BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
A. Analisis Deskriptif
Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah perusahaan dan sudah dalam bentuk
publikasi. Data yang digunakan dalam analisis adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data studi dokumentasi yaitu berupa data jumlah kredit yang
disalurkan, dan jumlah laba yang diperoleh oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk Unit Tanjung Tiram - Kisaran dari tahun 2005 sampai dengan
2009.
Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Kredit yang Disalurkan, dan
Laba yang diperoleh PT. Bank Rakyat Indonesia persero, Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran
Tahun 2005 - 2009 TAHUN
JUMLAH KREDIT DISALURKAN
Rp PEROLEHAN LABA
Rp
2005 927.394.260
713.318.027 2006
1.031.883.718 902.694.971
2007 1.256.891.406
863.562.983 2008
1.720.874.528 953.873.469
2009 1.556.981.714
982.746.397 JUMLAH
6.494.025.626 4.416.195.847
Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah kredit yang disalurkan dan laba yang diperoleh oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk Unit Tanjung
Tiram - Kisaran dari tahun 2005 sampai dengan 2009 dapat dianalisis dengan
melihat rata – rata jumlah kredit yang disalurkan dan perolehan laba selama 5 lima tahun.
Untuk rata – rata jumlah kredit yang disalurkan dapat dihitung sebagai berikut:
Total Jumlah Kredit yang disalurkan 5
= 6.494.025.626 5
= Rp. 1.298.805.125
Rata – rata perolehan laba juga dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut:
Total Perolehan laba 5
= 4.416.195.847 5
= Rp. 883.239.169
Pemberian kredit merupakan kegiatan utama perbankan setelah kegiatan penghimpunan dana. Dana yang telah terhimpun dari masyarakat kemudian diolah
kembali untuk kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Kredit banyak jenisnya antara lain kredit modal kerja, kredit investasi,
kredit perdagangan, kredit konsumsi dan lain sebagainya. Salah satu jenis kredit modal kerja yang ada pada PT. Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. Unit
Tanjung Tiram – Kisaran adalah Kredit Umum Pedesaan atau biasa disingkat dengan Kupedes.
Untuk mengetahui besarnya pemberian Kupedes dengan hasil persentase dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
100 ×
− =
sebelumnya periode
kredit sebelumnya
periode kredit
berjalan periode
Kredit pertahun
Perolehan
Berdasarkan rumus diatas, maka hasil persentase yang didapatkan dari pemberian Kupedes dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:
Tabel 4.2 PenurunanPeningkatan
Jumlah Kredit yang Disalurkan Tahun 2005 – 2009
Tahun Jumlah Kredit Disalurkan
Rp Selisih
Persentase
2005 927.394.260
- -
2006 1.031.883.718
104.489.458 11,26
2007 1.256.891.406
225.007.688 21,80
2008 1.720.874.528
463.983.122 36,91
2009 1.556.981.714
163.892.814 9,52
Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa junlah kredit yang disalurkan tidak sama atau dapat dikatakan mengalami penurunan maupun
peningkatan setiap tahun. Bila hasil perhitungan negatif, maka jumlah kredit yang disalurkan mengalami penurunan dan bila hasil perhitungan positif maka jumlah
kredit yang disalurkan mengalami peningkatan. Laba yang diperoleh yaitu laba operasional yang ada pada PT. Bank
Rakyat Indonesia persero Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran dimana laba operasional tersebut diperoleh dari pendapatan operasional dikurangi dengan
biaya operasional. Laba atau pendapatan operasional PT. Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. Unit Tanjung Tiram - Kisaran ini didominasi dari pendapatan
bunga kredit yang dihasilkan dari kegiatan pemberian kredit khususnya Kredit Umum Pedesaan atau biasa disebut dengan Kupedes.
