Maksud dan Tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016 Setjen DPD RI
5 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD UU MD3 sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
Foto 1.1 Anggota DPD RI Provinsi Riau dalam Sidang Paripurna DPD RI
Tugas fungsi DPD RI tersebut dilakukan oleh Anggota DPD RI dalam Alat Kelengkapan yang terdiri atas 12 Alat Kelengkapan yang bersifat tetap
yakni Pimpinan, Panitia Musyawarah, Komite I, Komite II, Komite III dan Komite IV, Panitia Perancang Undang-Undang, Panitia Urusan Rumah
Tangga, Badan Kehormatan, Badan Akuntabilitas Publik, Badan Kerjasama Parlemen, dan Badan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan serta 1 satu
Alat Kelengkapan yang bersifat ad hoc yaitu Panitia Khusus, maupun secara
perseorangan yang
dilaksanakan dalam
format menampung,
menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat serta memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada masyarakat di daerah
yang diwakilinya. Guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan wewenang DPD
maka dibentuk Setjen DPD RI yang memberi dukungan teknik administratif dan keahlian, mencakup organisasi Sekretariat Jenderal di ibukota negara
dan kantor sekretariat ibukota provinsi di seluruh Indonesia yang dikelola
6 sebagai satu kesatuan sistem pendukung pelayanan kerja parlemen secara
terpusat. Setjen DPD RI dibentuk melalui Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun
2005 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 1 tanggal 21 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal DPD RI. Selanjutnya dengan meningkatnya beban kerja dan perubahan mekanisme kegiatan Dewan, dilakukan pengembangan
struktur organisasi Setjen DPD RI yang ditetapkan dalam Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 1 Tahun 2008.
Dengan adanya perubahan nomenklatur dan tambahan Alat Kelengkapan DPD RI serta dibentuknya struktur organisasi di ibu kota
provinsi yang memerlukan peningkatan fungsi pengawasan maka dilakukan perubahan struktur organisasi, atas persetujuan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B2008M.PAN-RB062012 tanggal 28 Juni 2012 maka ditetapkan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI
Nomor 02 Tahun 2012 tentang Perubahan Pertama Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 01 Tahun 2008.
Undang-Undang MPR, DPR, dan DPD UU MD3 mengatur bahwa Anggota DPD RI dalam menjalankan tugasnya berdomisili di daerah
pemilihannya dan mempunyai kantor di ibu kota provinsi daerah pemilihannya, selanjutnya berdasarkan Surat Kemenpan dan RB Nomor
B2230M.PAN-RB092011 tanggal 21 September 2011 telah ditetapkan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 01 Tahun 2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor DPD RI di Provinsi.