memiliki ciri-ciri yang sama, perbedaan indeks kekasaran diamati berdasarkan perbedaan dua frekuensi yang mereka gunakan. Selanjutnya, Schlagintweit 1993 menemukan bahwa perbedaan yang timbul dari frekuensi 40 dan 208 kHz disebabkan oleh perbedaan penetrasi dasar laut berdasarkan frekuensi pada berbagai tipe dasar perairan. Kagesten 2008 menjelaskan bahwa klasifikasi sedimen dapat dilakukan dengan menganalisis nilai amplitudo, yaitu kuatnya intensitas sinyal suara yang diterima oleh receiver dalam bentuk energi listrik backscatter. Multibeam sonar memiliki kemampuan untuk membedakan dasar laut melalui analisis nilai amplitudo, sedimen yang keras akan memantulkan nilai amplitudo yang tinggi yang dipengaruhi oleh tingkat kekerasan dan kekasaran dasar tersebut. Analisis terhadap amplitudo dari gelombang suara yang kembali dapat menghasilkan informasi mengenai struktur dan kekerasan dari dasar laut. Amplitudo dari Multibeam sonar mempunyai sapuan dan detail yang lebih baik dibanding dengan single beam, namun proses pengolahan data lebih kompleks. Berdasarkan penjelasan tersebut besaran amplitudo dapat dihitung dengan persamaan 3. , I = Intensity [Wm 2 ], I = 10 12 Wm 2 …………………..3

2.6. Ketentuan Pembangunan Jembatan