10 Keterangan;
Ti = Keterbukaan tajuk
Tn = Bobot pada masing-masing titik pengukuran
N = Jumlah titik pengukuran
1.4. Pengukuran  intensitas  cahaya  matahari:  Pengukuran  intensitas  cahaya
matahari menggunakan Lux meter dengan 3 waktu  yaitu; pagi pukul 07.00- 08.00,  siang  pukul  12.00-13.00  dan  sore  pukul  16.00-17.00  selama  tiga
hari. Lux meter diletak diatas permukaan tanah setinggi 75 cm.
2. Parameter pertumbuhan tanaman kunyit
2.1. Parameter  pertumbuhan  tanaman  kunyit  pada  penelitian  pengaruh  alelopati
daun  dan  ranting  jabon  terhadap  pertumbuhan,  produksi  rimpang  dan kandungan kurkumin tanaman kunyit, terdiri atas:
2.1.1 Tinggi tanaman, jumlah anakan, dan jumlah daun dari umur 22-26 minggu
setelah tanam MST 2.1.2
Diameter batang, lebar daun, dan panjang daun pada umur 23 MST 2.1.3
Bobot rimpang dan kandungan kurkumin pada umur 26 MST dan 35 MST 2.2.
Parameter pertumbuhan tanaman kunyit pada penelitian pengaruh pemupukan terhadap  pertumbuhan,  produksi  rimpang,  kandungan  kurkumin  tanaman
kunyit di bawah tegakan jabon, terdiri atas: 2.2.1 Tinggi tanaman, jumlah anakan dan jumlah daun dari umur 1-5 BST
2.2.2 Diameter batang, lebar daun dan panjang daun pada umur 5 BST 2.2.3 Bobot rimpang pada umur 6 BST, 7 BST, dan 8 BST
2.2.4 Kandungan kurkumin pada umur 6 BST, 7 BST, dan 8 BST
Analisis Data
Hasil  pengamatan  kemudian  dianalisis  dengan  menggunakan  program SAS  Statistical  Analysis  System  versi  9.1  sehingga  diperoleh  analisis
keragamannya. Apabila  dalam  sidik  ragam  pada  taraf  α  0.05  perlakuan
menunjukkan  pengaruh  nyata,  maka  dilanjutkan  dengan  uji  lanjut  Duncan  untuk mengetahui sejauh mana perbedaan nilai rata-rata perlakuan.
3 HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian  agroforestri  tanaman  kunyit  C.  domestica  di  bawah  tegakan jabon  A.  cadamba  terdiri  atas    :  pengaruh  alelopati  daun  dan  ranting  jabon
terhadap  pertumbuhan,  produksi  rimpang  dan  kandungan  kurkumin  tanaman kunyit,    pengaruh  pemupukan  terhadap  pertumbuhan,  produksi  rimpang,
kandungan  kurkumin  tanaman  kunyit  di  bawah  tegakan  jabon,  dan  arsitektur perakaran pohon jabon memberikan beberapa hasil penelitian.
11
3.1 Pengaruh  Alelopati  Daun  dan  Ranting  Jabon  Terhadap  Pertumbuhan,
Produksi Rimpang dan Kandungan Kurkumin Tanaman Kunyit Pertumbuhan tanaman kunyit
Hasil  analisis  sidik  ragam  perlakuan  ekstrak  daun  dan  ranting  jabon terhadap parameter tinggi  tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, lingkar  batang,
lebar daun, panjang daun, dan berat rimpang tanaman kunyit pada umur 26 MST dan  umur  35  MST  disajikan  pada  Tabel  3.    Perlakuan  ekstrak  daun  dan  ranting
jabon terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, lingkar batang, lebar daun,  panjang  daun,  dan  berat  rimpang  tanaman  kunyit  pada  umur  26  MST  dan
umur  35  MST  menunjukkan  semua  aplikasi  ekstrak  daun  dan  ranting  jabon  ke tanaman kunyit tidak pengaruh nyata,  diduga kandungan kimia daun dan ranting
jabon tidak bersifat senyawa alelopati.
Tabel  3  Rekapitulasi  hasil  analisis  sidik  ragam  parameter  tanaman  kunyit C. domestica
Parameter Perlakuan
F hitung KK
Tinggi tanaman Ekstrak daun
Ekstrak Ranting Interaksi daun dan ranting
0.89
tn
0.85
tn
0.06
tn
3.61
Jumlah daun Ekstrak daun
Ekstrak Ranting Interaksi daun dan ranting
0.47
tn
0.82
tn
0.35
tn
10.80
Jumlah anakan Ekstrak daun
Ekstrak Ranting Interaksi daun dan ranting
0.76
tn
0.64
tn
0.22
tn
14.87
Lingkar batang Ekstrak daun
Ekstrak Ranting Interaksi daun dan ranting
0.94
tn
0.84
tn
0.35
tn
7.24
Panjang daun Ekstrak daun
Ekstrak Ranting Interaksi daun dan ranting
0.64
tn
0.83
tn
0.56
tn
4.43
Lebar daun Ekstrak daun
Ekstrak Ranting Interaksi daun dan ranting
0.63
tn
0.79
tn
0.61
tn
5.55
Berat rimpang umur 6 BST Ekstrak daun
Ekstrak Ranting Interaksi daun dan ranting
0.58
tn
0.97
tn
0.94
tn
22.26
Berat rimpang umur 8 BST Ekstrak daun
Ekstrak Ranting Interaksi daun dan ranting
0.77
tn
0.36
tn
0.73
tn
21.87
Keterangan : tn : tidak nyata pada taraf 5, KK : koefisien keragaman
Tanaman  berkayu  yang  dilaporkan  bersifat  alelopati  antara  lain:  Acasia spp.,  Albizzia  lebbeck,  Eucalyptus  spp.,  Grewia  optiva,  Glirycidia  sepium,
Leucaena  leucocephala ,  Moringa  oleifera,  Populus  deltoides,  Abies  balsamea,
Picea  mariana ,  Pinus  divaricata,  P.  recinosa,  dan  Thuja  occidentalis  disajikan
12 pada  Lampiran  3
Coder  dan  Warnell  1999. Menurut  Junaedi  et  al.  2006
alelopati  yang  dihasilkan  dari  tanaman  berkayu  dapat  dimanfaatkan  dalam pertanaman  sistem  wanatani  agroforestry  serta  dalam  pengendalian  gulma,
patogen, ataupun hama.
Hasil  pengamatan  parameter  pertumbuhan  tanaman  kunyit  perlakuan ekstrak  daun  dan  ranting  jabon  disajikan  pada  Tabel  4,  5,  dan  6.    Pada  Tabel  4
terlihat semua perlakuan ekstrak daun dan ranting jabon tidak beda nyata dengan kontrol.    Rata-rata  tinggi  tanaman  kunyit  perlakuan  ekstrak  daun  dan  ranting
jabon  pada  pengamtan  1-5  MSA  berkisar  112-123  cm.    Data  Tabel  4 memperlihatkan ekstrak  daun jabon dengan konsentrasi  tinggi  9 g l
-1
D3 masih menunjukkan  kecenderungan  positif  terhadap  tinggi  tanaman  kunyit.    Hasil
analisis  daun  jabon  diduga  tidak  terdapat  kandungan  kimiawi  yang  bersifat alelopati.    Kandungan  kimiawi  daun  jabon  terbesar  adalah  Limonene  dan
Spiroandrost  dengan  konsentrasi  masing-masing  12.5  10.5  Lampiran  2. Kandungan  kimiawi  tersebut  digunakan  sebagai  bahan  antibiotik.    Menurut
Krisnawati  et  al.  2007  ekstrak  daun  jabon  dapat  digunakan  dan  berfungsi sebagai obat kumur.
Data  Tabel  4  juga  memperlihatkan  interaksi  serasah  dan  ranting  jabon dengan  konsentrasi  tinggi  D3R2  terdapat  kecenderungan  positif  pada
pertumbuhan  tanaman  kunyit.    Pelakuan  ekstrak  daun  dan  ranting  jabon menunjukkan tidak terdapat pengaruh penghambatan pertumbuhan tinggi tanaman
kunyit.    Pengamatan  3  minggu  setelah  aplikasi  MSA  pertumbuhan  tinggi tanaman kunyit bertambah pada semua perlakuan ekstrak daun dan ranting jabon.
Tidak  terdapat  pertumbuhan  tinggi  tanaman  kunyit  pada  pengamatan  4  MSA, karena 4 MSA tanaman kunyit telah masuk fase pembentukan rimpang.
Tabel 4  Pengaruh ekstrak daun dan ranting jabon terhadap tinggi tanaman kunyit C. domestica
Perlakuan Tinggi tanaman cm
MSA 1
2 3
4 5
a
D0R0 115.2
a
116.8
a
115.2
a
117.5
a
121.0
a
121.0
a
D0R1 116.7
a
118.6
a
116.9
a
118.4
a
120.6
a
120.6
a
D0R2 117.3
a
119.5
a
117.3
a
119.2
a
119.4
a
119.4
a
D1R0 116.4
a
118.3
a
116.5
a
118.3
a
120.3
a
120.3
a
D1R1 117.0
a
118.7
a
117.8
a
121.2
a
121.4
a
121.4
a
D1R2 115.0
a
117.8
a
115.3
a
114.0
a
114.8
a
114.8
a
D2R0 118.0
a
119.2
a
118.8
a
118.8
a
120.8
a
120.8
a
D2R1 117.0
a
115.3
a
113.8
a
116.5
a
115.7
a
115.7
a
D2R2 116.7
a
117.4
a
116.0
a
116.4
a
117.1
a
117.1
a
D3R0 113.2
a
115.2
a
112.2
a
111.8
a
113.8
a
113.8
a
D3R1 120.3
a
123.0
a
121.2
a
122.2
a
122.3
a
122.3
a
D3R2 116.0
a
118.7
a
116.3
a
118.0
a
119.3
a
119.3
a
Keterangan  :  Angka-angka  yang  diikuti  huruf  yang  sama  pada  kolom  yang  sama  menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5