ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

(1)

commit to user

i

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Skripsi

Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi

Jurusan Manajemen Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh :

TIMUR NUNIK ASTUTY

NIM. F1207062

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011


(2)

commit to user


(3)

commit to user


(4)

commit to user


(5)

commit to user

v

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, apabila kamu telah selesai

dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, dan

hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

(QS. Alam Nasyroh, 6-8)

“Hidup penuh dengan perjuangan, tanpa perjuangan hidup akan terasa hampa,

nikmatilah hidup ini jangan menjadi beban yang terus menyiksamu, semuanya

akan indah pada waktunya dan indah pada tempatnya”

(penulis)

“Bila dirimu di tempat yang sesak, dan semuanya melawan engkau,

sampai rasanya kau tidak bisa bertahan lebih lama lagi, jangan menyerah,

karena disanalah dan saat itulah keadaan akan terbalik.”

(Harriet Beecher Stowe)

“Tuhanku, jika tak tulus jiwaku maka halangilah segala hasratku untuk

pintar, namun jika kau lihat cukup keikhlasanku, anugrahkanlah setetes

ayat-Mu agar menjadi karya nyataku.”


(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya kecilku ini dengan rasa cinta dan

terima kasih untuk:

Ü

Ibu dan Bapakku atas cinta, kasih, sayang, semangat

dan doa yang tak pernah putus

Ü

Adek2ku yang selalu memberikan support

Ü

Saudara, sahabat dan teman-teman terbaikku

Ü

Sigit Triastono, SH


(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Tidak lupa sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Rosulullah Muhammad SAW yang dengan perjuangan telah menghantarkan kita menjadi umat pilihan, terlahir untuk seluruh manusia demi menuju Ridho-Nya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com. Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Dra. Endang Suhari, MSi, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta dan Pembimbing Akademik Penulis. 3. Bapak Drs. Wiyono, MM, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen.

4. Bapak Prof. Dr. Hartono, MS, selaku pembimbing skripsi, yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Ibu dosen pengajar dan seluruh karyawan Fakultas Ekonomi atas bantuan dan kemudahan yang diberikan.


(8)

commit to user

viii

6. Ibu dan Bapakku yang selalu memberikan doa dan sampai saat ini selalu menjadi sumber inspirasi , semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Teman-teman mahasiswa jurusan Manajemen angkatan 2007 semoga sukses. Buat Ambar, Anisa, Lina,Mba Yenny, Rusti terima kasih telah memberiku semangat.

8. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, untuk segala dukungan, doa, dan bantuannya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari penulisan maupun penyajian. Untuk itu segala saran dan kritik yang membangun semoga berguna bagi penelitian selanjutnya. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, Maret 2011


(9)

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PERSETUJUAN ………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ………. iii

HALAMAN MOTTO ………. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ………. v

KATA PENGANTAR ……… vi

DAFTAR ISI ……….. viii

DAFTAR TABEL ……….. xi

DAFTAR GAMBAR ………. xii

ABSTRAKSI ………. xiii

ABSTRACT ……… xiv

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Rumusan Masalah ……….. 6

C. Tujuan Penelitian ……… 7

D. Manfaat Penelitian ……….. 7

BAB II LANDASAN TEORI … ……….. 9

A. Tinjauan Pustaka .……… 9

1. Konsep Analisis Saham ……….. 9

2. Informasi Laporan Keuangan ………. 12

3. Return Saham ………. 14


(10)

commit to user

x

5. Pengaruh ROA,PER,DPS,FL,ITO,PBV terhadap

return Saham ……… 22

B. Penelitian Terdahulu ……….………. 26

C. Kerangka Pemikiran ………..……….. 27

D. Hipotesis ……… 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……… 31

A. Populasi dan Sampel ……… 31

1. Populasi ……… 31

2. Sampel ………. 31

3. Metode Pengambilan Sampel ………. 31

B. Pengukuran Variabel ……… 32

1. Variabel Dependent ………. 32

2. Variabel Independent ……….. 32

C. Jenis Data ………. 34

D. Teknik dan Pengambilan Data ..………. 35

E. Uji Kualitas Data ……… 35

1. Uji Normalitas data ……….... 35

2. Uji Asumsi Klasik ………. 36

a. Uji Multikoliniearitas ……… 36

b. Uji Autokorelasi ……… 37

c. Uji heteroskedasitas ……….. 37

F. Uji Hipotesis ……….. 38


(11)

commit to user

xi

2. Uji F- Statistik .………. 39

3. Uji t ……….. 39

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ………. 41

A. Analisis Data ……..………. 41

B. Deskripsi Data ………. 43

C. Pengolahan Data ………. 45

1. Uji Normalitas Data ………. 45

2. Pengujian Asumsi Klasik ……… 49

a. Multikolinearitas ……… 49

b. Autokorelasi ……….. 49

c. Heteroskedastisitas ……… 50

D. Pengujian Hipotesis ………..………. 52

1. Uji t .……… 53

2. Uji F ………. 55

3. Uji ………... 55

E. Interprestasi dan Pembahasan Hasil Penelitian ………….. 56

1. Temuan Model Regresi ……….. 56

BAB V PENUTUP ……….. 60

A. Kesimpulan ………... 60

B. Keterbatasan ………. 63

C. Saran ………. 63 DAFTAR PUSTAKA


(12)

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Populasi dan Sampel Perusahaan .……… 36

Tabel IV.2 Statistik Deskriptif ………. 37

Tabel IV.3 Uji Normalitas sebelum Transformasi ……… 40

Tabel IV.4 Uji Normalitas setelah Transformasi ………..….……… 42

Tabel IV.5 Uji Normalitas setelah Triming ………..….……… 42

Tabel IV.6 Uji Multikolinearitas ……….. 43

Tabel IV.7 Uji Autokorelasi ...……… 44


(13)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran ………... 23 Gambar IV.1 Scatterplot Uji heteroskedasitas ... 45


(14)

commit to user

ABSTRAKSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA TIMUR NUNIK ASTUTY

NIM. F1207062

Penelitian yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Dividen Per Share (DPS), Financial Leverage (FL), Inventory Turn Over (ITO), Price Book Value (PBV), terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008.

Data yang digunakan adalah jenis data sekunder. Variabel ROA, PER, DPS, FL, ITO, dan PBV diperoleh dari laporan keuangan yang berakhir tanggal 31 Desember yang diambil dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) berupa data tahunan dari tahun 2005-2008. Variabel Return Saham diperoleh dari harga saham tahunan masing-masing emiten atau closing price dari tahun 2004 sampai dengan Desember 2008. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria terdaftar di BEI selama jangka waktu penelitian dan berupa perusahaan manufaktur, tersedia laporan keuangan selama periode pengamatan, selalu memperoleh laba dan tidak memiliki ekuitas negatif, serta termasuk dalam klasifikasi saham yang aktif diperdagangkan di BEI. Data yang diambil dari ICMD tahun 2006-2009 diperoleh jumlah sampel 143 perusahaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Uji hipotesis meliputi uji t, uji F, koefisien determinasi, serta uji asumsi klasik yang berupa uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas.

Berdasarkan hasil penelitian secara simultan variabel independen (ROA, PER, DPS, FL, ITO, dan PBV) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu return saham dengan nilai signifikansi F sebesar 0,034. Secara parsial hanya variabel Financial Leverage (FL) dan Price to Book Value (PBV) yang berpengaruh signifikan terhadap return saham manufaktur di BEI tahun 2005-2008 karena signifikansi kurang dari 5% yaitu berturut-turut sebesar 0,025 dan 0,015. Sedangkan Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Dividen Per Share (DPS)dan Inventory Turn Over (ITO), tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Kemampuan prediksi dari keempat variabel dilihat dari nilai Adjusted R square sebesar 0,059 atau 5,9%; berarti variasi return saham bisa dijelaskan variasi ROA,PER,DPS,FL,ITO dan PBV sebesar 5,9%; sisanya sebesar 94,1% dijelaskan oleh faktor lain diluar model. Kata kunci: return saham, Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Dividen Per Share (DPS), Financial Leverage (FL), , Inventory Turn Over (ITO), Price Book Value (PBV).


(15)

commit to user

ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCE

STOCK RETURN TO MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

TIMUR NUNIK ASTUTY NIM. F1207062

The study, entitled Analysis of Fundamental Factors Influence on Stock Return of Registered Manufacturing Company in Indonesia Stock Exchange, aims to investigate the influence Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Dividen Per Share (DPS), Financial Leverage (FL), Inventory Turn Over (ITO), Price Book Value (PBV) to return stock companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2005-2008.

