7. USES AND GRATIFICATION Manusiawi human interest, ialah kejadian yang memberikan sentuhan perasaan

II. 7. USES AND GRATIFICATION

Pendekatan Manfaat dan Gratifikasi dijabarkan untuk pertama kalinya dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Elihu Katz 1959 sebagai reaksi atas pernyataan Bernard Berelson 1959 bahwa bidang penelitian komunikasi sudah mati. Katz berpendapat bahwa bidang yang sedang sekarat adalah kajian komunikasi sebagai persuasi. Dia mengemukakan bahwa penelitian komunikasi pada masa itu kebanyakan bertujuan untuk mencari jawaban atas pertanyaan “Apa yang dilakukan media terhadap orang banyak”, dari berbagai kajian salah satu kajian yang sangat mengundang pertanyaan yaitu sebuah kajian 1949 yang berjudul “What ‘Missing the newspaper’ Means ” “Apa artinya ‘Melewatkan Surat Kabar’”, kajian yang dilakukan dengan mewawancarai orang mengenai apa yang mereka lewatkan selama terjadinya pemogokan surat kabar. Selama pemogokan bagian pengiriman yang berlangsung dua minggu ini, sebagian pembaca harus mencari sumber berita lain. Kata mereka itulah yang banyak terlewatkan. Banyak orang membaca karena merasa bahwa hal itu berterima secara sosial, dan sebagian orang merasa bahwa surat kabar merupakan hal yang tak tergantikan dalam mencari informasi mengenai berbagai persoalan yang ada di dunia. Orang-orang ini mengerti bahwa kesadaran akan persoalan-persoalan umum sangat berharga dalam percakapan. Sebagian lain mencari bantuan untuk kehidupan sehari- hari mereka dengan membaca materi berkenaan dengan mode, resep makanan, Universitas Sumatera Utara ramalan cuaca, maupun informasi, bermanfaat lainnya Severin dan Tankard, 2007: 354. Penggunaan uses isi media untuk mendapatkan pemenuhan gratifications atas kebutuhan seseorang atau uses and gratifications salah satu teori dan pendekatan yang sering digunakan dalam komunikasi. Teori dan pendekatan ini tidak mencakup atau mewakili keseluruhan proses komunikasi, karena sebagian besar perilaku audience hanya dijelaskan melalui berbagai kebutuhan needs dan kepentingan interest mereka sebagai suatu fenomena mengenai proses penerimaan pesan media Bungin, 2006: 284. Riset yang lebih mutakhir dilakukan oleh Dennis McQuail dan kawan-kawan dan mereka menemukan empat tipologi motivasi khalayak yang terangkum dalam skema media – persons interactions sebagai berikut Severin dan Tankard, 2007: 356: 1. Pengalihan – pelarian dari rutinitas dan masalah; pelepasan emosi. 2. Hubungan personal – manfaat sosial informasi dalam percakapan; pengganti media untuk kepentingan perkawanan. 3. Identitas pribadi atau psikologi individu – penguatan nilai atau penambah keyakinan; pemahaman-diri; eksplorasi realitas; dan sebagainya. 4. Pengawasan – informasi mengenai hal-hal yang mungkin mempengaruhi seseorang atau akan membantu seseorang melakukan atau menuntaskan sesuatu. Universitas Sumatera Utara Dalam kajian yang dilakukan oleh Frank Biocca dalam artikelnya yang berjudul ”Opposing Conceptions of the Audience : The Active and Passive Hemispheres of Communication Theory” 1998, yang kemudian diakui menjadi tulisan paling komprehensif mengenai perdebatan tentang khalayak aktif versus khalayak pasif, ditemukan beberapa tipologi dari khalayak aktif. Pertama adalah selektifitas selectivity. Khalayak aktif dianggap selektif dalam proses konsumsi media yang mereka pilih untuk digunakan. Mereka tidak asal- asalan dalam mengkonsumsi media, namun didasari alasan dan tujuan tertentu. Karakteristik kedua adalah utilitarianisme utilitarianism di mana khalayak aktif dikatakan mengkonsumsi media dalam rangka suatu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan tertentu yang mereka miliki. Karakteristik yang ketiga adalah intensionalitas intentionality, yang mengandung makna penggunaan secara sengaja dari isi media. Karakteristik yang keempat adalah keikutsertaan involvement , atau usaha. Maksudnya khalayak secara aktif berfikir mengenai alasan mereka dalam mengkonsumsi media. Yang kelima, khalayak aktif dipercaya sebagai komunitas yang tahan dalam menghadapi pengaruh media impervious to influence, atau tidak mudah dibujuk oleh media itu sendiri. Khalayak yang lebih terdidik educated people cenderung menjadi bagian dari khalayak aktif, karena mereka lebih bisa memilih media yang mereka konsumsi sesuai kebutuhan mereka dibandingkan khalayak yang tidak terdidik Universitas Sumatera Utara http:komunikasimassa-umy.blogspot.com200511teori-media-dan-khalayak- dalam.html. Elemen “pola terpaan media yang berlainan” pada teori uses and gratifications berkaitan dengan media exsposure atau terpaan media, karena mengacu pada kegiatan menggunakan media. Batasan exposure menurut Shore dalam Kriyantono 2006: 205 lebih dari sekedar mengakses media, tidak hanya menyangkut apakah seseorang secara fisik cukup dekat dengan kehadiran media massa, akan tetapi seseorang itu benar-benar terbuka terhadap pesan-pesan media tersebut. Rakhmat mengungkapkan dalam Kriyantono 2006: 205 terpaan media media exsposure, menurut Rosengren 1974, dapat dioperasionalisasikan menjadi jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai jenis media, isi media yang dikonsumsi, dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media keseluruhan, sedang menurut Sari, dapat dioperasionalkan menjadi jenis media yang digunakan, frekuensi penggunaan, maupun durasi penggunaan. Teori Uses dan Gratifications ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi di dalam melihat media. Artinya, manusia itu punya otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media. Sebaliknya, mereka percaya bahwa ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana lewat media mana mereka Universitas Sumatera Utara menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya Nurudin, 2004: 182. Universitas Sumatera Utara Untuk mendapat kejelasan mengenai model uses and gratification ini dapat pada gambar di bawah ini yang diketengahkan oleh Katz, Gurevitch, dan Haas. Social Environment: 1. Demographic Characteristics 2. Group affiliations 3. Personality characteristics psychological dispositions Individual’s Needs 1. Cognitive needs 2. Affective needs 3. Personal integrative needs 4. Social integrative needs 5. Tension-release or escape Nonmedia Sources of Need Satisfaction 1. Family, friends 2. Interpersonal communication 3. Hobbies 4. Sleep 5. Drugs etc Mass Media Use 1. Media type: newspaper, radio, TV, movies 2. Media Contents 3. Exposure to Media 4. Social context of media exposure Media Gratifications Functions 1. Surveillance 2. Diversion entertainment 3. Personal 4. Social relationships Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN