Gambar 2 Pengambilan contoh uji serbuk.
b. Pelarut Organik
Pelarut organik teknis yang digunakan terdiri dari 3 jenis, yaitu pelarut non
polar n-heksan, pelarut semipolar etil asetat dan pelarut polar metanol. Sebelum digunakan, masing-masing pelarut terlebih dahulu dimurnikan dengan
metode penyulingan pada titik didih masing-masing pelarut.
3.3.2 Ekstraksi
Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi secara berkesinambungan dengan menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan metanol Gambar 3.
Metode maserasi dilakukan dengan merendam contoh uji serbuk sebanyak 20 g dalam 100 mL pelarut atau dengan perbandingan serbuk dan pelarut 1:5 ke dalam
pelarut n-heksan selama 24 jam pada suhu kamar, kemudian disaring. Perendaman dan penyaringan dilakukan beberapa kali dengan jumlah pelarut yang sama
hingga cairan hasil perendaman kelihatan tidak berwarna lagi bening. Setelah itu, residunya direndam dengan pelarut etil asetat hingga bening dan direndam
kembali dengan metanol hingga bening. Teknik ekstraksi dilakukan dengan
pengulangan sebanyak 3 kali. Selanjutnya setiap cairan hasil perendaman dipekatkan dengan evaporator putar bervakum dengan suhu 40 °C, tekanan 400
mmHg, dan kecepatan putaran tingkat 4 untuk memisahkan pelarut dan ekstrak pekat. Ekstrak pekat kemudian dikeringkan dalam oven bersuhu 40 °C selama 24
jam lalu ditimbang bobotnya untuk mendapatkan kadar ekstrak.
Serbuk berbagai bagian pohon Mindi
Ekstraksi dengan n-heksan Ekstrak n-heksan
Residu serbuk Ekstraksi dengan etil asetat
Ekstrak etil asetat Residu serbuk
Ekstraksi dengan metanol Ekstrak metanol
Residu serbuk Gambar 3 Proses ekstraksi maserasi bersinambung.
3.3.3 Pengujian
Pengujian yang dilakukan meliputi pengukuran kadar ekstrak, uji antioksidan dengan metode DPPH, dan uji fitokimia.
a. Kadar Ekstrak
Ekstrak basah hasil pemekatan dari masing-masing jenis pelarut diambil sebanyak 5 mL dan dimasukkan ke dalam wadah aluminium yang telah diketahui
bobotnya. Ekstrak dan wadah ditimbang lalu dikeringkan pada suhu 103 ± 2 °C selama 12 jam. Selanjutnya wadah dan ekstrak kering ditimbang. Kandungan
ekstraktif kayu dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Kadar Ekstrak
Keterangan: Wa = Bobot kering oven ekstrak kayu g
Wb = Bobot kering oven serbuk kayu yang digunakan g
b. Kelarutan Kayu dalam Air Panas