keinginan keras untuk menyumbangkan andil pendidikan kepada masyarakat Perguruan Taman Siswa dapat bertahan melalui visi misinya.
3.1.3 Visi SMA Swasta Taman Siswa Tebing Tinggi
SMA Swasta Taman Siswa Tebing Tinggi memiliki visi, yaitu “Unggul
dalam prestasi akademik Intelligence Quotent, keterampilan emosional Emotional Quotent, da
n berakhlak mulia”.
3.1.4 Misi SMA Swasta Taman Siswa Tebing Tinggi
Misi SMA Swasta Taman Siswa Tebing Tinggi ialah, sebagai berikut : - Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan secara terus menerus serta
mendorong dan membantu siswa berbakat berdasarkan kemampuan dan bakat pribadi.
- Menumbuhi kembangkan semangat dibidang olahraga, kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. - Menerapkan manajemen parsiatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah,
komite sekolah, alumni dan masyarakat. - Meningkatkan pendidikan kecakapan vokasional, keterampilan mengetik,
computer, agronomi, tata boga dan administrasi. - Mengembangkan sikap untuk mampu berjuan dalam persaingan IPTEK
secara nasional internasinal dengan mempedomani budaya bangsa beriman serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Mempersiapkan tenaga yang terampil dan berkompetensi siap dalam berkompetisi di era globalisasi
- Menjadikan rintisan sekolah yang berstandard nasional SSN.
3.2 Metode Penelitian
Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis Usman, 2009: 41. Menurut
Nawawi 1995: 75 tujuan penelitian ini sebenarnya adalah untuk memecahkan masalah, maka langkah-langkah yang ditempuh harus relevan dengan masalah
yang dirumuskan.Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kuantitatif yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta, sifat-sifat populasi atau objek tertentu yang hasilnya
dapat digeneralisasikan dalam bentuk angka. Penelitian ini menggambarkan atau
menjelaskan tentang realitas yang sedang terjadi.
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti dituntut untuk bersikap objektif dan memisahkan diri dari data, sebab peneliti harus menjaga sifat objektif dalam
menganalisis data dan tidak boleh mengikutsertakan analisis dan interpretasi yang bersifat subjektif. Maka dari itu digunakan uji statistik untuk menganalisis
data Rakhmat, 2004: 55.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan Siswa-siswi SMA Swasta Taman Siswa akan frkeunsi sebagai
Ruang Publikpada tayangan live “Kamulah Takdirku” di RCTI.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala-gejala, nilai test, peristiwa-peristiwa,
dan sebagainya sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian Bungin, 2001: 99.Populasi yang dipilih sebagai objek
penelitian ini adalah Siswa-siswi SMA Taman Siswa Tebing Tinggi. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah:
Tabel 3.1
Siswa SMA Swasta Taman Siswa Tebing
Tinggi Jumlah
Kelas X 30
Kelas XI IPA 21
Populasi Penelitian
Sumber: Data SMA Swasta Taman Siswa Tebing Tinggi 2014
3.3.2 Sampel
Sampel ialah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling Usman,
2009: 43. Penelitian ini menggunakan rumus Solvin 1960 Sevilla dkk, 1993: 161 dengan nilai kritis 5 yaitu sebagai berikut:
n =
N 1 + Ne
2
Keterangan : n = Ukuran Sampel
N= Ukuran Populasi Kelas XI IPS
35 Kelas XII IPA
20 Kelas XII IPS
1 33
Kelas XII IPS 2
25
Total 164
e
2
= Nilai kritis batas ketelitian yang diinginkan persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan populasi sampel.
Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel yang dibutuhkan : n
= N
1 + Ne
2
n =
164 1 + 164 0,1
2
n =
164 1 + 1, 64
n =
164 2, 64
n = 62, 12 = 62 Orang
3.3.3 Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Proportional Random Sampling
Teknik sampling ini dapat digunakan pada populasi berstrata Bungin, 2001: 118. Teknik ini digunakan karena responden dalam penelitian ini
heterogen dengan karakteristik bervariabel. Dari jumlah sebanyak 62 orang, maka dipilih jumlah sampel dari setiap
kelas dengan menggunakan rumus; n
= n1
x n
N Keterangan:
n1 = Jumlah populasi tiap bagian n = Jumlah sampel keseluruhan
N = Jumlah Populasi
Tabel 3.2 Sampel Responden
No Kelas
Populasi Sampel
1 Kelas X
30 11
2 Kelas XI IPA
21 8
3 Kelas XI IPS
35 13
4 Kelas
XII IPA
20 8
5 Kelas
XII IPS 1
33 12
6 Kelas
XII IPS 2
25 10
Total 164
62
2. Purposive sampling Teknik sampling ini digunakan pada penelitian-penelitian yang lebih
mengutamakan tujuan penelitian daripada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian Bungin, 2001: 118. Purposive sampling merupakan penarikan sampel
dimana sampel digunakan sesuai dengan criteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian. Adapun kriteria dalam penelitian ini ialah:
- Siswa SMA Swasta Taman Siswa - Menonton Tayangan live
“Kamulah Takdirku” di RCTI
Tabel 3.3 Daftar Nama Sampel
Kelas X
No Nama
1 Syahfrina Lisagita Siregar
2 Ary Situmorang
3 Irma Yuliani Pane
4 Dina Oktaviani Lubis
5 Rika Andriani
6 Muhammad Fikri
7 Ridho Baiti
8 Wahida Lestari
9 Abdul Ali
10 Ahmad Vikri Haikal
11 Dio Ananda Raflis
Kelas XI IPA
No Nama
12 Nur Ainun
13 Reza Setiawan
14 Tantri Rahayu
15 Uciha Afri
16 Dian Permata Sari
17 Muhammad Rizki
18 Reza Hardian
19 M. Maghfiroh Lubis
Kelas XI IPS
No Nama
20 Atikah Rahma
21 Muhammad Aris
22 Roni
23 M. Zailani
24 Rama Danu
25 Aprillia
26 Chally Angelina
27 Lili Tri Ningsih
28 Dhea Mutia Sari
29 Nia Sahputri
30 Dwi Amelia
31 Siti Maisyarah
32 Alda Fauziah
Kelas XII IPA
No Nama
33 Mita Siregar
34 Novita Sari
35 Anpita Siagian
36 Mutiara Aprila
37 Andrew Pratama
38 Pandji Wijaya
39 Tiara Yusuf
40 Dian Eka Wati
Kelas XII IPS 1
No Nama
41 Atikah Ramadhani
42 Denny Kurniadi
43 Rizky Muli
44 Riana Sundari
45 Tommy R Gunawan
46 Agus Tino
47 Desy Kumala Sari
48 Hifzhil Ramadhan
49 Nurhimayanti
50 Rendi Anjasmara
51 Arif Maulana
52 Aji Rianda
Kelas XII IPS 2
No Nama
53 Lukman Nul Hakim Lubis
54 Yusnawati
55 Melisa
56 Hadisa
57 Gunawan
58 Muhammad Rizky
59 Tetty Purnama Sari
60 Clapton Siringo-ringo
61 Budi Felix Susanto
62 Alin Purnama Lubis
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan di Fakultas SMA Swasta Taman Siswa, Jl. Deblod Sundoro no 9, Kelurahan Rambung, Kecamatan Tebing Tinggi Kota,
Tebing Tinggipada bulan Maret 2015 dengan lama penelitian akan disesuaikan dengan kebutuhan pengumpulan informasi dan data. Adapun teknik
pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian lapangan field research. Pengumpulan lapangan field research adalah pengumpulan data
yang dilakukan oleh peneliti dimana lokasi penelitiannya berada di masyarakat atau kelompok manusia tertentu Sarwono, 2006: 18. Penelitian ini melakukan
survey dari 62 responden di lokasi penelitian yang berupa kuesioner. Kuesioner yaitu alat pengumpulan data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang
ditujukan kepada responden penelitian yang harus dijawab secara tertulis pula oleh responden. Pertanyaan bisa berbentuk tertutup dan bisa juga berbentuk
terbuka. Dalam hal ini pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui Arikunto, 2006: 151. Metode kuesioner ini
berbentuk rangkaian atau kumpulan pertanyaan yang disusun secara sistimatis dalam sebuah daftar pertanyaan, kemudian dikirim kepada responden untuk
diisi.Setelah diisi, kuesioner dikembalikan ke petugas atau peneliti. Bentuk
umum sebuah kuesioner terdiri dari bagian pendahuluan berisikan petunjuk pengisian kuesioner, bagian identitas responden seperti; nama, alamat, umur,