The data used is the type of secondary data. Variable ROA, PER, DPS, FL, ITO, and PBV obtained from financial statements ended December 31, which is taken from the Indonesian Capital Market Directory (ICMD) in the form of annual data from 2005-2008. Stock Return Variables obtained from the annual share price of each issuer or the closing price from 2004 through December 2008. The sampling technique used was purposive sampling with the criteria listed on the Stock Exchange during the period of research and manufacturing companies, available financial report for the period of observation, always makes a profit and has no negative equity, and included in the class of shares are actively traded in IDX. Data taken from ICMD year 2006-2009 the number of samples obtained by 143 companies. The data analysis technique in this study using multiple linear regression analysis. Hypothesis test includes t test, F test, coefficient of determination, as well as classical assumption that a test of normality, multicollinearity, autocorrelation and heteroscedasticity.

Based on the results of the study simultaneously the independent variables (ROA, NPM, DER and PBV) significantly affects the dependent variable is stock return with the significance F value of 0.034. Variables only partially Financial Leverage (FL) and Price to Book Value (PBV), which significantly influence stock returns in BEI manufactures 2005-2008 because the significance is less than 5% that is a row of 0.025 and 0.015. Meanwhile, Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Dividen Per Share (DPS) and Inventory Turn Over (ITO), had no significant effect on stock return. Predictive ability of the four variables seen from Adjusted R square value of 0.059 or 5.9%; mean stock return variation can be explained variation ROA,PER,DPS,FL,ITO and PBV of 5.9%, remaining at 94.1% explained by other factors beyond model.

Keywords : stock return, Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Dividen Per Share (DPS), Financial Leverage (FL), , Inventory Turn Over (ITO), Price Book Value (PBV).


(16)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pasar modal sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasinya. Di pasar modal, laporan keuangan perusahaan yang go public sangat penting sebagai dasar penilaian kinerja perusahaan, terlebih perusahaan yang go public merupakan perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan luas, oleh karena itu operasi perusahaan yang efisien akan sangat mempengaruhi apresiasi masyarakat pada perusahaan publik. Pengukuran efisiensi dapat dilakukan dengan menggunakan kinerja keuangan (Harianto dan Sudomo, 1998).

Sebelum para investor yang melakukan investasi dengan membeli saham di pasar modal akan menganalisis kondisi perusahaan terlebih dahulu agar investasi yang dilakukannya dapat memberikan keuntungan (return). Memperoleh return (keuntungan) merupakan tujuan utama dari aktivitas perdagangan para investor di pasar modal. Para investor menggunakan berbagai cara untuk memperoleh return yang diharapkan, baik melalui analisis sendiri terhadap perilaku perdagangan saham, maupun dengan memanfaatkan sarana yang diberikan oleh para analis pasar modal, seperti broker, dealer, manajer investasi. Pola perilaku perdagangan saham di pasar modal dapat memberi kontribusi bagi pola perilaku harga saham di pasar modal tersebut. Pola perilaku harga


(17)

commit to user

2 saham akan menentukan pola return yang diterima dari saham tersebut (Budi dan Nurhatmini, 2003).

Bagi investor informasi tentang Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Dividen Per Share (DPS), Financial Leverage (FL), , Inventory Turn Over (ITO), Price Book Value (PBV), menjadi kebutuhan yang sangat mendasar dalam kebutuhan pengambilan keputusan. Informasi tersebut dapat mengurangi ketidakpastian dan resiko yang mungkin terjadi, sehingga keputusan yang diambil diharapkan akan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Aharony dan Itzhak (1980) menunjukkan penelitian mereka bahwa pasar bereaksi saat terjadi pengumuman dividen. Nilai sebuah saham suatu perusahaan dapat merupakan suatu prestasi dari perusahaan tersebut, dinilai dari kinerja keuangan yang dapat dilihat dan diukur atas financial leverage perusahaan tersebut, karena financial leverage menggambarkan bagaimana perusahaan membiayai aktivitasnya.

Oleh karena itu financial leverage dapat digunakan sebagai input untuk mengukur perubahan atas harga saham. Menurut Weston dan Brigham (1984) struktur modal perusahaan merupakan bauran atau perpaduan dari hutang, saham preferen dan saham biasa yang dikehendaki perusahaan. Penggunaan hutang untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menghasilkan keuntungan dan dapat berdampak pada kerugian yang tidak lain adalah merupakan resiko dari penggunaan hutang. Hutang menyebabkan beban yang bersifat tetap yaitu beban bunga dan pokok pinjaman yang harus dibayar, dilain pihak hutang merupakan sumber dana yang dapat digunakan

untuk mendanai aktivitas perusahaan sehingga perusahaan dapat


(18)

commit to user

3 harus dibayar tersebut merupakan beban yang dapat digunakan sebagai elemen pengurang pajak penghasilan.

Weston dan Brigham (1984) menyatakan bahwa ukuran yang dapat menunjukkan sampai sejauh mana sekuritas berpenghasilan tetap digunakan dalam struktur modal perusahaan dinamakan financial leverage (leverage keuangan). Semakin tinggi penggunaan sekuritas berpenghasilan tetap (dalam hal ini adalah hutang) maka financial leveragenya juga semakin tinggi, begitu juga sebaliknya semakin rendah penggunaan sekuritas berpenghasilan tetap maka financial leveragenya juga akan semakin rendah. Seperti disebutkan diatas bahwa hutang (yang menimbulkan financial leverage) digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan sehingga perusahaan dapat beroperasi, berinvestasi, dan dapat mengembangkan usahanya. Akan tetapi financial leverage juga menimbulkan resiko.

Menurut Weston dan Brigham (1984) resiko yang timbul akibat digunakannya financial leverage yang melebihi resiko bisnis yang mendasar dan harus ditanggung para pemegang saham biasa ini disebut resiko keuangan perusahaan dengan financial leverage yang tinggi. Hal ini akan dapat berakibat adanya kesulitan keuangan (financial stress), untuk dapat menyelesaikan kewajiban hutangnya dengan kata lain bahwa financial leverage dapat berakibat adanya kesulitan keuangan untuk dapat menyelesaikan kewajiban hutangnya. Dengan kata lain bahwa financial leverage dapat berakibat baik dan buruk bagi perusahaan, oleh karena itu financial leverage ini dapat menyebabkan perusahaan berkembang dengan baik (kinerja perusahaan baik), akan tetapi juga dapat menyebabkan


(19)

commit to user

4 kemunduran perusahaan (kinerja perusahaan buruk) bahkan dapat berakibat lebih jauh pada kondisi kepailitan atau bangkrut.

Dalam hal ini pengukuran kinerja perusahaan sebagai dampak dari penggunaan hutang dalam struktur modalnya, dengan menggunakan ukuran pertumbuhan penjualan, laba operasi dan return saham sebagai indikator kinerja perusahaan, pertumbuhan penjualan adalah variabel yang paling banyak terpengaruh oleh adanya kondisi baik internal maupun eksternal perusahaan. Dengan adanya perubahan pada penjualan maka selanjutnya akan dapat mempengaruhi profitabilitas (laba operasi) dan nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham.

Rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan (Price to Book Value) menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Price to Book Value (PBV) yang tinggi mencerminkan harga saham yang tinggi dibandingkan nilai buku per lembar saham. Semakin tinggi harga saham, semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham. Keberhasilan perusahaan menciptakan nilai tersebut tentunya memberikan harapan kepada pemegang saham berupa keuntungan yang lebih besar pula (Sartono, 2001).

Penelitian-penelitian dibidang pasar modal telah banyak dilakukan diantaranya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Dari banyak penelitian yang telah dilakukan terdapat perbedaan tentang variabel-variabel yang dipilih dan menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Diantara penelitian terdahulu yang memberikan kesimpulan berbeda antara lain :


(20)

commit to user

5 1. Pada penelitian oleh Sparta (2000) dan Ika Rahayu (2003)

menyimpulkan bahwa Return On Assets (ROA) tidak

signifikan berpengaruh terhadap return saham, penelitian oleh Sunarto (2001), Sohib Natarsyah (2000), Saiful Anam (2002) dan Sulistiyo (2004) menyimpulkan bahwa Return On Assets (ROA) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap return saham.

2. penelitian yang dilakukan Claude et al., (1996), Hardiningsih et al., (2002) dan Liestyowati (2002) membuktikan bahwa faktor Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Sedangkan Anis (2004) menemukan bahwa ada hubungan negatif antara return saham dengan Price to Book Value (PBV). Berbeda dengan hasil penelitian Wahyudi (2003) yang memperlihatkan bahwa Price to Book Value (PBV) berpengaruh secara positif signifikan terhadap tingkat kembalian (return) pada pasca penawaran umum perdana.

3. Aharony dan Itzhak (1980) menunjukkan penelitian mereka bahwa pasar bereaksi saat terjadi pengumuman dividen. Nilai sebuah saham suatu perusahaan dapat merupakan suatu prestasi dari perusahaan tersebut, dinilai dari kinerja keuangan yang dapat dilihat dan diukur atas financial leverage perusahaan tersebut, karena financial leverage menggambarkan bagaimana perusahaan membiayai aktivitasnya.


(21)

commit to user

6 Dengan melihat begitu besarnya pengaruh Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Dividen Per Share (DPS), Financial Leverage (FL), Inventory Turn Over (ITO), Price Book Value (PBV) terhadap return saham, maka penulis ingin mengulas dan membahas lewat tulisan ini dengan

judul ”ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.”

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah Return On Asset (ROA), Dividen Per Share (DPS) ,Financial Leverage (FL), Price Earning Ratio (PER),Inventory Turn Over (ITO), Price Book Value (PBV),secara simultan mempunyai pengaruh terhadap Return Saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008?

2. Apakah Return On Asset (ROA), Dividen Per Share (DPS) ,Financial Leverage (FL), Price Earning Ratio (PER),Inventory Turn Over (ITO), Price Book Value (PBV) secara parsial mempunyai pengaruh terhadap Return Saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008?

C. TUJUAN PENELITIAN


(22)

commit to user

7

1. Untuk mengetahui pengaruh Return On Asset (ROA), Dividen Per Share

(DPS) ,Financial Leverage (FL), Price Earning Ratio (PER),Inventory Turn Over (ITO), Price Book Value (PBV) secara simultan terhadap Return Saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008.

2. Untuk mengetahui pengaruh Return On Asset (ROA), Dividen Per Share

(DPS) ,Financial Leverage (FL), Price Earning Ratio (PER),Inventory Turn Over (ITO), Price Book Value (PBV) secara parsial terhadap Return Saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008.

D. MANFAAT PENELITIAN

a. Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan yang dapat digunakan sebagai masukan atau dasar untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari rasio keuangan yang baik menunjukkan prospek bagus bagi perusahaan di masa yang akan datang yang dapat menarik investor untuk menanamkan modal di perusahaan sehingga dimungkinkan dapat menambah modal untuk usaha pengembangan perusahaan dan sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan.

b. Investor

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pengaruh laporan keuangan terhadap harga saham yang diperdagangkan di pasar modal, sehingga dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan serta dapat dipergunakan sebagai salah satu alat


(23)

commit to user

8 untuk memilih atau menentukan perusahaan mana yang mempunyai rasio keuangan yang baik dan meramalkan harga.

c. Penulis

Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah wawasan,

pengetahuan mengenai pasar modal terutama rasio keuangan dan Return

Saham serta merupakan kesempatan untuk mempraktekkan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah.


(24)

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Analisis Saham

Pendekatan fundamental mengindikasikan bahwa yang membentuk nilai intrinsik selain arus pendapatan adalah faktor risiko. Seperti diketahui risiko investasi saham menggambarkan variabilitas pendapatan yang akan diterima. Semakin besar risiko, berarti semakin bervariasi arus pendapatan yang akan diterima. Oleh sebab itu harus mempertimbangkan setiap keputusan dalam menjual atau membeli saham dengan melihat tingkat pendapatan yang diharapkan dengan risiko yang terkandung dalam pendapatan tersebut.

Analisis saham bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik suatu saham, dan kemudian membandingkan dengan harga saham tersebut pada saat ini. Nilai intrinsik (NI) menunjukkan Present Value arus kas yang diharapkan dari suatu saham (Herianto dan Sudomo : 1998). Pedoman yang digunakan adalah:

1. Apabila NI > harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai undervalued atau harganya terlalu rendah, dan karenanya layak dibeli atau ditahan apabila harga saham tersebut dimiliki.

2. Apabila NI < harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai overvalued atau harganya terlalu mahal, dan karenanya layak dijual. 3. Apabila NI = harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai wajar


(25)

commit to user

10 Selain analisis saham terdapat model penilaian saham. Model penilaian saham merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan atau yang diamati menjadi perkiraan harga saham. Variabel-variabel tersebut adalah laba perusahaan, dividen yang dibagikan, dan sebagainya.

Harga saham merupakan harga yang terbentuk dari pasar (bursa saham), umumnya harga saham diperoleh untuk menghitung nilai saham. Semakin jauh perbedaan tersebut mencerminkan terlalu sedikitnya informasi yang mengalir ke bursa, maka harga saham tersebut cenderung dipengaruhi tekanan psikologis pembeli atau penjual. Untuk mencegah hal tersebut perusahaan publik setiap saat harus memberikan informasi yang cukup ke bursa efek sepanjang informasi tersebut berpengaruh terhadap harga sahamnya.

Secara garis besar terdapat dua teknik analisis yang digunakan dalam menentukan harga saham, yaitu:

1. Analisis Fundamental

Menyatakan bahwa setiap investasi saham mempunyai landasan yang kuat yang disebut nilai intrinsik, yang dapat ditentukan melalui suatu analisis yang sangat hati-hati terhadap kondisi perusahaan pada saat sekarang dan prospeknya di masa mendatang. Nilai inilah yang diestimasi oleh pemodal atau analis, dan hasil dari estimasi ini dibandingkan dengan nilai pasar sekarang sehingga dapat diketahui saham-saham yang over price maupun under price.


(26)

commit to user

11 2. Analisis Teknikal

Merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data atau catatan pasar untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham tertentu maupun pasar secara keseluruhan. Model analisis teknikal lebih menekankan pada tingkah laku pemodal di masa akan datang berdasarkan kebiasaan di masa lalu.

Fluktuasi harga saham merupakan hal yang seringkali terjadi di pasar modal. Fenomena tersebut menarik banyak faktor yang ditemukan dan mempengaruhi fluktuasi tersebut.

Menurut (Herianto dan Sudomo : 1998) secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dibagi dalam kelompok sudut pandang perusahaan (mikro) dan sudut pandang pasar (makro).

Sudut pandang perusahaan (mikro) meliputi:

1. Profit perusahaan yang secara konsisten mampu mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi, maka secara empiris harga sahamnya akan turut mengalami kenaikan.

2. Dividen, tingkat pembagian dividen merupakan salah satu

pertimbangan seorang investor dalam melakukan tindakan

investasinya.

3. Aliran kas, aliran yang menggambarkan alur kas masuk dan kas keluar dari suatu perusahaan.

4. Perusahaan fundamental industri. Hal ini dapat diukur dari kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari perhitungan rasio-rasio keuangan.


(27)

commit to user

12

5. Perusahaan sikap investasi, yang mencerminkan perubahan dan

perilaku para investor terhadap pilihan investasi yang dilakukan. Sudut pandang pasar (makro) meliputi:

1. Tingkat inflasi, yang akan mempengaruhi investor untuk memilih antara real asset (tangible) dan financial asset serta antara saham ataukah sekuritas fixed income.

2. Kebijakan fiskal dan moneter, yang akan menentukan dalam

pandangan pasar modal di masa yang akan datang.

3. Internasionalisasi, yang akan mencerminkan seberapa besar bisnis perusahaan dalam negeri dapat berkompetisi dengan perusahaan asing.

Dalam melakukan investasi di pasar modal para analis dan investor dapat melakukan pendekatan investasi yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua pendekatan yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga saham tersebut di waktu lampau (Francis, 1988). Sedangkan analisis fundamental merupakan teknik analisis saham yang mempelajari tentang keuangan mendasar dan fakta ekonomi dari perusahaan sebagai langkah penilaian harga saham perusahaan (Francis, 1988).

2. Informasi Laporan Keuangan

Sebelum seorang investor memutuskan akan menginvestasikan dananya di pasar modal, ada kegiatan terpenting yang perlu untuk dilakukan, yaitu penilaian yang cermat terhadap emiten. Seorang investor harus percaya bahwa informasi yang diterimanya adalah informasi yang


(28)

commit to user

13 benar, sistem perdagangan di bursa dapat dipercaya, serta tidak ada pihak lain yang memanipulasi informasi dan perdagangan tersebut (Rosyadi, 2002). Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasinya.

Laporan keuangan memberikan informasi yang berhubungan dengan profitabilitas, resiko, aliran kas, yang seluruhnya akan mempengaruhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan tersebut.

Analisis laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisis pada laporan keuangan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran-ukuraran dan hubungan-hubungan yang berarti dan berguna dalam rangka pengambilan keputusan.

Bagi para investor yang akan melakukan analisis perusahaan, informasi laporan yang dikeluarkan perusahaan merupakan salah satu jenis informasi yang mudah didapatkan dibandingkan alternatif informasi yang

lainnya. Selain itu informasi laporan keuangan sudah cukup

menggambarkan kepada kita sejauh mana perkembangan kondisi perusahaan selama ini dan apa saja yang telah dicapainya. Selain itu kita juga bisa melihat prospek perusahaan selama operasinya hanya dengan membaca dan melihat laporan keuangan.

Koesno (dalam Resmi, 2002) mengatakan bahwa salah satu faktor penting yang mempengaruhi pengharapan investor adalah kinerja keuangan dari tahun ke tahun. Kinerja keuangan perusahaan dapat menjadi petunjuk arah naik turunnya harga saham suatu perusahaan. Selain itu analisis


(29)

commit to user

14 terhadap informasi laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan oleh investor untuk mengetahui perbandingan antara nilai intrinsik saham perusahaan dengan harga pasar saham perusahaan yang bersangkutan, dan atas pertimbangan tersebut investor dapat mengambil keputusan apakah membeli ataukah menjual saham perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan dibagi menjadi tiga yaitu :

a. Neraca yang menggambarkan kondisi finansial pada waktu

tertentu.

b. Laba Rugi menggambarkan kondisi profitabilitas perusahaan pada periode tertentu.

c. Laporan arus kas menggambarkan aliran kas yang bersumber dari tiga sumber atau aktivitas yaitu : aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

3. Return Saham

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi dan return ekspektasi yang belum terjadi namun di harapkan dapat terjadi dimasa mendatang. Return realisasi (Realized Return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan dihitung berdasarkan data hitoris. Return ekspektasi (Expected Return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. (Jogiyanto, 2000).


(30)

commit to user

15 Husnan (dalam Resmi, 2002) mengatakan bahwa meskipun disebut sebagai return saham atau tingkat keuntungan, sebenarnya tingkat keuntungan tersebut lebih tepat dikatakan sebagai presentasi perubahan harga saham. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah untuk memaksimumkan return, tanpa melupakan faktor atas investasi yang dilakukan.

Selain memperhatikan return, investor juga perlu

mempertimbangkan resiko yang akan didapat akibat investasi tersebut. Resiko merupakan kemungkinan perbedaan antara actual return yang diterima dengan return yang diharapkan.

Komponen return meliputi:

a. Capital Gain/loss merupakan keuntungan/kerugian bagi investor yang diperoleh dari kelebihan harga jual/harga beli diatas harga beli/harga jual yang keduanya terjadi dipasar sekunder.

b. Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara periodik, misalnya berupa deviden atau bunga. Yield dinyatakan dalam presentase dari modal yang ditanamkan. Actual return yang diterima oleh investor belum tentu sama dengan tingkat return yang diharapkan karena adanya faktor resiko, sehingga investor yang rasional perlu unutk memperkirakan besarnya resiko dan tingkat keuntungan dari seluruh asset yang ada di pasar. Untuk itu pembentukan model-model keseimbangan umum sangat berguna untuk menjelaskan hubungan antara resiko dan tingkat keuntungan serta menentukan ukuran resiko yang relevan bagi setiap asset, juga dapat bermanfaat untuk penentuan harga asset.


(31)

commit to user

16

Return Saham =

(

)

1 -ti 1 -ti ti ti P P P

R = - Yield

Dimana : ti

R : Return Saham ti

P : Harga saham i pada akhir periode 1

-ti

P : Harga saham i pada awal periode

4. Rasio

Untuk mengetahui atau menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolok ukur. Tolok ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua kata keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan interpretasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan bagi para analis yang ahli dan berpengalaman dibandingkan dengan analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio.

Analisis rasio keuangan yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan laba rugi dapat memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan dan penilaian posisi keuangannya. Analisis rasio juga memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditur dan investor, dan juga memberikan pandangan ke dalam tentang bagaimana kira-kira dana dapat diperoleh. Rasio analisis keuangan meliputi dua jenis perbandingan. Pertama, analisis dapat memperbandingkan rasio sekarang dengan rasio masa lalu, yang kedua membandingkan rasio perusahaan dengan rasio perusahaan lain yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada satu titik yang sama.


(32)

commit to user

17 Rasio-rasio dikelompokkan dalam lima kelompok dasar yaitu :

1) Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan yang berjangka pendek tepat pada waktunya. Tingkat likuiditas yang tinggi memperkecil kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban fiansial jangka pendek kepada kreditur dan berlaku pula sebaliknya.

Rasio ini merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan hutang lancar, yang menunjukkan seberapa efisien perusahaan mengelola aktiva lancar perusahaan, sehingga mampu membayar utang jangka pendek tepat pada waktu yang dibutuhkan. Tinggi rendahnya rasio ini akan mempengaruhi minat investor untuk menginvestasikan dananya. Makin besar rasio ini maka makin efisien perusahaan dalam mendayagunakan aktiva lancar perusahaan.

Rasio likuiditas terdiri dari :

a) Quick Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan cashflow perusahaan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja


(33)

commit to user

18 b) Current Ratio

Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban lancar. Semakin besar rasio ini maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menutupi jangka pendeknya.

2) Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Profitasbilitas diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian profitabilitas perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut. Semakin tinggi rasio ini maka semakin efisien perusahaan tesebut dalam memanfaatkan fasilitas perusahaan.

Rasio Profitabilitas terdiri dari :

a) Gross Profit Margin

Rasio ini mencerminkan laba kotor yang dapat dipakai perusahaan dari setiap Rupiah penjualannya, yang berarti dilihat dari komponen penjualan bersih dan harga pokok penjualan.

b) Contribution Margin

Rasio yang digunakan mengukur seberapa besar hasil penjualan dapat digunakan untuk menutup biaya variabel emiten.


(34)

commit to user

19

c) Return on Asset (ROA)

Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa baik manajemen menggunakan seluruh asset yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan laba.

d) Return on Equity (ROE)

Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar hasil laba emiten yang dapat dinikmati oleh investor. ROE yang tinggi bisa berarti bahwa perusahaan tersebut memiliki peluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi pemegang saham.

e) Net Profit Margin

Mengukur seberapa besar kontribusi penjualan terhadap laba bersih perusahaan

3) Rasio Solvabilitas

Merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan bila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik kewajiban keuangan jangka pendek ataupun kewajiban jangka panjang. Rasio ini merupakan perbandingan total aktiva dan utang serta utang dan ekuitas. Proporsi utang untuk investasi dan operasi.

Rasio solvabilitas terdiri dari :


(35)

commit to user

20 Rasio ini menggambarkan total hutang dan total equitas dalam pendanaan perusahaan dan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. DER merupakan rasio solvabilitas yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya, sehingga bisa melihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu hutang atau kewajiban. Semakin tinggi DER, semakin besar presentase modal asing yang digunakan dalam operasional perusahaan, atau semakin besar DER menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang-hutang relatif terhadap ekuitas.

b)Longterm Debt Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur perimbangan antara dana investasi yang menggunakan hutang dan menggunakan ekuitas.

c) Interest Coverage Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa besar prosentase sisa laba setelah digunakan untuk membayar kewajiban beban bunga.

4) Rasio Aktivitas

Rasio ini mengukur tingkat kemampuan dari pihak manajemen dalam mengelola asset-assetnya.


(36)

commit to user

21 a) Invetory Turnover

b) Total Asset Turnover

5) Rasio Nilai Pasar

Rasio ini mengukur kemapuan perusahaan dalam menciptakan nilai pada masyarakat terutama pemegang saham dan calon investor (Harianto dan Sudomo, 2001:155). Hal ini dilakukan karena seorang investor dalam melakukan investasi saham akan berharap untuk mendapatkan imbalan berupa laba atau peningkatan nilai ekonomi saham.

Rasio nilai pasar terdiri dari :

a) Price Earning Ratio (PER)

PER mempunyai arti yang cukup penting dalam menilai suatu saham, rasio ini merupakan suatu indikasi tentang harapan masa depan suatu perusahaan. PER merupakan fungsi dari pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang, semakin tinggi tingkat pertumbuhan dari pendapatan yang diharapkan, maka semakin tinggi pula PER.

b) Earning per Share (EPS)

Rasio ini digunakan untuk mengukur presentase laba terhadap harga saham. Laba per lembar saham merupakan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. EPS yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik


(37)

commit to user

22 menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan mendistribusikan laba yang diraih perusahaan kepada pemegang saham.

c) Devident Per Share (DPS)

Mengukur seberapa besar presentase deviden terhadap harga saham. Perusahaan dengan variabel DPS yang tinggi diyakini mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang

5. Pengaruh antara ROA, PER, DPS, FL, ITO, PBV terhadap Return

Saham

a. Return on Asset (ROA)

Return On Assets (ROA) adalah rasio antara laba setelah pajak atau Net Income After Tax (NIAT) terhadap total assets. ROA menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan. ROA digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan jumlah assets yang dimiliki, hal ini akan dapat menyebabkan apresiasi dan depresiasi harga saham. Kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan akan berdampak pada pemegang saham perusahaan. ROA yang semakin bertambah menggambarkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan para pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang diterima semakin meningkat. Dengan demikian akan semakin membuat para investor dan atau calon investor tertarik untuk menanamkan dananya ke dalam


(38)

commit to user

23 perusahaan. Dengan adanya daya tarik tersebut berdampak pada calon investor dan atau investor untuk memiliki saham perusahaan semakin banyak.

Jika permintaan atas saham perusahaan semakin banyak maka harga saham perusahaan tersebut dalam pasar modal cenderung meningkat. Seiring dengan meningkatnya harga saham, maka capital gain (actual return) dari saham tersebut juga mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena actual return merupakan selisih antara harga saham periode saat ini dengan harga saham sebelumnya. Berdasar logika konsep tersebut maka ROA berpengaruh positif terhadap return saham.

b. Price Earning Ratio (PER)

PER mempunyai arti yang cukup penting dalam menilai suatu saham, rasio ini merupakan suatu indikasi tentang harapan masa depan suatu perusahaan. PER merupakan fungsi dari pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang, semakin tinggi tingkat pertumbuhan dari pendapatan yang diharapkan, maka semakin tinggi pula PER. PER secara teoritis merupakan indikator yang dapat digunakan menentukan apakah harga saham-saham tertentu terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga para (calon) investor dapat menentukan kapan sebaiknya saham dibeli atau dijual. Oleh karena itu, didalam memilih saham dengan pertimbangan rasio tinggi rendahnya Price Earning Ratio (PER) disarankan memilih saham dengan rasio Price Earning Ratio (PER) yang tinggi.


(39)

commit to user

24 c. Deviden per Share (DPS)

Menurut Sharpe dan kawan-kawan (1997), perubahan dividen adalah pengumuman kenaikan dividen yang merupakan tanda bahwa manajemen telah menaikkan pendapatan masa depan perusahaan. Oleh karena itu, pengumuman kenaikan dividen merupakan kabar baik dan pada gilirannya akan menaikkan ekspektasi mereka mengenai pendapatan perusahaan. Hal ini merupakan suatu implikasi bahwa pengumuman kenaikan dividen akan menyebabkan kenaikan harga saham perusahaan.

Seiring dengan meningkatnya harga saham, maka capital gain (actual return) dari saham tersebut juga mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena actual return merupakan selisih antara harga saham periode saat ini dengan harga saham sebelumnya. Berdasar logika konsep tersebut maka DPS berpengaruh positif terhadap return saham.

d. Financial Leverage (FL)

Financial Leverage (FL) menggambarkan sampai sejauh mana sekuritas berpenghasilan tetap digunakan dalam struktur modal perusahaan. Semakin tinggi penggunaan sekuritas berpenghasilan tetap (dalam hal ini adalah hutang) maka financial leveragenya juga akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya. Di dalam analisis fundamental financial leverage ini diasumsikan bahwa dividen untuk pemegang saham preferen selalu dibayar dalam setiap periode. Asumsi ini diperlukan karena tujuan utama dari financial leverage adalah mengetahui beberapa jumlah uang yang sesungguhnya tersedia


(40)

commit to user

25 bagi para pemegang saham biasa setelah bunga dan dividen (untuk saham preferen) dibayarkan. Financial leverage dapat diukur dengan rumus total hutang dibagi dengan total asset. meningkatnya laba maka harga saham cenderung naik, sedangkan ketika laba turun, maka harga saham ikut juga turun.

Seiring dengan turunnya harga saham, maka capital gain (actual return) dari saham tersebut juga mengalami penurunan. Berdasar logika konsep tersebut maka FL berpengaruh negatif terhadap return saham. Seinancial Leverage, semakin kecil return saham.

e. Inventory Turn Over (ITO)

Inventory Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kecepatan perputaran persediaan menjadi kas. Semakin cepat inventory terjual, semakin cepat investasi perusahaan berubah dan persediaan menjadi kas (Ang, 1997). Menurut Sartono (1994) perusahaan yang perputaran persediaannya makin tinggi berarti makin efisien sehingga tingkat perputaran modal menjadi semakin cepat, perputaran modal yang cepat memberikan harapan untuk memperoleh keuntungan perusahaan semakin tinggi.

Perusahaan yang mampu memperoleh keuntungan yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dan pada akhirnya dapat

memberikan harapan return sahamnya yang semakin baik. Oleh

karena itu, didalam memilih saham dengan pertimbangan rasio tinggi rendahnya Inventory Turn Over (ITO) disarankan memilih saham dengan rasio Inventory Turn Over (ITO) yang tinggi.


(41)

commit to user

26 f. Price to Book Value (PBV)

Pada umumnya perusahaan-perusahaan yang dapat beroperasi dengan baik akan mempunyai rasio Price to Book Value (PBV) diatas 1 (Ang, 1997), dimana hal ini menunjukkan nilai saham suatu perusahaan, dihargai diatas nilai bukunya. Semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) suatu perusahaan menunjukkan semakin tinggi pula penilaian investor terhadap perusahaan yang bersangkutan, relatif apabila dibandingkan dengan dana yang diinvestasikannya. Hal ini akan berakibat pada semakin meningkatnya harga saham suatu perusahaan, dengan demikian diharapkan pula akan meningkatkan tingkat kembalian (return) perusahaan yang bersangkutan.

Semakin kecil nilai Price to Book Value (PBV) maka harga dari suatu saham semakin murah. Semakin rendah rasio P rice to Book Value

(PBV) menunjukkan harga saham yang lebih murah underprice

dibandingkan dengan harga saham lain yang sejenis. Kondisi ini memberi peluang kepada investor untuk meraih capital gain pada saat

harga saham kembali mengalami rebound kenaikan harga. Oleh

karena itu, didalam memilih saham dengan pertimbangan rasio tinggi rendahnya Price to Book Value (PBV) disarankan memilih saham dengan rasio Price to Book Value (PBV) yang tinggi.


(42)

commit to user

27

B. PENELITIAN TERDAHULU

1. Dyah Kumala Trisnaeni (2007) tentang pengaruh kinerja keuangan yang terdiri dari EPS, DER, ROI, ROE, dan PER terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta dan untuk mengetahui rasio yang dominan yang mempengaruhi return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Hasilnya menunjukkan rasio keuangan yang terdiri dari EPS, DER, ROI, ROE, dan PER tidak berpengaruh secara serentak terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Rasio keuangan yang berpengaruh secara parsial terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta adalah rasio PER sehingga secara langsung rasio ini dominan mempengaruhi perubahan return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

2. Sumilir (2002) melakukan analisis pengaruh EPS, Leverage Ratio, ROI, dan

ROE terhadap return saham. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

3. Rachmawati (2004) melakukan penelitian tentang pengaruh kinerja financial yang diukur dari ROE, DER, EPS, DPS, dan PER terhadap perubahan harga saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama lima variable tersebut berpengaruh signifikan terhadap harga saham.


(43)

commit to user

28

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Model penelitian menggambarkan pengaruh antar variabel-variabel penelitian dan bentuk hipotesis yang dirumuskan.

Gambar II.1

Dari kerangka pemikiran diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Return on Asset (ROA) ROA digunakan untuk mengetahui besarnya laba bersih yang dapat diperoleh dari operasional perusahaan dengan menggunakan seluruh kekayaannya. Semakin tinggi ROA semakin efisien operasional perusahaan dan sebaliknya. ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Semakin tinggi ROA maka semakin tinggi pula return saham.

2. Price Earning Ratio (PER) merupakan fungsi dari pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang, semakin tinggi tingkat pertumbuhan dari pendapatan yang diharapkan, maka semakin tinggi pula PER.

Return on Asset

Deviden per Share

Financial Leverage

Return Saham Price Earning Ratio

Inventory Turn Over


(44)

commit to user

29 3. Deviden per Share (DPS) Menurut Sharpe dan kawan-kawan (1997), perubahan dividen adalah pengumuman kenaikan dividen yang merupakan tanda bahwa manajemen telah menaikkan pendapatan masa depan perusahaan. Oleh karena itu, pengumuman kenaikan dividen merupakan kabar baik dan pada gilirannya akan menaikkan ekspektasi mereka mengenai pendapatan perusahaan. Hal ini merupakan suatu implikasi bahwa pengumuman kenaikan dividen akan menyebabkan kenaikan harga saham perusahaan. Dengan meningkatnya deviden maka akan menaikkan harga saham,dan akan berpengaruh postif terhadap return saham.

4. Financial Leverage (FL) menggambarkan sampai sejauh mana sekuritas berpenghasilan tetap digunakan dalam struktur modal perusahaan. Semakin tinggi penggunaan sekuritas berpenghasilan tetap (dalam hal ini adalah hutang) maka financial leveragenya juga akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya. Semakin tinggi financial leverage nya semakin turun harga saham nya, maka akan berpengaruh terhadap return saham juga menurun.

5. Inventory Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kecepatan perputaran persediaan menjadi kas. Semakin cepat inventory terjual, semakin cepat investasi perusahaan berubah dan persediaan menjadi kas (Ang, 1997). Perusahaan yang mampu memperoleh keuntungan yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dan pada akhirnya dapat memberikan harapan return sahamnya yang semakin baik.

6. Price to Book Value (PBV) pada umumnya perusahaan-perusahaan yang dapat beroperasi dengan baik akan mempunyai rasio Price to Book Value (PBV) diatas 1 (Ang, 1997), dimana hal ini menunjukkan nilai saham suatu perusahaan, dihargai diatas nilai bukunya. Semakin tinggi rasio Price to Book


(45)

commit to user

30 Value (PBV) suatu perusahaan menunjukkan semakin tinggi pula penilaian investor terhadap perusahaan yang bersangkutan, relatif apabila dibandingkan dengan dana yang diinvestasikannya. Hal ini akan berakibat pada semakin meningkatnya harga saham suatu perusahaan, dengan demikian diharapkan pula akan meningkatkan tingkat kembalian (return) perusahaan yang bersangkutan.

7. Return merupakan variabel dependent yang dihitung berdasarkan data historis tahunan.

D. HIPOTESIS

Pengujian hipotesis untuk membuktikan pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI adalah dengan menggunakan hipotesis seperti berikut ini :

H1 = Return on Asset (ROA) berpengaruh signifikan postif terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

H2 = Price Earning Ratio (PER) berpengaruh signifikan positif terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

H3 = Devident per Share (DPS) berpengaruh signifikan positif terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

H4 = Financial Leverage (FL) berpengaruh signifikan negatif terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

H5 = Inventory Turn Over (ITO) berpengaruh signifikan positif terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

H6 = Price to Book Value (PBV) berpengaruh signifikan positif terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI


(46)

commit to user

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh perusahaan yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa efek Indonesia pada periode 2005-2008 sebanyak 143 perusahaan, dengan alasan bahwa pada umumnya perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang dominan dalam Bursa Efek Indonesia dan memiliki tingkat sensifitas yang tinggi ketika ada kebijakan baik intern maupun ekstern.

3. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu suatu metode dimana pengambilan data-data dengan kriteria tertentu. Kriteria-kriteria tersebut meliputi :

a. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang tergabung dalam perusahaan manufaktur.

b. Perusahaan tersebut membagikan deviden setiap tahunnya dari tahun 2005-2008.

c. Perusahaan yang diteliti melaporkan laporan keuangan (Annual Report) secara lengkap selama periode 2005-2008.


(47)

commit to user

32

B. PENGUKURAN VARIABEL

Penelitian ini menggunakan dua variabel :

1. Variabel Dependen yaitu variabel yang mempunyai ketergantungan

terhadap variabel lain. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah return saham.

Return Saham =

(

)

1 -ti 1 -ti ti ti P P P

R = - Yield

Dimana : ti

R : Return Saham ti

P : Harga saham i pada akhir periode 1

-ti

P : Harga saham i pada awal periode

2. Variabel independent adalah variabel bebas atau tidak terikat dengan variabel lain. Adapun variabel independent dalam penelitian ini antara lain :

a. Return on Asset (ROA)

Rasio yang mengukur tingkat pengembalian atas aktiva yang didanai oleh pemegang saham dan kreditor, maka rasio harus dapat memberikan ukuran produktifitas aktiva dalam pengembaliannya kepada kedua belah pihak (Sawir,2001) menyatakan rumus ROA sebagai berikut :


(48)

commit to user

33 b. Price Earning Ratio (PER)

Rasio ini merupakan suatu indikasi tentang harapan masa depan suatu perusahaan. PER merupakan fungsi dari pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang, semakin tinggi tingkat pertumbuhan dari pendapatan yang diharapkan, maka semakin tinggi pula PER. PER secara teoritis merupakan indicator yang dapat digunakan menentukan apakah harga saham saham tertentu terlalu tinggi dan terlalu rendah, sehingga para (calon) investor dapat menentukan kapan sebaiknya saham dibeli atau dijual. PER dapat dihitung sebagai berikut :

c. Dividen Per Share (DPS)

Dividen Per Share (DPS) adalah besarnya jumlah pendapatan per lembar saham yang akan didistribusikan pada para pemegang saham biasa. DPS dihitung dari :

DPS =

saham lembar Jumlah

dibayarkan yg

deviden Jumlah

d. Financial leverage

Financial leverage adalah jumlah uang yang sesungguhnya tersedia bagi pemegang saham biasa setelah bunga dan dividen untuk saham preferen dibayarkan. Financial leverage dapat dihitung dengan :

FL =

Asset Total

Hutang Total


(49)

commit to user

34 e. Inventory Turn Over

Inventory Turn Over (ITO) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kecepatan perputaran persediaan menjadi kas.

f. Price to Book Value

Price to Book Value (PBV) merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya.

C. JENIS DATA

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung (data dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan histories yang telah tersusun dalam arsip (data documenter) yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. (Indriantoro, 1999).

Bentuk data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Laporan keuangan tahunan (Annual Report) yang diterbitkan oleh perusahaan yang menjadi obyek penelitian selama periode 2005-2008.

2. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini seperti ROA, PER, DPS,


(50)

commit to user

35 diperoleh secara langsung dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

D. TEKNIK DAN PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang dipakai adalah metode dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pencatatan seperlunya dari sumber data yang terkait.

Data yang dikumpulkan berasal dari :

a. Kinerja keuangan perusahaan yang digunakan adalah rasio keuangan,

yang dihitung berdasarkan laporan keuangan perusahaan manufaktur periode 2005 – 2008. Data tersebut diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

b. Return saham diperoleh dari IDX dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

E. UJI KUALITAS DATA

Uji kualitas data data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik. Karena jenis data dalam penelitian ini dalah jenis data sekunder. Uji asumsi klasik ini dilakukan agar model regresi pada penelitian ini signifikan dan representative, maka model regresi tersebut harus memenuhi asumsi dasar klasik. Asumsi dasar tersebut adalah apabila tidak terjadi autokorelasi, multikolinearitas, dan heterokedastisitas diantara variabel-variabel bebas dalam regresi tersebut.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas data


(51)

commit to user

36 dilakukan dengan menggunakan model kolmogorov-smirnov. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi yang diperoleh dengan taraf signifikansi yang sudah ditentukan yaitu 0,05. Apabila nilai signifikansi (p-value) lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0,05, maka data berdistribusi normal.

Jika data berdistribusi tidak normal maka digunakan metode trimming. Salah satu penyebab yang menjadikan data tidak berdistribusi normal adalah karena terdapat beberapa item data yang bersifat outliers, yaitu kasus atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi (Ghozali, 2005 : 36). Untuk itu digunakan metode trimming, yaitu membuang data yang bersifat outliers tersebut. Selain itu, dapat dilakukan transformasi data dengan menggunakan bentuk log sehingga nilai transformasi tersebut dapat memenuhi batas yang ditentukan.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik meliputi uji multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu hubungan yang sempurna antara beberapa variabel independen (bebas) dalam model regresi. Akibat adanya multikolinearitas adalah estimasi akan terafiliasi sehingga menimbulkan bias. Uji ini dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF melebihi angka


(52)

commit to user

37 10, maka disimpulkan telah terjadi multikolinearitas, sedangkan jika nilai VIF dibawah angka 10, maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi yang terletak bederetan menurut waktu (seperti data time series) atau korelasi antara tempat yang berdekatan (seperti data cross sectional). Uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi adalah uji Durbin-Watson (D-W). Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi adanya korelasi internal diantara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian ruang dan waktu. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin-Watson. Panduan mengenai angka Durbin-Watson (D-W) untuk mendeteksi autokorelasi bisa dilihat dalam tabel D-W.

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut (Santoso, 2001 : 219) :

1) Angka D-W dibawah –2, berarti ada autokorelasi positif.

2) Angka D-W diantara –2 sampai +2, berarti tidak ada

autokorelasi.

3) Angka D-W diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif. c. Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain


(53)

commit to user

38 (Ghozali, 2005 : 105). Metode yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai variabel dependen (ZPRED) dengan nilai residual (SRESID). Dasar analisis ini adalah :

1) Jika titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

F. UJI HIPOTESIS

1. Model Regresi Linear Berganda

Regresi merupakan alat yang mengukur kekuatan pengaruh antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah pengaruh antara variabel dependent dengan variabel independent.

