Konsepsi Itsbat Nikah untuk melegalisasi Perkawinan (Studi Putusan PA. Stabat Nomor : 219/PDT.G/2011/PA.STB)

19 pihak pemerintah dan masyarakat tersebut, akan melahirkan keyakinan untuk menerapkan hukum Allah SWT, bila menginginkan terwujudnya kemaslahatan bagi kehidupan manusia. 26 Kemaslahatan harus sejalan dengan tujuan syarak, sekalipun bertentangan dengan tujuan-tujuan manusia, 27 Maslahah yang berkaitan dengan Itsbat nikah adalah Maslahah Mursalah, disyari’atkan maslahah tersebut berpengaruh kepada hukum, artinya terdapat ayat, hadist, atau ijma’ yang menunjukkan bahwa sifat tersebut merupakan illat motivasi hukum dalam penerapan suatu hukum, atau jenis sifat yang menjadi motivasi hukum tersebut digunakan oleh nash sebagai motivasi hukum. 28 Teori lain yang digunakan adalah Teori Kepastian Hukum, dimana teori ini merupakan salah satu penganut aliran Positivisme hukum yang lebih melihat hukum sebagai sesuatu yang otonom, atau hukum dalam bentuk peraturan tertulis, artinya karena hukum itu otonom, sehingga tujuan hukum semata-mata untuk kepastian hukum dalam melegalkan kepastian hak dan kewajiban seseorang, Van Kant berpendapat bahwa tujuan hukum adalah menjaga setiap kepentingan manusia agar tidak diganggu dan terjamin kepastiannya. 29

2. Konsepsi

Konsepsi adalah pemahaman yang terbangun dalam akal dan pikiran peneliti tentang beberapa kata kunci dalam judul penelitian, dihubungkan dengan penelitian yang akan dilakukan dimana pemahaman itu berdasarkan kekayaan teori yang sudah 26 Zainuddin Ali, Metode Penelitian hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2009, hlm. 86 27 Zamakhsyari, Teori-Teori Hukum Islam dalam Fiqih dan Ushul Fiqih, Bandung: Cita Pustaka Media Perintis, 2013, hlm. 37 28 Ibid, hlm. 43 29 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006, hlm. 74. Universitas Sumatera Utara 20 dipelajari. Sehubungan dengan itu konsepsi diartikan sebagai kata yang menyatukan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus yang disebut definisi operasional, kerangka konsepsi pada hakekatnya suatu pengarah, atau pedoman yang lebih konkrit dari kerangka teoritis yang sering kali bersifat abstrak, sehingga diperlukan definisi-definisi operasional yang menjadi pegangan konkrit dalam proses penelitian. Merupakan Peranan konsep dalam penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori dan dunia observasi, antara abstraksi dan realitas. 30 Konsep diartikan sebagai kata yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus, yang disebut dengan definisi operasional. 31 Pentingnya definisi operasional adalah untuk menghindarkan pengertian atau penafsiran mendua dubius dari suatu istilah yang dipakai. 1. Nikah menurut bahasa berarti berkumpul menjadi satu. Menurut syara’ nikah berarti suatu akad yang berisi pembolehan melakukan persetubuhan dengan menggunakan lafaz inkahin menikahkan atau tazwizin mengawinkan. 32 2. Itsbat nikah adalah permohonan pengesahan nikah penetapan nikah kepada pengadilan agama sehingga akad nikah yang sebelumnya tidak sah atau tidak memiliki bukti yang sah mempunyai kekuatan hukum yang sah menurut ketentuan hukum yang berlaku. 33 30 Mariam Darus Badrulzaman, Mencari Sistem Hukum Benda Nasional, Bandung: Alumni, 1983, hlm. 19 31 Masri Singarimbun dkk, Metode Penelitian survei, Jakarta: LP3ES, 1989, hlm. 34 32 Neng Djubaedah, Sulaikin Lubis, Farida Prihatini, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, Jakarta: Hecca Mitra Utama, 2005, hlm. 33 33 Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2006, hlm. 29. Universitas Sumatera Utara 21 3. Melegalisasi atau pengesahan adalah suatu penetapan pengadilan mahkamah syari’ah tentang adanya suatu peristiwa hukum tertentu dalam hal ini suatu pernikahan. 34 4. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa. 35 5. Pengadilan Agama Stabat adalah merupakan pengadilan yang berwenang mengadili atau menyelesaikan perselisihan perkawinan bagi umat islam melalui proses persidangan termasuk penetapan Itsbat nikah dalam wilayah hukum Kabupaten Langkat.

G. Metode Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan konstruksi, yang dilakukan secara metodelogis, sistematis dan konsisten. 36 Penelitian bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya. Kecuali itu, maka juga diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum tersebut, untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul didalam gejala yang bersangkutan. 37 34 Ibid. 35 Pasal 1, Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan 36 Soerjono Soekanto, Loc.cit, hlm. 42 37 Ibid, hlm. 43 Universitas Sumatera Utara 22 Dalam setiap penelitian pada hakikatnya mempunyai metode penelitian masing-masing dan metode penelitian tersebut ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. 38 Kata metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. 39

1. Jenis dan Sifat Penelitian