Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Kejadian Dismenore Hubungan Status Gizidengan Kejadian Dismenore

Tabel 4.13. Tabulasi Silang Hubungan Siklus Menstruasi dengan Kejadian Dismenore pada Siswi SMA Negeri 2 Medan Tahun 2014 Siklus Menstruasi Dismenore Tidak Dismenore Jumlah χ 2 p RP 95 CI f f f Normal 90 87,4 13 12,6 103 100,0 0,906 0,341 1,092 0,886 – 1,347 Tidak Normal 20 80,0 5 20,0 25 100,0 Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui hasil tabulasi silang antara siklus menstruasi dengan kejadian dismenore pada siswi SMA Negeri 2 Medan menunjukkan 90 orang 87,4 siswi dengan siklus menstruasi normal 25 sampai 32 hari mengalami dismenore sedangkan 13 orang 12,6 tidak mengalami dismenore. Pada siswi dengan siklus menstruasi tidak normal kurang dari 25 hari atau lebih dari 32 hari menunjukkan 20 orang 80,0 mengalami dismenore sedangkan 5 orang 20,0 tidak mengalami dismenore. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,341 yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara siklus menstruasi dengan kejadian dismenore.

4.2.14. Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Kejadian Dismenore

Hubungan kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenore pada siswi SMA Negeri 2 Medan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.14. Tabel 4.14. Tabulasi Silang Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Kejadian Dismenore pada Siswi SMA Negeri 2 Medan Tahun 2014 Olahraga Dismenore Tidak Dismenore Jumlah χ 2 p RP 95 CI f f f Jarang 79 82,3 17 17,7 96 100,0 4,224 0,040 0,849 0,760 – 0,950 Sering 31 96,9 1 3,1 32 100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.14. dapat diketahui hasil tabulasi silang antara kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenore pada siswi SMA Negeri 2 Medan menunjukkan 79 orang 82,3 siswi yang jarang olahraga kurang dari 3 kali seminggu mengalami dismenore sedangkan 17 orang 17,7 tidak mengalami dismenore. Pada siswi yang sering berolahraga lebih dari sama dengan 3 kali seminggu menunjukkan 31 orang 96,9 mengalami dismenore sedangkan 1 orang 3,1 tidak mengalami dismenore. Rasio prevalens kejadian dismenore siswi yang jarang berolahraga dibanding dengan siswi yang sering berolahraga adalah 0,849 0,760 – 0,950. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p=0,040 yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenore.

4.2.15. Hubungan Status Gizidengan Kejadian Dismenore

Hubungan status gizi dengan dismenore pada siswi SMA Negeri 2 Medan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.15. Tabel 4.15. Tabulasi Silang Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Dismenore pada Siswi SMA Negeri 2 Medan Tahun 2014 Status Gizi Dismenore Tidak Dismenore Jumlah χ 2 p RP 95 CI f f f Underweight 39 83,0 8 17,0 47 100,0 0,420 0,517 0,952 0,815 – 1,111 Normal 68 87,2 10 12,8 78 100,0 Overweight 3 100,0 0,0 3 100,0 0,439 0,508 1,147 1,053 – 1,249 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.15. dapat diketahui hasil tabulasi silang antara status gizi dengan kejadian dismenore pada siswi SMA Negeri 2 Medan yang menunjukkan 39 orang 83,0 yang berstatus gizi kurang mengalami dismenore, sedangkan 8 orang 17,0 tidak mengalami dismenore. Pada status gizi normal 68 orang 87,2 mengalami dismenore, sedangkan 10 orang 12,8 tidak mengalami dismenore. Pada kelompok status gizi lebih 3 orang 100,0 mengalami dismenore. Untuk status gizi underweight jika dibandingkan dengan status gizi normal dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p=0,517 yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian dismenore. Untuk status gizi overweight jika dibandingkan dengan status gizi normal dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p=0,508 yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian dismenore.

4.2.16. Hubungan Riwayat Dismenore pada Keluargadengan Dismenore