Arsitektur Perakaran Pohon Jabon
                                                                                12 pada  Lampiran  3
Coder  dan  Warnell  1999. Menurut  Junaedi  et  al.  2006
alelopati  yang  dihasilkan  dari  tanaman  berkayu  dapat  dimanfaatkan  dalam pertanaman  sistem  wanatani  agroforestry  serta  dalam  pengendalian  gulma,
patogen, ataupun hama.
Hasil  pengamatan  parameter  pertumbuhan  tanaman  kunyit  perlakuan ekstrak  daun  dan  ranting  jabon  disajikan  pada  Tabel  4,  5,  dan  6.    Pada  Tabel  4
terlihat semua perlakuan ekstrak daun dan ranting jabon tidak beda nyata dengan kontrol.    Rata-rata  tinggi  tanaman  kunyit  perlakuan  ekstrak  daun  dan  ranting
jabon  pada  pengamtan  1-5  MSA  berkisar  112-123  cm.    Data  Tabel  4 memperlihatkan ekstrak  daun jabon dengan konsentrasi  tinggi  9 g l
-1
D3 masih menunjukkan  kecenderungan  positif  terhadap  tinggi  tanaman  kunyit.    Hasil
analisis  daun  jabon  diduga  tidak  terdapat  kandungan  kimiawi  yang  bersifat alelopati.    Kandungan  kimiawi  daun  jabon  terbesar  adalah  Limonene  dan
Spiroandrost  dengan  konsentrasi  masing-masing  12.5  10.5  Lampiran  2. Kandungan  kimiawi  tersebut  digunakan  sebagai  bahan  antibiotik.    Menurut
Krisnawati  et  al.  2007  ekstrak  daun  jabon  dapat  digunakan  dan  berfungsi sebagai obat kumur.
Data  Tabel  4  juga  memperlihatkan  interaksi  serasah  dan  ranting  jabon dengan  konsentrasi  tinggi  D3R2  terdapat  kecenderungan  positif  pada
pertumbuhan  tanaman  kunyit.    Pelakuan  ekstrak  daun  dan  ranting  jabon menunjukkan tidak terdapat pengaruh penghambatan pertumbuhan tinggi tanaman
kunyit.    Pengamatan  3  minggu  setelah  aplikasi  MSA  pertumbuhan  tinggi tanaman kunyit bertambah pada semua perlakuan ekstrak daun dan ranting jabon.
Tidak  terdapat  pertumbuhan  tinggi  tanaman  kunyit  pada  pengamatan  4  MSA, karena 4 MSA tanaman kunyit telah masuk fase pembentukan rimpang.
Tabel 4  Pengaruh ekstrak daun dan ranting jabon terhadap tinggi tanaman kunyit C. domestica
Perlakuan Tinggi tanaman cm
MSA 1
2 3
4 5
a
D0R0 115.2
a
116.8
a
115.2
a
117.5
a
121.0
a
121.0
a
D0R1 116.7
a
118.6
a
116.9
a
118.4
a
120.6
a
120.6
a
D0R2 117.3
a
119.5
a
117.3
a
119.2
a
119.4
a
119.4
a
D1R0 116.4
a
118.3
a
116.5
a
118.3
a
120.3
a
120.3
a
D1R1 117.0
a
118.7
a
117.8
a
121.2
a
121.4
a
121.4
a
D1R2 115.0
a
117.8
a
115.3
a
114.0
a
114.8
a
114.8
a
D2R0 118.0
a
119.2
a
118.8
a
118.8
a
120.8
a
120.8
a
D2R1 117.0
a
115.3
a
113.8
a
116.5
a
115.7
a
115.7
a
D2R2 116.7
a
117.4
a
116.0
a
116.4
a
117.1
a
117.1
a
D3R0 113.2
a
115.2
a
112.2
a
111.8
a
113.8
a
113.8
a
D3R1 120.3
a
123.0
a
121.2
a
122.2
a
122.3
a
122.3
a
D3R2 116.0
a
118.7
a
116.3
a
118.0
a
119.3
a
119.3
a
Keterangan  :  Angka-angka  yang  diikuti  huruf  yang  sama  pada  kolom  yang  sama  menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5
                                            
                