pekerjaan, jenis kelamin, status pribadi dan sebagainya, kemudian baru memasuki bagian isi kuesioner. Dari bentuk isi inilah kemudian kuesioner
Bungin, 2011: 133 dibedakan menjadi beberapa bentuk, seperti: 1. Kuesioner langsung tertutup, adalah kuesioner yang dirancang sedemikian rupa
untuk merekam data tentang keadaan yang dialami oleh responden sendiri, kemudian semua alternatif jawaban yang harus dijawab responden telah tertera
dalam kuesioner tersebut. 2. Kuesioner langsung terbuka, adalah daftar pertanyaan yang dibuat dengan
sepenuhnya memberikan kebebasan kepada responden untuk menjawab tentang keadaan yang dialami sendiri, tanpa ada alternatif jawaban dari peneliti.
3. Kuesioner tak langsung tertutup, adalah dikonstruksi dengan maksud untuk menggali atau merekam data mengenai apa yang diketahui responden perihal
objek dan subjek tertentu, serta data tersebut tidak dimaksud perihal mengenai diri responden bersangkutan. Di samping itu, alternatif jawaban telah disiapkan
sehingga responden tinggal memilih jawaban mana yang sesuai untuk dipilih. 4. Kuesioner tak langsung terbuka, adalah dikonstruksi dengan ciri-ciri yang sama
dengan kuesioner langsung terbuka, serta disediakan kemungkinan atau alternatif jawaban, sehingga responden harus memformulasikan sendiri jawaban
yang dipandang sesuai. Menurut Arikunto 2006: 152 jenis kuesioner lainnya, yakni:
1. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup. 2. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner terbuka.
3. Check list, sebuah daftar, di mana responden tinggal membubuhkan tanda check √ pada kolom yang sesuai.
4. Rating-scale, skala bertingkat yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom- kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju
sampai ke sangat tidak setuju. Menurut Nazir 2005: 205 isi dari kuesioner berupa:
a. Pertanyaan tentang fakta;
b. Pertanyaan tentang pendapat opinion c. Pertanyaan tentang persepsi diri.
Menurut Arikunto 2006: 152 keuntungan kuesioner adalah: a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden. c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan
menurut waktu senggang responden. d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu
menjawab. e. Dapat dibuat terstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang
benar-benar sama. Menurut Arikunto 2006: 152 kelemahan kuesioner:
a. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulang untuk diberikan kembali
padanya. b. Sering sukar dicari validitasnya.
c. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.
d. Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. Menurut penelitian,
angket yang dikirim lewat pos angka pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20 Anderson.
e. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang
terlalu lama sehingga terlambat. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis angket langsung tertutup
atau pilihan ganda dengan jumlah 19 pertanyaan tertutup dan 1 pertanyaan terbuka.
Secara umum metode pengumpulan data Nazir, 2005: 174 dapat dibagi atas beberapa kelompok yaitu:
Metode pengamatan langsung; Metode dengan menggunakan pertanyaan;
Metode khusus. Pada penelitian ini, peneliti memutuskan teknik pengumpulan data
menggunakan teknik penelitian pertanyaan, dengan cara menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara, dikarenakan teknik ini dianggap dapat memperoleh
jawaban dari rumusan masalah. Wawancara merupakan satu proses interaksi dan
komunikasi, hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi. Faktor- faktor tersebut ialah: pewancara,
responden, topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan, dan situasi wawancara Singarimbun, 2005: 192. Wawancara merupakan pengumpulan
data melalui dengan cara bertanya langsung kepada responden. Wawancara dalam penelitian ini merupakan data pelengkap responden agar peneliti
mempunyai ulasan yang lebih dalam.
3.5 Pengolahan Data