Banyak kerancuan timbul dalam penggunaan kata “mutu“ untuk kedua arti yang berbeda, yaitu “mutu rancangan“ dan “mutu kesesuaian“. Secara umum,
mutu rancangan yang lebih tinggi berarti biaya lebih tinggi dan juga berarti mutu produk lebih tinggi. Akan tetapi dalam beberapa kasus, suatu rancangan dapat
memberi mutu lebih tinggi dan biaya lebih murah dari rancangan yang lain. Biaya produksi dapat dikurangi dengan menyederhanakan rancangan tanpa mengurangi
nilai mutu. Demikian pula penggunaan bahan, sering lebih mahal dari persyaratan yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan. Mutu kesesuaian secara ekonomis dapat
diketahui dengan menentukan tingkat “defects“ kerusakan, cacat atau kegagalan dalam berbagai tahap produksi dan pengiriman produk. Dalam prakteknya tingkat
optimumnya sulit ditentukan dengan tepat. Dalam berbagai keadaan, diasumsikan bahwa penampilan sebelumnya merupakan optimum dan dari waktu ke waktu
diusahakan agar “defects“ semakin kecil. Dengan demikian, peluang yang utama untuk meningkatkan ekonomi dari mutu kesesuaian bagi sebagian besar
perusahaan adalah mencegah “defects“. Untuk itu perlu dimonitor tingkat “defects“ dari waktu ke waktu dan diarsipkan dengan baik.
F. Kategori Biaya Mutu
Pengkategorian menurut Juran 1989 dilakukan berdasarkan kriteria biaya dengan mutu rancangan dan mutu kesesuaian sebagai berikut :
1. Berkaitan dengan Mutu Rancangan quality of design Biaya mutu yang berkaitan dengan Mutu Rancangan quality of design terdiri
dari beberapa jenis biaya, yaitu : a. Analisis Pasar untuk mengetahui kebutuhan, tingkat mutu, respon
konsumen b. Penelitian dan Pengembangan menciptakan dan menyetujui produk
c. Perancangan sejak dari konsep-konsep sampai spesifikasi untuk produksi
2. Berkaitan dengan Mutu Kesesuaian quality of conformance. Sedangkan biaya mutu yang berkaitan dengan Mutu Kesesuaian quality of
conformance terdiri dari biaya :
a. Perencanaan produksi menyiapkan proses-proses dan peralatan
b. Pemeliharaan untuk mempertahankan presisi dan pengendalian c. Operasi melatih tenaga untuk proses
d. Penilaian mengumpulkan dan menganalisis data untuk melihat kesesuaian
e. Pencegahan cacat perbaikan rancangan, perubahan proses, dan sebagainya
f. Kegagalan scrap, pekerjaan ulang, garansi g. Komunikasi berkaitan dengan tuntutanklaim
Menurut American Society for Quality Control ASQC, biaya mutu dibagi menjadi 2 dua golongan besar yaitu biaya mutu langsung dan biaya mutu tidak
langsung. Biaya mutu langsung dapat dibagi menjadi 4 empat kategori yaitu : 1.
Biaya Pencegahan Prevention Cost 2.
Biaya Penilaian Appraisal Cost 3.
Biaya Kegagalan Internal Internal Failure Cost 4.
Biaya Kegagalan Eksternal External Failure Cost
Biaya pencegahan dan biaya penilaian merupakan biaya yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, sedangkan biaya kegagalan internal dan kegagalan
eksternal tidak dapat dikendalikan tetapi sebagai akibat dari program pengendalian mutu. Artinya, apabila kita meningkatkan upaya biaya pencegahan
dan penilaian maka kegagalan akan berkurang dan biayanya juga otomatis berkurang.
Biaya Pencegahan
Biaya pencegahan merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan sebelum memproduksi suatu produk. Biaya ini meliputi biaya tenaga-tenaga yang terlibat
dalam perancangan, pelaksanaan, dan pemeliharaan sistem mutu. Kategori biaya pencegahan terdiri atas :
a. Rekayasa mutu Biaya ini termasuk kegiatan yang berkaitan dengan kreatifitas personil
yang terlibat dalam penyusunan seluruh rencana mutu, rencana inspeksi,
rencana kemantapan produk dan sistem data. Biaya ini juga termasuk pelaksanaan dan pemeliharaan rencana serta penilaian sistem.
b. Rancangan peralatan dan pengembangan Biaya ini adalah biaya personil yang terlibat didalam perencanaan alat-alat
pengukur dan cara pengendalian mutu. c. Perencanaan mutu oleh bagian lain
Biaya ini merupakan biaya personil yang menyusun perencanaan pengendalian mutu diluar bagian pengendalian mutu.
d. Latihan pengendalian mutu Dalam biaya ini termasuk biaya pengembangan, pelaksanaan dan
pemeliharaan program latihan pengendalian mutu. e. Biaya pencegahan lainnya
Sub kategori ini meliputi biaya administrasi, komunikasi, perjalanan, dan biaya bahan habis. Biaya-biaya ini merupakan biaya perkantoran yang umum.
Biaya Penilaian
Biaya penilaian meliputi biaya-biaya untuk pengukuran, penilaian atau pemeriksaan produk, bahan pengujian untuk menjamin kesesuaian dengan standar
mutu dan penampilan yang ditentukan. Pada umumnya biaya penilaian appraisal cost
berkaitan dengan penilaian dan analisa mutu dari produk. Biaya-biaya ini dikeluarkan untuk menilai kondisi produk sehingga dapat dijamin produk tersebut
memenuhi spesifikasi. Biaya penilaian terdiri dari beberapa sub kategori yaitu sebagai berikut :
a. Inspeksi dan uji bahan bakupenolong Biaya ini berkaitan dengan inspeksi dan pengujian bahan baku dan
penolong dari supplier. Sub kategori ini mencakup inspeksi dan pengujian di pabrik supplier dan pemeriksaan periodik sistem pengendalian mutu supplier.
b. Inspeksi dan uji kesesuaian produk Biaya pemeriksaan kesesuaian produk dibandingkan dengan rancangan,
baik dalam proses, akhir proses dan pengangkutan termasuk pengujian pada gudang distributor sebelum produk dijual.
c. Pemeriksaan mutu produk Biaya ini meliputi pengeluaran-pengeluaran untuk menilai mutu produk
akhir. d. Pemakaian bahan dan produk
Biaya ini berkaitan dengan pemakaian bahan dan produk dalam uji kerusakan produk atau penilaian kembali terhadap kepercayaan produk.
e. Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan Biaya ini meliputi segala biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan dan
kalibrasi peralatan yang digunakan dalam pengendalian mutu.
Kegagalan Internal
Biaya kegagalan internal terjadi apabila produk, komponen produk atau bahan tidak memenuhi persyaratan sebelum disampaikan kepada konsumen
pelanggan. Biaya ini tidak akan timbul bila tidak ada kerusakan cacat pada produk. Biaya-biaya yang termasuk kategori ini berkaitan dengan upaya koreksi
atau pemindahan produk-produk yang rusak yang terdeteksi sebelum diterima konsumen. Sub kategorinya terdiri atas :
a. “Scrap” Merupakan biaya kehilangan tenaga kerja, bahan dan “overhead” dari
produk yang rusak yang secara ekonomi tidak dapat diperbaiki atau digunakan.
b. Pekerjaan ulang rework Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengoreksi
memperbaiki kembali unit-unit yang rusak agar produk dapat memenuhi spesifikasi.
c. Analisis kegagalan Biaya yang dikeluarkan untuk mengetahui penyebab kegagalan produk.
d. Pemeriksaan dan pengujian ulang Merupakan biaya yang digunakan untuk memeriksa dan menguji ulang
produk-produk yang telah diperbaiki.
e. Kegagalan pemasok Nilai kehilangan yang tidak terdeteksi yang disebabkan material dari
pemasok tidak memenuhi spesifikasi. f. Pengurangan mutu down grading
Biaya ini timbul akibat terjadinya perbedaan harga penurunan harga antara produk hasil perbaikan dengan produk normal. Produk hasil perbaikan
dapat dijual tetapi harganya lebih murah sebab tidak memenuhi tingkat mutu yang ditentukan. Selisih kedua harga jual tersebut merupakan biaya
pengurangan mutu.
Kegagalan Eksternal
Biaya kegagalan eksternal terjadi apabila produk tidak menunjukkan penampilan yang memuaskan setelah ditransfer dari pabrik ke konsumen. Biaya
ini dengan sendirinya akan hilang jika tidak ada kerusakan dalam produk. Kegiatan-kegiatan yang mengeluarkan biaya dalam rangka terjadinya kegagalan
eksternal, berkaitan dengan perbaikan dan penarikan produk setelah dipakai oleh pelanggan. Biaya kegagalan eksternal terdiri atas beberapa sub kategori sebagai
berikut : a. Pengaduan
Sub kategori ini berkaitan dengan semua biaya untuk menampung dan memproses keluhan-keluhan yang disampaikan oleh konsumen.
b. Penolakan dan pengembalian Merupakan biaya-biaya yang berkaitan dengan transportasi, penanganan
dan penempatan kembali produk-produk yang dikembalikan. c. Perbaikan
Biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki produk yang rusak. d. Garansi
Sub kategori ini merupakan biaya untuk mengganti memperbaiki bagian- bagian produk yang rusak cacat selama masa garansi.
e. Penyimpangan produk Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk penggantian produk akibat
adanya penyimpangan.
f. Pertanggung jawaban Biaya pertanggung jawaban dikeluarkan sebagai suatu pertanggung
jawaban dari suatu produk bila terjadi sanksi hukum dakwaan Biaya operasi mutu untuk pencegahan dan pemeliharaan pada prinsipnya
dapat digunakan untuk mengendalikan biaya mutu, sedangkan biaya kegagalan internal dan eksternal tidak dapat dikendalikan. Gambar 4 memperlihatkan
hubungan antara biaya pengendalian mutu yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan serta kombinasinya dalam kurva biaya langsung
pengendalian mutu.
Gambar.4. Biaya langsung operasi pengendalian mutu
Dari Gambar 4. terlihat bahwa peningkatan biaya pencegahan dan penilaian akan menyebabkan penurunan biaya kegagalan internal dan eksternal. Dapat
Biaya mutu total
Tingkat kerusakan produk
Optimum
Biaya pencegahan
dan penilaian
Biaya kegagalan internal dan
eksternal
Biaya operasi pengendalian mutu
dilihat juga, sampai pada suatu titik tertentu, peningkatan biaya pencegahan dan penilaian akan menurunkan biaya total langsung operasi pengendalian mutu.
Disamping biaya langsung operasi jaminan mutu, terdapat juga biaya mutu tidak langsung dan pengaruhnya terhadap kurva biaya total operasi mutu. Biaya
mutu tidak langsung antara lain : 1.
Biaya mutu yang terkena pada konsumen Dalam kategori ini, biaya mutu yang dialami konsumen karena telah
dilewatinya masa garansi pada saat barang mengalami kerusakan. Diperlukan biaya untuk memperbaiki dan biaya transportasi.
2. Biaya mutu atas ketidak puasan konsumen
Ketidak puasan konsumen merupakan suatu jenis biaya. Biaya ini akan besar bila tingkat kerusakan tinggi dan akan rendah bila tingkat kerusakan
rendah. 3.
Biaya kehilangan reputasi Biaya ini lebih mencerminkan sikap konsumen pelanggan kepada
perusahaan, bukan kepada suatu jenis produk saja.
Biaya-biaya mutu tidak langsung tersebut diatas tidak dapat dikuasai dan sulit diukur. Pada umumnya biaya mutu tidak langsung tersebut merupakan
kelompok biaya kegagalan eksternal. Beberapa metode pengukuran telah dikembangkan untuk menaksir biaya mutu tidak langsung tersebut antara lain
metode Riset Pemasaran dan metode Fungsi Kerugian Mutu Taguchi atau
dikenal dengan Taguchi Quality Loss Function Hansen dan Mowen, 2001.
Metode Riset Pemasaran formal adalah metode-metode yang digunakan
untuk menilai efek dari mutu yang buruk pada penjualan dan pangsa pasar. Survei pelanggan dan wawancara para tenaga penjualan perusahaan dapat
memberi informasi-informasi signifikan ke biaya tersembunyi perusahaan. Hasil riset pemasaran dapat digunakan untuk memproyeksikan laba rugi akan datang
yang disebabkan oleh mutu yang buruk.
Definisi cacat nihil tradisional mengasumsikan bahwa biaya mutu tersembunyi ada hanya untuk unit-unit yang berada diluar batas-batas spesifikasi
atas dan bawah. Fungsi Kerugian Mutu Taguchi mengasumsikan bahwa setiap
variasi dari nilai sasaran karakteristik mutu menyebabkan biaya mutu tersembunyi. Selanjutnya biaya mutu tersembunyi meningkat secara kuadratikal
ketika nilai aktual menyimpang dari nilai sasaran. Fungsi kerugian mutu Taguchi diilustrasikan dengan persamaan berikut ini :
Rumus Taguchi : Ly = ky-T
2
Dimana : k
= konstanta, konstanta proporsionalitas yang besarnya tergantung pada struktur biaya produk gagal eksternal
y = yield, nilai aktual dari karakteristik mutu T = target, nilai target dari karakteristik mutu
L = loss, rugi mutu
G. Pengumpulan Data dan Analisis Biaya Mutu