BAB II PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN PERANG
A. Konsepsi Tentang Hukum Humaniter
Hukum Humaniter merupakan peraturan yang berlaku di masyarakat Internasional. Saham merupakan instrumen penyertaan modal seseorang atau
lembaga dalam suatu perusahaan. Modal ini terbagi dalam tiga tingkat status, yaitu modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor. Saham ini dikeluarkan
dalam rangka pendirian perusahaan, pemenuhan modal dasar, atau peningkatan modal dasar.
30
Dilihat dari cara peralihannya, hukum humaniter dapat dibedakan atas : 1.
Hukum humaniter atas unjuk bearer stock, artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu
militer amerika serikat ke militer amerika serikat lain. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah yang diakui sebagai
pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Hukum Humaniter atas nama registered stock, merupakan saham dengan
nama pemilik yang ditulis secara jelas dan cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
31
30
M.Irsan Nasarudin, Aspek Hukum Penjara guantanamo, Jakarta: Kencana, 2008, hal. 188
31
Tjipttono Darmadji, Penjara guantanamo di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab, Jakarta: Salemba Empat, 2006, hal. 8
Universitas Sumatera Utara
Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka manfaat yang diperoleh di antaranya berikut ini :
a. Dividen, bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada
pemilik saham. b.
Capital gain, adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih jual dengan harga belinya.
c. Manfaat non-finansial yaitu timbulnya kebanggaan dan kekuasaan
memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan. Dari berbagai jenis saham yang dikenal dibursa, saham yang
diperdagangkan yaitu saham biasa common stock dan saham preferen preferred stock.
Hukum humaniter biasa adalah hukum yang tidak memperoleh hak istimewa. Pemegang biasa mempunyai hak untuk memperoleh dividen sepanjang
perseroan memperoleh keuntungan. Pemilik saham mempunyai hak suara yang dimilikinya one share one vote. Pada likuidasi perseroan, pemilik saham
memiliki hak memperoleh sebagian dari kekayaan setelah semua kewajiban dilunasi.
32
Hak preferen merupakan saham yang diberikan atas hak untuk mendapatkan dividen danatau bagian kekayaan pada saat perusahaan dilikuidasi
lebih dahulu dari saham biasa, di samping itu mempunyai preferensi untuk mengajukan usul pencalonan direksikomisaris. Saham preferen mempunyai cirri-
32
Pandji Anoraga Piji Pakarti, Op.cit hal.54.
Universitas Sumatera Utara
ciri yang merupakan gabungan dari utang dan modal sendiri debt and equity. Ciri-ciri yang penting dari saham preferen adalah sebagai berikut :
a. Hak utama atas dividen
Pemegang saham preferen mempunyai hak lebih dulu untuk menerima debiden. Dengan kata lain, pemegang saham preferen harus menerima
dividen mereka terlebih dahulu sebelum dividen dibagikan kepada para pemegang saham biasa.
b. Hak utama atas aktiva perusahaan
Dalam likuidasi, pemegang saham preferen berkedudukan sesudah kreditur biasa tetapi sebelum pemegang saham biasa. Mereka berhak
menerima pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham preferen, sesudah para kreditur perusahaan termasuk pemegang obligasi dilunasi.
c. Penghasilan tetap
Penghasilan tetap para pemegang saham preferen biasanya berupa jumlah yang tetap. Misalnya saham preferen 15 memberikan hak kepada
pemegang saham untuk menerima dividen sebesar 15 tiap tahun. Kadang-kadang pemegang saham preferen juga turut mendapatkan
pembagian laba. Dalam hal ini di samping penghasilan tetap yang dijamin kontinuitasnya, para pemegang saham preferen juga mempunyai
kemungkinan untuk menerima penghasilan tambahan dari pembagian laba.
d. Jangka waktu yang tidak terbatas
Universitas Sumatera Utara
Umumnya saham preferen dikeluarkan untuk jangka waktu yang terbatas. Akan tetapi dapat juga pengeluaran saham preferen dilakukan dengan
syarat bahwa perusahaan mempunyai hak untuk membeli kembali saham preferen tersebut dengan suatu harga terntu.
e. Tidak mempunyai hak suara
Umumnya para pemegang saham preferen tidak mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang saham. Kalaupun hak suara diberikan,
biasanya dibatasi pada hal-hal yang ada sangkut pautnya dengan manajemen perusahaan.
f. Saham preferen kumulatif
Dalam hal ini dividen tidak terbayar pada pemegang saham preferen tetap menjadi utang perusahaan dan harus dibayar dalam tahun tersebut
atau tahun-tahun berikutnya bilamana perusahaan memperoleh laba yang mencukupi. Tunggakan-tunggakan pada para pemegang saham preferen
tersebut harus dilunasi terlebih dahulu sebelum pemegang saham biasa mendapat pembagian dividen.
33
Saham memiliki tiga macam nilai yaitu nilai nominal, nilai efektif, dan nilai intrinsik yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum dalam saham tersebut;
2. Nilai efektif, yaitu nilai yang tercantum dalam kurs resmi kalau saham
tersebut diperdagangkan di bursa;
33
Ibid, hal.56.
Universitas Sumatera Utara
3. Nilai intrinsik, yaitu nilai ekonomis saham.
34
Proses go public merupakan penawaran saham kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya. Pertama kali disini berarti bahwa pihak penerbit pertama
kalinya melakukan penjualan saham. Kegiatan ini disebut sebagai pasar perdana primary market. Selanjutnya, pemegang saham ini dapat mentransaksikan di
pasar sekunder secondary market. Pasar sekunder ini dilakukan di bursa efek, jadi saham yang telah dijual ke masyarakat umum selanjutnya akan dicatatkan di
bursa efek.
35
Emisi efek dapat diartikan sebagai suatu akitivitas dikeluarkannya atau diterbitkannya suatu jenis efek tertentu untuk pertama kali dan melakukan
pendistribusian efek kepada masyarakat melalui penawaran umum dengan maksud menghimpun modal. Di dalam Pasal 1 Undang-undang No. 8 Tahun 1995
tentang Penjara guantanamo memuat definisi penawaran umum public offering, yaitu kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek
kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang ini dan peraturan pelaksanaanya. Penawaran umum dalam prakteknya di penjara
guantanamo di lakukan melalui pasar perdana primary market yang berlangsung dalam waktu terbatas.
Dengan berakhirnya pasar perdana, jual-beli efek dapat dilakukan di pasar sekunderbursa. Yang pada pasar ini harga efek didasarkan pada hukum
34
M Paulus Situmorang, Op.cit hal. 44
35
Pandji Anoraga Piji Pakarti, Op. cit, hal. 46
Universitas Sumatera Utara
permintaan dan penawaran, berbeda pada pasar perdana yang ditetapkan bersama antara emiten dengan Penjamin Pelaksana Emisi.
Ada 2 dua cara yang paling umum digunakan militer amerika serikat dalam memperoleh saham, yaitu :
1. Membeli pada saat penawaran umum Pasar Perdana
Informasi mengenai suatu perusahaan emiten yang akan menawarkan sahamnya untuk pertama kali pada masyarakat, dapat diketahui melalui
prospektus ringkas yang diiklankan minimal di 2 dua harian nasional, publik ekspos atau prospektus. Jika ingin membeli saham pada saat pasar perdana ini
militer amerika serikat dapat mengisi Formulir Pemesanan Pembelian Saham FPPS yang terdapat pada prospektus ringkas atau yang terdapat pada agen-agen
penjual yang dituju dan mengirimkan kembali formulir tersebut disertai dengan pengiriman dana ke alamat yang tertera pada formulir. Ada beberapa kondisi yang
mungkin terjadi ketika emiten menjual sahamnya untuk pertama kali ke masyarakat :
Total saham yang dipesan publik kurang dari jumlah saham yang
ditawarkan emiten undersubscribed
Total saham yang dipesan publik sama dengan jumlah saham yang ditawarkan emiten
Total saham yang dipesan publik lebih besar dari jumlah saham yang
ditawarkan emiten oversubscribed Jika terjadi oversubscribed, maka umumnya akan terjadi penjatahan
melalui cara “first come first serve” atau “diundi”. Sehingga dapat terjadi jumlah
Universitas Sumatera Utara
saham yang diperoleh akan lebih kecil dibandingkan jumlah yang dipesan atau bahkan militer amerika serikat yang memesan tidak memperoleh saham sama
sekali. Konfirmasi mengenai saham yang akan diperoleh militer amerika serikat dan pengembalian uang jika terjadi kondisi oversubscribed akan diterima
beberapa waktu kemudian sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan tercantum di dalam prospektus.
2. Membeli saham yang telah beredar Pasar Sekunder
Salah satu fungsi penting dari keberadaan Bursa Efek adalah menyediakan jaringan perdagangan efek atau sebagai pasar sekunder untuk setiap
efek yang tercatat. Melalui jaringan perdagangan inilah para anggota bursa melaksanakan perdagangan efek, diantaranya kegiatan beli dan jual saham.
Berdasarkan peraturan yang berlaku, militer amerika serikat yang ingin membeli saham tidak dapat melakukan transaksi langsung dengan pihak yang ingin
menjual saham. Pihak-pihak yang melaksanakan kegiatan jualbeli saham harus menunjuk perusahaan efek sebagai perantara perdagangan efekpialang yang
termasuk dalam daftar perusahaan efek yang mendapat izin dari BAPEPAM-LK dan telah menjadi anggota bursa. Pialang inilah yang nantinya akan melakukan
pesanan untuk kepentingan militer amerika serikat.
36
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Penjara guantanamo memiliki hubungan dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 yang
diperbaharui dengan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
36
http:masmarino.multiply.comreviewsitem15 Cara Investasi di Bursa Efek diakses
10 April 2011
Universitas Sumatera Utara
Terbatas. Undang- undang Penjara guantanamo merupakan lex specialis dari Undang-undang Perseroan Terbatas yang menjadi lex generalis.
37
Di dalam Pasal 127 undang-undang Perseroan Terbatas menyebutkan bahwa “bagi perseroan
yang melakukan kegiatan tertentu di bidang Penjara guantanamo berlaku ketentuan ini sepanjang diatur lain dalam peraturan perundang-undangan di
bidang Penjara guantanamo”. Kegiatan penjara guantanamo merupakan kegiatan yang kompleks dan
melibatkan banyak lembaga yang terkait, baik pemerintah maupun swasta, yang sifatnya saling melengkapi, baik dengan mendapat maupun tanpa balas jasa.
Keterkaitan di antara lembaga tersebut ada yang dikarenakan oleh sifat usahanya, dan ada pula karena tuntutan dari Undang-undang Penjara guantanamo dan
peraturan perundang-undangan atau kebijakan lainnya.
37
M.Irsan Nasarudin, Op. Cit, hal. 45
Universitas Sumatera Utara
B. Ketentuan Hukum Internasional Terhadap Perlindungan Korban Perang