creates a context that will help to determine the hierarchical structure of the concept map. It is also helpful to select a limited domain of knowledge for
the first concept maps.
Artinya ialah awalnya struktur konsep peta tergantung pada konteks di mana mereka akan digunakan, yang terbaik adalah untuk mengidentifikasi segmen teks,
sebuah kegiatan mengolah atau masalah tertentu atau satu pertanyaan yang sedang dicoba untuk mengerti. Hal ini yang akan membantu menciptakan konteks yang
akan ditentukan nya suatu struktur hirarkis dari peta konsep. Hal ini juga berguna untuk memilih sebuah domain pengetahuan yang terbatas
Concept mapping was developed at Cornell University in 1970s, but the version that spread all over the world was invented in 1980s. Novak and
Gowin 1984 made it very popular among science educators. There are false claims who invented, what and when. The timing is claimed to be
untuk konsep peta yang pertama.
Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa suatu peta konsep yang baik adalah peta konsep yang menunjukkan suatu hirarki dan organisasi konsep-
konsep yang tepat, menggunakan kata atau kalimat penghubung antar konsep yang sederhana namun bermakna dan penampilan yang menarik perhatian
pembaca.
2.4.4.1 Sejarah Singkat Peta Konseptual
Adapun sejarah singkat peta konseptual yakni menurut Metawai 2009:1 bahwa:
Konsep teknik pemetaan pertama kali dikembangkan oleh Joseph D. Novak di Cornell University pada tahun 1960-an. Konsep ini didasarkan pada teori
Ausubel Daud, yang menekankan pentingnya pengetahuan dalam sebelum dapat belajar tentang konsep-konsep baru. Novak menyimpulkan bahwa,
meaningful belajar melibatkan penulis baru dan konsep propositions yang ada dalam struktur kognitif.
Berdasarkan pendapat diketahui bahwa konsep teknik pemetaan pertama kali dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Novak di Cornell University. Konsep
ini didasarkan oleh teori Ausubel daud. Berdasarkan teori tersebut, novak menyimpulkan bahwa meaningful belajar melibatkan penulis baru dan konsep
propositions. Menurut Ahlberg 2007:1 bahwa:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1960s or 1970s, and there are other people who claim to be inventors of concept mapping. Åhlberg 1993 and 2004 has studied published
documents from the beginning of concept mapping research and he came to conclusions presented above. Novak tried to trademark his version of
concept mapping in 1998. The name of his book Novak 1998 is ‘Learning, creating and using knowledge. Concept Maps™ as facilitating tools in
schools and corporations’. He did not get the trademark, although in the cover page trademark is already announced. There are hundreds of
research reports of usefulness and accuracy of concept maps in education.
Teknik pemetaan konseptual kemudian dikembangkan lagi oleh Joseph D. Novak beserta tim penelitiannya Cornell University ditahun 1970-an. Akan tetapi
di Indonesia, pemetaan konseptual baru dikenal pada tahun 1980-an. Pada tahun 1984 Novak dan Gowin membuat peta konseptual semakin popular di kalangan
dunia pendidikan ilmu pengetahuan. Pada tahun 1998 Novak mencoba menjual suatu produk mengenai pemetaan konsep, yang diterbitkan melalui sebuah buku
dengan judul “Belajar, menciptakan dan menggunakan pengetahuan : Konsep Peta sebagai fasilitasi alat di sekolah dan perusahaan”.
Pengenalan terbaru dan instruksi dari jenis produk adalah peta konsep yang diterbitkan sebagai laporan teknis yang dimuat di web www Novak dan
Canas 2006:1 menyatakan bahwa: Concept maps are graphical tools for organizing and representing
knowledge. They include concepts, usually enclosed in circles or boxes of some type, and relationships between concepts indicated by a connecting
line linking two concepts. Words on the line, referred to as linking words or linking phrases, specify the relationship between the two concepts.
Artinya ialah peta konsep adalah alat grafis untuk mengatur dan mewakili
pengetahuan. Mereka mencakup konsep-konsep, biasanya tertutup dalam lingkaran atau kotak dari beberapa jenis, dan hubungan antara konsep-konsep
yang ditunjukkan oleh garis yang menghubungkan menghubungkan dua konsep. Kata-kata pada baris, disebut sebagai menghubungkan kata atau frase
menghubungkan, menentukan hubungan antara dua konsep. Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa peta konsep adalah
alat grafis untuk mengatur dan mewakili pengetahuan, mencakup konsep-konsep. Kata-kata yang menghubungkan konsep dapat menentukan suatu hubungan antara
dua konsep.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Novak dan Canas 2008:1 menyatakan bahwa: Another characteristic of concept maps is that the concepts are represented
in a hierarchical fashion with the most inclusive, most general concepts at the top of the map and the more specific, less general concepts arranged
hierarchically below. The hierarchical structure for a particular domain of knowledge also depends on the context in which that knowledge is being
applied or considered. Artinya ialah karakteristik lain dari peta konsep adalah bahwa konsep-
konsep yang diwakili secara hirarkis dengan konsep yang paling inklusif yang paling umum di bagian atas peta dan konsep lebih spesifik kurang umum diatur
secara hirarki di bagian bawah. Struktur hirarkis untuk domain pengetahuan tertentu juga tergantung pada konteks di mana pengetahuan yang sedang
diterapkan atau dianggap. Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa karakteristik dari peta
konsep adalah konsep-konsep diwakili secara hirarki dengan konsep yang paling umum terletak di bagian atas dan konsep yang lebih spesifik lebih khusus
diletakan di bagian bawah. Suatu struktur hirarki untuk domain pengetahuan tertentu tergantung pada konteks dimana pengetahuan yang sedang diterapkan
atau dianggap. Perkembangan selanjutnya peta konsep digunakan sebagai alat untuk
meningkatkan pembelajaran agar lebih bermakna dalam mata pelajaran science maupun pelajaran lainnya. Semula, peta konsep dikenal juga dengan pembelajaran
konstruktivisme karena para konstruktivis berpendapat bahwa dalam pembelajaran peta konsep, peserta didik secara aktif membangun pengetahuannya
sendiri.
2.4.4.2 Cara Membuat Peta Konseptual