berpasangan dengan protein G. Interaksi ini menghasilkan perubahan pada konduksi ionik, kaskade second messenger, produksi cAMP, perubahan
phosphoionisitide, dan protein kinase C dan aktivasi MAP kinase Camacho- Arroyo, 2009; Bernauer, 2001.
2.9 Reseptor Progesteron
Reseptor progesteron merupakan keluarga dari ligand-activated zinc- finger transcription factors. Keluarga dari protein nuklear termasuk reseptor dari
steroid dan hormon tiroid, asam retinoid, vitamin D, ecdysone¸dan lainnya dengan ikatan endogen yang belum teridentifikasi Scarpin, 2009.
N-terminal AB domain memiliki sekuensi dan panjang yang sangat bervariasi pada semua anggota dari keluarga reseptor ini. Hal ini termasuk
aktivasi fungsi yang meregulasi transkripsi gen. Domain yang paling dikonservasi adalah C yang mengandung regio ikatan DNA dan memiliki dua Zinc finger tipe II
yang berhubungan dengan pengenalan DNA. Domain D adalah regio yang mengandung nuklear penentu lokasi sinyal dan sisi ikatan untuk protein
chaperone yang mempertahankan reseptor dalam keadaan inaktif. Domain E bersifat multifungsi dan mengandung regio ikatan dengan AF yaitu nuklear
penentu lokasi lainnya yang berfungsi sebagai protein heat-shock dan asosiasi kofaktor. Dan terakhir adalah domain F yang terletak di C-terminal dan memiliki
ligant-depent AF Camacho-Arroyo, 2009; Scarpin, 2009; Leonhardt, 2003.
Gambar 2.3. Struktur domain reseptor progesteron Camacho-Arroyo, 2009
Universitas Sumatera Utara
Regulasi transkripsi yang dimediasi oleh reseptor progesteron didahului dengan interaksi hormon progesteron dengan reseptor progesteron. Setelah
berikatan, reseptor progesteron berdisosiasi dari protein chaperone dan dimerisasi dengan molekul reseptor progesteron lainnya. Selanjutnya, reseptor
progesteron mengalami fosforilasi dalam bentuk ikatan dan merekruit kofaktor remodelling chromation seperti koaktivator SRC-1 atau corepressor SMRT yang
acetylate atau deacetylate histone. Reseptor progesteron berinteraksi dengan sekuens DNA spesifik yang pendek dan dikenal sebagai hormone responsive
elements HRE. Interaksi ini juga menginduksi fosforilasi reseptor progesteron dan reseptor progesteron berinteraksi dengan basal machinery of transcription
yang terlibat dalam ekspresi gen. Setelah pemisahan fosforilasi reseptor progesteron dari kompleks transkripsi, reseptor progesteron ini akan menjadi
sasaran degradasi melalui jalur ubiquitin-proteasome Camacho-Arroyo, 2009; Scarpin, 2009; Leonhardt, 2003.
2.10 Hubungan Reseptor Progesteron dengan Meningioma