8
sejarah, dan dihitung dengan mengacu pada kebutuhan manajer dalam pengambilan keputusan lebih bersifat internal.
Hubungan akuntansi biaya dengan akuntansi manajemen yaitu akuntansi biaya merupakan alat manajemen yang hasil informasinya dijadikan dasar
perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, perbaikan berkelanjutan, dan alat pengambil keputusan. Hal ini menjadikan akuntansi manajemen sebagai cakupan
yang lebih luas dengan akuntansi biaya sebagai bagian di dalamnya. Namun terkadang timbul kesulitan dalam memisahkan kedua fungsi ini.
Contohnya dalam perkuliahan sehari-hari. Mata kuliah akuntansi biaya dipisah dengan mata kuliah akuntansi manajemen, tetapi dalam praktek pembelajaran dan
isi dari buku pegangan yang digunakan tak jarang memuat bahasan yang serupa. Dan mungkin sebagian praktisi akuntan manajemen juga tidak memisahkan
pengaplikasian kedua bidang ilmu ini. Berdasarkan uraian di atas peneliti termotivasi untuk meneliti keberadaan
akuntansi biaya dan akuntansi manajemen dalam prakteknya di perusahaan. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Deskripsi Komperatif
Kepentingan Keberadaan Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen dalam Praktek”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
Apakah dalam prakteknya praktisi akuntansi membedakan penggunaan akuntansi biaya dan akuntansi manajemen?
9
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah praktisi akuntansi membedakan penggunaan akuntansi biaya dan akuntansi manajemen.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan dan pemahaman peneliti tentang masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh gambaran lebih jelas mengenai kesesuaian di lapangan
dengan teori yang ada. 2.
Bagi responden, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam membedakan antara akuntansi biaya dengan akuntansi
manajemen. 3.
Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi didalam melakukan penelitian sejenis.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Akuntansi Biaya
2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya
Sebelum membahas pengertian akuntansi biaya sebaiknya kita memahami pengertian biaya terlebih dahulu. Yang dimaksud dengan biaya adalah
semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang
sudah terjadi maupun yang akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit
adalah biaya yang terlihat secara fisik uang sedangkan biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung seperti biaya kesempatan dan
penyusutan barang Wikipedia.
Dalam akuntansi, yang dimaksud dengan biaya adalah aliran sumber daya yang dihitung dalam satuan monometer yang dikeluarkan untuk memperoleh
persediaan, tenaga kerja, peralatan, jasa, produk, dan benda lain untuk memperoleh suatu manfaat. Biaya juga bisa diartikan sebagai pengeluaran,
pengorbanan, ataupun nilai tukar keperluan bisnis atau kepentingan lainnya. Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi
proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa.
Definisi akuntansi biaya menurut Supriyono 1983:12 dalam bukunya Akuntansi Biaya, bahwa akuntansi biaya adalah “salah satu cabang akuntansi
yang merupakan alat manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya”.
11
Kemudian Halim 1996:3 mengungkapkan akuntansi biaya adalah “akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok cost dari suatu
produk yang diproduksi atau dijual di pasar baik untuk memenuhi pesanan dari pemesan maupun untuk menjadi persediaan barang dagangan yang akan dijual.
Akuntansi biaya menurut Rayburn 1999:3 “mengidentifikasi, mendefinisikan, mengukur, melaporkan, dan menganalisis berbagai unsur biaya
langsung dan tidak langsung yang berkaitan dengan produksi serta pemasaran barang dan jasa.”
Witjaksono 2006:3, menguraikan akuntansi biaya sebagai Ilmu, dalam pengertian akuntansi biaya merupakan hal yang dapat dipelajari
dan tentu saja telah memenuhi kaidah-kaidah tertentu untuk dapat diakui sebagai suatu disiplin ilmu; antara lain logis, dan telah diterima serta
dipraktekkan oleh banyak orang. Dan akuntansi biaya sebagai seni, dalam pengertian bahwa akuntansi biaya merupakan bagian disiplin ilmu sosial yang
karakteristiknya didasarkan atas suatu set asumsi tertentu. Asumsi tersebut dapat diungkapkan baik secara implisit maupun eksplisit. Dan perhitungan
dalam akuntansi biaya sebenarnya merupakan model abstraksi dari dunia nyata, yang memiliki keterbatasan tergantung pada set asumsi yang
membentuk model itu sendiri.
Mursyidi 2008:11 dalam bukunya mengartikan akuntansi biaya sebagai “proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan pelaporan biaya pabrikasi,
dan penjualan produk dan jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadap hasil-hasilnya”.
Carter 2009:11 akuntansi biaya adalah “penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikan kualitas dan
efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis. Jadi akuntansi biaya merupakan penentuan harga pokok suatu produk
dengan melakukan suatu proses pencatatan, penggolongan, dan penyajian
12
transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya yang berfungsi sebagai alat informasi bagi seorang pimpinan dalam
rangka mengambil keputusan, merencanakan, dan mengontrol serta mengevaluasi kegiatan perusahaan.
2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan untuk menghitung biaya produksi dalam
rangka menetapkan harga pokok produk baik yang dibuat secara pesanan ataupun missal dan menyajikannya dalam bentuk laporan biaya. Informasi biaya tersebut
berguna bagi kepentingan manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan
jasa; serta dasar pengambilan keputusan. Tujuan secara umum adalah menyajikan informasi harga pokok produksi biaya produksi, sedangkan secara khusus tujuan
akuntansi biaya adalah sebagai berikut: 1.
Menyajikan informasi biaya untuk perhitungan harga pokok produksi. Penentuan harga pokok produk atau jasa dapat membantu dalam penilaian
persediaan baik persediaan barang jadi maupun barang dalam proses, penetapan harga jual terutama harga jual yang didasarkan kontrak,
walaupun tidak selamanya penentuan harga jual berdasarkan harga pokok, dan penetapan laba.
2. Menyajikan informasi biaya untuk pengendalian biaya.
3. Menyajikan informasi biaya untuk membantu manajemen dalam
pembuatan anggaran dan perencanaan laba. Akuntansi biaya menyediakan
13
informasi atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk menyusun perencanaan dan selanjutnya atas dasar perencanaan tersebut biaya dapat
dikendalikan dan akhirnya pengendalian dapat dipakai sebagai umpan balik untuk perbaikan di masa yang akan datang.
4. Menyajikan informasi biaya untuk pengambilan keputusan.
Tujuan akuntansi biaya adalah mengkomunikasikan baik informasi keuangan maupun non keuangan kepada manajemen untuk memudahkan fungsi
manajemen.
2.1.3 Fungsi Akuntansi Biaya dalam Perusahaan
Terdapat tiga jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Umumnya
akuntansi biaya yang dibahas sehari-hari adalah yang diterapkan dalam perusahaan manufaktur. Alasannya karena akuntansi biaya dalam perusahaan
manufaktur lebih kompleks apabila dibandingkan dengan jenis perusahaan lain. Namun hal ini bukan berarti jenis perusahaan lain tidak menggunakan akuntansi
biaya dalam proses operasionalnya hanya saja penggunannya tidak sekompleks perusahaan manufaktur.
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi produk jadi ataupun setengah jadi dan kemudian melakukan
penjualan terhadap produk tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur lain. Kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi ataupun setengah jadi
memerlukan tiga kelompok pengorbanan sumber daya ekonomi, yakni pengorbanan berupa bahan baku, jasa tenaga kerja, dan fasilitas. Fungsi pokok
14
akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur meliputi fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum.
Pada perusahaan manufaktur harga pokok produksi dapat diperhitungkan dengan dua pendekatan: full costing dan variable costing. Untuk pembuatan
laporan keuangan kepada pihak eksternal, maka informasi biaya per unit diperoleh dari total biaya produksi, sedangkan untuk pengambilan keputusan menerima atau
menolak pesanan khusus, dalam kondisi perusahaan beroperasi di bawah kapasitas produksi, maka informasi biaya yang dibutuhkan adalah informasi biaya variabel.
Jenis perusahaan yang kedua adalah perusahaan dagang. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya membeli barang dagangan dari
perusahaan lain dan melakukan penjualan barang tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur. Fungsi akuntansi biaya dalam perusahaan dagang
menetapkan harga pokok penjualan, biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum.
Perusahaan jasa merupakan jenis perusahaan yang terakhir. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menghasilkan jasa dan bukan benda
kepada konsumen. Perusahaan jasa juga memerlukan informasi biaya per unit, hanya saja penggunannya tidak sekompleks perusahaan manufaktur. Hal ini
disebabkan oleh perusahaan jasa tidak memiliki persediaan. Pada dasarnya untuk menghitung biaya per unit pada perusahaan jasa
maupun perusahaan manufaktur adalah sama. Pertama sekali, perusahaan jasa mengidentifikasi total biaya untuk unit jasa yang disediakan. Perusahaan jasa
maupun perusahaan manufaktur menggunakan data biaya dengan tujuan yang
15
sama, yaitu untuk menentukan profitabilitas, kelayakan untuk memperkenalkan layanan baru, membuat keputusan harga jual dan lainnya, hanya perusahaan jasa
tidak memerlukan data biaya untuk menentukan nilai persediaan, karena perusahaan jasa tidak menghasilkan produk fisik.
Walaupun tidak memiliki persediaan, perusahaan jasa didukung oleh perlengkapan yang melengkapi kegiatan usahanya dimana perlengkapan tersebut
dapat dihitung nilainya. Contoh paling sederhana dapat dilihat pada bisnis salon yang menawarkan jasa cuci rambut dimana shampoo menjadi bagian
perlengkapan salon tersebut. Pemilik salon harus mampu menghitung biaya perlengkapan shampoo yang dibutuhkannya dalam kegiatan bisnisnya. Untuk
itulah akuntansi biaya diperlukan.
2.2 Akuntansi Manajemen
2.2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen
Akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha, mulai dari badan usaha kecil hingga perusahaan besar membutuhkan informasi
akuntansi. Informasi akuntansi digunakan sebagai alat perncanaan, pengawasan, maupun sebagai dasr pengambilan keputusan. Dilihat dari pengertian tersebut
akuntansi mempunyai banyak definisi. Hal ini karena luasnya ruang lingkup dari kegiatan akuntansi akibatnya antara definisi yang satu dengan definisi yang
lainnya terdapat perbedaan penekanannya. Walaupun demikian definisi-definisi tersebut telah memberikan pengertian definisi akuntansi yang menekankan fungsi
akuntansi sebagai sumber informasi.
16
Akuntansi manajemen merupakan ilmu yang berkaitan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak internal lainnya
untuk keperluan penentuan biaya produk, perencanaan, pengendalian, dan evaluasi serta pengambilan keputusan.
Akuntansi manajemen menurut Chartered Institute of Management Accountant 1994:30 adalah
Penyatuan bagian manajemen yang mencakup penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, aktivitas perencanaan
dan pengendalian, pembuatan keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik dan pihak luar, pengungkapan kepada
pekerja, dan pengamanan asset.
Sadeli 2011:11 akuntansi manajemen adalah “suatu cabang akuntansi yang berhubungan dengan penyampaian informasi kepada manajemen untuk
keperluan pengoperasian bisnis”. Menurut Halim 2001:3 akuntansi manajemen adalah “suatu kegiatan
proses yang menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam melaksanakan fungsi manajemen”.
Rudianto 2006:9 akuntansi manajemen adalah “sistem akuntansi, yakni jenis informasi yang dihasilkannya ditujukan kepada pihak-pihak internal
organisasi, seperti manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran, dan sebagainya guna pengambilan keputusan internal organisasi”.
Menurut Horngren 1993:4 definisi akuntansi manajemen diartikan sebagai “proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisa, penyiapan,
penafsiran, dan komunikasi tentang informasi yang membantu masing-masing eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi”.
17
Dapat disimpulkan bahwa akuntansi manajemen adalah bagian dari akuntansi yang bertujuan membantu manajer untuk menjalankan tiga fungsi
pokoknya, yaitu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan sekaligus memberikan informasi kepada pihak-pihak internal untuk mencapai
tujuan organisasinya.
2.2.2 Tujuan Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen bertujuan menghasilkan informasi keuangan untuk pihak manajemen. Jenis informasi yang diperlukan berbeda dengan informasi
yang diperlukan pihak luar. Umumnya informasi yang dihasilkan bersifat mendalam dan tidak dipublikasikan kepada pihak luar. Tujuan akuntansi
manajemen secara umum adalah: 1.
Menyediakan informasi yang diperlukan dalam penetuan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan oleh manajemen.
2. Menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. 3.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi manajemen membantu mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikannya,
serta mengevaluasi kinerja. Jadi, informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahapan manajemen, termasuk
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
18
2.2.3 Fungsi Akuntansi Manajemen dalam Perusahaan
Akuntansi manajemen dalam tiap perusahaan membantu memelihara dan mengendalikan sumber daya perusahaan. Selain itu juga berfungsi sebagai
tracking performance, planning, dan managing costs and price. Beberapa teknik dalam akuntansi manajemen yang menjadi dasar perencanaan dan pengambilan
keputusan : 1.
Anggaran Anggaran merupakan alat untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek
yang efektif dalam organisasi yang dinyatakan dalam bentuk aliran masuk dan keluar uang yang memprediksi konsekuensi dari keputusan operasi saat ini dan
menyatakan apakah rencana keuangan sesuai dengan tujuan organisasi. 2.
Kinerja kualitas dan produktifitas Pengukuran dan produktivitas, pemberdayaan pegawai Employee
empowerment, sangat diperlukan karena, manjemen memberikan kedekatan antara pegawai dengan proses operasi, langanan dan supplier untuk membuat
keputusan. 3. Penilaian kinerja berdasarkan kepuasan pelanggan
Kepuasan konsumen adalah hal yang dirasakan konsumen apabila kinerja perusahaan yang diterimanya sesuai dengan keinginannya. Pelanggan merasa puas
kalau harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat gembira kalau harapan mereka terlaksanakan.
19
4. Benchmarking Benchmarking adalah alat bantu untuk memperbaiki kualitas dengan aliansi
antar partner untuk berbagi informasi dalam proses dan pengukuran yang akan menstimulasi praktek inovatif dan memperbaiki kinerja.
2.3 Akuntansi Manajemen dalam Berbagai Faktor
2.3.1 Faktor Pengguna
Dalam akuntansi manajemen tradisional hanya berfokus pada penyediaan kepada pengguna internal seperti pabrik, divisi, atau lingkungan
internal perusahaan dan tidak mengikuti perluasan ekonomi perusahaan, terutama pada bagian eksternal dari bisnis yang terdiri dari persediaan, joint venture, dan
tujuan khusus perusahaan yang lain. Seiring dengan tuntutan global lebih diperhatikan fokus pada kemampuan akuntansi manajemen untuk mengukur dan
mengevaluasi secara internal dan eksternal bidang-bidang dalam perusahaan guna mengoptimalisasikan keputusan yang akan diambil oleh pihak eksternal.
Pihak internal adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen adalah pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat
dan akurat untuk mengambil keputusan yang baik dan benar. Contohnya seperti manajer yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk memutuskan apakah
akan membeli gedung untuk kantor cabang baru atau tidak. Pihak eksternal merupakan pihak luar organisasi. Pihak eksternal terdiri
dari investor, pemegang sahampemilik perusahaan, pemerintah, kreditur, dan pihak lainnya. Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk
menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi
20
investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
2.3.2 Pembatasan pada Masukan dan Proses
Akuntansi manajemen tidak terikat dengan prinsip-prinsip akuntansi. Akuntansi manajemen tidak memiliki lembaga khusus yang mengatur format, isi,
aturan dalam pemilihan masukan serta proses, dan penyusunan laporannya. Manajer bebas memilih informasi apapun yang mereka inginkan dan
penyediannya dapat dibenarkan atas dasar analisis biaya manfaat.
2.3.3 Jenis Informasi
Informasi dalam akuntansi manajemen dapat berupa informasi keuangan dan non keuangan yang bersifat lebih subyektif. Karena akuntansi manajemen
berorientasi pada masa depan dan tidak mempengaruhi pihak luar, keputusan yang diambil oleh akuntansi manajemen hanya berdasarkan pada informasi taksiran
perkiraan. Oleh karena itu, keputusan yang diambil harus cepat sebagai tindakan yang akan dilakukan dari hasil pengamatan yang diperoleh tindakan preventif.
Yaitu mencoba menaksir apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang pada jangka pendek, memberi respon dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan
yang lebih besar.
2.3.4 Orientasi Waktu
Akuntansi manajemen berorientasi ke masa yang akan datang. Manajemen tidak hanya ingin mengetahui berapa biaya yang telah dikeluarkan
untuk proses produksi, tetapi juga ingin mengetahui biaya apa saja yang akan
21
dikeluarkan untuk produksi yang akan datang. Penganggaran merupakan salah satu contoh dari orientasi masa yang akan datang.
Rentang waktu untuk pelaporan informasi akuntansi manajemen cukup fleksibel dan bervariasi, dari laporan harian yang merupakan ikhtisar pelaksanaan
operasi perusahaan sehari-hari seperti laporan mengenai order yang diterima, laporan mingguan, laporan bulanan yang merupakan laporan ikhtisar pelaksanaan
operasi perusahaan dalam jangka waktu satu bulan bahkan tahunan.Laporan tidak terikat pada jangka waktu tertentu.
2.3.5 Tingkat Agregasi
Akuntansi manajemen menyediakan ukuran dan laporan internal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, lini produk, departemen, dan
manajer. Informasi yang sangat terinci sangat dibutuhkan. Penilaian kinerja manajer pun mengalami pergeseran. Dahulu seorang manajer cukup dinilai dari
perspektif keuangan saja namun sekarang demi mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif manajer harus dinilai dari dua perspektif yang merupakan
penilaian dua sisi yaitu keuangan dan non keuangan seperti penilaian pelanggan, pertumbuhan dan pembelajaran, serta proses bisnis internal yang lebih dikenal
dengan istilah balanced scorecard.
2.3.6 Keluasan
Cakupan akuntansi manajemen lebih luas dari akuntansi biaya ataupun akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen meliputi aspek-aspek ekonomi
manajerial, rekayasa industri, dan juga bidang-bidang lain.
22
Berdasarkan beberapa faktor di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi manajemen digunakan oleh para manajer dan berbagai jenjang organisasi di dalam
perusahaan. Lingkup informasi akuntansi manajemen merupakan bagian dari perusahaan dengan fokus informasi berorientasi ke masa yang akan datang.
Memiliki rentang waktu fleksibel, tidak memiliki batasan. Isi dari laporan akuntansi manajemen bersifat rinci mengenai bagian dari perusahaan. Unsur
taksiran informasi adalah besar. Akuntansi manajemen harus siap untuk menyediakan informasi
manajemen dengan seluruh gambaran perusahaan yang disusun tanpa harus mengikuti prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan tidak bersifat wajib untuk
kegiatan perencanaan, pengarahan dan pemberian motivasi, pengendalian, evaluasi kerja, dan pengambilan keputusan yang mempengaruhi masa depan
perusahaan.
2.4 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam
suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara variabel penelitian, yaitu variabel independen dan variabel dependen.
Penelitian ini tidak mengandung variabel independen maupun variabel dependen dikarenakan oleh sifat penelitian yang deskriptif. Penelitian deskriptif hanya
meliputi penilaian sikap, atau pendapat individu terhadap individu, organisasi, keadaan, ataupun prosedur. Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut
23
Praktisi Akuntansi
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Dalam kerangka konseptual di atas praktisi akuntansi dalam suatu perusahaan
akan dimintai pendapatnya mengenai akuntansi biaya dan akuntansi manajemen dan hasil dari seluruh pendapat mereka akan menunjukkan apakah akuntansi biaya
dan akuntansi manajemen berbeda dalam penggunaanya.
2.5 Hipotesis Penelitian