Pupuk Daun TINJAUAN PUSTAKA

Pupuk anorganik merupakan pupuk yang berasal dari bahan mineral atau senyawa kimia yang telah diubah melalui proses produksi sehingga menjadi bentuk senyawa kimia yang dapat diserap tanaman Marsono et al. 2001. Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro primer. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara Novrizan 2002. Keuntungan dari penggunaan pupuk anorganik adalah pemberiannya dapat terukur dengan tepat karena pupuk anorganik umumnya takaran haranya tertentu, kebutuhan tanaman akan hara dapat dipenuhi dengan perbandingan yang tepat, pupuk anorganik tersedia dalam jumlah cukup, pupuk anorganik mudah diangkut karena jumlahnya relatif sedikit dibandingkan dengan pupuk organik. Namun ada kekurangan dari penggunaan pupuk anorganik, yaitu sangat sedikit atau hampir tidak mengandung unsur hara mikro, untuk itu pemakaian pupuk anorganik yang diberikan lewat akar perlu diimbangi dengan pemakaian pupuk daun yang banyak mengandung unsur hara mikro Lingga 2011.

2.3 Pupuk Daun

Pupuk daun adalah pupuk anorganik yang cara pemberiannya dilakukan dengan penyemprotan ke daun. Sebelum disemprotkan, umumnya pupuk daun perlu diencerkan dengan konsentrasi tertentu sesuai dengan dosis yang dianjurkan untuk tanaman Lingga 2011. Kelebihan pupuk daun dibandingkan dengan pupuk akar adalah penyerapan hara melalui mulut daun stomata berjalan cepat, sehingga perbaikan tanaman cepat terlihat Hardjowigeno 2003 dalam Wijaya 2006. Daun memiliki mulut yang dikenal dengan stomata. Sebagian besar stomata terletak di bawah daun. Mulut daun ini berfungsi untuk mengatur penguapan air dari tanaman sehingga aliran air dari akar dapat sampai ke daun. Saat suhu udara panas, stomata akan menutup sehingga tanaman tidak mengalami kekeringan. Sebaliknya, jika udara tidak terlalu panas, stomata akan membuka sehingga air yang ada dipermukaan daun dapat masuk ke dalam jaringan daun. Dengan sendirinya, unsur hara yang disemprotkan ke permukaan daun juga masuk ke dalam jaringan daun Novrizan 2002. Keuntungan menggunakan pupuk daun antara lain respon tanaman sangat cepat karena langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Selain itu, tidak menimbulkan kerusakan sedikitpun pada tanaman, dengan catatan aplikasinya dilakukan secara benar Novrizan 2002. Meskipun pupuk daun memiliki beberapa keuntungan namun menurut Lingga 2011 ada beberapa kekurangan dari pupuk daun yaitu, bila dosis pemupukannya terlalu tinggi maka daun akan rusak, tidak semua pupuk daun dapat digunakan untuk tanaman yang langsung dikonsumsi seperti sayuran dan buah-buahan, biaya yang digunakan lebih mahal. 2.4 Pupuk Akar Pupuk akar adalah segala macam pupuk yang diberikan ke tanaman melalui akar. Tujuannya yaitu mengisi tanah dengan hara yang dibutuhkan tanaman agar tumbuh subur dan memberi hasil maksimal Lingga 2011. Berdasarkan cara melepaskan unsur haranya, pupuk akar dibedakan menjadi dua, yakni pupuk fast release dan pupuk slow release. Pupuk fast release ditebarkan ke tanah, dalam waktu singkat unsur hara kandungannya dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Kelemahan pupuk ini adalah terlalu cepat habis, bukan hanya diserap oleh tanaman tetapi juga menguap dan tercuci oleh air. Jenis pupuk fast release antara lain urea, ZA, dan KCl Novrizan 2002. Pupuk slow release atau sering disebut juga pupuk lepas terkendali controlled release akan melepaskan unsur hara yang dikandungnya sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan demikian, manfaat yang dirasakan dari satu kali aplikasi lebih lama dibandingkan dengan pupuk fast release. Mekanisme ini dapat terjadi karena unsur hara yang dikandung pupuk slow release dilindungi secara kimiawi dan mekanis. Perlindungan secara mekanis berupa pembungkus bahan pupuk dengan selaput polimer atau selaput yang mirip dengan bahan pembungkus kapsul. Perlindungan secara kimiawi dilakukan dengan cara mencampur bahan pupuk menggunakan zat kimia, sehingga bahan pupuk tersebut lepas terkendali Novrizan 2002.

2.5 Konsentrasi dalam Jaringan Tumbuhan