Perbedaan panjang tulang, lebar, massa dan kekuatan muncul terutama selama masa pubertas. Apendikular memiliki kecepatan
pertumbuhan dua kali lipat daripada kecepatan pertumbuhan aksial dari mulai usia 1 tahun dan berlanjut sampai masa pubertas, sehingga
sebagian besar pertumbuhan tinggi badan sebelum pubertas didorong oleh pertumbuhan yang lebih cepat dari bagian alat gerak bawah.
23-26
Selama pubertas, aposisi periosteal meningkatkan lebar tulang sementara resorpsi endosteal memperbesar rongga meduler pada
anak laki –laki.
31,32
Pada anak perempuan, aposisi periosteal berkurang kecepatannya lebih awal dan tidak terjadi perubahan dalam
ukuranmeduler.
31-34
2.5. Efek penyakit Yang Mempegaruhi
Pada Constitutional Delay of Growth and Puberty, anak –anak
mengalami pubertas terlambat dibandingkan dengan anak yang normal tetapi biasanya dapat mencapai tinggi badan akhir yang normal.
Pada beberapa penelitian, mengatakan bahwa kondisi klinis tetap dipertimbangkan berdasarkan perawakan pendek nonfamilial dengan
pubertas yang terlambat.
33-37
Penegakan diagnostik usia tulang pada keadaan ini umum digunakan dan dijumpai adanya keterlambatan dari
maturitas usia tulang tetapi perlu juga ditambahkan pemeriksaan penunjang yang lain.
1
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SIMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada perawakan pendek idiopatik, usia tulang bukan merupakan kriteria diagnostik, yaitu tinggi badan -2SDS sesuai usia
anak tanpa dijumpai penyebab yang nyata.
36-38
Usia tulang biasanya mengalami keterlambatan dengan nilai rata-rata 1.5-2 tahun kisaran
0-4 tahun di usia 8-11 tahun.
39-40
Pada anak pendek dengan lahir di usia kehamilan muda, yaitu lahir dengan berat badan dan atau panjang badan untuk usia
kehamilan kurang dari -2 SDS menurut dari etnik regional masing- masing, usia tulang sering mengalami keterlambatan sampai anak di
usia 8 tahun. Pada anak yang tidak diberikan terapi, usia tulang mengalami keterlambatan diantara 1 sampai 2 tahun.
41-43
Usia tulang akan mengalami keterlambatan pada anak pre- pubertas dengan kekurangan hormon pertumbuhan dengan rata
– rata 2±1 tahundi usia 6
– 10 tahun. Usia tulang diharapkan meningkat dengan pemberian terapi hormon pertumbuhan pada masa pubertas.
Walaupun dengan kemajuan ini, dibawah pemberian terapi, usia tulang tetap mengalami keterlambatan. Di negara Swedia dari 283
anak pre-pubertas dengan kekurangan hormon pertumbuhan, usia tulang menurun dari -2.0 ± 1.0 tahun dengan hormon pertumbuhan
dimulai dari -1.8, -1.5, dan -1.2 setelah 1,2 dan 3 tahun secara berturut – turut.
1
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SIMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Anak perempuan pre-pubertas dengan sindroma Turner yang diberi terapi hormon pertumbuhan biasanya memiliki nilai usia tulang
dibawah dari usia kronologisnya sebelum diterapi. Pergantian dari hormon estrogen akan meningkatkan usia tulang tetapi sebaiknya
tidak digunakan pada awal terapi hormon diberikan.
44
Pada keadaan gagal ginjal kronis, mekanisme pertumbuhan terganggu oleh karena malnutrisi, asidosis metabolik, gangguan
elektrolit, anemia pada ginjal, dan gangguan hormon. Usia tulang mengalami keterlambatan 2.5 tahun dari usia pubertaas.
1,45
2.6. Hubungan Usia Tulang Dengan Prediksi Tinggi badan Akhir