Definisi biaya Luncuran Dana Tahun 2008 Belanja Uang Honor Tetap 2. Belanja Uang Honor Tidak Tetap Belanja Vakasi Total Belanja Honorium Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos pusat

BAB III TOPIK PENELITIAN

A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Operasional

1. Definisi biaya

Biaya cost dapat diartikan dalam arti sempit dan luas. Biaya dalam arti sempit hanya meliputi pengertian harga pokok cost, sedangkan biaya dalam arti yang luas meliputi pengertian dari harga pokok cost dan beban expense. Para ahli mengemukakan pendapat yang berbeda mengenai pengertian biaya itu sendiri. Adapun beberapa pendapat para ahli yang berkaitan dengan definisi biaya itu sendiri : Menurut Firdaus A Dunia 1994 “Biaya adalah pengeluaran – pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang atau mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi tahunan”. Menurut Garisson 2001:34 memberikan defenisi biaya sebagai berikut : “Biaya adalah pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan barang atau jasa. Pengorbanan itu dapat diukur sebagai uang tunai yang dikeluarkan, harta dan jasa yang diberikan”. Menurut Masiyah Kholmi 2004 “Biaya merupakan sumber daya atau nilai kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan dapat memberi manfaat saat sekarang atau di masa yang akan datang bagi organisasi”. Universitas Sumatera Utara Menurut Machfodz 2000 defenisi biaya adalah sebagai berikut : “Biaya adalah jumlah yang diukur dalam bentuk keuangan dari kas yang dikeluarkan atau kekayaan yang dipindahkan, saham yang dikeluarkan atau hutang yang dibentuk dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang diperoleh”. Dari semua pendapat di atas, maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa biaya merupakan seluruh pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh barang maupun jasa yang kesemuanya itu dapat diukur dengan uang.

2. Klasifikasi biaya operasional

Informasi biaya disajikan untuk memenuhi kebutuhan lembaga perguruan tinggi yang harus disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Berdasarkan fungsi utama kegiatan lembaga perguruan tinggi, Kartadinata 2002 dalam bukunya Akuntansi dan Analisis Biaya mengklasifikasikan biaya pada lembaga perguruan tinggi menjadi : a. Biaya administrasi dan umum Administration and general cost Biaya administrasi dan umum yaitu semua biaya yang berkaitan dengan fungsi administratif dan umum. Adapun yang termasuk dalam pengelompokan biaya ini antara lain : belanja pegawai, belanja perjalanan, belanja pemeliharaan, dan belanja barang untuk bahan, inventaris, langganan daya dan jasa, serta penyelenggaraan. Universitas Sumatera Utara b. Biaya keuangan Financial cost Biaya keuangan merupakan biaya yang berkaitan dengan fungsi penyediaan dana, misalnya ; biaya administrasi bank, biaya bunga, dan biaya provisi kredit. Menurut Supriono 2000:35 biaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Menurut fungsi pokok kegiatan perusahaan, biaya diklasifikasikan menjadi : a. Biaya produksi, yang termasuk biaya produksi didalamnya adalah biaya material, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. b. Biaya administrasi umum, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi umum. c. Biaya pemasaran, yaitu biaya yang diperlukan dalam rangka penjualan produksi, yang sudah selesai sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. d. Biaya keuangan, yaitu semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan fungsi keuangan. 2. Menurut periode akuntansi, biaya diklasifikasikan menjadi : a. Capital expenditure, yaitu apabila ada manfaat dari pengeluaran biaya, baru bisa dinikmati pada periode akuntansi berikutnya. Dan pengeluaran ini akan membebankan pada semua periode akuntansi yang bisa menikmati manfaat pengeluaran tersebut. Universitas Sumatera Utara b. Revenue expenditure, yaitu pengeluaran dimana manfaat dari adanya pengeluaran biaya, bisa dinikmati oleh periode akuntansi yang bersangkutan. 3. Menurut tendensi perubahan terhadap aktivitas atau volume produksi, biaya diklasifikasikan : a. Biaya variabel, yaitu biaya-biaya yang mempunyai hubungan langsung dengan produksi atau proposional. b. Biaya tetap, yaitu biaya-biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh besarnya volume produksi. c. Biaya semi variabel, yaitu biaya yang mempunyai hubungan dengan volume produksi, akan tetapi hubungan tersebut tidak proposional. 4. Menurut objek atau pusat biaya yang dibiayai, diklasifikasikan menjadi : a. Biaya langsung, yaitu biaya yang terjadi dan manfaatnya, diidentifikasikan kepada objek atau pusat tertentu. b. Biaya tidak langsung, yaitu biaya yang terjadi dan manfaatnya, tidak diidentifikasikan pada objek atau pusat biaya tertentu. 5. Menurut tujuan pengendalian biaya, biaya diklasifikasikan menjadi : a. Biaya terkendali yaitu biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu tertentu. b. Biaya tidak terkendali, yaitu biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan berdasarkan wewenang yang ia miliki dalam jangka waktu tertentu. Universitas Sumatera Utara 6. Menurut tujuan pengambilan keputusannya, biaya diklasifikasikan menjadi : a. Biaya relevan, yaitu biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. b. Biaya tidak relevan, yaitu biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya ini tidak diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Setelah kita mengetahui pengertian mengenai biaya dan klasifikasi biaya, maka kita juga dapat mengetahui apa itu biaya operasional. Biaya operasional adalah semua biaya yang dikeluarkan yang pada hakekatnya dianggap habis dalam masa satu tahun tutup buku. Untuk menyusun anggaran yang lengkap yang akan dapat dipergunakan di dalam perusahaan secara sekaligus tidaklah mungkin. Dengan demikian perlu diketahui bagaimana penyusunan anggaran dalam perusahaan tersebut harus dilaksanakan, ditinjau dari urutan anggaran yang disusun tersebut. Menurut Anton 2000:277 “Anggaran biaya operasional adalah anggaran yang menggerakkan kegiatan usaha sejak barang-barang dan jasa-jasa telah siap menjadi barang jadi dan seterusnya disalurkan kepasaran bebas”. Jadi, biaya operasional bagi lembaga perguruan tinggi adalah “Seluruh pengorbanan yang dikeluarkan oleh lembaga perguruan tinggi untuk mendanai kegiatan operasinya demi mencapai tujuan yang diinginkan ”. Universitas Sumatera Utara Pengelompokkan biaya menurut Harahap 2000 adalah sebagai berikut : 1. Biaya administrasi dan umum Fungsi administrasi dan umum merupakan fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijaksanaan, perencanaan, pengarahan, dan pengawasan secara keseluruhan agar dapat berhasil guna efektif dan berdaya guna efisien. Dari fungsi administrasi dan umum di atas, maka pengertian biaya administrasi dan umum biaya operasional dikelompokkan menjadi : a. Gaji dan upah yang meliputi : gaji, insentif dan bonus, premi lembur, pajak pendapatan, upah borongan, dan lainnya. b. Kesejahteraan pegawai yang meliputi : pengobatan pegawai, rekreasi dan olahraga, pendidikan dan perpustakaan. c. Biaya reperasi dan pemeliharaan yang meliputi : reperasi dan pemeliharaan untuk kendaraan bermotor, taman dan halaman fakultas, bangunan fakultas dan lainnya. d. Biaya penyusutan aktiva tetap yang meliputi : biaya cetak, alat tulis dan perlengkapan fakultas, biaya listrik dan air, biaya telepon dan telegram fakultas. e. Biaya financial yang meliputi : biaya bunga, biaya penerbitan dan lainnya. Dari uraian di atas, dapat kita klasifikasikan biaya operasional administrasi dan umum pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terdiri atas : biaya gaji dan upah, kesejahteraan pegawai, serta biaya reperasi dan pemeliharaan. Universitas Sumatera Utara 2. Biaya pemasaran “Biaya pemasaran merupakan biaya yang dikeluarkan yang berhubungan dengan usaha lembaga perguruan tinggi untuk merekrut mahasiswa baru”. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka lembaga perguruan tinggi harus menggunakan konsep pemasaran yang baik yaitu bagaimana melayani mahasiswa dan calon mahasiswa. Adapun biaya yang harus dikeluarkan lembaga perguruan tinggi untuk mencapai tujuannya yaitu berupa biaya iklan dan promosi.

B. Manfaat Data Biaya Operasional

Kebutuhan akan data biaya tergantung pada kondisi yang ada, tujuan yang diharapkan serta pihak yang memerlukannya. Biaya-biaya akan dikumpulkan sesuai dengan golongan atau klasifikasi yang diinginkan kemudian disajikan dan dianalisis agar bermanfaat bagi manajemen. Adapun manfaat data biaya menurut Halim 1999 digolongkan menjadi : 1. Untuk tujuan pengawasan Data beban yang dihasilkan dari akuntansi biaya merupakan sebuah data yang digunakan manajemen dalam membuat perencanaan yang dalam hal ini yang menjadi patokannya adalah anggaran. Masing-masing biaya dicatat dan diakumulasikan. “Selisih yang terjadi antara anggaran dengan realisasi inilah yang menunjukkan efisien atau tidak efisien pemakaian biaya operasional tersebut”. Universitas Sumatera Utara 2. Untuk pengendalian beban Adapun yang dimaksud dengan pengendalian beban dalam hal ini adalah “Pengendalian melalui akuntansi pertanggung jawaban”. Akuntansi pertanggung jawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan untuk semua tingkat bagian organisasi yang ada sehingga dapat digunakan pimpinan untuk mengendalikan kegiatan dan biaya operasinya. Dengan demikian, seseorang harus mempertanggungjawabkan tindakannya sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi. Data penilaian dari pimpinan untuk mengendalikan bawahannya serta sejauh mana bagian itu menyimpang dari biaya yang dianggarkan. Apakah memang penyimpangan itu merupakan tanggung jawab suatu bagian saja ataukah penyimpangan itu merupakan suatu hal yang tidak dapat dikendalikan oleh keputusan manajemen yang terlalu tinggi. 3. Untuk pengambilan keputusan Data beban atau biaya sangat diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan. Beberapa hal yang perlu ada dalam membuat suatu keputusan yaitu bahwa kita memerlukan data yang dapat diukur, dianalisis dengan tepat dan kemungkinan dapat dilaksanakan. Langkah-langkah itu meliputi : a. Penentuan masalah, misalnya mengganti mesin yang lama dengan yang baru. b. Mengenal dengan baik kemungkinan atau alternatif – alternatif yang ada. Universitas Sumatera Utara c. Menetapkan data beban yang relevan dengan keputusan yang diambil. d. Mengevaluasi data dengan metode yang berkaitan dengan alternatif atau evaluasi yang bagaimana seharusnya dibuat. e. Keputusan dan alasan yang akan diambil.

