30
e. Penentuan populasi cendawan pada biji Fardiaz, 1982
Untuk menentukan populasi cendawan yang menyerang biji jarak pagar, dilakukan isolasi berdasarkan metode pengenceran berderet yang dilanjutkan
dengan metode cawan tuang pada media PCA Plate Count Agar. Metode
pengenceran berderet dilakukan dari pengenceran 1:10 10
-1
sampai dengan 1:10 10
-5
. Sebanyak 1 g sampel biji jarak yang telah dihaluskan berasal dari setiap ulangan, ditempatkan di dalam tabung reaksi yang telah berisi 9 ml
larutan NaCl 0.85 steril, Dengan demikian diperoleh pengenceran 10
-1
. Tabung reaksi tersebut digoyang dengan mesin pengocok hingga suspensinya
homogen dan selanjutnya dibiarkan hingga mengendap. Kemudian 1 ml suspensi diambil dengan menggunakan micropipet dan ditempatkan di dalam
tabung reaksi yang telah berisi 9 ml larutan NaCl 0.85 steril sehingga diperoleh pengenceran 10
-2
. selanjutnya dengan cara yang sama dibuat seri pengenceran sampai dengan 10
-5
. sebanyak 1 ml dari setiap faktor pengenceran dipindahkan dengan pipet ke setiap cawan petri diameter 9 cm,
kemudian dituangkan ± 15 ml media PCA ± 40
o
C. Setiap faktor pengenceran dibuat 2 cawan Petri 2 sub ulangan dan diinkubasikan dengan posisi terbalik
pada suhu ± 30-32
o
C selama 2-3 hari. f. Warna
Pengukuran warna dilakukan dengan menggunakan alat Color reder 10 dengan metode hunter color. Pengukuran dimulai dengan menghidupkan alat tersebut
pada posisi ON, selanjutnya buah biji yang akan diamati pada tempatkan buah sample lubang yang berfungsi untuk deteksi warna. Ketika posisi
dudah tepat selanjutnya tekan tombol start dan lakukan pencatatan nilai L a b. Penentuan warna buah jarak dilakukan dengan mengukur buah utuh pada
bagian pangkal, tengah dan ujung yang dilakukan sebanyak 3 kali ulangan pada setiap pengamatan. Nilai hunter L menunjukan kecerahan lightness
yang bergerak dari 0 – 100. Nilai hunter a menunjukan warna kromatik campuran merah hijau yang nilainya bergerak dari positif 0-100 untuk warna
merah sampai dengan 0-80 untuk warna hijau. Nilai hunter b menunjukan warna kromatik campuran biru kuning yang nilainya bergerak dari positip 0-
31 70 untuk warna kuning sampai negatif 0-70 untuk warna biru. Nilai hunter a
dan b merupakan indikasi perubahan warna hijau ke merah kuning. Nilai a negatif menunjukan warna hijau nilai a positif menunjukan warna kuning
sedangkan nilai b negatif menunjukan warna biru. Munurut Mohsenin 1984 metode Munsell merupakan metode berdasarkan tiga notasi Munsell yaitu Hue
hijau, merah, biru dan kuning, value nilai L atau kecerahan yang bergerak dari dark atau gelap sampai lightbright atau cerah dan chroma saturasi atau
tingkat kandungan warna yang bergerak dari weak atau muda sampai vivid strong atau tua. Nilai notasi tersebut selanjutnya diplotkan pada Munsell color
chart Gambar 4
Gambar 4 Munsell color chart
32
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Tanaman Jarak Pagar