Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2- sided
Exact Sig. 2- sided
Exact Sig. 1- sided
Pearson Chi-Square .957
a
1 .328
Continuity Correction
b
.000 1
1.000 Likelihood Ratio
1.343 1
.246 Fishers Exact Test
1.000 .513
Linear-by-Linear Association .949
1 .330
N of Valid Cases 115
a. 2 cells 50.0 have expected count less than 5. The minimum expected count is .49. b. Computed only for a 2x2 table
3.Hubungan Kebiasaan dengan Penggunaan Jamban
Case Processing Summary
Cases Valid
Missing Total
N Percent
N Percent
N Percent
tingkat kebiasaan penggunaan jamban
115 100.0
.0 115
100.0
tingkat kebiasaan penggunaan jamban Crosstabulation
Count penggunaan jamban
Total tidak menggunakan
jamban menggunakan jamban
tingkat kebiasaan baik
3 41
44 buruk
53 18
71 Total
56 59
115
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2- sided
Exact Sig. 2- sided
Exact Sig. 1- sided
Pearson Chi-Square 50.027
a
1 .000
Continuity Correction
b
47.349 1
.000 Likelihood Ratio
57.045 1
.000 Fishers Exact Test
.000 .000
Linear-by-Linear Association 49.592
1 .000
N of Valid Cases 115
a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 21.43. b. Computed only for a 2x2 table
4. Hubungan Kecukupan Air Bersih dengan Penggunaan Jamban
Case Processing Summary
Cases Valid
Missing Total
N Percent
N Percent
N Percent
tgkat kecukupan air bersih penggunaan jamban
115 100.0
.0 115
100.0
Universitas Sumatera Utara
tgkat kecukupan air bersih penggunaan jamban Crosstabulation
Count penggunaan jamban
Total tidak menggunakan jamban menggunakan jamban
tgkat kecukupan air bersih cukup
50 55
105 tidak cukup
6 4
10 Total
56 59
115
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2- sided
Exact Sig. 2- sided
Exact Sig. 1- sided
Pearson Chi-Square .560
a
1 .454
Continuity Correction
b
.174 1
.676 Likelihood Ratio
.563 1
.453 Fishers Exact Test
.521 .338
Linear-by-Linear Association .555
1 .456
N of Valid Cases 115
a. 1 cells 25.0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.87. b. Computed only for a 2x2 table
5. Hubungan Peran Penyuluh Kesehatan dengan Penggunaan Jamban
Case Processing Summary
Cases Valid
Missing Total
N Percent
N Percent
N Percent
tingkat peran penggunaan jamban
115 100.0
.0 115
100.0
tingkat peran penggunaan jamban Crosstabulation
Count penggunaan jamban
Total tidak menggunakan jamban
menggunakan jamban tingkat peran
berperan 42
50 92
tidak berperan 14
9 23
Total 56
59 115
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2- sided
Exact Sig. 2- sided
Exact Sig. 1- sided
Pearson Chi-Square 1.706
a
1 .192
Continuity Correction
b
1.151 1
.283 Likelihood Ratio
1.714 1
.190 Fishers Exact Test
.245 .142
Linear-by-Linear Association 1.691
1 .194
N of Valid Cases 115
a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.20. b. Computed only for a 2x2 table
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Ain, Hurul. 2014. Pengaruh Predisposing Faktor, Enabling Faktor, Dan Renforcing Faktor Terhadap Penggunaan Jamban Di Desa
Gunungtua Kecamatan Penyabungan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2014.
Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
BPS, 2012. ”BPS-Survei-Sosial-Ekonomi-Nasional 2012”.http:www.google.co.
idBPS-Survei-Sosial-Ekonomi-Nasional -2012 Diakses pada Rabu, 12
Agustus 2015 Jam 09.10.
Chandra, B. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Chiras, D. 1990. Environmental Science : Action for a Sustainable Future.
California: The Benjamin Coming Publishing Inc. Depkes
RI, 2015.
”KEPMENKES_374 2009
TTG SKN”.
http:www.google.co.idKEPMENKES_374_2009_TTG_SKN_2009 Diaks
es pada Senin, 29 Juni 2015 jam 7:52.
Edberg, Mark. 2009. Buku Ajar Kesehatan Masyarakat Teori Sosial dan Perilaku
. Jakarta, EGC
Hutasit, Candra. 2003. Tinjauan Pelaksanaan Program Pekan Sanitasi Terhadap Peningkatan Kepemilikan Jamban Keluarga Dari Tahun
1999 Sampai Dengan Tahun 2002 Di Puskesmas Huta Rakyat Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi.
Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Kemenkes, 2011.”Profil Kesehatan Indonesia 2011”. http:www.depkes.go.id profil-kesehatan-indonesia-2011
Diakses Pada kamis,6 Agustus 2015 jam 21.10.