C. Perencanaan dan Anggaran Biaya Operasional

Perencanaan merupakan suatu proses pengembangan tujuan lembaga perguruan tinggi dan untuk memilih kegiatan-kegiatan yang nantinya akan dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan lembaga perguruan tinggi. Perencanaan menurut Adisaputro 2000 yaitu “Fungsi untuk menetapkan kegiatan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Menurut Supriono 2000 perencanaan adalah “Proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan, perencanaan dapat disusun untuk jangka pendek dan jangka panjang serta dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan”. Dari kedua definisi di atas dapat di ketahui bahwa perencanaan merupakan penetapan suatu cara bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan atau dalam arti lain menetapkan suatu program terlebih dahulu, berpikir tentang apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, dan siapa yang akan melaksanakannya serta bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilakukan tersebut. Universitas Sumatera Utara Menyediakan informasi biaya dapat membantu pimpinan dalam membuat keputusan-keputusan operasi jangka pendek dan keputusan alokasi sumber daya jangka panjang dan merumuskan strategi - strategi untuk masa yang akan datang. Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terlebih dahulu dibuat perencanaan dan anggaran sebelum melakukan kegiatan operasinya sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai dengan lebih efektif dan efisien. Perencanaan merupakan proses yang tidak berakhir begitu saja walaupun perencanaan itu sudah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan dan setiap saat selama proses implementasi harus diikuti dengan tindakan pengawasan terhadap rencana- rencana yang mungkin nantinya memerlukan modivikasi agar tetap berguna. Manfaat dari penyusunan perencanaan yang akan diperoleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain : a. Membantu pimpinan bagian untuk menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan lingkungan. b. Membantu pimpinan bagian dalam kristalisasi penyesuaian pada masalah utama. c. Memungkinkan pimpinan memahami keseluruhan gambaran operasi agar lebih jelas. d. Membantu penempatan tanggung jawab agar lebih tepat. e. Memberi cara pemberian perintah untuk beroperasi. f. Memudahkan dalam melakukan koordinasi antar bagian. Universitas Sumatera Utara Adapun salah satu turunan yang menjadi bagian utama dari fungsi perencanaan adalah anggaran. Anggaran dapat dijadikan sebagai manifestasi rencana yang akan dicapai oleh lembaga perguruan tinggi dan pada saat yang sama anggaran itu menjadi alat pengendalian, serta dijadikan sebagai panduan yang harus dicapai sehingga manajemen memiliki standard dan sasaran. Anggaran merupakan bagian integral dari proses perencanaan atau pernyataan perencanaan. Untuk mengetahui lebih jauh tentang anggaran, penulis mencoba untuk mengemukakan pendapat beberapa ahli mengenai pengertian anggaran yang diantaranya : Menurut Adisaputro 2000 “Anggaran ialah rencana rinci tentang perolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya untuk suatu periode tertentu”. Anggaran menggambarkan rencana untuk masa yang akan datang yang diekspresikan dalam istilah-istilah keuangan yang formal. Nafarin 2004 mendefinisikan “Anggaran budget merupakan rencana tertulis secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu”. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan rencana kerja sistematis yang tertulis mengenai kegiatan yang disusun melalui analisa yang cermat berdasarkan satuan uang yang dijabarkan dalam bentuk angka-angka untuk jangka waktu tertentu. Universitas Sumatera Utara Menurut Nafarin 2004 anggaran disusun berdasarkan ; a. Anggaran harus bersifat formil yaitu anggaran disusun dengan sengaja dan sungguh-sungguh dalam bentuk tulisan sehingga diketahui semua pihak yang terlibat dalam kegiatan operasi lembaga perguruan tinggi. b. Anggaran harus tersistematis, artinya anggaran dibuat secara berurutan dan berdasarkan suatu logika hitungan agar dapat dicapai. c. Anggaran harus dianalisa oleh pimpinan bagian agar keputusan yang diambil sesuai dengan tujuan yang diharapkan. d. Anggaran dibuat dalam satuan uang sehingga memberikan gambaran yang cukup jelas akan tujuan yang hendak dicapai. e. Anggaran merupakan cerminan dari tujuan lembaga perguruan tinggi. Adapun anggaran yang disusun oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan ringkasan dari rencana fakultas untuk mencapai tujuan fakultas. Keberhasilan anggaran melibatkan pimpinan bagian dalam tanggung jawab dan pengendalian biaya untuk estimasi anggaran. Manfaat anggaran menurut Nafarin 2004 yaitu ; a. Anggaran merupakan alat komunikasi bagi rencana manajemen melalui organisasi. b. Anggaran memaksa manajer atau pimpinan bagian untuk memikirkan dan merencanakan masa depan. Universitas Sumatera Utara c. Proses penganggaran merupakan alat alokasi sumber daya pada berbagai bagian organisasi agar dapat digunakan seefektif mungkin. d. Proses penganggaran dapat mengungkapkan adanya kemandekan potensial sebelum terjadi. e. Anggaran mengkoordinasikan aktivitas seluruh organisasi dengan cara mengintegrasikan rencana dari berbagai bagian. Penganggaran ikut memastikan agar setiap orang dalam organisasi mengarah pada sasaran yang sama. f. Anggaran menentukan tujuan dan sasaran yang dapat berlaku sebagai benchmark untuk mengevaluasi kinerja pada waktu yang akan datang. Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara anggaran dibuat oleh tim anggaran fakultas di bawah kendali Pembantu Dekan II. Tim anggaran terdiri dari Program Studi, Departemen, dan bagian di lingkungan fakultas ekonomi. Sesudah disusun oleh tim, anggaran diajukan kepada Dekan Fakultas untuk disetujui. Setelah disetujui oleh Dekan fakultas, anggaran diajukan ke pihak rektorat yaitu kepada Pembantu Rektor II bidang keuangan, Pembantu Rektor IV Perencanaan, dan Pembantu Rektor V Aset. Anggaran biaya operasional merupakan anggaran taksiran semua biaya yang dikeluarkan yang pada hakikatnya dianggap habis dalam masa satu tahun. Anggaran biaya operasional pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terdiri atas : belanja pegawai, belanja barang, belanja pemeliharaan, dan belanja perjalanan. Universitas Sumatera Utara

D. Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional

Pengawasan pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dengan perencanaan. Suatu perencanaan yang telah ditetapkan baru dapat dinilai setelah dilakukannya pengawasan. Sehingga baik tidaknya pelaksanaan dari perencanaan akan dapat diketahui dengan adanya fungsi pengawasan tersebut. Menurut George R. Terry perencanaan adalah : “Planning is the selecting and relating of fact and the making and using of assumption regarding the future in the visualization and formulating of proposed activities believed necessary to achieve desired result”. Dalam pengertian tersebut bisa kita simpulkan antara lain : 1. Perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data dan keterangan kongkret. 2. Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan datang. 3. Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut tindakan- tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu kelancaran usaha. Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu. Universitas Sumatera Utara Fungsi Perencanaan : Robbins dan Coulter menjelaskan fungsi dari perencanaan sebagai berikut : 1. Perencanaan sebagai Pengarah Perencanaan merupakan upaya untuk meraih atau mendapatkan sesuatu secara lebih terkoordinasi. Dalam hal ini perencanaan adalah sebagai pengarah atau guide dalam usaha untuk mencapai tujuan secara lebih terkoordinasi dan terarah. 2. Perencanaan sebagai Minimalisasi Ketidakpastian Pada dasarnya di dunia ini tidak ada yang tidak mengalami perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi membawa ketidakpastian bagi organisasi. Kadang perubahan tersebut sesuai dengan apa yang kita inginkan akan tetapi tidak jarang perubahan tersebut tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Ketidakpastian inilah yang harus diminimalisasikan, dengan adanya perencanaan, ketidakpastian yang akan terjadi di kemudian hari diantisipasi sebelumnya. 3. Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan Sumber Daya Setiap organisasi pasti membutuhkan sumber daya. Dengan adanya perencanaan, maka dalam sebuah organisasi diharapkan tidak terjadi pemborosan dalam hal penggunaan sumber daya yang ada sehingga organisasi tersebut bisa meningkatkan tingkat efisiensinya. Universitas Sumatera Utara 4. Perencanaan sebagai Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas. Perencanaan berfungsi sebagai penetapan standar dalam pengawasan kualitas yang harus dicapai oleh organisasi dan diawasi pelaksanaannya dalam fungsi pengawasan manajemen. Dalam perencanaan, perusahaan menentukan tujuan dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam pengawasan, perusahaan berusaha membandingkan antara tujuan yang telah ditetapkan dengan realita di lapangan, dan mengevaluasi penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi sehingga bisa mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Sedangkan Pengawasan berfungsi sebagai pembanding antara kenyataan yang terjadi dengan perencanaan yang dibuat. Pengawasan sebagai alat pengukur, melakukan evaluasi secara berkala dan melakukan koreksi langsung setiap terjadi kesalahan. Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi pengawasan yaitu ; Menurut Manullang 2002 “Pengawasan sebagai suatu proses untuk menerapkan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan perlu mengkoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula”. Stoner 2001 mendefinisikan “Pengawasan merupakan usaha sistematis untuk menetapkan standar prestasi kerja yang sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan terlebih dahulu, untuk menetapkan apakah deviasi dan mengukur signifikansinya, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara seefisien dan seefektif mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan”. Universitas Sumatera Utara Fungsi pengawasan dilakukan dengan mengukur dan memperbaiki pelaksanaan dari operasi lembaga perguruan tinggi. Proses pengukuran dilakukan dengan membandingkan anggaran sebagai pedoman dengan realisasi yang sebenarnya terjadi. Menurut Usry 2000, pengawasan biaya yang efektif terdiri dari dua aspek antara lain ; 1. Pengawasan operasional Pengawasan operasional ditujukan untuk mengawasi kegiatan operasi lembaga perguruan tinggi, mengawasi segala biaya yang dikeluarkan dari barang atau jasa yang diproses. 2. Pengawasan akuntansi Pengawasan akuntansi yaitu pengawasan yang dilakukan melapor prosedur, serta catatan yang berkaitan dengan pengamanan harta kekayaan yang dapat dipercayai catatan financialnya. Pengawasan biaya operasional yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dilakukan melalui anggaran, yang mana kita ketahui anggaran selain sebagai alat perencanaan juga sebagai alat pengawasan. Apabila ada kelemahan, maka diambil tindakan yang korektif untuk periode anggaran yang berikutnya. Pengawasan ini tidak hanya terbatas pada evaluasi akhir periode namun juga pengawasan dilakukan pada saat periode berjalan. Pihak fakultas juga harus menganut prinsip fleksibilitas anggaran, artinya dalam rangka mengoptimalkan Universitas Sumatera Utara pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian terhadap alokasi biaya yang dianggarkan. Untuk melakukan pengawasan terhadap anggaran biaya operasional, pihak fakultas membandingkan rencana anggaran dengan realisasi yang terjadi setiap perkiraan – perkiraan yang terdapat di dalam anggaran biaya operasional tersebut. Tujuan utama pengawasan adalah agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standarnya dan tercapai tingkat yang diharapkan dari prestasi kerja dan juga agar dapat menjamin hal-hal yang dapat diharapkan atau ditetapkan dan untuk melihat apakah pengawasan yang dilakukan oleh peencanaan sesuai dengan tujuan fakultas. Adapun manfaat dari pengawasan biaya operasional antara lain ; 1. Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif. 2. Dapat dengan segera melaporkan penyimpangan – penyimpangan biaya operasional.

E. Analisis Perencanaan Biaya Operasional

Berdasarkan hasil penelitian berupa data dan informasi yang diterima maka didapatkan gambaran umum mengenai anggaran biaya operasional, penyusunan dan realisasi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dari pengertian perencanaan yang telah di bahas pada bab sebelumnya dapat dilihat bahwa perencanaan merupakan upaya untuk merumuskan tujuan- tujuan dan menyusun serta memutuskan apa yang hendak dilakukan, bagaimana, dan siapa yang akan melakukan. Universitas Sumatera Utara Perencanaan memiliki kaitan erat dengan anggaran karena anggaran merupakan rencana kegiatan perusahaan yang mencakup kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dengan berpedoman pada anggaran maka tujuan perusahaan diharapkan dapat terwujud. Anggaran organisasi yang lazim terjadi pada perusahaan yang mempunyai biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel. Pada Fakultas Ekonomi anggaran operasionalnya terdiri atas, belanja pegawai, belanja bahan, belanja pemeliharaan, dan belanja perjalanan. Dalam prosedur penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, penyusunan anggaran dilakukan oleh tim anggaran yang terdiri dari program studi, departemen, dan bagian lain yang terdapat di lingkungan kampus di bawah kendali Pembantu Dekan II. Kegunaan anggaran hanya digunakan untuk kepentingan intern fakultas. Penyusunan anggaran biaya operasional Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara disusun dan dilaksanakan untuk jangka waktu satu tahun. Tabel di bawah ini merupakan tabel anggaran dan realisasi biaya operasional pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara TABEL 3.1 ANGGARAN PENDAPATAN PROGRAM DIPLOMA TAHUN 2009 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NO. JENIS PENERIMAAN JUMLAH

1. Luncuran Dana Tahun 2008

Rp. 524.901.124

2. Penerimaan Tahun 2009

Rp. 1.966.717.459 TOTAL RP. 2.491.618.583 Universitas Sumatera Utara TABEL 3.2 RENCANA ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dalam Rupiah Anggaran Belanja Operasional Tahun Anggaran 2009 NO PERKIRAAN ANGGARAN A.

B. Belanja Honorium

1. Belanja Uang Honor Tetap 2. Belanja Uang Honor Tidak Tetap

3. Belanja Vakasi Total Belanja Honorium

Belanja Barang 1. Belanja Keperluan Perkantoran

2. Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos pusat

3. Belanja Barang Operasional Lainnya