4.2.3. Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Kurs
Nilai tukar rupiahUS merupakan nilai dari mata uang rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang Dolar AS. Kurs inilah sebagai salah satu
indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun pasar uang karena investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi.
Berdasarkan data yang diperoleh, perkembangan nilai tukar RupiahUS pada Bank Indonesia untuk periode tahun 2007-2009 dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Data Perkembangan Nilai Tukar RupiahUS
Pada Bank Indonesia Periode 2007-2009 satuan rupiah
Bulan Nilai Tukar RupiahUS
2007 2008
2009 Januari
9.090 9.291
11.355
Februari
9.160 9.051
11.980
Maret 9.118
9.217 11.575
April 9.083
9.234 10.713
Mei 8.828
9.318 10.340
Juni
9.054 9.225
10.225
Juli 9.186
9.118 9.920
Agustus 9.410
9.153 10.060
September 9.137
9.378 9.681
Oktober 9.103
10.995 9.545
Nopember 9.376
12.151 9.480
Desember
9.419 10.950
9.400
Sumber : Bank Indonesia
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari tahun 2007, kurs selalu mengalami peningkatan atau bertambah mahal. Hal ini mengindikasikan bahwa
nilai rupiah terhadap US mengalami penurunan yang signifikan sehingga sedikit banyak dapat mempengaruhi tingkat investasi di pasar modal. Kurs tertinggi
terdapat pada bulan Nopember 2008. Hal ini terjadi karena krisis global yang melanda perekonomian Indonesia dimana banyak investor yang menarik
modalnya kembali. Namun, sepanjang tahun 2009 kurs rupiah kembali mengalami penurunan seiring semakin membaiknya perekonomian Indonesia dimana usaha
pemerintah dalam menekan kurs dengan melakukan perdagangan dan menahan permintaan terhadap rupiah.
4.2.4. Inflasi
Inflasi adalah kecenderungan terjadinya kenaikan harga-harga umum secara terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat
disebut sebagai inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari harga barang-barang lain.
Kenaikan harga-harga yang disebabkan oleh faktor-faktor musiman misalnya peringatan hari-hari besar atau yang terjadi sekali saja dan tidak mempunyai
pengaruh lanjutan tidak disebut inflasi. Kenaikan harga semacam ini tidak dianggap sebagai masalah ekonomi dan tidak memerlukan kebijaksanaan khusus
untuk menanggulanginya. Berdasarkan data yang diperoleh, perkembangan inflasi di Indonesia
menurut Bank Indonesia untuk periode tahun 2007-2009 dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4. Data Perkembangan Inflasi di Indonesia
Periode 2007-2009 dalam satuan persen
Bulan Inflasi
2007 2008
2009 Januari
6,26 7,36
9,17
Februari
6,30 7,40
8,60
Maret
6,52 8,17
7,92
April 6,29
8,96 7,31
Mei 6,01
10,38 6,04
Juni 5,77
11,03 3,65
Juli
6,06 11,90
2,71
Agustus
6,51 11,85
2,75
September 6,95
12,14 2,83
Oktober 6,88
11,77 2,57
Nopember 6,71
11,68 2,41
Desember
6,59 11,06
2,78
Sumber : Bank Indonesia
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sepanjang tahun 2007 inflasi di Indonesia masih stabil dan tidak terlalu berdampak kepada perekonomian
Indonesia. Namun, pada tahun 2008, inflasi mengalami gejolak yang cukup signifikan karena adanya krisis yang melanda perekonomian Indonesia sampai
menembus 2 angka. Dan kembali turun pada tahun 2009 seiring semakin pulihnya perekonomian global sampai mencapai titik terendahnya. Hal ini mencerminkan,
perekonomian Indonesia yang tangguh dalam menangani krisis.
4.3. Analisis Data dan Interpretasi 4.3.1. Analisis Data