Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

PUTRI ISLAMIA

072101029

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi


(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya sekaligus sebagai titik akhir dari sebuah proses pembelajaran di Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Tugas Akhir ini berjudul “PERENCANAAN DAN PENGAWASAN

BIAYA OPERASIONAL PADA PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA” dan disusun guna

memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ayahanda Drs.Nusyirwan Ali dan Ibunda tercinta Hj.Gusniwaty yang

telah banyak berkorban dan memberikan kasih sayang, perhatian, dukungan, dan doa yang tiada henti-hentinya selama ini sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi minor ini. Serta abang-abang penulis, Budi Sunandar dan Anton Suganda.

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. DR. Paham Ginting, SE, MS, selaku Ketua Program Studi


(3)

4. Bapak Syafrizal Helmi, SE, Msi selaku Sekretaris Program Studi Diploma

5. Bapak Fadly, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu dan tenaga serta memberikan petunjuk, saran-saran, dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi minor ini.

6. Dosen dan staff pengajar serta pegawai Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

7. Seluruh Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Departemen Keuangan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara serta teman-teman, adik-adik beserta senior-senior yang lain.

8. Teman-teman program studi Diploma III Keuangan Stambuk 2007 grup A

(debby, clara, anggi, suci, dede, yanti, dll) serta semua pihak yang mungkin tidak dapat disebutkan namanya.

Akhirnya penulis menyadari semua keberhasilan tidak terlepas dari petunjuk Allah SWT. Dan penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Medan, Maret 2010 Penulis,


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1.4. Jadwal dan Sistematika Penulisan ... 6

BAB II PROFIL INSTANSI ... 8

2.1. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU ... 8

2.2. Jenis Kegiatan ... 11

2.3. Struktur Organisasi ... 11

2.4. Job Description ... 14

2.5. Kinerja Usaha Terkini ... 18

BAB III TOPIK PENELITIAN ... 20

BAB IV PENUTUP ... 51

4.1. Kesimpulan... 51

4.2. Saran ... 52


(5)

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi USU………. 13

Tabel 2.1 Data Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU ... .... 19 Tabel 3.1 Anggaran Pendapatan Program Diploma Tahun 2009

Fakultas Ekonomi USU…………..……….. 39 Tabel 3.2 Rencana Anggaran Biaya Operasional Program Diploma

Tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU………. 40 Tabel 3.3 Realisasi Anggaran Biaya Operasional Program Diploma

Tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU………. 42 Tabel 3.4 Anggaran dan Realisasi Biaya Operasinal Program Diploma


(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam sebuah perusahaan atau instansi, biaya operasional merupakan salah satu bagian terpenting demi kelangsungan kegiatan operasi suatu instansi. Perencanaan dan pengawasan biaya operasional dilakukan agar instansi dapat mengelola sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. Misalnya, dalam hal pengawasan pengadaan perlengkapan dan peralatan kantor yang harus dilakukan dengan tepat agar tidak terjadi pemborosan seperti pembelian yang berlebihan. Perencanaan merupakan suatu upaya yang dilakukan demi mencapai tujuan yang diinginkan, dimana tujuan utamanya yaitu memberikan umpan maju (feed

forward) agar memberikan petunjuk bagi setiap pimpinan bagian. Lembaga

perguruan tinggi seperti Fakultas Ekonomi USU juga harus menyusun perencanaan tersebut secara jelas agar semua pimpinan bagian mengetahui apa yang harus dilakukan dan dikerjakan.

Demi meningkatkan kinerja dan kemampuan selain harus membuat perencanaan kerja harus juga diikuti dengan pengawasan agar setiap aktivitas yang dilakukan sesuai dengan yang direncanakan dan untuk menilai seberapa jauh efisiensi yang telah tercapai. Pengawasan berarti melakukan penilaian atas pelaksanaan pekerjaan dengan membandingkan antara realisasi dan rencana


(7)

biaya. Anggaran merupakan rencana kegiatan suatu instansi yang mencakup kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain, lalu dinyatakan dalam satuan uang dan berlaku untuk masa yang akan datang. Apabila terjadi perbedaan antara anggaran dan realisasi yang cukup besar, maka perlu dilakukan analisa terhadap perbedaan tersebut.

Dengan anggaran operasional yang baik diharapkan dapat mendukung pencapaian tujuan akhir suatu instansi tersebut. Anggaran merupakan bagian penting dari proses perencanaan karena anggaran menuntut keputusan pengalokasian sumber daya menuju pencapaian sasaran. Anggaran yang disusun bertujuan agar pelaksanaan seluruh fungsi-fungsi manajemen berjalan sistematis dan sebagai alat untuk mengawasi pelaksanaan aktivitas pada lembaga perguruan tinggi dapat berjalan efektif. Kegiatan yang tidak direncanakan tidak dapat dikendalikan, sebab pengendalian meliputi usaha supaya aktivitas tetap berjalan lurus dengan melakukan tindakan perbaikan atas penyimpangan – penyimpangan yang terjadi dari setiap kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya.

Pada lembaga perguruan tinggi biaya operasional yang dibutuhkan tentunya cukup besar. Hal ini dikarenakan yang harus dikelola terdiri dari bagian-bagian yang lebih kompleks seperti ilmu pengetahuan, dosen/pakar, sarana dan prasarana akademik, program akademik maupun informasi akademik dan sumber daya pendukung lainnya haruslah direncanakan sebaik mungkin.

Melihat begitu pentingnya perencanaan dan pengawasan biaya operasional bagi lembaga perguruan tinggi dalam menjalankan operasinya dan mencapai


(8)

untuk membahas dan menyusunnya di dalam sebuah skripsi minor dengan judul

“Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Perumusan Masalah

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa suatu lembaga perguruan tinggi perlu melakukan penyusunan anggaran biaya khususnya biaya operasional dengan seefisien mungkin guna mencapai tujuan yang diharapkan. Selain itu, anggaran juga dapat membantu pihak manajemen atau pimpinan bagian dalam mengambil keputusan untuk mengelola biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Sehubungan dengan itu, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah anggaran biaya operasional dibuat dengan melibatkan pihak-pihak

yang terkait dalam pelaksanaan operasionalnya.

2. Bagaimana Fakultas Ekonomi USU melakukan perencanaan dan

pengendalian biaya operasional guna mencegah penyimpangan.

3. Bagaimana Fakultas Ekonomi USU menetapkan anggaran biaya


(9)

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penulis mengadakan penelitian yaitu :

a) Untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan

pada Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi di USU.

b) Untuk mengetahui sejauh mana perencanaan dan pengawasan biaya

operasional telah diterapkan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

c) Untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan penulis khususnya

tentang biaya operasional.

d) Untuk mengetahui apakah penyimpangan anggaran biaya operasional

yang terjadi dianalisis oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

e) Untuk mengetahui tindakan apa yang dilakukan oleh pimpinan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam menghadapi penyimpangan yang terjadi.

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penilitian antara lain yaitu : a. Bagi penulis

Penulisan ini bermanfaat dalam mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh oleh penulis selama perkuliahan,


(10)

khususnya mengenai penerapan perencanaan dan pengawasan biaya operasional.

b. Bagi Instansi

Sebagai bahan masukan bagi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam melakukan Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional dan juga memberikan masukan untuk mengatasi penyimpangan yang terjadi agar dapat diperbaiki.

c. Bagi Akademisi

Sebagai bahan perbandingan dan masukan untuk penelitian yang membahas topik yang sama.


(11)

1.4 Jadwal dan Sistematika Penulisan 1. Jadwal penulisan

Dalam penulisan skripsi minor ini, penulis membuat jadwal kegiatan yang digunakan untuk menyusun waktu yang diperlukan dalam penyelesaian penilaian agar dapat berjalan dengan teratur sehingga skripsi minor ini dapat selesai dengan tepat waktu.

Tabel

Jadwal Penulisan Tugas Akhir

NO. KEGIATAN

MINGGU KE

1 2 3 4

1 Persiapan

2 Pengumpulan Data

3 Penulisan Laporan

Jadwal observasi dilakukan beberapa minggu di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam observasi tersebut dilakukan pengumpulan data mengenai biaya operasional pada program Diploma Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(12)

2. Sistematika penulisan

Adapun rician sistematika penulisan skripsi minor ini yaitu :

a. BAB I

Pada bab ini berisikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta jadwal dan sistematika penulisan.

b.BAB II

Pada bab ini berisikan hal mengenai sejarah ringkas, struktur organisasi dan personalia, job description, jaringan usaha/kegiatan dan kinerja kegiatan terkini.

c. BAB III

Pada bab ini berisikan hal mengenai topik dan pembahasan penelitian beserta analisis dan evaluasi.

d.BAB IV

Bab ini merupakan bab penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran.


(13)

BAB II

PROFIL INSTANSI

2.1. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) Kota Kuraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar. Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu operasional berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).

Berhubungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiah Kuala, maka memperoleh status negeri dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku


(14)

Pendidikan dan Kebudayaan R.I No 0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen Pendidikan tinggi No.131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan 23/DIKTI/Kep/1987 dan No.26/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu Program Pendidikan Strata-1 Program Pendidikan D-III. Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu :

a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen

c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma-III terdiri dari : a. Jurusan Kesekretariatan

b. Jurusan Keuangan c. Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumtera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah “Menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global”.


(15)

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam

bidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar.

b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaaan

peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan

pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku

pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.

e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan

pemerintahan serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan internasional.

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara :

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta

menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional dan internasional.

b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat dan responsif terhadap


(16)

2.2. Jenis Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/ pelayanan masyarakat dan pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi : Penyelenggaraan Pendidikan, Pengabdian Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

2.3. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


(17)

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan instansi dapat dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Struktur organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini :


(18)

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara


(19)

2.4. Job Description

Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit bagian pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang terdiri dari :

A. Bagian Tata Usaha

Rincian tugas bagian tata usaha adalah :

1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.

2. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang

ketatausahaan akademik, administrasi umum dan keuangan,

kemahasiwaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

3. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik

administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

4. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,

kepegawaian, keuangan, dan kearsipan.

5. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan

fakultas.

6. Melakasanakan administrasi pendidikan, penelitian dan

pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.

7. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas.

8. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan fakultas. 9. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi.


(20)

10. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan kegiatan fakultas.

11. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan fakultas.

B. Sub Bagian Akademik

Rincian tugas bagian akademik sebagai berikut :

1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

2. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang pendidikan, penelitian dan

pengabdian/pelayanan kepada masyarakat

3. Melakukan administrasi akademik.

4. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana akademik.

5. Menghimpun dan mengklasifikasikan data pencapaian target kurikulum.

6. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.

7. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada

masyarakat di lingkungan fakultas.

8. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan bagian.

C. Sub Bagian Umum dan Keuangan

Rincian tugas pada sub bagian umum dan perlengkapan adalah sebagai berikut :


(21)

1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

2. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

3. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas.

4. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas dan pertemuan

ilmiah di lingkungan fakultas.

5. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.

6. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran, dan

pertanggung jawaban keuangan.

7. Melakukan pembayaran gaji honorarium, lembur, vakansi, perjalanan

dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah diteliti kebenarannya.

8. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.

9. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.

10. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

D. Sub Bagian Kepegawaian

Rincian tugas pada sub bagian kepegawaian adalah :

1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.


(22)

4. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.

5. Memproses penempatan angka kredit jabatan fungsional usul kenaikan

jabatan/pangkat surat keputusan mengajar, pengangkatan Guru Besar Tetap/Tidak Tetap/Emiritus, izin dan cuti.

6. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai.

7. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional.

8. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.

9. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan bagian.

E. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni

Tugas pada sub bagian kemahasiswaan dan alumni adalah :

1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

2. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan alumni.

3. Melakukan administrasi kemahasiswaan.

4. Melakukan urusan izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan.

5. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa yang berprestasi.

6. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.

7. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir dan layanan

kesejahteraan mahasiswa.

8. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan.

9. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni.


(23)

11. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

F. Sub Bagian Perlengkapan

Rincian pada sub bagian perlengkapan adalah :

1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

2. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.

3. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan

perlengkapan.

4. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan

lingkungan.

5. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan

dan perlengkapan.

6. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.

7. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan Bagian.

2.5. Kinerja Usaha Terkini

Setiap instansi mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan serta butuh waktu untuk mencapai itu semua. Begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah


(24)

disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya.

Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik. Data mahasiswa yang terdaftar selama tahun ajaran 2009 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Data Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU Tahun Ajaran 2009/2010

Jenis Kelamin

Departemen / Jurusan

Jumlah S1 Reguler D3 Reguler S1 Ekstensi

Ep Akt Mnj Keu Akt Kes Ep Akt Mnj Lk Pr 64 67 122 202 137 121 53 84 37 92 6 86 3 6 30 52 25 56 477 766 Jumlah 131 324 258 137 129 92 9 82 81 1.243


(25)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Operasional

1. Definisi biaya

Biaya (cost) dapat diartikan dalam arti sempit dan luas. Biaya dalam arti sempit hanya meliputi pengertian harga pokok (cost), sedangkan biaya dalam arti yang luas meliputi pengertian dari harga pokok (cost) dan beban (expense). Para ahli mengemukakan pendapat yang berbeda mengenai pengertian biaya itu sendiri. Adapun beberapa pendapat para ahli yang berkaitan dengan definisi biaya itu sendiri :

Menurut Firdaus A Dunia (1994) “Biaya adalah pengeluaran – pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang atau mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi tahunan”.

Menurut Garisson (2001:34) memberikan defenisi biaya sebagai berikut : “Biaya adalah pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan barang atau jasa. Pengorbanan itu dapat diukur sebagai uang tunai yang dikeluarkan, harta dan jasa yang diberikan”.

Menurut Masiyah Kholmi (2004) “Biaya merupakan sumber daya atau nilai kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan


(26)

Menurut Machfodz (2000) defenisi biaya adalah sebagai berikut : “Biaya adalah jumlah yang diukur dalam bentuk keuangan dari kas yang dikeluarkan atau kekayaan yang dipindahkan, saham yang dikeluarkan atau hutang yang dibentuk dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang diperoleh”.

Dari semua pendapat di atas, maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa biaya merupakan seluruh pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh barang maupun jasa yang kesemuanya itu dapat diukur dengan uang.

2. Klasifikasi biaya operasional

Informasi biaya disajikan untuk memenuhi kebutuhan lembaga perguruan tinggi yang harus disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Berdasarkan fungsi utama kegiatan lembaga perguruan tinggi, Kartadinata (2002) dalam bukunya Akuntansi dan Analisis Biaya mengklasifikasikan biaya pada lembaga perguruan tinggi menjadi :

a. Biaya administrasi dan umum (Administration and general cost)

Biaya administrasi dan umum yaitu semua biaya yang berkaitan dengan fungsi administratif dan umum. Adapun yang termasuk dalam pengelompokan biaya ini antara lain : belanja pegawai, belanja perjalanan, belanja pemeliharaan, dan belanja barang untuk bahan, inventaris, langganan daya dan jasa, serta penyelenggaraan.


(27)

b. Biaya keuangan (Financial cost)

Biaya keuangan merupakan biaya yang berkaitan dengan fungsi penyediaan dana, misalnya ; biaya administrasi bank, biaya bunga, dan biaya provisi kredit.

Menurut Supriono (2000:35) biaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Menurut fungsi pokok kegiatan perusahaan, biaya diklasifikasikan menjadi :

a. Biaya produksi, yang termasuk biaya produksi didalamnya adalah biaya

material, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead.

b. Biaya administrasi umum, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan

fungsi administrasi umum.

c. Biaya pemasaran, yaitu biaya yang diperlukan dalam rangka penjualan

produksi, yang sudah selesai sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas.

d. Biaya keuangan, yaitu semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan

fungsi keuangan.

2. Menurut periode akuntansi, biaya diklasifikasikan menjadi :

a. Capital expenditure, yaitu apabila ada manfaat dari pengeluaran biaya,

baru bisa dinikmati pada periode akuntansi berikutnya. Dan pengeluaran ini akan membebankan pada semua periode akuntansi yang bisa menikmati manfaat pengeluaran tersebut.


(28)

b. Revenue expenditure, yaitu pengeluaran dimana manfaat dari adanya

pengeluaran biaya, bisa dinikmati oleh periode akuntansi yang bersangkutan.

3. Menurut tendensi perubahan terhadap aktivitas atau volume produksi, biaya diklasifikasikan :

a. Biaya variabel, yaitu biaya-biaya yang mempunyai hubungan langsung

dengan produksi atau proposional.

b. Biaya tetap, yaitu biaya-biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh

besarnya volume produksi.

c. Biaya semi variabel, yaitu biaya yang mempunyai hubungan dengan

volume produksi, akan tetapi hubungan tersebut tidak proposional. 4. Menurut objek atau pusat biaya yang dibiayai, diklasifikasikan menjadi :

a. Biaya langsung, yaitu biaya yang terjadi dan manfaatnya, diidentifikasikan kepada objek atau pusat tertentu.

b. Biaya tidak langsung, yaitu biaya yang terjadi dan manfaatnya, tidak

diidentifikasikan pada objek atau pusat biaya tertentu.

5. Menurut tujuan pengendalian biaya, biaya diklasifikasikan menjadi :

a. Biaya terkendali yaitu biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu tertentu.

b. Biaya tidak terkendali, yaitu biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh

seorang pimpinan berdasarkan wewenang yang ia miliki dalam jangka waktu tertentu.


(29)

6. Menurut tujuan pengambilan keputusannya, biaya diklasifikasikan menjadi :

a. Biaya relevan, yaitu biaya yang akan mempengaruhi pengambilan

keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.

b. Biaya tidak relevan, yaitu biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan

keputusan, oleh karena itu biaya ini tidak diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.

Setelah kita mengetahui pengertian mengenai biaya dan klasifikasi biaya, maka kita juga dapat mengetahui apa itu biaya operasional. Biaya operasional adalah semua biaya yang dikeluarkan yang pada hakekatnya dianggap habis dalam masa satu tahun tutup buku. Untuk menyusun anggaran yang lengkap yang akan dapat dipergunakan di dalam perusahaan secara sekaligus tidaklah mungkin. Dengan demikian perlu diketahui bagaimana penyusunan anggaran dalam perusahaan tersebut harus dilaksanakan, ditinjau dari urutan anggaran yang disusun tersebut. Menurut Anton (2000:277) “Anggaran biaya operasional adalah anggaran yang menggerakkan kegiatan usaha sejak barang-barang dan jasa-jasa telah siap menjadi barang jadi dan seterusnya disalurkan kepasaran bebas”.

Jadi, biaya operasional bagi lembaga perguruan tinggi adalah “Seluruh pengorbanan yang dikeluarkan oleh lembaga perguruan tinggi untuk mendanai kegiatan operasinya demi mencapai tujuan yang diinginkan ”.


(30)

Pengelompokkan biaya menurut Harahap (2000) adalah sebagai berikut :

1. Biaya administrasi dan umum

Fungsi administrasi dan umum merupakan fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijaksanaan, perencanaan, pengarahan, dan pengawasan secara keseluruhan agar dapat berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien).

Dari fungsi administrasi dan umum di atas, maka pengertian biaya administrasi dan umum biaya operasional dikelompokkan menjadi :

a. Gaji dan upah yang meliputi : gaji, insentif dan bonus, premi lembur,

pajak pendapatan, upah borongan, dan lainnya.

b. Kesejahteraan pegawai yang meliputi : pengobatan pegawai, rekreasi dan olahraga, pendidikan dan perpustakaan.

c. Biaya reperasi dan pemeliharaan yang meliputi : reperasi dan

pemeliharaan untuk kendaraan bermotor, taman dan halaman fakultas, bangunan fakultas dan lainnya.

d. Biaya penyusutan aktiva tetap yang meliputi : biaya cetak, alat tulis dan perlengkapan fakultas, biaya listrik dan air, biaya telepon dan telegram fakultas.

e. Biaya financial yang meliputi : biaya bunga, biaya penerbitan dan lainnya.

Dari uraian di atas, dapat kita klasifikasikan biaya operasional administrasi dan umum pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terdiri atas : biaya gaji dan upah, kesejahteraan pegawai, serta biaya reperasi dan pemeliharaan.


(31)

2. Biaya pemasaran

“Biaya pemasaran merupakan biaya yang dikeluarkan yang berhubungan dengan usaha lembaga perguruan tinggi untuk merekrut mahasiswa baru”. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka lembaga perguruan tinggi harus menggunakan konsep pemasaran yang baik yaitu bagaimana melayani mahasiswa dan calon mahasiswa. Adapun biaya yang harus dikeluarkan lembaga perguruan tinggi untuk mencapai tujuannya yaitu berupa biaya iklan dan promosi.

B. Manfaat Data Biaya Operasional

Kebutuhan akan data biaya tergantung pada kondisi yang ada, tujuan yang diharapkan serta pihak yang memerlukannya. Biaya-biaya akan dikumpulkan sesuai dengan golongan atau klasifikasi yang diinginkan kemudian disajikan dan dianalisis agar bermanfaat bagi manajemen. Adapun manfaat data biaya menurut Halim (1999) digolongkan menjadi :

1. Untuk tujuan pengawasan

Data beban yang dihasilkan dari akuntansi biaya merupakan sebuah data yang digunakan manajemen dalam membuat perencanaan yang dalam hal ini yang menjadi patokannya adalah anggaran. Masing-masing biaya dicatat dan diakumulasikan. “Selisih yang terjadi antara anggaran dengan realisasi inilah yang menunjukkan efisien atau tidak efisien pemakaian biaya operasional tersebut”.


(32)

2. Untuk pengendalian beban

Adapun yang dimaksud dengan pengendalian beban dalam hal ini adalah “Pengendalian melalui akuntansi pertanggung jawaban”. Akuntansi pertanggung jawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan untuk semua tingkat bagian organisasi yang ada sehingga dapat digunakan pimpinan untuk mengendalikan kegiatan dan biaya operasinya. Dengan demikian, seseorang harus mempertanggungjawabkan tindakannya sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi. Data penilaian dari pimpinan untuk mengendalikan bawahannya serta sejauh mana bagian itu menyimpang dari biaya yang dianggarkan. Apakah memang penyimpangan itu merupakan tanggung jawab suatu bagian saja ataukah penyimpangan itu merupakan suatu hal yang tidak dapat dikendalikan oleh keputusan manajemen yang terlalu tinggi.

3. Untuk pengambilan keputusan

Data beban atau biaya sangat diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan. Beberapa hal yang perlu ada dalam membuat suatu keputusan yaitu bahwa kita memerlukan data yang dapat diukur, dianalisis dengan tepat dan kemungkinan dapat dilaksanakan. Langkah-langkah itu meliputi :

a. Penentuan masalah, misalnya mengganti mesin yang lama dengan yang

baru.


(33)

c. Menetapkan data beban yang relevan dengan keputusan yang diambil.

d. Mengevaluasi data dengan metode yang berkaitan dengan alternatif atau

evaluasi yang bagaimana seharusnya dibuat. e. Keputusan dan alasan yang akan diambil.

C. Perencanaan dan Anggaran Biaya Operasional

Perencanaan merupakan suatu proses pengembangan tujuan lembaga perguruan tinggi dan untuk memilih kegiatan-kegiatan yang nantinya akan dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan lembaga perguruan tinggi.

Perencanaan menurut Adisaputro (2000) yaitu “Fungsi untuk menetapkan kegiatan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Menurut Supriono (2000) perencanaan adalah “Proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan, perencanaan dapat disusun untuk jangka pendek dan jangka panjang serta dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan”.

Dari kedua definisi di atas dapat di ketahui bahwa perencanaan merupakan penetapan suatu cara bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan atau dalam arti lain menetapkan suatu program terlebih dahulu, berpikir tentang apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, dan siapa yang akan melaksanakannya serta bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilakukan tersebut.


(34)

Menyediakan informasi biaya dapat membantu pimpinan dalam membuat keputusan-keputusan operasi jangka pendek dan keputusan alokasi sumber daya jangka panjang dan merumuskan strategi - strategi untuk masa yang akan datang.

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terlebih dahulu dibuat perencanaan dan anggaran sebelum melakukan kegiatan operasinya sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai dengan lebih efektif dan efisien. Perencanaan merupakan proses yang tidak berakhir begitu saja walaupun perencanaan itu sudah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan dan setiap saat selama proses implementasi harus diikuti dengan tindakan pengawasan terhadap rencana-rencana yang mungkin nantinya memerlukan modivikasi agar tetap berguna.

Manfaat dari penyusunan perencanaan yang akan diperoleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain :

a. Membantu pimpinan bagian untuk menyesuaikan diri dengan

perubahan-perubahan lingkungan.

b. Membantu pimpinan bagian dalam kristalisasi penyesuaian pada masalah

utama.

c. Memungkinkan pimpinan memahami keseluruhan gambaran operasi agar

lebih jelas.

d. Membantu penempatan tanggung jawab agar lebih tepat.

e. Memberi cara pemberian perintah untuk beroperasi.


(35)

Adapun salah satu turunan yang menjadi bagian utama dari fungsi perencanaan adalah anggaran. Anggaran dapat dijadikan sebagai manifestasi rencana yang akan dicapai oleh lembaga perguruan tinggi dan pada saat yang sama anggaran itu menjadi alat pengendalian, serta dijadikan sebagai panduan yang harus dicapai sehingga manajemen memiliki standard dan sasaran. Anggaran merupakan bagian integral dari proses perencanaan atau pernyataan perencanaan.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang anggaran, penulis mencoba untuk mengemukakan pendapat beberapa ahli mengenai pengertian anggaran yang diantaranya :

Menurut Adisaputro (2000) “Anggaran ialah rencana rinci tentang perolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya untuk suatu periode tertentu”. Anggaran menggambarkan rencana untuk masa yang akan datang yang diekspresikan dalam istilah-istilah keuangan yang formal.

Nafarin (2004) mendefinisikan “Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu”.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan rencana kerja sistematis yang tertulis mengenai kegiatan yang disusun melalui analisa yang cermat berdasarkan satuan uang yang dijabarkan dalam bentuk angka-angka untuk jangka waktu tertentu.


(36)

Menurut Nafarin (2004) anggaran disusun berdasarkan ;

a. Anggaran harus bersifat formil yaitu anggaran disusun dengan sengaja dan

sungguh-sungguh dalam bentuk tulisan sehingga diketahui semua pihak yang terlibat dalam kegiatan operasi lembaga perguruan tinggi.

b. Anggaran harus tersistematis, artinya anggaran dibuat secara berurutan dan berdasarkan suatu logika hitungan agar dapat dicapai.

c. Anggaran harus dianalisa oleh pimpinan bagian agar keputusan yang diambil sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

d. Anggaran dibuat dalam satuan uang sehingga memberikan gambaran yang

cukup jelas akan tujuan yang hendak dicapai.

e. Anggaran merupakan cerminan dari tujuan lembaga perguruan tinggi.

Adapun anggaran yang disusun oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan ringkasan dari rencana fakultas untuk mencapai tujuan fakultas. Keberhasilan anggaran melibatkan pimpinan bagian dalam tanggung jawab dan pengendalian biaya untuk estimasi anggaran.

Manfaat anggaran menurut Nafarin (2004) yaitu ;

a. Anggaran merupakan alat komunikasi bagi rencana manajemen melalui

organisasi.

b. Anggaran memaksa manajer atau pimpinan bagian untuk memikirkan dan


(37)

c. Proses penganggaran merupakan alat alokasi sumber daya pada berbagai bagian organisasi agar dapat digunakan seefektif mungkin.

d. Proses penganggaran dapat mengungkapkan adanya kemandekan potensial

sebelum terjadi.

e. Anggaran mengkoordinasikan aktivitas seluruh organisasi dengan cara

mengintegrasikan rencana dari berbagai bagian. Penganggaran ikut memastikan agar setiap orang dalam organisasi mengarah pada sasaran yang sama.

f. Anggaran menentukan tujuan dan sasaran yang dapat berlaku sebagai

benchmark untuk mengevaluasi kinerja pada waktu yang akan datang.

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara anggaran dibuat oleh tim anggaran fakultas di bawah kendali Pembantu Dekan II. Tim anggaran terdiri dari Program Studi, Departemen, dan bagian di lingkungan fakultas ekonomi. Sesudah disusun oleh tim, anggaran diajukan kepada Dekan Fakultas untuk disetujui. Setelah disetujui oleh Dekan fakultas, anggaran diajukan ke pihak rektorat yaitu kepada Pembantu Rektor II (bidang keuangan), Pembantu Rektor IV (Perencanaan), dan Pembantu Rektor V (Aset).

Anggaran biaya operasional merupakan anggaran taksiran semua biaya yang dikeluarkan yang pada hakikatnya dianggap habis dalam masa satu tahun. Anggaran biaya operasional pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terdiri atas : belanja pegawai, belanja barang, belanja pemeliharaan, dan belanja


(38)

D. Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional

Pengawasan pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dengan perencanaan. Suatu perencanaan yang telah ditetapkan baru dapat dinilai setelah dilakukannya pengawasan. Sehingga baik tidaknya pelaksanaan dari perencanaan akan dapat diketahui dengan adanya fungsi pengawasan tersebut.

Menurut George R. Terry perencanaan adalah : “Planning is the selecting and

relating of fact and the making and using of assumption regarding the future in the visualization and formulating of proposed activities believed necessary to achieve desired result”.

Dalam pengertian tersebut bisa kita simpulkan antara lain :

1. Perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data dan

keterangan kongkret.

2. Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran,

imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan datang.

3. Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut

tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu kelancaran usaha.

Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu.


(39)

Fungsi Perencanaan :

Robbins dan Coulter menjelaskan fungsi dari perencanaan sebagai berikut :

1. Perencanaan sebagai Pengarah

Perencanaan merupakan upaya untuk meraih atau mendapatkan sesuatu secara lebih terkoordinasi. Dalam hal ini perencanaan adalah sebagai pengarah atau guide dalam usaha untuk mencapai tujuan secara lebih terkoordinasi dan terarah.

2. Perencanaan sebagai Minimalisasi Ketidakpastian

Pada dasarnya di dunia ini tidak ada yang tidak mengalami perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi membawa ketidakpastian bagi organisasi. Kadang perubahan tersebut sesuai dengan apa yang kita inginkan akan tetapi tidak jarang perubahan tersebut tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Ketidakpastian inilah yang harus diminimalisasikan, dengan adanya perencanaan, ketidakpastian yang akan terjadi di kemudian hari diantisipasi sebelumnya.

3. Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan Sumber Daya

Setiap organisasi pasti membutuhkan sumber daya. Dengan adanya perencanaan, maka dalam sebuah organisasi diharapkan tidak terjadi pemborosan dalam hal penggunaan sumber daya yang ada sehingga organisasi


(40)

4. Perencanaan sebagai Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas.

Perencanaan berfungsi sebagai penetapan standar dalam pengawasan kualitas yang harus dicapai oleh organisasi dan diawasi pelaksanaannya dalam fungsi pengawasan manajemen. Dalam perencanaan, perusahaan menentukan tujuan dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam pengawasan, perusahaan berusaha membandingkan antara tujuan yang telah ditetapkan dengan realita di lapangan, dan mengevaluasi penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi sehingga bisa mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan.

Sedangkan Pengawasan berfungsi sebagai pembanding antara kenyataan yang terjadi dengan perencanaan yang dibuat. Pengawasan sebagai alat pengukur, melakukan evaluasi secara berkala dan melakukan koreksi langsung setiap terjadi kesalahan. Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi pengawasan yaitu ;

Menurut Manullang (2002) “Pengawasan sebagai suatu proses untuk menerapkan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan perlu mengkoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula”.

Stoner (2001) mendefinisikan “Pengawasan merupakan usaha sistematis untuk menetapkan standar prestasi kerja yang sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan terlebih dahulu, untuk menetapkan apakah deviasi dan mengukur signifikansinya, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara seefisien dan seefektif mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan”.


(41)

Fungsi pengawasan dilakukan dengan mengukur dan memperbaiki pelaksanaan dari operasi lembaga perguruan tinggi. Proses pengukuran dilakukan dengan membandingkan anggaran sebagai pedoman dengan realisasi yang sebenarnya terjadi.

Menurut Usry (2000), pengawasan biaya yang efektif terdiri dari dua aspek antara lain ;

1. Pengawasan operasional

Pengawasan operasional ditujukan untuk mengawasi kegiatan operasi lembaga perguruan tinggi, mengawasi segala biaya yang dikeluarkan dari barang atau jasa yang diproses.

2. Pengawasan akuntansi

Pengawasan akuntansi yaitu pengawasan yang dilakukan melapor prosedur, serta catatan yang berkaitan dengan pengamanan harta kekayaan yang dapat dipercayai catatan financialnya.

Pengawasan biaya operasional yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dilakukan melalui anggaran, yang mana kita ketahui anggaran selain sebagai alat perencanaan juga sebagai alat pengawasan. Apabila ada kelemahan, maka diambil tindakan yang korektif untuk periode anggaran yang berikutnya.

Pengawasan ini tidak hanya terbatas pada evaluasi akhir periode namun juga pengawasan dilakukan pada saat periode berjalan. Pihak fakultas juga harus menganut prinsip fleksibilitas anggaran, artinya dalam rangka mengoptimalkan


(42)

pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian terhadap alokasi biaya yang dianggarkan.

Untuk melakukan pengawasan terhadap anggaran biaya operasional, pihak fakultas membandingkan rencana anggaran dengan realisasi yang terjadi setiap perkiraan – perkiraan yang terdapat di dalam anggaran biaya operasional tersebut.

Tujuan utama pengawasan adalah agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standarnya dan tercapai tingkat yang diharapkan dari prestasi kerja dan juga agar dapat menjamin hal-hal yang dapat diharapkan atau ditetapkan dan untuk melihat apakah pengawasan yang dilakukan oleh peencanaan sesuai dengan tujuan fakultas.

Adapun manfaat dari pengawasan biaya operasional antara lain ; 1. Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif.

2. Dapat dengan segera melaporkan penyimpangan – penyimpangan biaya

operasional.

E. Analisis Perencanaan Biaya Operasional

Berdasarkan hasil penelitian berupa data dan informasi yang diterima maka didapatkan gambaran umum mengenai anggaran biaya operasional, penyusunan dan realisasi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dari pengertian perencanaan yang telah di bahas pada bab sebelumnya dapat dilihat bahwa perencanaan merupakan upaya untuk merumuskan tujuan-tujuan dan menyusun serta memutuskan apa yang hendak dilakukan, bagaimana, dan siapa yang akan melakukan.


(43)

Perencanaan memiliki kaitan erat dengan anggaran karena anggaran merupakan rencana kegiatan perusahaan yang mencakup kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dengan berpedoman pada anggaran maka tujuan perusahaan diharapkan dapat terwujud.

Anggaran organisasi yang lazim terjadi pada perusahaan yang mempunyai biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel. Pada Fakultas Ekonomi anggaran operasionalnya terdiri atas, belanja pegawai, belanja bahan, belanja pemeliharaan, dan belanja perjalanan.

Dalam prosedur penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, penyusunan anggaran dilakukan oleh tim anggaran yang terdiri dari program studi, departemen, dan bagian lain yang terdapat di lingkungan kampus di bawah kendali Pembantu Dekan II. Kegunaan anggaran hanya digunakan untuk kepentingan intern fakultas. Penyusunan anggaran biaya operasional Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara disusun dan dilaksanakan untuk jangka waktu satu tahun.

Tabel di bawah ini merupakan tabel anggaran dan realisasi biaya operasional pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(44)

TABEL 3.1

ANGGARAN PENDAPATAN PROGRAM DIPLOMA TAHUN 2009

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

NO. JENIS PENERIMAAN JUMLAH

1. Luncuran Dana Tahun 2008 Rp. 524.901.124

2.

Penerimaan Tahun 2009

Rp. 1.966.717.459


(45)

TABEL 3.2

RENCANA ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PROGRAM DIPLOMA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (Dalam Rupiah)

Anggaran Belanja Operasional Tahun Anggaran 2009

NO PERKIRAAN ANGGARAN

A.

B.

Belanja Honorium

1. Belanja Uang Honor Tetap 2. Belanja Uang Honor Tidak Tetap 3. Belanja Vakasi

Total Belanja Honorium

Belanja Barang

1. Belanja Keperluan Perkantoran 2. Belanja Pengiriman Surat Dinas

Pos pusat

3. Belanja Barang Operasional Lainnya

4. Belanja Bahan 5. Belanja Sewa

Rp. 263.000.000 Rp. 125.688.000 Rp. 624.342.800 Rp. 1.013.030.800 Rp. 80.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 35.000.000


(46)

7. Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 8. Belanja Biaya Pemeliharaan

Peralatan dan Mesin

9. Belanja Perjalanan Biasa (Dalam Negeri)

Total Belanja Barang

Belanja Modal

1. Belanja Modal Peralatan dan Mesin Total Belanja Modal

TOTAL BELANJA KESELURUHAN

Rp. 119.183.316

Rp. 25.000.000

Rp. 97.500.000 Rp. 494.183.316

Rp. 66.000.000 Rp. 66.000.000


(47)

TABEL 3.3

REALISASI ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PROGRAM DIPLOMA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (Dalam Rupiah)

Realisasi Belanja Operasional Tahun Anggaran 2009

NO PERKIRAAN REALISASI

A.

B.

Belanja Honorium

1. Belanja Uang Honor Tetap 2. Belanja Uang Honor Tidak Tetap 3. Belanja Vakasi

Total Belanja Honorium

Belanja Barang

1. Belanja Keperluan Perkantoran 2. Belanja Pengiriman Surat Dinas

Pos pusat

3. Belanja Barang Operasional Lainnya

4. Belanja Bahan

Rp. 337.679.896 Rp. 128.976.201 Rp. 763.698.562 Rp. 1.230.345.659 Rp. 163.898.400 Rp. 1.521.000

-


(48)

Sumber : Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi USU

6. Belanja Jasa Profesi

7. Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 8. Belanja Biaya Pemeliharaan

Peralatan dan Mesin

9. Belanja Perjalanan Biasa (Dalam Negeri)

Total Belanja Barang Belanja Modal

1. Belanja Modal Peralatan dan Mesin Total Belanja Modal TOTAL BELANJA KESELURUHAN

-

Rp. 308.580.000

Rp. 41.375.000

-

Rp. 532.740.300

Rp. 197.931.000 Rp. 197.931.000


(49)

Dari tabel-tabel di atas dapat kita bandingkan antara anggaran dan realisasinya. Realisasi biaya operasional Program Diploma Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pada tahun 2009 berjumlah Rp 1.961.025.959,- sedangkan jumlah Pendapatan tahun 2009 berjumlah Rp 2.491.618.583,- . Itu berarti terjadi surplus anggaran sekitar Rp 530.592.624,-

F. Evaluasi Pengawasan Biaya Operasional

Pengawasan didefinisikan sebagai proses mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian dari organisasi lembaga perguruan tinggi dan kemudian dilakukan tindakan perbaikan jika diperlukan. Hal ini dilakukan agar lembaga perguruan tinggi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengawasan yang efektif memerlukan umpan maju (feed forward). Dengan kata lain, diasumsikan bahwa tujuan, rencana, kebijaksanaan, dan satnadar tealah dikembangkan dan dikonsumsikan seluruh pimpinan bagian yang bertanggung jawab terhadap pencapaian kinerja yang telah direncanakan.

Jadi pengawasan tergantung pada penetapan konsep umpan balik (feed

back) yaitu konsep yang memerlukan pengukuran kinerja yang memicu

dilakukannya tindakan koreksi yang dirancang untuk menjamin tercapainya tujuan yang telah ditetapkan semula.


(50)

oleh pihak fakultas yang lalu disetujui pihak universitas. Revisi tersebut dilakukan tanpa mengubah jumlah total anggaran yang telah ditetapkan, tetapi menyesuaikan dana apa yang dapat dikurangkan untuk menutupi kekurangan dana untuk kegiatan lainnya.

Ada dua jenis penyimpangan yang mungkin terjadi di dalam menyusun dan melaksanakan anggaran pada lembaga perguruan tinggi yaitu ;

1. Penyimpangan yang menguntungkan (Favorable variance)

Penyimpangan dianggap menguntungkan jika realisasi lebih kecil dari anggaran.

Misalnya : Anggaran untuk belanja pengiriman surat dinas pos surat sebesar Rp 10.000.000,- ternyata realisasinya lebih kecil yaitu sebesar

Rp 1.521.000,- maka penyimpangan sebesar Rp 8.479.000 merupakan Favorable Variance.

2. Penyimpangan yang merugikan (Unfavorable variance)

Penyimpangan dianggap merugikan jika realisasi lebih besar dari anggaran. Misalnya : Anggaran belanja uang honor tetap sebesar Rp 263.000.000,- ternyata realisasinya lebih besar yaitu Rp.337.679896,- maka penyimpangan sebesar Rp. 74.679.896 merupakan Unfavorable Variance.


(51)

TABEL 3.4

ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TAHUN 2009

NO Perkiraan Anggaran Realisasi Variance

A. Belanja Honorarium

1. Belanja Uang Honor Tetap Rp. 263.000.000 Rp. 337.679.896 Rp. 74.679.896

2. Belanja Uang Honor Tidak Tetap Rp. 125.688.000 Rp. 128.976.201 Rp. 3.288.201

3. Belanja Vakasi Rp. 624.342.800 Rp. 763.698.562 Rp. 139.355.762

B. Belanja Barang

1. Belanja Kebutuhan Perkantoran Rp. 80.000.000 Rp. 163.898.400 Rp. 83.898.400

2. Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Surat Rp. 10.000.000 Rp. 1.521.000 Rp. 8.479.000


(52)

5. Belanja Sewa Rp. 72.500.000 - Rp. 72.500.000

6. Belanja Jasa Profesi Rp. 50.000.000 - Rp. 50.000.000

7. Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung &

Bangunan

Rp. 119.183.316 Rp. 308.580.000 Rp. 189.396.684

8. Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan & Mesin Rp. 25.000.000 Rp. 41.375.000 Rp. 16.375.000

9. Belanja Perjalanan Biasa (Dalam Negeri) Rp. 97.500.000 - Rp. 97.500.000

C. Belanja Modal

1. Belanja Modal Peralatan & Mesin Rp. 66.000.000 Rp. 197.931.000 Rp. 131.931.000


(53)

Penyimpangan – penyimpangan tersebut dijabarkan sebagai berikut :

1. Untuk biaya belanja uang honor tetap fakultas menganggarkan biaya sebesar Rp. 263.000.000,- sedangkan realisasinya sebesar Rp. 337.679.896,- sehingga terjadi penyimpangan sebesar Rp. 74.679.896,- Oleh karena itu penyimpangan ini dikategorikan Unfavorable Variance yaitu penyimpangan yang merugikan.

2. Fakultas menganggarkan biaya sebesar Rp 125.688.000 untuk dosen belanja

uang honor tidak tetap namun pada kenyataaannya yang terealisasi sebesar Rp. 128.976.201,- sehingga terjadi penyimpangan Unfavorable Variance (penyimpangan yang merugikan) sebesar Rp. 3.288.201,-

3. Untuk belanja vakasi pihak fakultas menganggarkan biaya sebesar Rp.

624.342.800,- namun pada kenyataannya selama tahun 2009 dana yang terealisasi sebesar Rp. 763.698.562,- sehingga terjadi kembali penyimpangan yang merugikan yaitu sebesar Rp. 139.355.762,-

4. Untuk biaya belanja keperluan kantor dianggarkan biaya Rp. 80.000.000,-

sedangkan yang terealisasi sebesar Rp. 163.898.400,-. Peyimpangan yang terjadi merugikan fakultas sebesar Rp 83.898.400,-

5. Biaya untuk belanja pengiriman surat dinas pos surat dianggarkan sebesar Rp. 10.000.000,- dan besarnya dana yang terealisasi yaitu sebesar Rp. 1.521.000,- sehingga terjadi penyimpangan Favorable Variance (penyimpangan yang menguntungkan) sebesar Rp. 8.479.000,-

6. Fakultas menganggarkan biaya untuk belanja barang operasional lainnya


(54)

penyimpangan yang terjadi termasuk penyimpangan yang menguntungkan bagi fakultas.

7. Pada perkiraan anggaran belanja bahan fakultas mengganggarkan biaya

sebesar Rp. 5.000.000,- sedangkan yang terealisasi sebesar Rp. 17.365.900,- Lebih Besarnya dana yang terealisasi menyebabkan kerugian bagi fakultas yaitu sebesar Rp. 12.365.900,-

8. Pihak fakultas menganggarkan biaya sebesar Rp. 72.500.000 untuk biaya

belanja sewa namun pada kenyataannya tidak ada realisasi untuk anggaran tersebut sehingga menyebabkan terjadinya penyimpangan yang menguntungkan bagi pihak fakultas.

9. Pada anggaran tahun 2009, pihak fakultas menganggarkan biaya sebesar Rp.

50.000.000 untuk belanja jasa profesi. Akan tetapi, anggaran tersebut tidak direalisasikan sehingga penyimpangan yang terjadi menguntungkan bagi fakultas.

10.Untuk belanja biaya pemeliharaan gedung dan bangunan pihak fakultas

menganggarkan biaya sebesar Rp. 119.183.316,- dan yang terealisasi Rp. 308.580.000,- Penyimpangan yang terjadi cukup besar yaitu Rp. 189.396.684,- Penyimpangan ini merugikan pihak fakultas karena tergolong penyimpangan Unfavorable variance.

11.Pihak fakultas menganggarkan untuk belanja biaya pemeliharaan peralatan dan mesin sebesar Rp25.000.000,- sedangkan yang terealisasinya sebesar Rp. 41.375.000,- sehingga fakultas dirugikan sebesar Rp. 16.375.000,-


(55)

12. Untuk belanja perjalanan biasa (dalam negeri) dianggarkan biaya Rp. 97.500.000 namun selama tahun 2009 tidak ada terealisasi untuk anggaran tersebut sehingga menyebabkan Favorable Variance atau penyimpangan yang menguntungkan bagi fakultas.

13. Fakultas menganggarkan biaya sebesar Rp. 66.000.000,- untuk belanja modal peralatan dan mesin dan besarnya biaya yang terealisasi sebesar Rp. 197.931.000,- Penyimpangan yang terjadi merupakan penyimpangan yang merugikan atau disebut Unfavorable variance.


(56)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis mencoba untuk menyimpulkan dan memberikan saran-saran yang bisa dijadikan bahan dalam mengatasi permasalahan yang ada.

4.1 Kesimpulan

Dari analisis yang telah penulis lakukan, kesimpulan yang dapat diambil antara lain ;

1. Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara anggaran dibuat oleh

tim anggaran fakultas di bawah kendali Pembantu Dekan II. Tim anggaran terdiri dari Program Studi, Departemen, dan bagian di lingkungan fakultas ekonomi. Sesudah disusun oleh tim, anggaran diajukan kepada Dekan Fakultas untuk disetujui. Setelah disetujui oleh Dekan fakultas, anggaran diajukan ke pihak rektorat yaitu kepada Pembantu Rektor II (bidang keuangan), Pembantu Rektor IV (Perencanaan), dan Pembantu Rektor V (Aset).

2. Fakultas ekonomi program diploma melakukan pencatatan biaya

operasional dengan mengelompokkan biaya-biaya tersebut ke dalam biaya belanja honorarium, belanja barang, dan belanja modal.

3. Anggaran yang disusun Fakultas Ekonomi USU, ada beberapa mata

anggaran yang tidak sesuai dengan kenyataan dan bahkan ada mata anggaran yang sama sekali tidak ada realisasinya. Hal ini disebabkan


(57)

karena meningkatnya pengeluaran-pengeluaran yang dibutuhkan dan tidak terselenggaranya suatu kegiatan yang dianggarkan atas biaya sebelumnya.

4. Untuk pengawasan biaya operasional sudah cukup baik, hal itu dapat di

lihat dari pengkoordinasian yang dilakukan pihak fakultas dalam melaksanakan kegiatannya dan jika ada terjadi penyimpangan maka akan dilakukan revisi anggaran agar dapat memenuhi kebutuhan biaya operasional serta meminimalisasikan penyimpangan.

4.2 Saran

Berdasarkan analisa serta kesimpulan, maka penulis memberi saran-saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi Fakultas Ekonomi USU dalam memajukan serta meningkatkan kinerjanya. Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan antara lain :

1. Agar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mencapai tujuan yang

diharapkan maka sebaiknya semua pihak yang terlibat harus bekerja seefektif dan seefisien mungkin.

2. Sebaiknya disesuaikan antara anggaran dengan realisasi dalam hal

pencatatannya.

3. Perlunya ditingkatkan pengendalian dari pihak Dekan (Pembantu Dekan

II) untuk mencegah terjadinya pemborosan dana. Bila perlu Fakultas Ekonomi USU melakukan inspeksi mendadak demi menghindari penyelewengan dana dari anggaran yang ditetapkan.


(58)

DAFTAR PUSTAKA

Anton, M. 2000. Anggaran Perusahaan, Edisi Empat, BPFE, Yogyakarta. Daft, Richard L. 2004. Manajemen, Cetakan V, Erlangga, Jakarta.

Halim, Abdul. 2000. Dasar-Dasar Akuntansi Biaya, Cetakan IV, BPFE, Yogyakarta.

Kartadinata, Abas. 2002. Akuntansi dan Analisis Biaya, Cetakan III, PT. Rieka Cipta, Jakarta.

Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan, Cetakan II, Salemba Empat, Jakarta.

Stoner. 2001. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian

serta Pembuat Keputusan,Cetakan II, Salemba Empat, Jakarta.

Supriyono, R A. 2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.

Yuningsih, Maisah Kolmi. 2004. Akuntansi Biaya, Cetakan IV, Gramedia, Malang.


(1)

Penyimpangan – penyimpangan tersebut dijabarkan sebagai berikut :

1. Untuk biaya belanja uang honor tetap fakultas menganggarkan biaya sebesar Rp. 263.000.000,- sedangkan realisasinya sebesar Rp. 337.679.896,- sehingga terjadi penyimpangan sebesar Rp. 74.679.896,- Oleh karena itu penyimpangan ini dikategorikan Unfavorable Variance yaitu penyimpangan yang merugikan. 2. Fakultas menganggarkan biaya sebesar Rp 125.688.000 untuk dosen belanja

uang honor tidak tetap namun pada kenyataaannya yang terealisasi sebesar Rp. 128.976.201,- sehingga terjadi penyimpangan Unfavorable Variance (penyimpangan yang merugikan) sebesar Rp. 3.288.201,-

3. Untuk belanja vakasi pihak fakultas menganggarkan biaya sebesar Rp. 624.342.800,- namun pada kenyataannya selama tahun 2009 dana yang terealisasi sebesar Rp. 763.698.562,- sehingga terjadi kembali penyimpangan yang merugikan yaitu sebesar Rp. 139.355.762,-

4. Untuk biaya belanja keperluan kantor dianggarkan biaya Rp. 80.000.000,- sedangkan yang terealisasi sebesar Rp. 163.898.400,-. Peyimpangan yang terjadi merugikan fakultas sebesar Rp 83.898.400,-

5. Biaya untuk belanja pengiriman surat dinas pos surat dianggarkan sebesar Rp. 10.000.000,- dan besarnya dana yang terealisasi yaitu sebesar Rp. 1.521.000,- sehingga terjadi penyimpangan Favorable Variance (penyimpangan yang menguntungkan) sebesar Rp. 8.479.000,-

6. Fakultas menganggarkan biaya untuk belanja barang operasional lainnya program diploma sebesar Rp 35.000.000 , namun selama tahun 2009 tidak ada dana yang terealisasi untuk membeli barang operasional lainnya sehingga


(2)

penyimpangan yang terjadi termasuk penyimpangan yang menguntungkan bagi fakultas.

7. Pada perkiraan anggaran belanja bahan fakultas mengganggarkan biaya sebesar Rp. 5.000.000,- sedangkan yang terealisasi sebesar Rp. 17.365.900,- Lebih Besarnya dana yang terealisasi menyebabkan kerugian bagi fakultas yaitu sebesar Rp. 12.365.900,-

8. Pihak fakultas menganggarkan biaya sebesar Rp. 72.500.000 untuk biaya belanja sewa namun pada kenyataannya tidak ada realisasi untuk anggaran tersebut sehingga menyebabkan terjadinya penyimpangan yang menguntungkan bagi pihak fakultas.

9. Pada anggaran tahun 2009, pihak fakultas menganggarkan biaya sebesar Rp. 50.000.000 untuk belanja jasa profesi. Akan tetapi, anggaran tersebut tidak direalisasikan sehingga penyimpangan yang terjadi menguntungkan bagi fakultas.

10.Untuk belanja biaya pemeliharaan gedung dan bangunan pihak fakultas menganggarkan biaya sebesar Rp. 119.183.316,- dan yang terealisasi Rp. 308.580.000,- Penyimpangan yang terjadi cukup besar yaitu Rp. 189.396.684,- Penyimpangan ini merugikan pihak fakultas karena tergolong penyimpangan Unfavorable variance.

11.Pihak fakultas menganggarkan untuk belanja biaya pemeliharaan peralatan dan mesin sebesar Rp25.000.000,- sedangkan yang terealisasinya sebesar Rp. 41.375.000,- sehingga fakultas dirugikan sebesar Rp. 16.375.000,-


(3)

12. Untuk belanja perjalanan biasa (dalam negeri) dianggarkan biaya Rp. 97.500.000 namun selama tahun 2009 tidak ada terealisasi untuk anggaran tersebut sehingga menyebabkan Favorable Variance atau penyimpangan yang menguntungkan bagi fakultas.

13. Fakultas menganggarkan biaya sebesar Rp. 66.000.000,- untuk belanja modal peralatan dan mesin dan besarnya biaya yang terealisasi sebesar Rp. 197.931.000,- Penyimpangan yang terjadi merupakan penyimpangan yang merugikan atau disebut Unfavorable variance.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis mencoba untuk menyimpulkan dan memberikan saran-saran yang bisa dijadikan bahan dalam mengatasi permasalahan yang ada.

4.1 Kesimpulan

Dari analisis yang telah penulis lakukan, kesimpulan yang dapat diambil antara lain ;

1. Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara anggaran dibuat oleh tim anggaran fakultas di bawah kendali Pembantu Dekan II. Tim anggaran terdiri dari Program Studi, Departemen, dan bagian di lingkungan fakultas ekonomi. Sesudah disusun oleh tim, anggaran diajukan kepada Dekan Fakultas untuk disetujui. Setelah disetujui oleh Dekan fakultas, anggaran diajukan ke pihak rektorat yaitu kepada Pembantu Rektor II (bidang keuangan), Pembantu Rektor IV (Perencanaan), dan Pembantu Rektor V (Aset).

2. Fakultas ekonomi program diploma melakukan pencatatan biaya operasional dengan mengelompokkan biaya-biaya tersebut ke dalam biaya belanja honorarium, belanja barang, dan belanja modal.

3. Anggaran yang disusun Fakultas Ekonomi USU, ada beberapa mata anggaran yang tidak sesuai dengan kenyataan dan bahkan ada mata anggaran yang sama sekali tidak ada realisasinya. Hal ini disebabkan


(5)

karena meningkatnya pengeluaran-pengeluaran yang dibutuhkan dan tidak terselenggaranya suatu kegiatan yang dianggarkan atas biaya sebelumnya. 4. Untuk pengawasan biaya operasional sudah cukup baik, hal itu dapat di

lihat dari pengkoordinasian yang dilakukan pihak fakultas dalam melaksanakan kegiatannya dan jika ada terjadi penyimpangan maka akan dilakukan revisi anggaran agar dapat memenuhi kebutuhan biaya operasional serta meminimalisasikan penyimpangan.

4.2 Saran

Berdasarkan analisa serta kesimpulan, maka penulis memberi saran-saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi Fakultas Ekonomi USU dalam memajukan serta meningkatkan kinerjanya. Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan antara lain :

1. Agar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mencapai tujuan yang diharapkan maka sebaiknya semua pihak yang terlibat harus bekerja seefektif dan seefisien mungkin.

2. Sebaiknya disesuaikan antara anggaran dengan realisasi dalam hal pencatatannya.

3. Perlunya ditingkatkan pengendalian dari pihak Dekan (Pembantu Dekan II) untuk mencegah terjadinya pemborosan dana. Bila perlu Fakultas Ekonomi USU melakukan inspeksi mendadak demi menghindari penyelewengan dana dari anggaran yang ditetapkan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anton, M. 2000. Anggaran Perusahaan, Edisi Empat, BPFE, Yogyakarta. Daft, Richard L. 2004. Manajemen, Cetakan V, Erlangga, Jakarta.

Halim, Abdul. 2000. Dasar-Dasar Akuntansi Biaya, Cetakan IV, BPFE, Yogyakarta.

Kartadinata, Abas. 2002. Akuntansi dan Analisis Biaya, Cetakan III, PT. Rieka Cipta, Jakarta.

Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan, Cetakan II, Salemba Empat, Jakarta.

Stoner. 2001. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian serta Pembuat Keputusan,Cetakan II, Salemba Empat, Jakarta.

Supriyono, R A. 2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.

Yuningsih, Maisah Kolmi. 2004. Akuntansi Biaya, Cetakan IV, Gramedia, Malang.