D. Karakteristik Lahan Sebagai faktor Pembatas dalam Evaluasi Lahan Salak
Karakteristik lahan yang merupakan faktor pembatas dalam evaluasi lahan
Salak Sidimpuan dapat dilihat pada kurva berikut:
5 10
15 20
25 30
Ju ml
ah L
o k
as i
faktor Pembatas Bahaya Erosi
Media perakaran Retensi hara
Gambar 5. Faktor Pembatas Pada Lokasi Penelitian Dari Kurva dapat dilihat bahwa karakteristik lahan sebagai faktor pembatas
pada evaluasi lahan salak yang paling berat adalah bahaya erosi meliputi 26 lokasi, kemudian karakteristik lahan berupa media perakaran tekstur kasar meliputi 16
lokasi dan faktor pembatas retensi hara hanya pada 3 lokasi. Hasil Evaluasi kesesuaian lahan tanaman salak Sidimpuan menghasilkan
masing-masing peta kesesuaian lahan aktual dan peta kesesuaian lahan potensial tanaman salak Sidimpuan dapat dilihat pada Gambar 6 dan Gambar 7.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6. Peta Kesesuaian Lahan Aktual Salak Sidimpuan di Tapanuli Selatan
Kesesuaian Lahan Aktual
1 : 200000
N
Sumber : - Peta Topografi
- Peta Dasar Tapsel - Peta Kesesuaian Lahan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7. Peta Kesesuaian Lahan Potensial Salak Sidimpuan Di Tapanuli Selatan
Kesesuaian Lahan Potensial
1 : 200000
N
Sumber : - Peta Topografi
- Peta Dasar Tapsel - Peta Kesesuaian Lahan
Universitas Sumatera Utara
Pada Lokasi T-26 Desa Mombang Boru Kecamatan Marancar didapatkan hasil evaluasi kesesuaian lahan salak aktual tergolong S3.eh dengan karakteristik
lahan yang mempunyai kemiringan 100 , apabila dilakukan usaha perbaikan maka kesesuaian lahan potensial adalah S2.wa. Dari hasil survey di lapangan
bahaya erosi masih dapat dihindari dengan spesifik tanaman salak Sidimpuan yang memiliki batang yang rebah dan dengan adanya perumpukan pelepah salak.
E. Hubungan Produksi dengan Persentase Kejenuhan Basa
Keeratan hubungan produksi salak dengan Presentase Kejenuhan Basa dapat dilihat dari persamaan regresi sederhana di bawah ini :
Y = - 680,08 + 346,67 KB
r = 0,714 R
2
Ket = nyata pada taraf 5 = 0,51
F. Hubungan Produksi Dengan Kation-kation Basa