3.4 Parameter yang Diamati
Tinggi Tanaman cm
Pengukuran dilakukan dua minggu sekali, tinggi tanaman diukur dari pangkal sampai ujung bibit. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan mistar
Gambar 4.
Gambar 4 Pengukuran tinggi bibit
Diameter Tanaman mm
Pengukuran diameter bibit dilakukan setiap dua minggu sekali. Diameter bibit diukur 1 cm diatas permukaan tanah. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan kaliper digital Gambar 5.
Gambar 5 Pengukuran diameter bibit
Berat Basah dan Berat Kering Tanaman
Pengukuran berat kering akar dan pucuk dilakukan setelah pengamatan tinggi dan diameter selesai. Pengukuran berat basah dan berat kering akar dan
pucuk dilakukan setelah pemanenan. Bagian tanaman yang berupa akar dan pucuk
dipisahkan, kemudian ditimbang berat basahnya. Setelah itu, akar dan pucuk masing-masing dibungkus kertas koran untuk diturunkan kadar airnya pada suhu
75
o
C selama 48 jam. Setelah diturunkan kadar airnya, kemudian dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat kering dari akar dan pucuk tanaman dengan
menggunakan neraca digital.
Peningkatan Pertumbuhan
Peningkatan pertumbuhan dihitung apabila perlakuan berbeda nyata terdapat parameter. Peningkatan pertumbuhan dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Susanti 2012: Peningkatan pertumbuhan ቀ
Perlakuan Kontrol
100 ቁ 100
Nisbah Pucuk Akar NPA
Nisbah pucuk akar diperoleh dengan membandingkan berat kering pucuk dan berat kering akar tanaman. Nilai nisbah pucuk akar dapat dihitung dengan
menggunakan rumus: P
erat kering pucuk g erat kering akar g
Indeks Mutu Bibit
Ketahanan bibit apabila dipindahkan ke lapangan dapat diketahui dengan menghitung nilai indeks mutu bibit IMB. Adapun formula untuk menghitungnya
ialah sebagai berikut Dickson et al. 1960 dalam Kurniaty et al. 2010: ndeks mutu bibit
erat Kering otal Kekokohan P
Kekokohan inggi bibit cm
Diameter batang mm
3.5 Rancangan Penelitian dan Analisis Data
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial RAL factorial yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama A adalah faktor
konsentrasi pupuk akar NPK yang terdiri atas tiga taraf, yaitu : A0 = 0 gtanaman
A1 = 2,5 gtanaman A2 = 5 gtanaman
Faktor kedua B adalah dosis pupuk daun yang terdiri dari empat taraf, yaitu: D0 = 0 gL
D1 = 1 gL D2 = 2 gL
D3 = 3 gL Terdapat 12 kombinasi perlakuan yang selanjutnya dibuat lima ulangan, disetiap
ulangan terdapat tiga unit tanaman. Total tanaman yang diuji sejumlah 180 bibit saninten.
Model persamaan umum rancangan penelitian adalah : Y
ijk
μ α
i
β
j
αβ
ij
ε
ijk
i = 0, 1, 2, 3 j = 0, 1, 2, 3,
k = 1, 2, 3, 4, 5 Y
ijk =
nilai pengamatan pada faktor dosis pupuk akar ke-i, faktor dosis pupuk daun taraf ke-j dan ulangan ke-k
μ = nilai rata-rata umum
α
i
= pengaruh faktor dosis pupuk akar ke-i β
j
= pengaruh faktor dosis pupuk daun ke-j αβ
ij
= komponen interaksi dari faktor dosis pupuk akar ke-i dan faktor dosis pupuk daun ke-j
ε
ijk
= pengaruh acak dari faktor dosis pupuk akar ke-i dan pupuk daun ke-j, ulangan ke-k
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN