27
3.1.3. Manfaat dan Hambatan
Kesbangpol Kemdagri juga tidak menyangkal kalau programkegiatan bantuan OMS tidak sesuai dengan makna ideal
dari pengertian pemberdayaan OMS, namun ia masih tetap melihat programkegiatan bantuan OMS sangat bermanfaat bagi masyarakat
dan Kesbangpol yang memang memiliki konsen di bidang kesatuan bangsa dan politik. Kasubdit Implementasi Kebijakan Politik
Direktorat Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kemdagri, Lutfi, menjelaskan manfaat dari kegiatanprogram bantuan OMS bagi
masyarakat dengan mengatakan: “Isu-isu masyarakat di tahun 2001-2002 tentang pisah NKRI,
2004-2008 tentang terorisme, tahun 2008-sekarang isunya adalah kesejahteraan, Pemda harus lebih cepat memenuhi
kesejahteraan masyarakat dalam rangka menguatkan NKRI, mengawal demokrasi, sistem presidensil, mengajarkan
partisipasi demokrasi dalam Pilkada yang bersih, mengajarkan artikulasi politik dan lain-lain dengan baik.”
23
Mengenai kepercayaan OMS terhadap Kesbangpol Kemdagri sebagai penyalur bantuan OMS, semua direktorat mengakui hal itu
berhasil bila dilihat dari jumlah OMS yang mengajukan bantuan. Sebab, bagi Kesbangpol Kemdagri, OMS yang tidak mengajukan
bantuan tidak serta merta dapat dijadikan indikator adanya ketidakpercayaan OMS terhadap Kesbangpol Kemendagri sebagai
panyalur. Menurut Andi Yudha Yunus, aktivis OMS senior di Sulawesi Selatan, ada banyak alasan yang dapat diterima
mengapa OMS tidak mengajukan bantuan OMS kepada Kesbangpol Kemendagri, seperti: 1 tidak memiliki informasi yang cukup
dari Kesbangpol Kemdagri; 2 jumah bantuan dana yang ditawarkan relatif kecil; 3 tidak sesuai dengan konsentrasi kegiatan OMS yang
bersangkutan; 4 telah mendapatkan bantuan dana dari luar yang jumlahnya relatif besar; dan 5 syaratkriteria dan prosedur yang
23
Wawancara dengan Kasubdit Implementasi Kebijakan Politik Direktorat Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kemdagri, Lutfi, di Kantor Kesbangpol Jl. Medan Merdeka Utara
Jakarta Pusat, 2012.
28
diberlakukan Kesbangpol Kemendagri belum diterima baik oleh OMS.
24
Semua direktorat Kesbangpol Kemdagri mengaku kalau direktoratnya kekurangan sumber daya ahli di bidang masyarakat
sipil yang dapat menseleksi proposal kegiatan OMS. Sedangkan mengenai terbatasanya personil untuk mengikuti pelaksanaan
kegiatanprogram bantuan OMS di daerah-daerah, semua direktorat dapat mengatasinya dengan meminta bantuan tenagapersonil dari
sub direktorat lain setelah ada kesepakatan untuk tidak melaksanakan kegiatan secara bersamaan. Sementara kendala
finansial cukup dirasakan utamanya untuk kerjasama ormas di daerah yang jauh seperti Papua dan untuk kegiatan yang butuh
dana yang tidak sedikit seperti pelatihan. Sebagai solusi atas terbatasnya anggaran, sub-direktorat Kesbangpol Kemdagri
mengarahkan OMS untuk kerjasama dengan pihak lain, seperti pihak kampus dan lain-lain.
Semua direktorat di Kesbangpol Kemdagri tidak dapat memastikan apakah bantuan seperti itu sangat bermanfaat dan
dibutuhkan oleh OMS dan masyarakat. Namun menurut Kesbangpol Kemdagri banyaknya proposal yang masuk ke Kesbangpol Kemdagri
dan banyaknya OMS yang mengungkapkan kekecewaaannya lantaran tidak menerima paket bantuan OMS karena keterbatasan
paket yang tersedia meskipun OMS memenuhi syarat. Hal ini dapat menjadi indikator bahwa bantuan ini dibutuhkan oleh OMS dan
masyarakat. Ada banyak alasan OMS meminta bantuan kepada Kesbangpol Kemdagri sebagaimana tercermin dalam proposal OMS,
seperti kegiatan yang ingin dilakukan OMS itu penting bagi OMS dan masyarakat, sehingga mendesak untuk dilakukan dan alasan itu
tentu sesuai dengan peruntukkan bantuan itu. Terkait manfaat bantuan OMS bagi OMS, Kasubdit Implementasi Kebijakan Politik
24
Wawancara dengan Andi Yudha Yunus aktivis senior OMS di Makassar, tanggal 21 Nopember 2012.
29
Direktorat Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kemdagri, Lutfi, mengatakan:
“Pada umumnya mereka harus benar-benar melakukan kegiatan karena kalau tidak benar maka tidak akan
diprioritaskan lagi. Umumnya sudah mendekati bagus dan dipastikan tidak ada ormas yang aneh-aneh. Ormas harus
tumbuh dalam negara demokrasi sebagai penyeimbang. Namun kita tidak bisa menutup mata adanya Ormas dijadikan
pekerjaan, sekarang tugas kita harus memberdayakan Ormas seperti itu agar tidak mengganggu dan kita
memberitahumengajarkan mekanisme penyampaian pendapat yang benar kepada Ormas tidak langsung turun ke jalan untuk
demonstrasi, merusak fasilitas pemerintah dan menganggu kepentingan umum. LSM jadi lebih tertib, LSM yang sudah
menerima kerjasama lebih tertib, yang garang menjadi lebih jinak dan tertib.”
25
Semua direktorat di Kesbangpol Kemdagri mengakui bahwa syarat kriteria yang harus dipenuhi oleh OMS untuk mendapatkan
bantuan OMS dari Kesbangpol Kemdagri sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Kesbangpol Kemdagri. Karena itu
tidak ada kasus dimana ada OMS yang memenuhi syaratkriteria tapi tidak mendapatkan bantuan. Justru yang terjadi menurut semua
direktorat di Kesbangpol Kemdagri adalah banyak OMS yang memenuhi syarat untuk menerima bantuan OMS namun terpaksa
harus kecewa karena terbatasnya paket bantuan yang tersedia di Kesbangpol Kemdagri.
Terkait kendala dalam penyaluran bantuan OMS, semua direktorat secara tegas menyampaikan bahwa kesulitan umum yang
dihadapi pemerintah khususnya Kesbangpol Kemdagri sekarang ini adalah seleksi OMS yang semakin hari jumlahnya semakin banyak.
Adanya fenomena pembentukan OMS sekarang bukan lagi dilandasi oleh niat baik untuk berpartisipasi dalam politik dan pemerintahan,
maupun untuk pemberdayaan masyarakat. Mengenai protes dari
25
Wawancara dengan Kasubdit Implementasi Kebijakan Politik Direktorat Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kemdagri, Lutfi, di Kantor Kesbangpol Jl. Medan Merdeka Utara
Jakarta Pusat, 2012.
30
OMS yang tidak memenuhi syarat, Kasubdit Implementasi Kebijakan Politik Direktorat Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kemdagri, Lutfi,
secara tegas mengatakan: “Ada, tapi kita juga harus tegas mengatakan bahwa ada
prosedur yang tidak dipenuhi. Banyak juga LSM besar yang kita tolak. Ada juga orang besar di partai yang kita tolak, tapi
tentunya dengan komunikasi yang pas. Ini tergantung komunikasi saja. Ada yang demo, ada surat kaleng, ya cara
mereka mengajukan ketidakpuasan.”
26
Tentang adanya aktivis partai dan atau anggota DPR yang berada di balik dukungan dan pembentukan sejumlah OMS yang
berusaha mendapatkan kegiatan bantuan OMS dari Kesbangpol Kemdagri, semua direktorat mengakui kalau hal itu sudah menjadi
fenomena politik. Fenomena itu juga terjadi di daerah dimana aktivis partai dan atau anggota DPRD berusaha mendapatkan bantuan bagi
OMS binaan atau bentukannya dari Kesbangpol Provinsi. Namun Kasubdit Implementasi Kebijakan Politik Direktorat Politik Dalam
Negeri Kesbangpol Kemdagri, Lutfi, tetap bisa mengatasi keinginan anggota DPR yang secara terang-terangan dan terkadang memaksa
agar OMS binaan atau bentukannya diberi bantuan OMS padahal OMS-nya tidak memenuhi syarat. Lutfi mengatakan:
“Harus dikomunikasikan saja, tidak ada satu pun yang lolos, tetap harus memenuhi prosedur. Kalau ada yang tidak
memenuhi syarat maka dikomunikasikan saja. Memang ada yang diprioritaskan tapi tidak banyak.”
27
Sementara pemerintah juga tidak memiliki kekuatan untuk mencegah masalah seperti itu, karena regulasi yang ada memang
tidak mengatur tentang larangan anggota DPR dari kader-kader partai politik menjadi “pemilik saham” dengan berbagai istilah, seperti
pembina atau penasehat OMS. Karena itu, Subdit Implementasi
26
Wawancara dengan Kasubdit Implementasi Kebijakan Politik Direktorat Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kemdagri, Lutfi, di Kantor Kesbangpol Jl. Medan Merdeka Utara
Jakarta Pusat, 2012.
27
Wawancara dengan Kasubdit Implementasi Kebijakan Politik Direktorat Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kemdagri, Lutfi, di Kantor Kesbangpol Jl. Medan Merdeka Utara
Jakarta Pusat, 2012.
31
Kebijakan Politik Direktorat Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kemdagri melihat perlunya revisi Undang-Undang OMS yang dapat
diterima oleh semua pihak terutama bagi OMS. Tentang kendala peraturan, Kasubdit Implementasi Kebijakan Politik Direktorat Politik
Dalam Negeri Kesbangpol Kemdagri, Lutfi, mengatakan: “UU Ormas harus disempurnakan, karena memang sudah tidak
pas dengan kondisi sekarang. Satu contoh, untuk membubarkan ormas sangat sulit. Seleksi Ormas, ada kasus,
misalnya satu orang ada di LSM yang berbeda-beda, ada juga di organisasi lainnya. Hal ini terjadi karena diakomodasi
dimungkinkan dalam UU. Ini kendala yang fundamental yang harus dibenahi yang ke depannya tidak boleh begitu lagi.
Ketentuan ini harus diupayakan, sehingga ke depan tidak bisa seperti itu lagi. Kedua, tidak bisa mengidentifikasi ormas yang
benar-benar bekerja untuk masyarakat. Jadi nanti ke depan ormas harus ditata agar tidak begitu. Ormas harus bergerak
dengan koornya masing-masing. Tapi itu tidak mudah pak.”
28
Tentang masalah yang muncul dalam mendistribusikan atau menyalurkan bantuan OMS, Kasubdit Implementasi Kebijakan Politik
Direktorat Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kemdagri, Lutfi, menegaskan bahwa kendala utamanya adalah belum ditemukannya
formula yang tepat kesamaan cara pandang dalam menangani OMS, sehingga UU Ormas perlu disempurnakan.
29
Lebih lanjut Lutfi menjelaskan:
“Kalau saya pikir kendalanya itu adalah bagaimana supaya mereka itu fokus kepada fungsi Ormas. Kita jangan apriorilah
terhadap mereka maksudnya OMS, penulis, perlu semacam keberpihakan. Perlu ada kesamaan cara pandang dan ya
kadang-kadang sih saya merasa hal tersebut perlu dilakukan pendekatan dari pada dibiarkan. Apalagi terkait dengan LSM
yang bergerak, kalau kita biarkan, dia akan mengganggu tatanansistem yang ada. Kalau saya liat ya kendalanya sih
hanya perlu dirangkul. Jadi mereka melihat eksekutif, legislatif ada di sana, terus mereka bilang kami dimana? Sementara dia
28
Wawancara dengan Kasubdit Implementasi Kebijakan Politik Direktorat Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kemdagri, Lutfi, di Kantor Kesbangpol Jl. Medan Merdeka Utara
Jakarta Pusat, 2012.
29
Wawancara dengan Kasubdit Implementasi Kebijakan Politik Direktorat Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kemdagri, Lutfi, di Kantor Kesbangpol Jl. Medan Merdeka Utara
Jakarta Pusat, 2012.
32
merasa sama-sama warga negara, kadang-kadang mereka tidak yakin dengan tujuannya. Mereka seolah-olah liar ke sana
ke mari. Tapi jujur tidak bisa dalam waktu cepat merubahnya. Melalui program ini, kita berikan tanggung jawab sebagai
warganegara. “Tolong bantu kami karena tangan kami tidak sampai.” Kami akui bahwa ada beberapa hal yang krusial di
birokrasi, tapi kalau mereka yang menyampaikan terkait dengan empat pilar Kesatuan Indonesia, misalnya, mereka dapat
mengemas dengan bahasa mereka. Mungkin lebih konek. Kita harus mencari suatu formula yang tepat. Tapi tidak semua
OrmasLSM begitu. Juga ada yang kadang-kadang tidak layak juga. Memang perlu pembinaan, ya tidak bisa dilepas, bisa
menjadi liar, ibarat main layang-layang kita tarik ulur, tarik ulur”
30
Selain itu sejumlah kendala lainnya yang juga perlu diperhatikan, menurut Kasubdit Ketahanan Seni, budaya, Agama
dan kemasyarakatan, Bachtiar, yaitu: 1 data keormasan yang perlu dibenahi. Sekarang ini pendataan masih dilakukan secara manual,
masih 60-70 tidak dilengkapi dengan sarana yang cukup. “Pendataan secara manual saja sudah memperlihatkan lebih dari
65.000 ormas yang terdaftar”, tegas Bachtiar; 2 SDM yang ada di Kesbangpol Kemdagri tidak memiliki keahlian khusus yang
berhubungan dengan OMS. SDM yang dibutuhkan oleh Kesbangpol Kemdagri adalah SDM yang memahami filosofis kegiatan kemitraan,
sedangkan SDM ini tidak disiapkan secara khusus. Selain itu, lanjut Bachtiar, SDM yang juga dibutuhkan adalah yang berlatarbelakang
disiplin ilmu sosiologi; 2 APBNAPBD perlu mendukung tujuan Kesbangpol; 3 revisi mendasar melalui Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah tentang pemberdayaan pembinaan.
31
Sedangkan dalam hal anggaran, kendalanya adalah ormasnya banyak, tapi paket bantuan kerjasamanya sedikit. Semua direktorat
di Kesbangpol Kemdagri senada menegaskan bahwa bantuan OMS
30
Wawancara dengan Kasubdit Implementasi Kebijakan Politik Direktorat Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kemdagri, Lutfi, di Kantor Kesbangpol Jl. Medan Merdeka Utara
Jakarta Pusat, 2012.
31
Wawancara dengan Kasubdit Ketahanan Seni, budaya, Agama dan kemasyarakatan, Bachtiar, tanggal 31 Juli 2012 di Kantor Kesbangpol Kemdagri Medan Merdeka Utara
Jakarta Pusat.
33
dalam bentuk pemberian “pupuk dan cangkul” itu bukan koor bisnisnya”. Penegasan itu untuk memperjelas bahwa tujuan bantuan
OMS harus sejalan dengan orientasi dan eksistensi Kesbangpol Kemdagri sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab
terhadap pembinaan politik dalam negeri. Menurut Kesbangpol Kemdagri jika indikator keberhasilan
program kegiatan bantuan OMS dilihat dari seberapa banyak bantuan “pupuk dan cangkul” diberikan kepada OMS, maka sudah
pasti Kesbangpol dinilai gagal dalam menyalurkan bantuan OMS. Sebaliknya, jika tujuan bantuan OMS diadaptasikan dengan tujuan
Kesbangpol Kemdagri sebagai penjaga stabilitas dan pembina politik bagi organisasi politik di tanah air, maka Kesbangpol setidaknya
dapat dinilai berhasil menyalurkan bantuan OMS. Karena itu Kasubdit Ketahanan Seni, budaya, Agama dan kemasyarakatan,
Bachtiar, meminta semua pihak yang berkompeten dengan bantuan OMS untuk segera duduk bersama untuk melakukan evaluasi
menyeluruh terhadap programkegiatan bantuan OMS untuk mencegah agar masalah politis dan yuridis yang dibawa oleh OMS
tidak menjadi dasar bagi OMS dan instansi lain dalam mendiskriditkan Kesbangpol Kemdagri, seperti pihak ormas yang
mengeluhkan dana yang belum turun sebelum kegiatan dilaksanakan.
32
Itulah sebabnya menurut Kasubdit Perilaku perekonomian Masyarakat, Cecep Agus S, dan Kasubdit Ketahanan
Seni, Budaya dan Agama, Bachtiar, mengapa Kesbangpol Kemdagri tidak melakukan interaksi berupa kerjasama dengan lembaga-
lembaga fungsional lainnya, kecuali Kesbangpol Provinsi, itupun hanya sebatas koordinasi pada verifikasi di Kesbangpol daerah dan
rekomendasi dari Pemda
32
Wawancara dengan Kasubdit Ketahanan Seni, budaya, Agama dan kemasyarakatan, Bachtiar, tanggal 31 Juli 2012 di Kantor Kesbangpol Kemdagri Medan Merdeka Utara
Jakarta Pusat.
34
Tabel 3.1:
Jenis Kegiatan OMS di SoloSurakarta Dari Bantuan OMS Kesbangpol Kemdagri
Tahun Anggaran 2011
No. Nama OMS
Jenis Kegiatan Jumlah
Kegiatan
1. LSM Sentra
Komunikasi Mitra Polisi SENKOM
1. Semiloka Pendidikan Politik th 2011 dengan tema kearifan lokal
sebagai budaya politik unutk memperkuat karakter bangsa yang
kokoh dalam kehidupan yang demokratis
1 kali
2. Badan Intelegence
Pejoeang 1945 1. Seminar wawasan kebangsaan
bagi masyarakat th 2011 dengan tema “ Peran Masyarakat dalam
mengisi pemabngunan nasional” 1 kali
3. Lembaga Bina
Masyarakat Marginal LBMM
1. Forum dialog wawasan kebangsaan th 2011 dengan tema “
forum dialog kebangsaan dalam rangka persatuan dan kesatuan
serta peningkatan kapasitas masyarakat
2. Seminar dengan tema pendidikan politik untuk penguatan masyarakat
dalam melakukan kontrol terhadap terselenggaranya pemerintahan
yang baik 2 kali
4. Lembaga Penelitian Dan
Pengkajian Untuk Pengembangan
Sumberdaya LP3S
1. Seminar wawasan kebangsaan th 2011 dengan tema “ wawasan
kebangsaan sebagai perekat untuk memperkokoh jati diri bangsa
Indonesia
2. FGD pendidikan politik th 2011 dengan tema : Pendidikan etika
politik sebagai pilar utama dalam upaya memperkuat jati diri bangsa
dalam era demokrasi 2 kali
5. Forum Komunikasi
Komunitas Fokkus Difabel
1. Seminar wawasan kebangsaan th 2011 bagi masyarakat dengan
tema “dengan wawasan kebangsaan kita tingkatkan jiwa
dan semangat nasionalisme”
2. Seminar pendidikan politik th 2011 dengna tema “ dengan pendidikan
politik kita tingkatkan peran serta masyarakat dalam berdemokrasi
2 kali
35
yang santun 6. LSM
Bina Masyarakat
BIMAS 1. Seminar sehari pendidikan politik
bertema wawasan kebangsaan 2. Seminar sehari dengan tema upaya
membangun budaya politik berbasis budaya lokal
3. Seminar sehari wawasan kebangsaan dengan tema
membumikan nilai-nilai pancasila dalam berbangsa dan bernegara
4. Seminar sehari pendididkan politik dengan tema “Penguatan
penghayatan ideologi Pancasila pada generasi muda untuk
meningkatkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air”
4 kali
7. LSM Ikatan
Pemuda Independent
Indonesia IKAPII 1. Seminar sehari pendidikan politik
dengan tema wawasan kebangsaan
2. Seminar sehari dengan tema “politik moderat sebagai sikap
dalam konteks reinterpretasi wawasan kebangsaan untuk
mencapai bangsa dan negara yang rachmatan lilalamin
3. Seminar sehari wawasan kebangsaan dengan tema
“Merefleksikan kemabali nilai-nilai luhur Pancasila sebagai falsafah
hidup 3 kali
8. LSM Gema Kartini
GEMAK 1. Seminar sehari pendidikan politik
dengan tema wawasan kebangsaan
2. Seminar sehari pendidikan politik dengan tema “ Revitalisasi
Pancasila untuk mewujudkan jatidir bangsa Indonesia
3. Seminar sehari denga tema “sosialisasi peraturan perundang-
undangan bidang politik dan cinta tanah air
4. Seminar sehari denga tema “sosialisasi peraturan perundang-
undangan bidang politik dan cinta tanah air
5. Seminar sehari denga tema “sosialisasi peraturan perundang-
undangan bidang politik dan cinta 8 kali
36
tanah air 6. Seminar sehari denga tema
“sosialisasi peraturan perundang- undangan bidang politik dan cinta
tanah air
7. Seminar sehari denga tema “sosialisasi peraturan perundang-
undangan bidang politik dan cinta tanah air
8. Seminar sehari pendidikan politik dengan tema “peningkatan
kesadaran masyarakat akan nilai- nilai luhur budaya bangsa”
9. LSM Himpunan
Anak Bangsa HIMABA
1. Seminar sehari pendidikan politik dengan tema wawasan
kebangsaan 2. Seminar sehari pendidikan politik
dengan tema wawasan kebangsaan
3. Seminar sehari pendidikan politik dengan tema” penghayatan
ideologi pancasila pada era globalisasi dan otonomi daerah”
4. Seminar sehari dengan tema “revitalisasi implementasi
pencapaian dalam membangun karakter bangsa”
4 kali
10. LSM Ikatan Pemuda
Independent Indonesia
1. Seminar sehari pendidkan politik dengan tema “ memperkokoh
wawasan nusantara melalui penguatan penghayatan pancasila”
1 kali
11. LSM Gema Rakyat GERAK
1. Dialog nasional kemandirian bangsa
2. Seminar sehari wawasan kebangsaan dengan tema “
mempertebal komitmen kebangsaan”
3. Seminar sehari wawasan kebangsaan dengan tema
“wawasan kebangsaan dan cinta tanah air”
4. Seminar sehari dengan tema “Penghayatan Pancasila dan
Ideologi bangsa untuk menumbuhkembangkan kesadaran
masyarakat 4 kali
12. Barisan Muda Demokrat BMD
1. Seminar sehari dengan tema “Peran dan Fungsi Pancasila
5 kali
37
sebagai ideologi bangsa dalam menyikapi nilai-nilai universal”
2. Seminar sehari denga tema “sosialisasi peraturan perundang-
undangan bidang politik dan cinta tanah air
3. Seminar sehari denga tema “sosialisasi peraturan perundang-
undangan bidang politik dan cinta tanah air
4. Seminar sehari denga tema “sosialisasi peraturan perundang-
undangan bidang politik dan cinta tanah air
5. Seminar sehari denga tema “sosialisasi peraturan perundang-
undangan bidang politik dan cinta tanah air
13. Pusat Paguyuban
Budaya Nusantara 1. Seminar “ Mewaspadai Ajaran
Marxisme-LeninismeKomuniasme ditinjau dari perspektif Yuridis RUU
KUHP di Indonesia 1 kali
14. LSM GANNAS
Gerakan Nasionalis Sejati
1. Serasehan wawsan kebangsaaan th 2011 dengan tema “dengan
wawasan kebangsaan kita tingkatkan jiwa nasionalis
2. Sarasehan pendidikan politik th 2011 dengan tema “ Meningkatkan
kesadaran masyarakat melalui pendidikan politik”
2 kali
15. Yayasan Nur Ilahi Nusantara
1. Kegiatan semiloka : reposisi dan revitalisasi Pancasila dalam
menghadapi tantangan globalisasi sebagau sebuah upaya
menyeimbangkan akhlak dan intelektualitas dalam membangun
bangsa 1 kali
Sumber: Diolah dari Kesbangpol Kemdagri dan wawancara dengan OMS Solo
38
Tabel 3.2:
Nama-Nama OMS di SoloSurakarta Penerima Dana Bantuan OMS dari Kesbangpol Kemdagri
Tahun Anggaran 2011
No. Nama Organisasi
Alamat Banyaknya
Kegiatan
1. LSM Sentra Komunikasi
Mitra Polisi SENKOM Jl. Ir. H. Sutarmi No. 54 Jebres,
Surakarta Tlp 0271 7553860 1 kali
2. Badan Intelegence
Pejoeang 1945 Jl. Kyai Mojo No. 4 Rt 04 Rw 23
kel. Semanggi Surakarta Tlp 0271 8069366
1 kali 3.
Lembaga Bina Masyarakat Marginal LBMM
Baron Gede Rt 0102 Kel. Panularan kec. Laweyan Kota
Surakarta Jawa Tengah Tlp. 0271 8008753
1 kali
4. Lembaga Penelitian Dan
Pengkajian Untuk Pengembangan
Sumberdaya LP3S Jl. Sere II No. 32A Rt 0616
Panjang Laweyan Surakarta Tlp. 0271 6123311,
081329129129 2 kali
5. Forum Komunikasi
Komunitas Fokkus Difabel
Jl. Sumber Nayu Rt 007 Rw 12 Kadipiro Banjarsari- Surakarta
Tlp. 085642111246 2 kali
6. LSM Bina Masyarakat
BIMAS Jl. KH. Mansyur No. 9 Komp.
Rusunawa A-9 Kentingan, Jebres, Surakarta
3 kali 7.
LSM Ikatan Pemuda Independent Indonesia
IKAPII Jl. KH. Mansyur No. 9 Komp.
Rusunawa A-9 Kentingan, Jebres, Surakarta
2 kali 8.
LSM Gema Kartini Jl. Cut Nyak Dien No.15 RT002
RW003 Samaan, Sudirprajan, Jebres, Surakarta
2 kali 9.
LSM Himpunan Anak Bangsa HIMABA
Jl. Waringin No. 8 Pucang Sawit Rt 003 Rw 006 Jebres
Surakarta 3 kali
10. LSM Ikatan Pemuda
Independent Indonesia Jl. Ir. Sutami No. 25A Ketingan
Jebres, Surakarta 1 kali
11. LSM Gema Rakyat
GERAK Jl. KH. Mansyur Kompleks
Rumah Sewa Blok A9 Kentingan Jebres, Surakarta
7 kali 12.
Barisan Muda Demokrat BMD
Jl. KH. Mansyur Kompleks Rumah Sewa Blok A9
Kentingan Jebres, Surakarta 4 kali
13. Pusat Paguyuban Budaya
Nusantara Jl. Tanjung X No. 7 Kel.
Karangasem Kec. Laweyan Kota Surakarta
1 kali 14
LSM GANNAS Gerakan Nasionalis Sejati
Jl. Giringan Rt. 02 Rw. 02 Kartasura, Solo
2 kali 15.
Yayasan Nur Ilahi Nusantara
Jl. Transito Suronalan Rt. 04 RW 08 Pajang laweyan, Solo
1 kali
Sumber: Diolah dari Kesbangpol Kemdagri dan wawancara dengan OMS Solo
39
3.2. ProgramKegiatan Penanggulangan Radikal Terorisme 3.2.1. Masa Transisi