Aplikasi GPS dan GIS dalam Evaluasi Lahan

D. Aplikasi GPS dan GIS dalam Evaluasi Lahan

Global Positioning System GPS adalah sistem radio navigasi dan penetuan posisi dengan menggunakan satelit. Sistim ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi dan informasi mengenai waktu secara kontiniu. GPS terdiri dari tiga segmen utama, segmen angkasa space segmen yang terdiri dari satelit- satelit GPS, segmen sistem kontrol control segmen yang terdiri dari stasion-stasion pemonitor dan pengontrol satelit, dan segmen pemakai user segmen yang terdiri dari pemakai GPS termasuk alat-alat penerima dan pengolah sinyal GPS Robinson dkk, 1995. Sistem GPS terdiri dari 24 satelit. Konstelasi 24 satelit GPS tersebut menempati 6 orbit yang mengelilingi bumi dengan sebaran yang telah diatur sedemikian rupa sehingga mempunyai probabilitas kenampakan setidaknya 4 satelit yang bergeometri baik dari setiap tempat di permukaan bumi di setiap saat. Satelit GPS mempunyai ketinggian rata-rata di atas permukaan bumi sekitar 20.200 km. Satelit GPS memiliki berat lebih dari 800 kg, bergerak dengan kecepatan sekitar 4 kmdet dan mempunyai priode 11 jam 58 menit Wolf, 2002. Menurut Robinson dkk 1995 konsep dasar pada penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi pengikatan ke belakang dengan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak secara similtan ke beberapa satelit GPS yang koordinatnya telah diketahui. Pada pelaksaanaan pengukuran penentuan posisi dengan GPS, pada dasarnya ada dua jenistipe alat penerima sinyal satelit receiver GPS yang dapat digunakan, yaitu : a Tipe Navigasi digunakan untuk penentuan posisi yang tidak menuntut ketelitian tinggi, b Tipe Geodetik digunakan untuk penentuan posisi yang menuntut ketelitian tinggi. Universitas Sumatera Utara Kelebihan penentuan posisi dengan menggunakan GPS antara lain : a GPS dapat digunakan setiap saat tanpa bergantung waktu dan cuaca, b GPS dapat digunakan oleh banyak orang pada waktu yang sama dan pemakaiannya tidak bergantung pada batas politik dan alam, c penggunaan GPS dalam penentuan posisi secara relatif tidak bergantung dengan kondisi topografis daerah survey, d posisi yang ditentukan dengan GPS mengacu ke datum global yang dinamakan World Geodetic System 1984 WGS’84. Dengan kata lain posisi yang diberikan oleh GPS akan selalu mengacu ke datum yang sama, e pemakaian sistem GPS tidak dikenakan biaya, setidaknya sampai saat ini, f receiver GPS cendrung lebih kecil ukurannya, lebih murah harganya dan kualitas data yang diberikan lebih baik, g pengoperasian alat GPS untuk penentuan posisi suatu titik relatif lebih mudah dan tidak mengeluarkan biaya banyak, h data pengamatan GPS sukar untuk dimanipulasi Robinson dkk, 1995. Kegunaan dasar dari Program GIS adalah untuk mengelola informasi ruangtempat dalam membuat kebijakan. GIS memiliki beberapa langkah, yaitu : input, manipulasi, managemen, analisis dan visualisasi. Proses GIS mempunyai tiga prinsip dasar, yaitu input data, manipulasi data, dan output data. Selanjutnya adalah diskripsi laporan singkat dari proses dasar GIS : 1 input data meliputi semua aspek transformasi perolehan data ke dalam bentuk peta. Pengamatan lapangan, jangkauan kedalam bentuk kesesuaian digital 2 penyimpanan data, data yang disimpan dan disusun berdasarkan posisi, topology, dan elemen geografi titik, garis, objek yang mewakili tempat pada permukaan bumi 3 manipulasi data dan analisis, analisis meliputi pembuatan variabel gabungan yang melalui proses dua kegiatan langsung spatial dan non spatial pada kesatuan sistim 4 output data mempunyai tiga tipe Universitas Sumatera Utara yaitu; hardcopy, softcopy dan elektronik. Hardcopy adalah tampilan permanen, peta dan tabel. Softcopy digunakan untuk menyediakan interaksi operator untuk meninjau data sebelum final. Hasil analisis dapat ditunjukkan dalam bentuk peta, tabel grafik dalam variasi untuk kesesuaian bagi pengguna Rahmawaty, 2011. Supriadi dan Zulkifli 2007 menyatakan bahwa informasi geografis pada peta digital mengandung posisi dan bentuk setiap feature di peta. Kebanyakan vector SIG mendukung tiga objek geometrik, yaitu ; i point, sepasang koordinat tunggal, ii line, dua atau lebih point dalam susunan tertentu dan iii polygon, suatu area garis tertutup. Informasi tampilan pada peta digital menjelaskan bagaimana peta ditampilkan. Umumnya informasi tampilan termasuk warna, lebar dan jenis garis, cara menampilkan nama jalan atau feature lainnya serta kode warna untuk danau, taman atau feature lainnya. Penggunaan teknologi berbasis komputer untuk mendukung perencanaan pertanian mutlak diperlukan untuk menganalisis, memanipulasi dan menyajikan informasi dalam bentuk tabel dan keruangan. Salah satu teknologi tersebut adalah Sistim Informasi Geografi SIG yang memiliki kemampuan membuat model yang memberikan gambaran, penjelasan dan perkiraan dari suatu kondisi faktual Samsuri, 2004. Universitas Sumatera Utara

II. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di enam tempat di Daerah Tapanuli Selatan yaitu : Kecamatan Angkola Barat, Angkola Timur, Angkola Selatan, Kecamatan Marancar, Kecamatan Batangtoru, Kecamatan Batang Angkola. Lokasi penelitian pada beberapa Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan dapat dilihat pada Gambar 2. Analisis sifat fisika dan kimia tanah dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara di Medan. Penelitian dilakukan mulai Juni sampai Agustus 2012.

B. Bahan dan Alat Penelitian

Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kompas, Global Positioning System GPS, altimeter, kamera, timbangan, Sofware ArcView GIS 3.2, Software SPSS 19, peta Tapanuli Selatan, Peta Administrasi. Bahan yang diperlukan meliputi sampel tanah setiap perwakilan Kecamatan, kebun salak dan bahan dan alat untuk analisa tanah di laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara