Dinas Pekerjaan Umum Kab. TTS Bidang Bina Marga TA. 2012 6 - 49
6.7.2. BAHAN
Bahan harus terdiri dari agregat pokok, agregat pengunci, agregat penutup hanya untuk lapis permukaan dan aspal.
1 Umum
Ketentuan Pasal 6.2.2.1.a dari Spesifikasi ini harus berlaku. 2
Agregat Penutup a
Ketentuan Pasal 6.2.2.1.a dari Spesifikasi ini harus berlaku. b
Ketentuan Pasal 6.2.2.1.b dari Spesifikasi ini harus berlaku. c
Bila diuji menurut SNI 03-1968-1990 maka agregat penutup harus memenuhi gradasi sesuai dengan gradasi yang diberikan dalam Tabel 6.7.2.1 di bawah.
Tabel 6.7.2.1 Gradasi Agregat Penutup Ukuran Ayakan
Persen Berat Yang Lolos ASTM mm
½ ” 12,5 100
3 8” 9,5
85 - 100 ¼ ”
6,35 10 - 30
No.8 2,36
0 - 10 No.200
0,075 0 - 5
3 Aspal
Ketentuan Pasal 6.6.2.4 dari Spesifikasi ini harus berlaku.
6.7.3. KUANTI TAS AGREGAT DAN ASPAL
Takaran agregat dan aspal yang digunakan harus disetujui terlebih dahulu oleh Di-reksi Pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai dan harus sesuai dengan Tabel 6.7.3.1. Penyesuaian takaran ini
mungkin diperlukan selama Kontrak jika dipandang perlu oleh Direksi Pekerjaan untuk memperoleh mutu pekerjaan yang disyaratkan. Takaran aspal yang lebih tinggi harus digunakan bilamana gradasi
agregat mendekati batas atas dari amplop gradasi yang disyaratkan dan takaran yang lebih rendah harus digunakan bilamana gradasi agregat mendekati batas bawah dari amplop gradasi yang
disyaratkan.
Tabel 6.7.3.1 : Takaran Agregat dan Aspal Yang Digunakan Bahan
Satuan Takaran Yang Digunakan
Aspal semua jenis liter m
2
residu 0,7 - 0,9
Agregat kg m
2
8 - 11
6.7.4. PERALATAN
Ketentuan Pasal 6.6.4 dari Spesifikasi ini harus berlaku.
6.7.5. PELAKSANAAN
1 Persiapan Permukaan Yang Akan Dilabur
Permukaan perkerasan harus dibersihkan dengan menggunakan sapu atau kompresor, dan harus bebas dari genangan air. Retakan yang lebar harus diperbaiki sesuai dengan Pasal
8.1.3.3.b dari Spesifikasi ini.
2 Pemakaian Aspal
Cara pemakaian bahan aspal harus disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan dan harus dilaksanakan dengan ketat. Mesin penyemprot harus mampu memberikan distribusi aspal yang
merata baik menggunakan batang penyemprot dari distributor aspal maupun penyemprot tangan. Cara manual pada pelaburan dengan aspal emulsi untuk lokasi yang kecil, mungkin
dapat diperkenankan menurut pendapat Direksi Pekerjaan. Cara manual harus menggunakan
Dinas Pekerjaan Umum Kab. TTS Bidang Bina Marga TA. 2012 6 - 50
batang penyemprot manual atau cara lain yang disetujui. Takaran aspal yang digunkan dan temperatur penyemprotan harus sesuai masing-masing dengan Tabel 6.7.3.1 dan 6.7.5.1.
Tabel 6.7.5.1 : Temperatur Penyemprotan Aspal Jenis Aspal
Temperatur Penyemprotan º C Aspal Semen
Pen.60 - 70 165 - 175 º C
Pen.80 - 100 155 - 165 º C
Aspal Cair RC MC 250
80 - 90 º C RC MC 800
105 - 115 º C Aspal Emulsi
kamar 3
Pemakaian Agregat Agregat harus ditebar segera setelah penyemprotan aspal. Agregat dapat ditebar de-ngan
setiap cara yang memadai termasuk cara manual sampai diperoleh lapisan yang padat, merata, tanpa bopeng. Agregat harus digilas dengan menggunakan pemadat roda karet yang
sesuai atau pemadat roda baja dengan berat kotor tidak kurang dari satu ton. Setelah pemadatan selesai dilaksanakan, kelebihan agregat yang lepas harus disapu dari permukaan
perkerasan.
6.7.6. PENGENDALI AN DAN PENGUJI AN MUTU LAPANGAN