Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

ruang publik sedang mengalami transformasi. Karena merupakan arena terbuka, ia sedang menjadi ranah yang diperebutkan untuk dibentuk menjadi apa saja. Herry, B. – Priyono, SJ: 2010. Meskipun terpampang jelas dan nyata pada UU no 32 tahun 2002 bahwa frekuensi adalah milik kita sebagai publik dan media harus menggunakannya untuk kepentingan publik, sayangnya tidak semua orang sadar dan mengetahui hal ini. Penonton tayangan “Kamulah Takdirku” kebanyakan adalah remaja putri berusia 17-19 tahun yang mengidolakan sosok Raffi Ahmad sebagai Public Figure tampan yang sering muncul di Televisi. Setiap dari mereka kemudian membicarakan terus tentang tayangan ini dengan teman-temannya dan menjadi topik obrolan yang hangat saat itu. Tidak hanya sampai disitu, mereka menjadi berandai akan mengalami resepsi pernikahan yang serupa. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah mereka tahu, ada hak-hak mereka yang terabaikan atas tayangan ini. Apakah mereka memahami bahwa frekuensi yang digunakan televisi ini sesungguhnya adalah hak milik mereka, yang seharusnya diisi dengan tayangan yang memperkaya pengetahuan mereka. SMA Swasta Taman Siswa merupakan salah satu sekolah yang terdapat di kota Tebing Tinggi. Siswa-siswanya berasal dari daerah yang berbeda di penjuru kota Tebing Tinggi dengan kebiasaan yang berbeda pula. Seperti halnya anak remaja kota kecil lainnya yang tidak memiliki fasilitas Mall ataupun Bioskop, maka hiburan yang dimiliki mereka kebanyakan adalah televisi. Berbeda dengan anak remaja kota besar yang cenderung menghabiskan waktu senggang di Mall atau bertemu langsung dengan idolanya. Karena itu peneliti tertarik untuk meneliti siswa-siswi SMA Swasta Taman Siswa Tebing Tinggi. Berdasarkan uraian latar diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti, “Tingkat Pengetahuan Siswa Terhadap Disfungsi Frekuensi Pada Tayangan “Kamulah Takdirku” di SMA Swasta Taman Siswa, Kota Tebing Tinggi ”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti lebih lanjut yaitu : “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Siswa Terhadap Disfungsi Frekuensi Pada Tayangan “Kamulah Takdirku” di SMA Swasta Taman Siswa, Kota Tebing Tinggi ”.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut, yaitu: 1. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 2. Sampel penelitian adalah Siswa SMA Swasta Taman Siswa Tebing Tinggi. 3. Penelitian berfokus untuk mengetahui Bagaimana pengetahuan Siswa SMA Swasta Taman Siswa Tebing Tinggi terhadap frekuensi sebagai ruang publik lewat tayangan Kamulah Takdirku.

4. Waktu penelitian dimulai dari bulan Desember 2014

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menggambarkan pengetahuan Siswa SMA Swasta Taman Siswa Tebing Tinggi mengenai frekuensi sebagai ruang publik sesuai UU nomor 32 tahun 2002. 2. Untuk mendeskripsikan disfungsi frekuensi sebagai ruang publik melalui tayangan live „Kamulah Takdirku”. 3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Siswa SMA Swasta Taman Siswa Tebing Tinggi terhadap disfungsi frekuensi sebagai ruang publik.

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitiannya, maka manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat penelitian secara akademis, yaitu: Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya keanekaragaman wacana penelitian di departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU dan diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pemikiran bagi pembacanya. 2. Manfaat penelitian secara teoritis, yaitu: Penelitian diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan bagi peneliti, mahasiswa, serta masyarakat luas mengenai frekuensi sebagai ruang publik. 3. Manfaat penelitian secara praktis, yaitu: Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan dan masukan bagi masyarakat agar memahami frekuensi sebagai ruang publik.

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori

Dalam suatu penelitian teori memiliki peran sebagai pendorong pemecahan masalah. Setiap penelitian sosial memerlukan teori, karena salah satu unsur yang paling besar peranannya dalam penelitian adalah teori Singarimbun, 1995: 37. Adapun teori yang relevan untuk penelitian ini yaitu Komunikasi, Komunikasi Massa, Televisi, Frekuensi, Tayangan dan Ruang Publik.

2.1.1 Komunikasi

Secara epistemologi istilah kata komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari bahasa latin yakni communication dari sumber kata communis yang berarti “sama”. Sama dalam arti kata ini bias di interpretasikan dengan pemaknaannya adalah sama makna. Jadi secara sederhana dalam proses komunikasi yang terjadi adalah bermuara pada usaha untuk mendapatkan kesamaan makna atau pemahaman pada subjek yang melakukan proses komunikasi tersebut. Sedangkan menurut Berelson dan Steiner 1964 komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi. Keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. . Amir, dkk, 2010:1 Sifat komunikasi meliputi komunikasi verbal dan nonverbal. Tatanan komunikasi meliputi intrapribadi, antarpribadi, kelompok massa, dan media. Tujuan komunikasi bisa terdiri dari soal mengubah sikap, opini, perilaku masyarakat, dan lainnya. Sementara itu, fungsi komunikasi adalah menginformasikan, mendidik dan memengaruhi. Teknik komunikasi terdiri dari

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Swasta Kristen Immanuel Medan Kelas VIII Terhadap Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAPZA Tahun 2011

0 50 68

Tingkat Pengetahuan Siswa SMA Dharma Pancasila Tentang Perokok Pasif

2 55 63

Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Swasta Kristen Immanuel Medan Kelas VIII Terhadap HIV/AIDS Tahun 2011

0 56 84

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA DI SURABAYA TENTANG PROGRAM PENSI ( Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Siswa SMAN Surabaya Tentang Program PENSI di Sekolah).

0 0 94

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA DI SURABAYA TENTANG PROGRAM PENSI( Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Siswa SMAN Surabaya Tentang Program PENSI di Sekolah).

0 1 94

Disfungsi Frekuensi Milik Publik & Tingkat Pengetahuan Siswa (Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Siswa Terhadap Disfungsi Frekuensi Pada Tayangan “Kamulah Takdirku” di SMA Swasta Taman Siswa, Kota Tebing Tinggi)

0 0 8

Disfungsi Frekuensi Milik Publik & Tingkat Pengetahuan Siswa (Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Siswa Terhadap Disfungsi Frekuensi Pada Tayangan “Kamulah Takdirku” di SMA Swasta Taman Siswa, Kota Tebing Tinggi)

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Disfungsi Frekuensi Milik Publik & Tingkat Pengetahuan Siswa (Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Siswa Terhadap Disfungsi Frekuensi Pada Tayangan “Kamulah Takdirku” di SMA Swasta Taman Siswa, Kota Tebin

0 0 7

Disfungsi Frekuensi Milik Publik & Tingkat Pengetahuan Siswa (Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Siswa Terhadap Disfungsi Frekuensi Pada Tayangan “Kamulah Takdirku” di SMA Swasta Taman Siswa, Kota Tebing Tinggi)

0 0 13

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA DI SURABAYA TENTANG PROGRAM PENSI( Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Siswa SMAN Surabaya Tentang Program PENSI di Sekolah)

0 0 19