4.2.1. Harga Saham Industri Manufaktur
Indeks harga saham yang dipakai adalah IHSG dimana harga saham diklasifikasikan untuk industri-industri manufaktur yang terdaftar di IHSG.
Pergerakan nilai indeks tersebut akan menunjukkan perubahan situasi pasar yang terjadi. Pasar yang sedang bergairah atau terjadi transaksi yang aktif ditunjukkan
dengan indeks harga saham yang mengalami kenaikan, sedangkan yang lesu ditunjukkan dengan indeks harga saham yang mengalami penurunan.
Berdasarkan data yang diperoleh, perkembangan Indeks Harga Saham Industri Manufaktur untuk periode tahun 2007-2009 dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Data Perkembangan Harga Saham Industri Manufaktur
Di IHSG Periode 2007-2009 satuan rupiah
Bulan Harga Saham
2007 2008
2009 Januari
280.143 394.862
243.747
Februari 280.388
390.070 234.283
Maret 274.513
355.888 257.480
April 288.020
323.563 290.911
Mei 311.562
359.141 337.510
Juni
336.381 336.618
377.394
Juli 362.423
354.426 448.167
Agustus 336.148
341.097 451.711
September 350.774
300.310 483.421
Oktober
393.248 217.554
474.211
Nopember
390.156 223.058
492.718
Desember 403.006
236.540 529.023
Sumber : IDX Statistics www.idx.co.id
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada Oktober 2008, harga saham industri manufaktur mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini terjadi
karena krisis yang dialami Indonesia pada saat itu, dan berdampak pada industri manufaktur Indonesia. Namun, kembali meningkat di tahun 2009 seiring usainya
krisis dan kembali pulihnya perekonomian Indonesia. Hal ini menyebabkan, semakin meningkatnya kepercayaan investor baik di dalam negeri maupun di luar
negeri untuk tetap berinvestasi di Indonesia, terutama beroperasi di dalam industri manufaktur. Dengan kata lain, industri manufaktur Indonesia tidak terlalu
merasakan dampak dari krisis global yang terjadi di tahun 2008.
4.2.2. Tingkat Suku Bunga SBI
Sertifikat Bank Indonesia SBI adalah surat berharga dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka
waktu pendek. Sedangkan suku bunga adalah jumlah bunga yang harus dibayar per unit waktu. Jadi, tingkat suku bunga SBI adalah jumlah bunga yang harus
dibayar per unit waktu untuk SBI. Berdasarkan data yang diperoleh, perkembangan tingkat suku bunga SBI
pada Bank Indonesia periode tahun 2007-2009 dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Data Perkembangan Tingkat Suku Bunga SBI
Pada Bank Indonesia Periode 2007-2009 satuan persen
Bulan Suku Bunga SBI
2007 2008
2009 Januari
9,50 8,00
9,50
Februari
9,25 7,93
8,74
Maret
9,00 7,96
8.21
April 9,00
7,99 7,59
Mei 8,75
8,31 7,25
Juni 8,50
8,73 6,95
Juli
8,25 9,23
6,71
Agustus
8,25 9,28
6,58
September 8,25
9,71 6,48
Oktober 8,25
10,98 6,49
Nopember 8,25
11,24 6,47
Desember
8,00 10,83
6,46
Sumber : Bank Indonesia
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat suku bunga SBI pada akhir tahun 2008 mengalami perubahan peningkatan cukup signifikan dikarenakan
krisis yang melanda Indonesia pada saat itu. Namun kembali turun dan mulai stabil kembali pada tahun 2009 seiring membaiknya perekonomian. Perubahan
tingkat suku bunga yang tidak stabil dapat mempengaruhi keinginan investor untuk mengadakan investasi, misalnya pada surat berharga, dimana harga dapat
naik atau turun tergantung pada tingkat bunga bila tingkat bunga naik maka surat berharga turun dan sebaliknya, sehingga ada kemungkinan pemegang surat
berharga akan menderita capital loss atau capital gain.
4.2.3. Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Kurs