Machfoedz, Ircham. 2008. Menjaga Kesehatan Rumah Dari Berbagai Penyakit Kesehatan Lingkungan-Kesehatan Masyarakat-Sanitasi
Pedesaan dan Perkotaan. Fitramaya, Yogyakarta.
Maulana, Heri D.J.2009. Promosi Kesehatan. Jakarta, EGC
Mubarak.I.Wahid, Chayatin Nurul.2009.Ilmu Kesehatan Masyarakat:Teori dan Aplikasi.
Salemba Medika, Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Mubarak. I.Wahid. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep dan Aplikasi dalam kebidanan.
Salemba Medika, Jakarta
Pane, Erlinawati. 2009. Pengaruh Perilaku Keluarga Terhadap Penggunaan Jamban
. Vol.3:233
Proverawati, A. 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS. Nuha Medika.
Yogyakarta.
Purwana, Rachmadi. 2013. Manajemen Kedaruratan Kesehatan Lingkungan Dalam Kejadian Bencana
. PT.Grafindo Persada, Jakarta.
Siregar, Y. D. R. 2011. Faktor predisposisi, pendukung dan pendorong terhadap perilaku buang air besar di desa sibuntuon partur
kecamatan lintongnihuta kabupaten humbahas tahun 2011. Medan :
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Slamet J. Soemirat.2002. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Slamet J. Soemirat. 2009. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Sarudji, Didik.2010. Kesehatan Lingkungan. CV. Karya Putra Darwati;
Bandung.
Simanjuntak P, 1999. Sarana Jamban Kluarga, Penerbit Gramedia : Jakarta Sumantri, Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan dan Perspektif Islam. Kencana,
Jakarta.
Sukarni, M. 1994. Kesehatan Keluarga dan Lingkungan, Penerbit Kasinius :
Yogyakarta
Soedarto. 2013. Lingkungan dan Kesehatan. Penerbit Seto Agung : Jakarta. Tarigan, Elisabet. 2008. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi
Keluarga Dalam Penggunaan Jamban di Kota Kabanjahe. Medan :
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Tulchinsky, T., Elena A. 2009. The New Public Health Second Edition. Oxford
: Elsevier Inc
Warsito S, 1996. Kakus Sederhana bagi Masyarakat Desa, penerbit Kanisius :
Jakarta
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif exploratory study dengan desain cross sectional untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Penggunaan Jamban Keluarga Di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi 2015.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi 2015.
3.2.2 Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – November 2015.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah keluarga yang memiliki Jamban di Desa Pegagan Julu III adalah 115 rumah.
Sampel adalah keluarga yang memiliki jamban. Teknik penganbilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik
pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Jadi, sampel dalam penelitian ini berjumlah 115 KK.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Pengambilan data primer dilakukan dengan menggunakan : - Metode Observasi dengan meninjau secara langsung ke lokasi
penelitian - Wawancara langsung dengan responden atau menggunakan
kuisioner yang ditujukan kepada setiap keluarga.
3.6.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari laporan dan catatan yang ada di instansi terkait, meliputi Kantor Kepala Desa dan Puskesmas.
3.7 Defenisi Operasional
1. Pengetahuan adalah kemampuan intelektual responden tentang aspek- aspek kesehatan dan jamban keluarga.
2. Sikap adalah tanggapan atau persepsi responden terhadap keadaan jamban dan penggunaan jamban keluarga
3. Kebiasaan masyarakat adalah ruang lingkup yang mencakup kebiasaan yang berlaku dimasyarakat bila ingin BAB yang mempengaruhi
terjadinya tidak digunakannya jamban keluarga di Desa Pegagan Julu III. 4. Kecukupan air bersih adalah fasilitas atau kondisi air yang mencukupi
atau tidak dengan ketentuan memenuhi syarat kesehatan kualitas,
kuantitas dan kontinuitas.
Universitas Sumatera Utara
- Kualitas : tersedia air bersih yang memenuhi syarat kesehatan
secara fisik tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
- Kuantitas : tersedia air bersih minimal 60 literoranghari - Kontinuitas: air bersih tersedia pada setiap kegiatan yang
membutuhkan secara berkesinambungan.
5. Sanitasi Jamban Keluarga adalah suatu kondisi dari pada jamban keluarga yang meliputi : penerangan, lantai, ventilasi, ketersediaan air dan alat
pembersih, jarak dengan sumber air bersih, bebas dari vector, dan ketersediaan alat pembersih.