Untuk mengetahui besarnya perolehan laba operasional dengan hasil persentase dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
100 ×
− =
sebelumnya periode
Laba sebelumnya
periode Laba
berjalan periode
Laba pertahun
Perolehan
Berdasarkan rumus diatas, maka hasil yang didapatkan dari perolehan laba operasional dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3 PenurunanPeningkatan
Laba yang Diperoleh Tahun 2005 – 2009
Tahun Perolehan Laba
Rp Selisih
Persentase
2005 713.318.027
- -
2006 902.694.971
189.376.944 26,5
2007 863.562.983
39.131.988 4,34
2008 953.873.469
90.310.486 10,46
2009 982.746.397
28.872.928 3,03
Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran
Tabel 4.3 diatas menjelaskan bahwa laba yang diperoleh PT. Bank Rakyat Indonesia persero tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran selama lima tahun yaitu
dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 tidak searah atau mengalami penurunan maupun peningkatan setiap tahunnya, hal tersebut juga terlihat dari
persentase dari perolehan labanya. Bila hasil perhitungan negatif maka pada tahun tersebut laba yang diperoleh PT. Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. Unit
Tanjung Tiram – Kisaran mengalami penurunan dan sebaliknya, bila hasil perhitungan positif maka laba yang diperoleh mengalami peningkatan.
Berdasarkan Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pada tahun dimana terjadinya peningkatan yang paling tinggi pada jumlah kredit yang
disalurkan tidak diikuti dengan pertambahan laba yang diperoleh atau dengan kata lain besarnya jumlah kredit Kupedes yang disalurkan tidak sama dengan besarnya
jumlah laba yang diperoleh pada PT. Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran.
Penyebab penurunan peningkatan jumlah kredit yang disalurkan dan laba yang diperoleh akan diuraikan sebagai berikut:
1. Tahun 2005
Pada tahun 2005 jumlah pemberian kredit Kupedes dari bulan Januari 2005 sampai dengan bulan Desember 2005 adalah sebesar Rp.
927.394.260. hal ini terjadi karena pemberian Kupedes diberikan kepada masyarakat yang memiliki Usaha Kecil dan Menengah untuk menunjang
peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat khususnya nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran selama
tahun 2005. Dan untuk laba yang di peroleh pada tahun 2005 ini adalah sebesar Rp. 713.318.027. Dimana dalam perolehan laba operasionalnya
diperoleh dari selisih pendapatan atau laba operasional dengan biaya – biaya operasional yang ada pada PT. Bank Rakyat Indonesia persero tbk.
Unit Tanjung Tiram – Kisaran selama satu tahun lamanya.
2. Tahun 2006
Pada tahun 2006 jumlah pemberian Kredit Kupedes mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.031.883.718. Pemberian Kupedes selama satu
tahun ini mengalami peningkatan walaupun peningkatannya tidak cukup besar, yaitu sebesar 11,26 atau sebesar Rp. 104.489.458. Dan juga untuk
laba operasional yang diperoleh mengalami kenaikan sebesar Rp. 902.694.971 dari tahun sebelumnya dan dengan angka persentase 26,5
atau sebesar Rp. 189.376.944. Hal ini terjadi karena pihak bank yang selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk nasabahnya sehingga
jumlah nasabah semakin meningkat untuk melakukan pinjaman kredit Kupedes kepada PT. Bank Rakyat Indonesia persero tbk. Unit Tanjung
Tiram – Kisaran. Begitu juga dengan laba operasional yang diperoleh juga mengalami kenaikan yang disebabkan karena adanya kesadaran nasabah
untuk membayar angsuran kredit Kupedesnya tepat waktu, sehingga laba operasional PT. Bank Rakyat Indonessia persero Tbk. Unit Tanjung
Tiram – Kisaran juga mengalami peningkatan.
3. Tahun 2007
Penyaluran kredit Kupedes untuk tahun 2007 masih mengalami peningkatan, sama seperti tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp.