Dalam penelitian ini, model estimasi yang digunakan adalah persamaan linier, adapun persamaan model regresi berganda tersebut adalah :

e c c c c c

c + + + + + +

+

=a b1 1 b2 2 b3 3 b4 4 b5 5 b6 6

Y

Keterangan :

Y = Return

a

= konstanta 1

c = ROA

2

c = PER

3

c

= DPS 4


(54)

commit to user

39 5

c

= ITO 6

c

= PBV 6

5 4 3 2

1,b ,b ,b ,b ,b

b = Koefisien Regresi

e = error

2. Uji F – Statistik

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama.

Langkah-langkah hipotesis dengan Uji F : a. Menentukan hipotesis

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0

Semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

HA : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6≠ 0

Semua variabel independen secara bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

b. Membandingkan probabilitas F-hitung dengan alpha = 5 %

c. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis : Ho diterima apabila Fhitung < Ftabel

Ho ditolak apabila Fhitung > Ftabel 3. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variable independen terhadap vaiabel dependen secara parsial.

Langkah-langkah hipotesis dengan uji t :

a. Menentukan hipotesis


(55)

commit to user

40 Variable independen x bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variable dependen.

HA : bx≠ 0

Variable independen tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variable dependen.

b. Membandingkan profitabilitas t-hitung dengan alpha = 5% c. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :

Ho diterima apabila: -ttabel £ thitung £ ttabel


(56)

commit to user

41

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan disajikan analisis terhadap data penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dengan menggunakan teknik-teknik analisis yang telah ditentukan. Hipotesis yang akan diuji adalah tentang pengaruh, Return On Asset, Price Ea rning Ratio, Deviden Per Share, Finacial Leverage, Inventory Turn Over, Price to Book Value terhadap Return Saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hipotesis masih bersifat sementara yang memerlukan pengujian secara empiris. Pengujian

hipotesis menggunakan uji Regresi Linier Berganda dan diproses dengan

menggunakan bantuan program SPSS versi 15.00 for Windows.

A. ANALISIS DATA

Penelitian ini mengambil data dari sampel perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 sampai tahun 2008. Berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory periode tahun 2005 sampai tahun 2008 diperoleh sampel yang akan digunakan sebagai objek penelitian yaitu 143 perusahaan. Peneliti menggunakan metode purposive random sampling untuk memperoleh sampel yang dianggap mampu mewakili populasi. Sampel tersebut dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang secara kontinyu terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008.


(57)

commit to user

42

2. Perusahaan–perusahaan tersebut telah menyampaikan laporan

keuangannya secara rutin dan mempunyai data keuangan yang lengkap sesuai yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

3. Perusahaan tersebut tidak mempunyai laba bersih (net income) negatif selama periode penelitian, karena secara logis investor tentunya akan lebih memilih membeli saham-saham perusahaan yang dianggap berpotensi memberikan keuntungan bagi mereka sebagai pemegang saham.

Dari keselurahan populasi perusahaan manufaktur go public di Indonesia yang mengeluarkan laporan keuangannya, menghasilkan 143 unit observasi sebagai sampel dalam penelitian ini. Data populasi sampel akan ditampilkan secara ringkas dalam tabel IV.I.

TABEL IV.I

POPULASI DAN SAMPEL

Tahun Populasi Perusahaan

Manufaktur

Sampel

2005 146 38

2006 146 43

2007 146 38

2008 146 24


(58)

commit to user

43

B. DESKRIPSI DATA

Dengan melakukan perhitungan statistik deskriptif, maka dapat diketahui gambaran tentang data Return On Asset, Price Earning Ratio, Deviden Per Share, Finacial Leverage, Inventory Turn Over, Price to Book Value dan Return Saham. Gambaran mengenai data tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

TABEL IV.2

STATISTIK DESKRIPTIF

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

RETURN 143 -100,00 4,29 -0,5040 8,40782

PBV 143 0,10 21,26 2,0524 2,82845

PER 143 -49,02 197,76 15,3458 22,94766

FL 143 0,100 0,900 0,45881 0,183873

ITO 143 0,24 83,90 7,2043 10,71642

DPS 143 1,00 8000,00 320,4838 1023,83910

ROA -0,01 1,47 0,1027 0,17626

Valid N (listwise)

143

Sumber: Hasil pengolahan data (lampiran)

Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif yang tercantum pasa tabel IV.2 dapat diketahui nilai rata-rata Return yaitu sebesar -0,5040. Nilai Return terkecil dicapai oleh PT Lion Metal Works Tbk, yaitu sebesar -100,00 pada tahun 2007. Sedangkan nilai Return terbesar dicapai oleh PT. Bristol Myers Squibb Indonesia Tbk, yaitu sebesar 4,29 pada tahun 2006.


(59)

commit to user

44 Variabel Price to Book Value memiliki nilai rata-rata sebesar 2,0524. Nilai Price to Book Value terkecil dicapai oleh PT. Multistarada Arah sarana Tbk, yaitu sebesar 0,10 pada tahun 2006. Sedangkan nilai Price to Book Value terbesar dicapai oleh PT. Unilever Indonesia Tbk, yaitu sebesar 21,26 pada tahun 2006.

Variabel Price Earning Ratio memiliki nilai rata-rata sebesar 15,3458. Nilai Price Earning Ratio terkecil dicapai oleh PT. Goodyear Indonesia Tbk, yaitu sebesar -49,02 pada tahun 2005. Sedangkan nilai Price Earning Ratio terbesar dicapai oleh PT. Ultra Jaya Milk Tbk, yaitu sebesar 197,76 pada tahun 2005.

Variabel Finacial Leverage memiliki nilai rata-rata sebesar 0,45881. Nilai Finacial Leverage terkecil dicapai oleh PT. Mandom Indonesia Tbk, yaitu sebesar 0,100 pada tahun 2008. Sedangkan nilai Finacial Leverage terbesar dicapai oleh PT. Intanwijaya Internasional Tbk, yaitu sebesar 0,900 pada tahun 2008.

Variabel Inventory Turn Over memiliki nilai rata-rata sebesar 7,2043. Nilai Inventory Turn Over terkecil dicapai oleh PT. Colorpak Indonesia Tbk, yaitu sebesar 0,24 pada tahun 2008. Sedangkan nilai Inventory Turn Over terbesar dicapai oleh PT. Aqua Golden Mississippi Tbk, yaitu sebesar 83,90 pada tahun 2008.

Variabel Deviden P er Share memiliki nilai rata-rata sebesar 320,4838. Nilai Deviden Per Share terkecil dicapai oleh PT. Pan Brothers Tex Tbk, yaitu sebesar 1,00 pada tahun 2006. Sedangkan nilai Deviden Per Share terbesar dicapai oleh PT. Bristol-Myer Squibb Indonesia Tbk, yaitu sebesar 8000,00 pada tahun 2008.


(60)

commit to user

45 Variabel Return On Asset memiliki nilai rata-rata sebesar 0,1027. Nilai Return On Asset terkecil dicapai oleh PT. Googyear Indonesia Tbk, yaitu sebesar -0,01 pada tahun 2005. Sedangkan nilai Return On Asset terbesar dicapai oleh PT. Kalbe Farma Tbk, yaitu sebesar 1,47 pada tahun 2006.

C. PENGOLAHAN DATA

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 15.00 for Windows. Sebelum melakukan regresi untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data dan pengujian asumsi klasik yang merupakan persyaratan untuk melakukan regresi.

1. Uji Normalitas Data

Uji yang digunakan untuk melihat normalitas data yaitu uji Kolmogrof-Smirnov. Jika signifikansi hitung (p-value) lebih besar dari 0,05, maka data dinyatakan berdistribusi normal. Variabel yang diutamakan untuk berdistribusi normal dalam penelitian adalah variabel dependen yang diproksikan dengan return saham. Variabel dependen diutamakan normal karena pada dasarnya nilai dari variabel dependen berasal dari nilai rata-rata variabel independennya.

Hasil pengujian dengan menggunakan Uji Kolmogrov-Smirnov dapat ditunjukan pada tabel dibawah ini :


(61)

commit to user

46

Tabel IV. 3

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Sebelum Transformasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

143 143 143 143 143 143 143

-,5040 2,0524 15,3458 ,45881 7,2043 320,4838 ,1027

8,40782 2,82845 22,94766 ,183873 10,71642 1023,839 ,17626

,477 ,245 ,267 ,051 ,258 ,378 ,296

,386 ,234 ,254 ,051 ,258 ,361 ,296

-,477 -,245 -,267 -,051 -,258 -,378 -,273

5,702 2,930 3,195 ,615 3,089 4,514 3,543

,000 ,000 ,000 ,844 ,000 ,000 ,000

N

Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

RETURN PBV PER FL ITO DPS ROA

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

Sumber: Hasil pengolahan data (lampiran)

Dari hasil pengujian Uji Kolomogrov-Smirnov, terdapat lima nilai signifikansi variable kurang dari 0,05 hanya variable FL yang memiliki nilai signifikansi diatas 0,05 yang masing-masing sebesar 0,844. Oleh karena itu, hanya variable FL saja yang berdistribusi normal. Sedangkan variable lain tidak berdistribusi normal.

Pada praktiknya, jarang bahkan tidak pernah dijumpai kumpulan data yang berdistribusi normal, namun demikian kurva normal dapat digunakan untuk kumpulan data yang distribusinya mendekati normal (Djarwanto PS, 1998). Jika ditemukan data yang tidak normal maka dapat digunakan beberapa cara untuk menormalkan data tersebut. Selain menambah data, dapat juga dilakukan metode trimming dan transformasi data kedalam bentuk logaritma natural (LN).

Metode trimming dapat ditempuh dengan membuang sampel yang memiliki sifat ouliers, yaitu sampel yang memiliki nilai diluar batas normal ketika dibandingkan dengan data lain dalam sampel tersebut. Karena pada dasarnya penyebab data tidak berdistribusi normal adalah adanya beberapa


(62)

commit to user

47 item yang data yang bersifat outliers. Sedangkan dan mentransformasi sampel kedalam bentuk LN, diharapkan sampel awal dapat memenuhi batas nilai yang ditentukan. Pada penelitian ini peneliti memilih metode transformasi kebentuk logaritma natural.

Variabel yang diutamakan untuk berdistribusi normal dalam penelitian adalah variable dependen yang diproksikan dengan RETURN. Variabel dependen diutamakan normal karena pada dasarnya nilai dari variable dependen berasal dari nilai rata-rata variable independennya.

Dalam penelitian ini tidak semua variable ditransformasi ke dalam bentuk logaritma natural. Variabel FL tidak perlu dinormalkan sebab variabel FL sudah berdistribusi normal.

Variabel RETURN juga tidak dapat langsung ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural sebab ada bilangan yang memiliki nilai negative sehingga tidak dapat ditransformasikan ke dalam logaritma natural. Oleh karena itu, sebelum ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural, variabel RETURN di kuadratkan dahulu untuk menghilangkan nilai negatifnya. Setelah itu, hasil kuadrat variabel RETURN ditransformasikan dalam bentuk logaritma natural.


(1)

commit to user

59 Konsep financial leverage adalah rasio antara nilai buku seluruh hutang (debt=D) terhadap total aktiva (total asset=TA). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio FL perusahaan manufaktur yang tergabung di Bursa Efek Indonesia relatif tinggi yaitu rata-rata 0,458 pada tahun 2005-2008. Dengan tingginya rasio perbandingan seluruh hutang dengan seluruh aktiva dari perusahaan tersebut akan menjadikan enggan bagi para investor dalam membeli saham-saham perusahaan manufaktur tersebut di Bursa Efek Indonesia. Dengan kata lain, investor akan lebih menyukai membeli perusahaan-perusahaan yang memiliki FL rendah dibandingan perusahaan-perusahaan yang memiliki FL tinggi.

Hasil pengujian variabel Inventory Turn Over (ITO) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil persamaan model regresi linear tersebut menunjukkan bahwa hipotesis kelima yang menyatakan bahwa ITO berpengaruh signifikan terhadap return saham tidak terbukti sehingga hipotesis ketiga ditolak. Berdasarkan hasil penelitian ini ITO sebagai variabel dalam memprediksi return

saham memberikan kontribusi yang tidak signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa investor dalam memprediksi return saham tidak terpengaruh dengan besar kecilnya nilai ITO.

Hasil pengujian variabel PBV menunjukkan berpengaruh signifikan terhadap return. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis keenam diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa besarnya nilai perusahaan diperhitungkan oleh investor dalam pembelian saham. Hal ini dapat dijelaskan bahwa nilai PBV yang lebih besar menunjukkan bahwa perusahaan sedang mengalami pertumbuhan, sehingga investor juga berpendapat bahwa kondisi perusahaan akan menguntungkan untuk investasi. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan harga


(2)

commit to user

60 saham perusahaan sehingga return saham juga meningkat. Kondisi tersebut menyebabkan PBV berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. Penelitian ini mendukung hasil penelitian Subekti Puji Astuti (2006) juga hasil penelitian luar negeri Claude et al (1996) menemukan bukti bahwa PBV merupakan variabel yang berhubungan positif dengan return saham baik dipasar modal negara maju (developed market) maupun dipasar modal emerging. Hasil penelitian Ferson & Harvey (1998) juga menunjukkan bahwa PBV berhubungan positif dan signifikan dengan return saham. Penelitian Fama & French (1995) mengemukakan bahwa PBV berpengaruh positif terhadap return saham.


(3)

commit to user

61

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan tentang

pengaruh Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Deviden Per

Share (DPS), Finacial Leverage (FL), Inventory Turn Over (ITO), Price to

Book Value (PBV) terhadap return saham pada Perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil uji F pada hipotesis pertama menunjukan bahwa diperoleh nilai

Fhitung sebesar 2,362 dengan tingkat signifikansi 0,034. Karena nilai

signifikansi F lebih kecil dari 0,05 maka kesimpulan model ini layak untuk memprediksi Return Saham. Artinya ada pengaruh simultan antara variabel Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Deviden Per

Share (DPS), Finacial Leverage (FL), Inventory Turn Over (ITO), Price to

Book Value (PBV) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Hasil analisis uji t, pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial adalah sebagai berikut:

a. Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap

return saham karena nilai signifikansinya diatas 5%. Akan tetapi

variabel ini tetap memiliki pengaruh terhadap return saham apabila diuji secara bersama-sama dengan variabel yang lain. Selain itu koefesien regresinya menunjukan tanda negatif.


(4)

commit to user

62

b. Price Earning Ratio (PER) tidak berpengaruh signifikan terhadap

return saham karena nilai signifikansinya diatas 5%. Akan tetapi

variabel ini tetap memiliki pengaruh terhadap return saham apabila diuji secara bersama-sama dengan variabel yang lain. Selain itu koefesien regresinya menunjukan tanda negatif.

c. Deviden Per Share (DPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap

return saham karena nilai signifikansinya diatas 5%. Akan tetapi

variabel ini tetap memiliki pengaruh terhadap return saham apabila diuji secara bersama-sama dengan variabel yang lain. Selain itu koefesien regresinya menunjukan tanda negatif.

d. Finacial Leverage (FL) berpengaruh negatif signifikan terhadap

return saham, Dengan tingginya rasio perbandingan seluruh hutang

dengan seluruh aktiva dari perusahaan tersebut akan menjadikan enggan bagi para investor dalam membeli saham-saham perusahaan manufaktur tersebut di Bursa Efek Jakarta. Dengan kata lain, investor akan lebih menyukai membeli perusahaan-perusahaan yang memiliki FL rendah dibandingan perusahaan-perusahaan yang memiliki FL tinggi.

e. Inventory Turn Over (ITO) tidak berpengaruh signifikan terhadap

return saham karena nilai signifikansinya diatas 5%. Akan tetapi

variabel ini tetap memiliki pengaruh terhadap return saham apabila diuji secara bersama-sama dengan variabel yang lain. Selain itu koefesien regresinya menunjukan tanda negatif.

f. Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif signifikan terhadap


(5)

commit to user

63 saham. Hal ini mengindikasikan bahwa besarnya nilai perusahaan diperhitungkan oleh investor dalam pembelian saham. Hal ini dapat dijelaskan bahwa nilai PBV yang lebih besar menunjukkan bahwa perusahaan sedang mengalami pertumbuhan, sehingga investor juga berpendapat bahwa kondisi perusahaan akan menguntungkan untuk investasi. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan harga saham perusahaan sehingga return saham juga meningkat.

B. KETERBATASAN

Penelitian ini masih terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Oleh karena itu penelitian selanjutnya perlu memperhatikan keterbatasan yang ada antara lain:

1. Terbatasnya jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 143 perusahaan kemungkinan menyebabkan munculnya pengaruh yang tidak signifikan dari variabel independen.

2. Penelitian ini hanya menggunakan data dengan periode pengamatan yang pendek yaitu empat tahun, sehingga akan berakibat pada hasil penelitian yang kurang rentang waktunya.

3. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas, sedangkan masih banyak variabel lain yang mungkin juga berpengaruh terhadap return saham.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi investor, dalam menanamkan modal hendaknya melihat pada


(6)

commit to user

64 ini variabel yang andil besar mempengaruhi return saham adalah PBV. Apabila PBV meningkat dapat dipastikan harga saham perusahaan akan naik yang selanjutnya return saham juga akan meningkat.

2. Penelitian mendatang dengan permasalahan yang serupa sebaiknya

menambah kembangkan penelitian ini, baik itu menyangkut periode waktu penelitian, variabel penelitian, sampel yang digunakan, maupun analisis yang digunakan agar hasil penelitian bisa lebih digeneralisasi.