Load Factor ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

waktu tempuh yang telah ditetapkan DLLAJ itu dengan 45 menit pertama untuk segmen pertama, selanjutnya akan menambah kecepatan pada daerah perkotaan. Pada trayek 06, rute yang dilewati selalu berada di daerah perkotaan. Trayek 06 melaju pada kecepatan rendah hanya pada segmen Pasar Legi sampai Jembatan utara terminal karena berpotensi banyak penumpang.

5.4 Load Factor

Analisis load factor ini dimaksudkan untuk mengukur kapasitas penumpang setiap kali perjalanan, sehingga dari data load factor nantinya dapat diketahui apakah setiap kendaraan setiap trayek mampu mengangkut penumpang dalam kapasitas maksimal. Keadaan ini memang tidak menguntungkan bagi penumpang, namun akan menguntungkan bagi operator. Sebaliknya load factor yang rendah akan menguntungkan penumpang karena yang bersangkutan akan leluasa dan longgar memanfaatkan tempat duduknya. Berdasarkan hasil pengolahan, load factor trayek yang disurvei semua trayek berada di bawah standar. Trayek 02 mempunyai load factor tertinggi, selanjutnya menyusul trayek 05, trayek 06 dan terakhir trayek 03. Keadaan ini tidak berarti penumpang sepi, karena nilai ini hasil rata-rata untuk seluruh segmen. Pada kenyataannya ada segmen yang ramai penumpang ketika jam khusus seperti waktu anak sekolah berangkat maupun pulang dan ada pula saat di mana penumpang pada segmen tertentu tidak ada sama sekali. Jika kondisi sepi penumpang maka hal ini menguntungkan pihak penumpang karena tidak berdesakan tetapi merugikan pihak operator. Operator hanya memperoleh pendapatan yang kecil, karena penumpang yang sedikit. Untuk mengetahui kondisi sebenarnya dapat didekati dari hasil load factor tiap segmen. Load factor dilihat dari tiap segmen tampak bahwa ada beberapa segmen yang banyak penumpang dan ada beberapa yang sepi penumpang. Pada trayek 02, segmen dengan load factor maksimum untuk rute pertama adalah terminal sampai Pasar Gagan dan segmen dengan load factor minimum adalah Pasar Klewer sampai perempatan Luwes. Pasar Klewer sampai perempatan Luwes mempunyai load factor terkecil padahal merupakan lokasi penting, karena pada rute pertama, rute yang meninggalkan Pasar Klewer, mempunyai penumpang yang ramai hanya pada saat pekerja Pasar Klewer pulang sedangkan penumpang yang hendak meninggalkan Pasar Klewer tidak pasti jumlahnya. Pada rute kedua, load factor maksimum pada segmen perempatan Nikmat Rasa sampai perempatan Luwes karena segmen tersebut melewati daerah pemukiman yang cukup luas. Load factor minimum terletak pada segmen Giriroto sampai Pasar Gagan. Pada trayek 03 rute pertama, segmen yang ramai penumpang adalah segmen Tebon sampai Tugu Lilin karena daerah ini merupakan daerah pemukiman. Pada rute kedua segmen dengan load factor maksimum adalah segmen Bengawan Sport sampai Kampus II UNS. Daerah tersebut juga merupakan daerah pemukiman di tengah kota. Daerah pemukiman lain yang berpotensi adanya penumpang adalah segmen kaplingan samapi pintu belakang kampus. Daerah tujuan yang berpotensi penumpang adalah daerah Kampus UNS, terminal dan sekolah. Lalu pada trayek 05 segmen yang ramai penumpang rute pertama maupun dua adalah Baki sampai Gemblegan. Daerah tersebut merupakan daerah pemukiman. Daerah tujuan penumpang yang ramai adalah sekolah yang ada di segmen Gladak sampai PTPN dan PTPN sampai Panggung. Daerah yang seringkali digunakan untuk pindah moda transportasi lain adalah Gemblegan, Panggung, dan Perempatan Mojosongo. Dan pada trayek 06 segmen yang ramai penumpang untuk rute pertama adalah Pasar Legi sampai jembatan utaranya terminal demikian pula untuk rute kedua. Pasar Legi dan terminal merupakan dua tempat yang selalu memberi penumpang kepada operator di samping sekolah yang ada.

5.5 Frekuensi