12
transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya yang berfungsi sebagai alat informasi bagi seorang pimpinan dalam
rangka mengambil keputusan, merencanakan, dan mengontrol serta mengevaluasi kegiatan perusahaan.
2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan untuk menghitung biaya produksi dalam
rangka menetapkan harga pokok produk baik yang dibuat secara pesanan ataupun missal dan menyajikannya dalam bentuk laporan biaya. Informasi biaya tersebut
berguna bagi kepentingan manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan
jasa; serta dasar pengambilan keputusan. Tujuan secara umum adalah menyajikan informasi harga pokok produksi biaya produksi, sedangkan secara khusus tujuan
akuntansi biaya adalah sebagai berikut: 1.
Menyajikan informasi biaya untuk perhitungan harga pokok produksi. Penentuan harga pokok produk atau jasa dapat membantu dalam penilaian
persediaan baik persediaan barang jadi maupun barang dalam proses, penetapan harga jual terutama harga jual yang didasarkan kontrak,
walaupun tidak selamanya penentuan harga jual berdasarkan harga pokok, dan penetapan laba.
2. Menyajikan informasi biaya untuk pengendalian biaya.
3. Menyajikan informasi biaya untuk membantu manajemen dalam
pembuatan anggaran dan perencanaan laba. Akuntansi biaya menyediakan
13
informasi atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk menyusun perencanaan dan selanjutnya atas dasar perencanaan tersebut biaya dapat
dikendalikan dan akhirnya pengendalian dapat dipakai sebagai umpan balik untuk perbaikan di masa yang akan datang.
4. Menyajikan informasi biaya untuk pengambilan keputusan.
Tujuan akuntansi biaya adalah mengkomunikasikan baik informasi keuangan maupun non keuangan kepada manajemen untuk memudahkan fungsi
manajemen.
2.1.3 Fungsi Akuntansi Biaya dalam Perusahaan
Terdapat tiga jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Umumnya
akuntansi biaya yang dibahas sehari-hari adalah yang diterapkan dalam perusahaan manufaktur. Alasannya karena akuntansi biaya dalam perusahaan
manufaktur lebih kompleks apabila dibandingkan dengan jenis perusahaan lain. Namun hal ini bukan berarti jenis perusahaan lain tidak menggunakan akuntansi
biaya dalam proses operasionalnya hanya saja penggunannya tidak sekompleks perusahaan manufaktur.
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi produk jadi ataupun setengah jadi dan kemudian melakukan
penjualan terhadap produk tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur lain. Kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi ataupun setengah jadi
memerlukan tiga kelompok pengorbanan sumber daya ekonomi, yakni pengorbanan berupa bahan baku, jasa tenaga kerja, dan fasilitas. Fungsi pokok
14
akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur meliputi fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum.
Pada perusahaan manufaktur harga pokok produksi dapat diperhitungkan dengan dua pendekatan: full costing dan variable costing. Untuk pembuatan
laporan keuangan kepada pihak eksternal, maka informasi biaya per unit diperoleh dari total biaya produksi, sedangkan untuk pengambilan keputusan menerima atau
menolak pesanan khusus, dalam kondisi perusahaan beroperasi di bawah kapasitas produksi, maka informasi biaya yang dibutuhkan adalah informasi biaya variabel.
Jenis perusahaan yang kedua adalah perusahaan dagang. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya membeli barang dagangan dari
perusahaan lain dan melakukan penjualan barang tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur. Fungsi akuntansi biaya dalam perusahaan dagang
menetapkan harga pokok penjualan, biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum.
Perusahaan jasa merupakan jenis perusahaan yang terakhir. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menghasilkan jasa dan bukan benda
kepada konsumen. Perusahaan jasa juga memerlukan informasi biaya per unit, hanya saja penggunannya tidak sekompleks perusahaan manufaktur. Hal ini
disebabkan oleh perusahaan jasa tidak memiliki persediaan. Pada dasarnya untuk menghitung biaya per unit pada perusahaan jasa
maupun perusahaan manufaktur adalah sama. Pertama sekali, perusahaan jasa mengidentifikasi total biaya untuk unit jasa yang disediakan. Perusahaan jasa
maupun perusahaan manufaktur menggunakan data biaya dengan tujuan yang
15
sama, yaitu untuk menentukan profitabilitas, kelayakan untuk memperkenalkan layanan baru, membuat keputusan harga jual dan lainnya, hanya perusahaan jasa
tidak memerlukan data biaya untuk menentukan nilai persediaan, karena perusahaan jasa tidak menghasilkan produk fisik.
Walaupun tidak memiliki persediaan, perusahaan jasa didukung oleh perlengkapan yang melengkapi kegiatan usahanya dimana perlengkapan tersebut
dapat dihitung nilainya. Contoh paling sederhana dapat dilihat pada bisnis salon yang menawarkan jasa cuci rambut dimana shampoo menjadi bagian
perlengkapan salon tersebut. Pemilik salon harus mampu menghitung biaya perlengkapan shampoo yang dibutuhkannya dalam kegiatan bisnisnya. Untuk
itulah akuntansi biaya diperlukan.
2.2 Akuntansi Manajemen