Faktor Pendorong Minat Baca

2.6 Faktor Pendorong Minat Baca

Menurut Sutarno NS dalam buku perpustakaan dan masyarakat 2006:29 menjabarkan faktor yang mampu mendorong bangkitnya minat baca masyarakat sebagai berikut : a. Rasa ingin tau yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, dan informasi. b. Keadaaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas, dan beragam. c. Keadaan lingkungan sosial yang kondusif, maksudnya adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca. d. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama yang aktual e. Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani Menurut Fuad Hasan dalam Sutarno 2006:27, faktor yang menjadi pendorong atas bangkitnya minat baca ialah 1. Ketertarikan 2. Kegemaran 3. Hobi membaca, dan 4. Pendorong tumbuhnya kebiasaan membaca adalah kemauan dan kemampuan membaca sedangkan kebiasaan membaca terpelihara dengan tersedianya bahan bacaan yang baik, menarik, memadai, baik jenis, jumlah, maupun mutunya. Inilah sebuah formula yang secara ringkas untuk mengembangkan minat dan budaya baca. Dari rumusan konsepsi tersebut tersirat tentang perlunya minat baca dibangkitkan sejak usia dini kanak- kanak. Sedangkan Menurut Dawson dan Bamman 1960:133-147mengemukakan prinsip-prinsip yang dapat menjadi factor pendorong minat baca antara lain : 1. Setiap murid memiliki kebutuhan dan kepentingan individual yang berbeda dengan murid lainnya. Perbedaan itu berpengaruh terhadap pilihan dan minat baca setiap individu murid sehingga setiap murid memilih buku atau bahan bahan bacaan sesuai dengan kenyataan dan kepentingannya sendiri. Prinsip itu termasuk prinsip psikologis. 2. Setiap murid ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, yaitu rasa aman, status dan kedudukan tertentu, kepuasan afektif, dan kebebasan yang sesuai dengan kenyataan serta tingkat perkembangannya. Kebutuhan itu berpengaruh terhadap pilihan dan minat baca masing-masing individu. Hal itu berarti bahwa ada pengaruh faktor psikologis terhadap minat baca. 3. Tersedianya sarana buku bacaan kehidupan keluarga atau rumah tangga merupakan salah satu faktor pendorong terhadap pilihan bahan bacaan dan minat baca setiap individu murid. Atas dasar prinsip itu, dapat ditegaskan bahwa pilihan dan minat baca setiap individu murid ada kemungkinan didorong oleh kondisi atau status social-ekonomis kehidupan keluarga atau Universitas Sumatera Utara rumah tangganya masing-masing. Dengan kata lain perwujudan minat baca murid didorong pula oleh faktor-faktor sosiologis 4. Jumlah dan ragam bacaan yang disenangi oleh anggota-anggota keluargaa juga berfungsi sebagai salah satu pendorong terhadap minat baca setiap individu murid 5. Tersedianya sarana perpustakaan sekolah yang relatif lengkap dan sempurna serta kemudahan proses peminjaman nya merupakan faktor besar yang mendorong terhadap pilihan bahan bacaan dan minat baca murid. 6. Adanya program khusus kurikuler yang memberikan kesempatan murid membaca secara periodik di perpustakaan sekolah sangat mendorong perkembangan dan peningkatan minat baca murid. 7. Saran-saran teman sekelas sebagai faktor eksternal dapat mendorong timbulnya minat baca murid 8. Kegiatan kurikuler merupakan faktor pendorong dalam pembinaan, pengembangan, dan peningkatan minat baca murid 9. Faktor jenis kelamin juga berfungsi sebagai pendorong perwujudan pemilihan buku bacaan dan minat baca murid.

2.7 Pengertian Budaya Baca