Malcolm Baldridge dan atau Six-Sigma. Dari pencocokan kegiatan mutu yang dilakukan dengan ciri-ciri yang
terdapat pada Tabel 1, maka dapat ditentukan pada tingkat mana penerapan sistem manajemen mutu yang sesuai atau paling mendekati .
b. Identifikasi kegiatan untuk menjamin mutu produk
Jenis-jenis kegiatan yang telah dilakukan PD. Anugerah Hero dalam rangka menjamin mutu produk, diperoleh dengan cara observasi dan
wawancara terhadap pemilik dan para pekerja. Kegiatan-kegiatan tersebut akan ditentukan masuk kelompok perencanaan mutu, pengendalian mutu dan
atau perbaikan mutu. Penentuan kelompok kegiatan mutu tersebut dilakukan berdasarkan Trilogi Juran 1988 seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Pengelompokan kegiatan mutu menurut Trilogi Juran 1988 Perencanaan Mutu
Pengendalian Mutu Perbaikan Mutu
- Identifikasi pelang- gan
- Identifikasi kebutuh- an pelanggan
- Pengembangan spe- sifikasi produk se-
suai kebutuhan pe- langgan
- Pengembangan pro- ses untuk realisasi
produk - Merekayasa sistem
produksi sesuai spe- sifikasi produk dan
proses - Menentukan
standar dan spesifikasi bahan
baku, proses, dan produk
- Mengukur kinerja aktual
- Membandingkan kinerja aktual
dengan standar dan spesifikasi
- Melakukan tindakan koreksi
jika terjadi penyimpangan
- Membangun infra- struktur
- Identifikasi proyek –proyek perbaikan
mutu - Penyusunan tim
perbaikan mutu - Penyiapan program
motivasi, pelatihan, dan sumberdaya
bagi tim perbaikan mutu
- Diagnosis penyebab cacat dan
kekurangan ketidaksesuaian
mutu
- Pengembangan cara perbaikan mutu
- Membangun sistem pengendalian mutu
c. Evaluasi kinerja mutu
1. Jumlah produk cacat Jumlah produk cacat dihitung selama masa produksi satu tahun
berdasarkan penjumlahan data cacat bulanan yang dibuat oleh PD. Anugerah Hero. Persentase jumlah produk cacat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
Jumlah produk cacat Persentase jumlah produk cacat = X 100
Jumlah produksi
2. Jumlah produk yang ditolakdikembalikan
Jumlah produk yang ditolakdikembalikan dihitung berdasarkan data realisasi setiap order pesanan sesuai catatan yang ada pada PD.
Anugerah Hero. Persentase rataan jumlah produk yang ditolakdikembalikan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
n x
y x
X
n i
i
∑
= −
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
=
1 1
100
dimana : X = Persentase rataan jumlah produk yang ditolak dikembalikan
x
i
= Jumlah produk yang ditolakdikembalikan pada order
pesanan ke i kodi y
i
= Jumlah produk yang dipesan pada order ke i kodi n =
Jumlah produk yang ditolakdikembalikan pada order pesanan ke i kodi
3. Keterlambatan waktu penyelesaian Keterlambatan waktu penyelesaian dihitung berdasarkan data
realisasi setiap order pesanan sesuai catatan yang ada pada PD. Anugerah Hero. Persentase keterlambatan waktu penyelesaian rataan
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
n x
z y
X
n i
i i
∑
= −
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
=
1
100
dimana : X = Persentase keterlambatan waktu penyelesaian rataan
y
i
= Waktu penyelesaian pesanan aktual pada order pesanan ke i z
i
= Waktu penyelesaian pesanan pada order pesanan ke i n
= Jumlah order pesanan
4. Analisis biaya mutu Analisis biaya mutu yang dilakukan pada kajian ini mencakup
perhitungan : biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, jumlah biaya mutu, dan indeks
biaya mutu
Biaya Pencegahan
Biaya pencegahan meliputi biaya personil dan biaya administrasi umum alat tulis, komunikasi, perjalanan, dan sebagainya untuk
kegiatan-kegiatan rekayasa mutu, rancangan peralatan dan pengembangan, pelatihan mutu dan pemeliharaan sistem mutu.
Biaya Penilaian
Biaya penilaian meliputi seluruh biaya personil, bahan habis, produk dan pemeliharaan peralatan uji untuk pengukuran,
pemeriksaan bahan mentah, produk antara dan produk akhir guna menjamin bahwa produk akhir memenuhi standar atau spesifikasi
mutu yang telah ditentukan .
Biaya Kegagalan Internal
Dalam kajian ini, biaya kegagalan internal dibatasi hanya untuk beberapa jenis biaya seperti dibawah ini :
- ”Scrap” ; biaya kehilangan bahan, tenaga kerja, overhead dari bahan, produk antara dan atau produk akhir yang tidak dapat
diperbaiki atau digunakan. - Pekerjaan ulang rework ; biaya bahan, tenaga kerja dan overhead
yang dikeluarkan untuk mengkoreksimemperbaiki kembali unit produk yang rusak cacat agar dapat memenuhi spesifikasi.
- Pengurangan mutu down grading ; selisih harga jual dari produk yang memenuhi standarspesifikasi dengan produk yang mutunya
lebih rendah.
Biaya Kegagalan Eksternal
Dalam kajian ini, biaya kegagalan eksternal dibatasi hanya untuk biaya-biaya penolakan dan pengembalian, perbaikan, dan
penyimpanan produk. Biaya tersebut meliputi biaya transportasi, penanganan, personil, bahan dan penggantian produk.
Jumlah Biaya Mutu
Jumlah biaya mutu dihitung berdasarkan penjumlahan biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya
kegagalan eksternal.
Indeks Biaya Mutu
Indeks biaya mutu dihitung berdasarkan biaya produksi dan omset penjualan dengan rumus sebagai berikut :
Jumlah biaya mutu Indeks Biaya Mutu = X 100
berbasis biaya produksi Jumlah biaya produksi
Jumlah biaya mutu Indeks Biaya Mutu = X 100
berbasis omset penjualan Jumlah omset penjualan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN