memilih alternatif moda trasportasi lain dibandingkan angkutan kota. Masyarakat saat ini terlihat enggan menggunakan angkutan kota karena kondisi pengoperasian
yang seringkali membawa penumpang yang melebihi kapasitas angkut, tidak mematuhi jadwal operasi yang ada, pola rute yang memaksa terjadinya transfer,
waktu tempuh dan tunggu yang lama serta cara mengemudikan kendaraan yang sembarangan dan membahayakan keselamatan. Keadaan semacam ini tentu saja
sangat berbeda dari tujuan pelayanan yang ingin dicapai, baik oleh pengusaha angkutan kota maupun penumpang sebagai konsumennya.
Untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaraan pelayanan angkutan kota tersebut diperlukan suatu cara untuk mengevaluasi kinerja angkutan kota. Salah
satu cara dalam mengevaluasi kinerja angkutan kota adalah dengan melakukan analisis terhadap indikator-indikator tertentu. Atas dasar itulah peneliti mencoba
untuk melakukan penelitian ini guna mengevaluasi kinerja jasa transportasi angkutan kota di kota Surakarta.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan berbagai pertimbangan di atas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja operasional angkutan kota di Surakarta?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengukur kinerja operasional angkutan kota di Surakarta.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian kali ini antara lain: 1. Memberikan informasi tentang kinerja angkutan kota bagi pemerintah
daerah dan pihak terkait sehingga dapat dijadikan bahan masukan dalam pengambilan keputusan tentang pengelolaan manajemen
angkutan. 2. Memberikan masukan dan referensi untuk penelitian-penelitian
selanjutnya yang mengkaji masalah angkutan umum perkotaan.
1.5 Batasan Masalah
Batasan-batasan masalah yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Area survei adalah kota Surakarta. 2. Data diambil pada rentang waktu bulan Mei-Juni 2006.
3. Jenis angkutan kota yang disurvei berdasarkan data awal yang diperoleh dari DLLAJ adalah angkutan kota 02, 03, 05, dan 06.
4. Indikator kinerja angkutan kota adalah waktu tunggu penumpang, waktu tempuh, kecepatan, kemudahan, frekuensi kendaraan, dan load
factor.
1.6 Asumsi
Asumsi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kapasitas normal maksimal angkutan kota adalah 12 orang tanpa melibatkan pengemudi.
1.7 Sistematika Penulisan
Secara keseluruhan, tugas akhir ini ditulis dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I PENDAHULUAN
Berisi uraian tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah, asumsi, serta
sistematika penulisan. Bab II
TINJAUAN PUSTAKA Berisi uraian tentang dasar-dasar teori yang mendasari dan menjadi
landasan bagi penelitian ini, dan studi-studi sejenis yang pernah dilakukan.
Bab III METODOLOGI PENELITIAN Berisi uraian tentang skema penelitian yang memuat tahap-tahap
penelitian mulai dari penetapan tujuan sampai penarikan kesimpulan dan saran.
Bab IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini membahas pengumpulan data dan pengolahan data yang telah
diperoleh untuk mengukur kinerja operasional angkutan kota berdasarkan indikator waktu tunggu penumpang, waktu tempuh,
kecepatan, kemudahan, frekuensi kendaraan, dan load factor. Bab V ANALISIS HASIL
Berisi analisis dan interpretasi terhadap hasil pengolahan data untuk memperoleh suatu kesimpulan.
Bab VI KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian dan saran yang
diperlukan bagi perusahaan maupun bagi penelitian selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA