4. Untuk mengidentifikasi ancaman dalam pemasaran pancake durian di daerah
penelitian. 5.
Untuk menentukan strategi pemasaran agroindustri pancake durian di daerah penelitian.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : 1.
Sebagai bahan informasi bagi para pengusaha agroindustri pancake durian dalam memasarkan produknya secara efisien.
2. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah dan pihak yang membutuhkannya.
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA
PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1
Pancake Durian
Pancake durianadalah jenis komponen makanan olahan dari paduan daging buah durian. Pancake durian merupakan menjadi salah satu makanan khas di Kota Medan
dengan penampilan luar yang cukup menarik dan menggoda pencinta kuliner. Belum lagi rasa di dalamnya yang cukup memanjakan lidah anda.Daging buah yang
dipisahkan dari bijinya di tamping menjadi satu.Setelah itu dibalut dengan tepung beras untuk membungkus daging durian yang lembut seperti bubur.
Pancake durian yang dihasilkan tentunya bisa beragam ukurannya yang menyerupai bantal dengan kualitas daging buah durian yang baik akan memenuhi standar kualitas
pancake durianyang baik pula. Pancake dapat diusahakan bukan hanya dari durian saja, tetapi juga bisa dari berbagai
buah lainnya, seperti alpokat, mangga dan coklat. Oleh sebab itu, namapancake dapat bermacam-macam sesuai dengan bahan yang digunakan, seperti misalnya pancake
alpokat, pancake mangga dan pancake coklat. Namun, di antara beberapa jenis bahan yang dapat digunakan tersebut, durian merupakan bahan yang paling di gemari
masyarakat Anonimous, 2013.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Agroindustri
Agroindustri dapat diartikan dua hal, yaitu pertama, agroindustri adalah industri yang berbahan baku utama dari produk pertanian. Studi agroindustri pada konteks ini
adalah menekankan pada food processing management dalam suatu perusahaan produk olahan yang berbahan baku utamanya adalah produk pertanian. Suatu industri
yang menggunakan bahan baku dari pertanian dengan jumlah minimal 20 dari jumlah bahan baku yang digunakan adalah disebut agroindustri. Arti yang kedua
adalah agroindustri diartikan sebagai suatu tahapan pembangunan sebagai kelanjutan dari pembangunan pertanian, tetapi sebelum tahapan pembangunan tersebut mencapai
tahapan pembangunan industri Soekartawi, 2000. Pembangunan agroindustri dihadapkan pada berbagai tantangan, baik tantangan atau
permasalahan yang ada di dalam negeri atau di luar negeri.Beberapa permasalahan yang ada di dalam negeri atau di luar negeri. Beberapa permasalahan agroindustri
khususnya permasalahan di dalam negeri antara lain : 1.
Beragamnya permasalahan berbagai agroindustri menurut macam usahanya, khususnya kurang tersedianya bahan baku yang cukup dan kontinu.
2. Kurang nyatanya peran agroindustri di pedesaan karena masih berkonsentrasi
pada agroindustri di perkotaan. 3.
Kurang konsistennya kebijakan terhadap agroindustri. 4.
Kurangnya fasilitas permodalan perkreditan dan kalau pun ada prosedurnya ketat Soekartawi, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Peranan sektor industri dalam kegiatan pembangunan semakin penting.Pemerintah terus berusaha menyeimbangkan peranan sektor industri terhadap sektor pertanian,
untuk menciptakan struktur ekonomi yang seimbang dimana terdapat kemampuan industri maju yang didukung oleh pertanian yang tangguh.Berdasarkan kenyataan di
atas, maka industri yang mengolah hasil-hasil pertanian di Indonesia memegang yang strategis Soekartawi, 2000.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Teori Pemasaran
Pemasaran merupakan rantai terpenting yang menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya. Peranan pemasaran adalah mengidentifikasi konsumen, mengetahui
kebutuhan mereka dan cara yang mereka kehendaki untuk memenuhi kebutuhannya. Melalui analisa permintaan demand analysis kebutuhan-kebutuhan konsumen dapat
dikaji, diukur dan dipahami.Analisa permintaan itu adalah fungsi dari kegiatan riset pemasaran.
Perencanaan pemasaran adalah sebuah sub-fungsi dari perencanaan perusahaan.Perencanaan kegiatan pemasaran haruslah sesuai dengan sasaran yang
menyeluruh dari perusahaan.Untuk mencapai orientasi perusahaan dalam meraih pasarnya, maka pemasaran haruslah mempelajari dan menafsirkan kebutuhan
konsumen dan kemudian menuntun perusahan-perusahaan untuk melayani kebutuhan tersebut.Secara kasar, rencana pemasaran dapat dianggap sebagai rencana
pertempuran suatu perusahaan Rewoldt, 1991.
Universitas Sumatera Utara
Sistem pemasaran pertanian merupakan satu kesatuan urutan lembaga-lembaga pemasaran.Tugasnya melakukan fungsi-fungsi pemasaran untuk memperlancar aliran
produk pertanian dari produsen awal ke tangan konsumen akhir.Begitu pula sebaliknya memperlancar aliran uang, nilai produk yang tercipta oleh kegiatan
produktif yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran, baik dari tangan konsumen akhir ke tangan produsen awal dalam suatu sistem komoditas Gumbira,
2001. Menurut Sarma 1994, pemasaran mempunyai fungsi untuk mengusahakan agar
pembeli memperoleh barang yang diinginkan pada tempat, waktu, bentuk dan harga yang tepat dengan cara :
1. Menggunakan kegunaan tempat place utility, yaitu mengusahakan barang dan
jasa dari daerah produksi ke daerah konsumen. 2.
Menaikkan kegunaan waktu time utility, yaitu mengusahakan barang dan jasa dari waktu belum diperlukan ke waktu yang diperlukan.
3. Menaikkan kegunaan bentuk form utility, yaitu mengusahakan barang dan jasa
dari bentuk semula ke bentuk yang lebih diinginkan. Salah satu kesalahpahaman yang sering dilakukan terhadap pemasaran dalam
perusahaan agribisnis adalah pembatasannya pada fungsi penjualan saja, padahal dalam kenyataannya, pemasaran di dalam suatu perusahaan meliputi berbagai aspek
keputusan dan kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan guna menghasilkan laba.
Universitas Sumatera Utara
Proses pemasaran yang sesungguhnya mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, mengembangkan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan, menetapkan program
promosi dan kebijakan harga, serta menerapkan sistem distribusi untuk menyampaikan barang dan jasa kepada pelanggan. Dengan demikian, setiap program
pemasaran harus diawali dengan identifikasi atas kebutuhan pelanggan.Pemasaran harus berorientasi pada pelanggan, bukan pada produk dan perusahaan yang
mengabaikan perspektif ini biasanya menghadapi kesulitan besar. Keberhasilan secara dini dalam agribisnis biasanya dapat dicapai karena agribisnis
tersebut mampu mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan.Tetapi seringkali organisasi menjadi begitu terpaku untuk menghasilkan produk dan jasa
sehingga tidak tanggap lagi terhadap kebutuhan pengusaha tani dan pelanggan. Organisasi semacam itu akan menganggap pelanggan hanya sebagai garis
penghubung dalam rantai produksi-distribusi-konsumsi, bukan sebagai tujuan utama organisasi. Akibatnya, mereka akan dapat disingkirkan dengan cepat oleh para
pesaing yang lebih peka terhadap perubahan pasar. Karena kebutuhan pelanggan terus berubah, maka program pemasaran juga harus selalu diubah disesuaikan.
2.2.2 Teori Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah rencana tindakan yang hendak diikuti oleh manajer pemasaran. Rencana tindakan ini didasarkan atas analisa situasi dan tujuan
perusahaan yang merupakan cara untuk pencapaian tujuan tersebut. Perencanaan strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan mengenai pemakaian faktor-
faktor pemasaran yang dapat dikendalikan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah
Universitas Sumatera Utara
ditentukan. Disini keputusan-keputusan diambil mengenai cara dan besarnya pemakaian masing-masing faktor strategi pemasaran yang dapat dikendalikan dan
bagaimana faktor-faktor ini digabungkan bersama ke dalam suatu total strategi. Dalam merencanakan strategi pemasaran, manajer pemasaran haruslah mengambil
keputusaan mengenai bagaimana ia akan menggunakan alat-alat pemasaran yang dimilikinya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Ada dua tipe faktor yang
dihadapi manajer pemasaran dalam strategi perencanaan pemasaran yaitu, faktor yang dapat dikendalikan controllable dan faktor yang tidak dapat dikendalikan
uncontrollable Rewoldt, 1991. 1.
Faktor Lingkungan Tidak Dapat Dikendalikan Banyak faktor yang tidak dapat dikendalikan yang mempengaruhi strategi pemasaran,
yaitu :
Permintaan Permintaan adalah hasil dari kebutuhan dan sasaran konsumen.Permintaan dibatasi
oleh kekuatan-kekuatan pokok seperti penghasilan income.Permintaan juga bisa terpendam latent dan eksistensinya tidak diketahui. Strategi pemasaran dapat
digunakan untuk mengubah permintaan yang terpendam itu menjadi permintaan efektif dengan menawarkan suatu produk atau jasa-jasa dengan cara yang sesuai
dengan kekuatan permintaan yang terpendam itu.
Persaingan Keadaan persaingan sekarang, perkiraan persiangan di masa depan dan antisipasi
tindakan pembalasan dari pihak saingan, tentu akan mempengaruhi perencanaan strategi pemasaran. Perencanaan strategi pemasaran itu haruslah memperhitungkan
Universitas Sumatera Utara
sifat dan luasnya saingan, baik sekarang maupun di masa depan, dalam menentukan rangkaian tindakan optimal yang akan diambil.
Struktur Distribusi
Untuk mendistribusikan sesuatu produk, suatu perusahaan mungkin mendirikan jaringan penjualannya sendiri, tetapi cara ini sangat mahal dan seringkali tidak sesuai
untuk perusahaan-perusahaan yang lain. Strategi pemasaran haruslah memperhitungkan hal-hal seperti ada atau tidak adanya saluran distribusi yang sesuai,
kesanggupan perusahaan untuk memasuki saluran tersebut, persaingan yang akan dihadapi produk tersebut, serta kebutuhan saluran tersebut terhadap fungsi-fungsi
pemasaran.
Hukum Pemasaran Hambatan constraints terhadap kebebasan bertindak dari penjualan akan
memaksanya untuk mendapatkan jalan lain untuk memaksimumkan labanya. Salah satu kemungkinan adalah menawarkan model yang berbeda-beda dari produknya,
yang masing-masing dengan ciri-ciri yang ditujukan untuk menarik segmen pasar yang berbeda-beda pula dan untuk kebijaksanaan harga yang berbeda untuk masing-
masing model.
Biaya Non Pemasaran Dalam merencanakan strategi pemasaran, biaya-biaya non-pemasaran seperti biaya
produksi dan umum overhead, juga menimbulkan keterbatasan pada strategi yang direncanakan. Kenaikan biaya produksi atau biaya overhead untuk suatu produk,
mungkin akan memaksa diadakannya perubahan dalam strategi pemasaran,
Universitas Sumatera Utara
barangkali kearah pengurangan penekanan pada harga dan lebih banyak penekanan pada faktor-faktor lain dalam pemasaran marketing mix.
2. Faktor-Faktor Strategi Pemasaran Dapat Dikendalikan
Dalam merumuskan strategi pemasaran, penjual mengatur faktor-faktor yang dikuasainya sedemikian rupa sehingga mencapai pendekatan strategi yang optimum
untuk sasaran pemasarannya. Faktor-faktor yang dapat dikendalikan adalah sebagai berikut :
Produk
Produk adalah salah satu faktor terpenting yang dapat dikendalikan oleh manajer pemasaran dan dalam banyak hal merupakan alat yang paling efektif baginya. Produk
dapat diubah dengan berbagai cara untuk meningkatkan tercapainya sasaran pemasaran. Produk dapat diubah kualitasnya, ukurannya, bentuknya, warnanya,
variasinya dan lain-lain.
Distribusi Para perencana strategi pemasaran mempunyai banyak pilihan bagi kebijaksanaan
distribusinya. Misalnya seperti memilih daerah dimana akan memasarkan produk, memutuskan berapa jumlah penyalur yang dibutuhkan masing-masing pasar dan
banyak masalah lain yang harus diputuskan dalam hal faktor distribusi.
Harga Harga yang ditawarkan untuk suatu produk adalah faktor yang dapat dikendalikan
dalam batas-batas tertentu.Diskon dapat digunakan untuk membedakan harga berdasarkan kualitas yang dibeli atau untuk mencapai harga yang berbeda untuk kelas
Universitas Sumatera Utara
perdangan yang berbeda pula.Pilihan harga yang tersedia dalam perencanaan strategi pemasaran dibatasi oleh faktor biaya.
Promosi
Para manajer pemasaran dapat memilih pemakaian alat-alat promosi dalam berbagai jumlah dan kombinasi. Mereka dapat memilih memakai iklan sebagai metode utama
untuk komunikasi dengan konsumen atau halnya sebagai pelengkap untuk bentuk komunikasi yang lain. Promosi penjualan pun merupakan suatu faktor bagi strategi
promosi yang bentuknya beraneka ragam dan dapat digunakan dalam berbagai jumlah.
2.2.3 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan
pada logika dapat memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman
threats Rangkuti, 1997. Perumusan strategi didasarkan pada analisis yang menyeluruh, yaitu :
1. Analisis Internal
Analisis Kekuatan Strenght Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para
pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi, sumber daya finansial, kemampuan kemanufakturan, kekuatan pemasaran dan basis
Universitas Sumatera Utara
pelaggan yang dimiliki. Strenght kekuatan adalah keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan pesaing.
Analisis Kelemahan Weaknesses Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing mempunyai keterbatasan
dan kekurangan serta kemampuan menguasai pasar, sumber daya serta keahlian.Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis,
yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi
yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki,
kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminta oleh para pengguna
atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai. 2. Analisis Eksternal
Analisis Peluang Opportunity Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang membedakan dirinya dari perusahaan
lain. Peluang dan terobosan atau keunggulan bersaing tertentu dan beberapa peluang membutuhkan sejumlah besar modal untuk dapat dimanfaatkan. Dipihak lain,
perusahaan-perusahaan baru bemunculan. Peluang pemasaran adalah suatu daerah kebutuhan pembeli di mana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan.
Universitas Sumatera Utara
Analisis Ancaman Threats Ancaman adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh suatu
kecenderungan atau suatu perkembangan yang tidak menguntung-kan dalam lingkungan yang akan menyebabkan kemerosotan kedudukan perusahaan. Pengertian
ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
satuan bisnis. Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Dengan melakukan kedua analisis tersebut maka perusahaan dikenal dengan melakukan analisis SWOT
Kotler, 2000. Dalam analisis SWOT, umumnya masalah kekuatan atau keunggulan dan kelemahan
adalah masalah internal, sementara masalah kesempatan dan ancaman adalah masalah eksternal.Masalah eksternal umumnya sulit dikuasai dan bahkan masuk ke dalam
kategori variabel yang tidak terkontrol Soekartawi, 2000. Tabel 1. Klasifikasi SWOT
Internal Environment External Environment
1. Strength kekuatan
1. Opportunity peluang 2.
Weakness kelemahan 2. Threat ancaman
Sumber : Soekartawi, 2000.
Membuat keputusan untuk memilih alternatif strategi dilakukan setelah perusahaan mengetahui dahulu posisi perusahaan untuk kondisi sekarang berada pada kuadran
sebelah mana sehingga strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling tepat
Universitas Sumatera Utara
karena sesuai dengan kondisi internal dan eksternal Posisi perusahaan dapat dikelompokkan dalam empat kuadran, yaitu kuadran I, II, III dan IV. Pada kuadran I
strategi yang sesuai adalah strategi agresif, kuadran II strategi diversifikasi, kuadran III strategi turn around dan kuadran IV strategi defensive.
KuadranIII Kuadran I
mendukung strategi mendukung strategi
turn around agresif
Kuadran IV Kuadran II
mendukung strategi mendukung strategi
defensif diversifikasi
Gambar 1. Posisi perusahaan pada berbagai kondisi
Gambar di atas menunjukan berbagai kemungkinan posisi suatu perusahaan dan tipe strategi yang sesuai. Dengan mengetahui posisi perusahaan pada kuadran yang tepat
maka perusahaan dapat mengambil keputusan dengan lebih tepat, yaitu : 1.
Jika posisi perusahaan berada pada kuadran I maka menandakan bahwa situasi ini sangat menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan Berbagai Peluang
Berbagai Ancaman Faktor
Eksternal Faktor
Internal
Universitas Sumatera Utara
untuk perusahaan yang berada pada posisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
2. Perusahaan yang berada pada kuadran II berarti perusahaan menghadapi berbagai
ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan internal. Strategi yang harus dilakukan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka
panjang dengan cara strategi diversifikasi. 3.
Perusahaan yang berada pada kuadran III menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai peluang yang sangat besar, tetapi di lain pihak perusahaan memiliki
kelemahan internal. Fokus yang harus di ambil oleh perusahaan adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut
peluang pasar yang lebih baik. 4.
Posisi perusahaan pada kuadran IV menunjukkan bahwa peusahaan menghadapi situasi yang sangat tidak menguntungkan, dimana selain perusahaan menghadapi
berbagai ancaman juga menghadapi kelemahan internal.
2.3 Kerangka Pemikiran
Perusahaan agroindustri yang sukses adalah perusahaan yang dapat mengenali dan berinteraksi secara menguntungkan terhadap kebutuhan-kebutuhan dan
kecenderungan-kecenderungan yang belum terpenuhi dalam lingkungannya. Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar perusahaan dapat melihat secara
objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Adapun faktor-faktor internal pada
agroindustri pancake durian adalah modal, produksi, produk, tenaga kerja, harga,
Universitas Sumatera Utara
serta promosi pemasaran produk yang dihasilkan agroindustri tersebut. Sedangkan faktor eksternal agroindustri pancake durian adalah bahan baku, pasar, perusahaan
pesaing, daya beli masyarakat, serta musiman pada bahan baku agroindustri pancake durian yaitu tanaman pada buah durian.
Setiap perusahaan agroindustri disarankan agar melakukan analisis SWOT strengths, weaknesses, opportunities dan threats yaitu analisis tentang strength atau kekuatan
keunggulan perusahaan agroindustri pancake durian, weakness kelemahan perusahaan agroindustri pancake durian, opportunity kesempatan yang dimiliki
perusahaan agroindustri pancake durian dan threat ancaman yang dimiliki perusahaan agroindustri pancake durian.
Maka, akan dapat kesimpulan pada strategi pemasaran agroindustri pancake durian yang tepat untuk dilakukan pada perusahaan-perusahaan pancake durian yang
berdasarkan atas analisa situasi dan tujuan perusahaaan.
Universitas Sumatera Utara
Secara skematis kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran
Keterangan : : Menyatakan Pengaruh
: Menyatakan Hubungan AGROINDUSTRI
PANCAKE DURIAN
FAKTOR INTERNAL :
Modal
Produksi
Produk
Tenaga Kerja
Harga
Promosi
Transportasi FAKTOR EKSTERNAL :
Bahan Baku
Pasar
Perusahaan Pesaing
Daya Beli
Masyarakat
Musim
Selera
KEKUATAN KELEMAHAN
PELUANG ANCAMAN
STRATEGI PEMASARAN
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penetuan Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Medan, yaitu di Kecamatan Medan Maimun, dan
Kecamatan Medan Johor. Daerah penelitian ditentukan secara purposive yaitu berdasarkan kriteria pada kecamatan-kecamatan tersebut dapat ditemui perusahaan
pancake durian dengan tujuan untuk mengidentifikasikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada agroindustri pancake durian di daerah tersebut agar dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
3.2 Metode Penentuan Sampel