1.256.891.406 dengan persentase 21,80. Hal ini disebabkan karena usaha pihak bank yang selalu terus berupaya untuk memberikan pelayanan
terbaiknya bagi nasabah Kupedes agar nasabah Kupedes tersebut benar – benar puas akan pelayanan yang diberikan khususnya pelayanan Kupedes
ini. Dan untuk laba operasional yang diperoleh untuk tahun 2007 ini tidak sama dengan penyaluran Kreditnya. Laba operasional yang diperoleh
mengalami penurunan sebesar Rp. 863.562.983 dan dengan persentase 4,34. Penyebab terjadinya penurunan laba operasional tersebut karena
adanya pengeluaran bank akan biaya operasional bank seperti biaya pelatihan karyawan, biaya promosi dan biaya pemeliharaan dan perbaikan
inventaris kantor seperti komputer sehingga mempengaruhi laba. Disamping itu, penyebab lainnya adalah adanya kredit macet atas
pembayaran angsuran kredit Kupedes dimana pihak bank kurang melakukan pengawasan kepada debitur sehingga menyebabkan terjadinya
penunggakan pembayaran angsuran Kupedes.
4. Tahun 2008
Pada tahun 2008 ini penyaluran kredit Kupedes terus mengalami kenaikan yaitu sebesar 36,91 dari tahun sebelumnya, atau dengan jumlah sebesar
Rp. 1.720.874.528. Dan begitu juga dengan laba operasional mengalami kenaikan sebesar 10,46 atau 953.873.469. Kenaikan penyaluran Kredit
Kupedes selama tahun 2008 ini mengalami peningkatan yang cukup besar dikarenakan pelayanan yang terbaik yang diberikan selama beberapa tahun
sebalumnya disamping itu juga kredit Kupedes ini sudah sangat dirasakan membantu masyarakat, khususnya nasabah Kupedes PT. Bank Rakyat
Indonesia persero tbk. Unit Tanjung Tiram – Kisaran dalam mengembangkan usahanya dan ini terbukti dengan setiap tahunnya terjadi
peningkatan penyaluran kredit Kupedes. Sama halnya dengan laba
operasional yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini karena pihak bank mulai mengatur dan mengontrol biaya operasional yang
dikeluarkan selama satu tahun ini dengan cara mengurangi biaya promosi, dan biaya perbaikan inventaris kantor, sehingga biaya yang dikelurkan
tidak begitu besar. Selain itu juga pembayaran angsuran kredit Kupedes oleh nasabah sudah mulai berjalan lancar kembali karena pihak bank
sudah mulai meningkatkan pengawasan terhadap debitur yang melakukan penunggakan pembayaran Kupedes sehingga pendapatan dari bunga kredit
semakin besar dan labapun semakin besar juga. 5.
Tahun 2009 Pada tahun 2009 untuk penyaluran kredit Kupedes di tahun ini tidak sama
dengan tahun – tahun seblumnya, dimana untuk tahun 2009 ini Penyaluran Kredit Kupedes justru mengalami penurunan yaitu sebesar Rp.
1.556.981.714 dengan tingkat persentase 9,52 atau sebesar Rp. 163.892.814. Dan laba operasional untuk tahun ini masih mengalami
kenaikan dari tahun sebelumnya walaupun tidak begitu besar yaitu Rp. 982.746.397 dan tingkat kenaikan persentase sebesar 3,03 atau Rp.
28.872.928.Penurunan jumlah Kredit yang disalurkan untuk tahun ini tidak begitu besar, penurunan ini disebabkan karena berkurangnya pengajuan
Kupedes dari masyarakat dan juga karena debitur yang telah melunasi kredit Kupedesnya tidak mengajukan kredit Kupedes lagi. Dan disamping
itu juga dikarenakan adanya debitur yang kurang memperhatikan kelengkapan dokumen sebagai persyaratan pengajuan Kupedes yang
menyebabkan terjadinya penolakan kredit, sehingga Kupedes yang
dikeluarkan bank mengalami penurunan. Untuk laba operasional yang mengalami sedikit kenaikan di tahun ini dikarenakan mulai menurunnya
kredit macet dan adanya kelancaran pembayaran angsuran yang dilakukan oleh nasabah dengan dilakukan pengawasan oleh pihak bank terbukti
efektif untuk menekan kredit macet, sehingga laba yang dihasilkan dari bunga kredit meningkat.
B. Analisis Statistik