Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Kejadian Dismenore

5.2.5. Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Kejadian Dismenore

Gambar 5.14. Diagram Batang Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Kejadian Dismenore pada Siswi SMA Negeri 2 Medan Tahun 2014 Berdasarkan gambar 5.14. dapat dilihat bahwa proporsi dismenore tertinggi terdapat pada siswi yang sering berolahraga yaitu 96,9 dan terendah terdapat pada siswi jarang berolahraga yaitu 82,3. Sedangkan proporsi tidak dismenore tertinggi terdapat pada siswi yang jarang berolahraga yaitu 17,7 dan terendah pada siswi yang sering berolahraga yaitu 3,1. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p=0,040 yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenore. Rasio prevalens kejadian dismenore siswi yang jarang berolahraga dibanding dengan siswi yang sering berolahraga adalah 0,849 dengan confidence interval 0,760 – 0,950. 82,3 96,9 17,7 3,1 20 40 60 80 100 120 Jarang Sering Dismenore Tidak Dismenore Kebiasaan Olahraga dengan Kejadian Dismenore P rop or si Keterangan Universitas Sumatera Utara Seseorang yang melakukan olahraga secara rutin tubuhnya akan memproduksi hormon endorphin. Hormon endorphin dihasilkan di system saraf pusat yaitu di otak dan sumsum tulang belakang. Hormon ini membuat seseorang merasa nyaman dan juga dapat menurunkan kadar stress dan secara tak langsung juga menurunkan rasa nyeri saat menstruasi. 37 Endorpin merupakan suatu neuropeptid, terdapat 3 macam yakni endorphin alfa, beta, dan gamma yang semuanya dapat berikatan dengan resptor opioid dalam otak dan aaktivitas analgesiknya sangat kuat. Endorpin beta terdapat dalam adenohipofisis, hipotalamus dan salah satu fungsinya berupa mediasi persepsi nyeri. 43 Olahraga yang sangat dianjurkan adalah olahraga aerobic yaitu jalan, jogging, bersepeda, dan berenang. Frekuensi latihan 3-4 kali seminggu dengan teratur. 44 Hal ini sesuai dengan penelitian Desi tahun 2011 dengan menggunakan uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenore dengan nilai p = 0,000. 55 Universitas Sumatera Utara

5.2.6. Hubungan Status Gizidengan Kejadian Dismenore