Evaluasi Pengawasan Biaya Operasional

Dari tabel-tabel di atas dapat kita bandingkan antara anggaran dan realisasinya. Realisasi biaya operasional Program Diploma Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pada tahun 2009 berjumlah Rp 1.961.025.959,- sedangkan jumlah Pendapatan tahun 2009 berjumlah Rp 2.491.618.583,- . Itu berarti terjadi surplus anggaran sekitar Rp 530.592.624,-

F. Evaluasi Pengawasan Biaya Operasional

Pengawasan didefinisikan sebagai proses mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian dari organisasi lembaga perguruan tinggi dan kemudian dilakukan tindakan perbaikan jika diperlukan. Hal ini dilakukan agar lembaga perguruan tinggi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan yang efektif memerlukan umpan maju feed forward. Dengan kata lain, diasumsikan bahwa tujuan, rencana, kebijaksanaan, dan satnadar tealah dikembangkan dan dikonsumsikan seluruh pimpinan bagian yang bertanggung jawab terhadap pencapaian kinerja yang telah direncanakan. Jadi pengawasan tergantung pada penetapan konsep umpan balik feed back yaitu konsep yang memerlukan pengukuran kinerja yang memicu dilakukannya tindakan koreksi yang dirancang untuk menjamin tercapainya tujuan yang telah ditetapkan semula. Pada Fakultas Ekonomi USU apabila terjadi perubahan jumlah dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya, maka dilakukan revisi Universitas Sumatera Utara oleh pihak fakultas yang lalu disetujui pihak universitas. Revisi tersebut dilakukan tanpa mengubah jumlah total anggaran yang telah ditetapkan, tetapi menyesuaikan dana apa yang dapat dikurangkan untuk menutupi kekurangan dana untuk kegiatan lainnya. Ada dua jenis penyimpangan yang mungkin terjadi di dalam menyusun dan melaksanakan anggaran pada lembaga perguruan tinggi yaitu ; 1. Penyimpangan yang menguntungkan Favorable variance Penyimpangan dianggap menguntungkan jika realisasi lebih kecil dari anggaran. Misalnya : Anggaran untuk belanja pengiriman surat dinas pos surat sebesar Rp 10.000.000,- ternyata realisasinya lebih kecil yaitu sebesar Rp 1.521.000,- maka penyimpangan sebesar Rp 8.479.000 merupakan Favorable Variance. 2. Penyimpangan yang merugikan Unfavorable variance Penyimpangan dianggap merugikan jika realisasi lebih besar dari anggaran. Misalnya : Anggaran belanja uang honor tetap sebesar Rp 263.000.000,- ternyata realisasinya lebih besar yaitu Rp.337.679896,- maka penyimpangan sebesar Rp. 74.679.896 merupakan Unfavorable Variance. Universitas Sumatera Utara TABEL 3.4 ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2009 NO Perkiraan Anggaran Realisasi Variance A. Belanja Honorarium 1. Belanja Uang Honor Tetap Rp. 263.000.000 Rp. 337.679.896 Rp. 74.679.896 2. Belanja Uang Honor Tidak Tetap Rp. 125.688.000 Rp. 128.976.201 Rp. 3.288.201 3. Belanja Vakasi Rp. 624.342.800 Rp. 763.698.562 Rp. 139.355.762

B. Belanja Barang