6. Peran penyuluh kesehatan adalah pengajaran yang disampaikan petugas kesehatan tentang penggunaan jamban keluarga.
3.8 Aspek Pengukuran
Adapun skala pengukuran variable penelitian terhadap pengetahuan, sikap, kebiasaan, kecukupan air bersih, sanitasi jamban dan peran penyuluh adalah
: 1. Pengukuran tingkat pengetahuan dilakukan dengan metode skooring,
jumlah pertanyaan untuk mengukur pengetahuan responden sebanyak 10 pertanyaan dengan skor tertinggi 2 dan skor terendah adalah 0. Maka
didapat skor tertinggi dari seluruh pertanyaan 20 dan skor terendah 0.
Universitas Sumatera Utara
- Pengetahuan baik, apabila skor yang diperoleh responden 15 ataupun responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar
minimal 8 pertanyaan - Pengetahuan sedang, apabila skor yang diperoleh responden 8- 15
ataupun responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar 4 – 7
pertanyaan - Pengetahuan rendah, apabila skor yang diperoleh responden 8
ataupun responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar 4 pertanyaan
2. Untuk mengetahui sikap responden tentang penggunaan jamban diajukan 10 pertanyaan berbentuk kuesioner. Setiap pernyataan diberi
nilai 2, maka interval nilai untuk variable sikap adalah 4 x 10 = 40, maka pengelompokan nilai variable sikap dibagi menjadi 2 kelompok
yaitu : - Sikap baik, apabila skor yang diperoleh responden 20 ataupun
responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar minimal 5 pertanyaan
- Sikap buruk, apabila skor yang diperoleh responden 20 ataupun responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar 5
pertanyaan 3. Untuk mengetahui kebiasaan masyarakat dalam penggunaan jamban
maka di ajukan 10 pertanyaan. Dari 10 pertanyaan, nilai
Universitas Sumatera Utara
keseluruhannya adalah 20. Kebiasaan masyarakat dikategorikan 2 kategori yaitu :
- Kebiasaan baik, apabila skor yang diperoleh responden 10 ataupun responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar
5 pertanyaan. - Kebiasaan Buruk, apabila skor yang diperoleh 10 atapun
responden mampu menjawab pertanyaan benar 5 pertanyaan 4. Kecukupan air bersih adalah kondisi air yang mencukupi atau tidak
dengan ketentuan memenuhi syarat kesehatan kualitas, kuantitas dan
kontinuitas. Kecukupan air bersih dikategorikan 2 kategori yaitu :
- Air Bersih Cukup, apabila terpenuhi persyaratan kualitas,
kuantitas dan kontinitas -
Air bersih tidak cukup, apabila salah satu persyaratan kualitas, kuantitas dan kontinitas tidak terpenuhi
5. Peran penyuluh kesehatan adalah untuk mengetahui peran penyuluh diajukan 6 pertanyaan berbentuk kuesioner. Setiap pertanyaan diberi
nilai 2, maka interval nilai untuk kategori peran penyuluh adalah 2 x 6 = 12, maka kelompok rentang nilai kategori penyuluh dibagi 2 yaitu
- Berperan, apabila skor yang diperoleh 6 ataupun responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar 3 pertanyaan
- Tidak berperan, bila merespon 6 ataupun responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar 3 pertanyaan
Universitas Sumatera Utara
6. Sanitasi jamban yang memenuhi syarat adalah sebagai berikut : - Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung
berjarak 10-15 meter dari sumber air minum. - Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga
maupun tikus - Cukup luas dan lantai miring ke arah lubang jongkok sehingga
tidak mencemari tanah disekitarnya. - Mudah dibersihkan dan aman penggunaannya
- Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna
- Cukup penerangan - Lantai kedap air
- Ventilasi cukup baik - Tersedia air dan alat pembersih
- Memenuhi syarat apabila terpenuhi syarat-syarat jamban seperti di atas
- Tidak memenuhi syarat apabila salah satu syarat-syarat jamban di atas tidak terpenuhi
Universitas Sumatera Utara
3.9 Metode Analisis Data
Metode analisa data dilakukan dengan cara : 1. Analisa Univariat
Analisa univariat yaitu analisa yang dilakukan dalam tiap variabel dari hasil penelitian. Dilakukan untuk memberoleh gambaran pada masing-
masing varabel, kemudian di distribusikan ke dalam tabel frekuensi.
2. Analisa Bivariat Analisa Bivariat yaitu dilakukan untuk menganalisa hubungan antara
variabel independen dan dependen, karena data adalah kategorik maka uji yang digunakan adalah uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan
95 α= 0,05.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian
Lokasi Desa Pegagan Julu III memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Pegagan Julu IV 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Dolok Tolong
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tanjung Beringin Induk dan Kelurahan Pegagan Julu I
4. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Pegagan Julu I dan Desa Pegagan Julu VI
Di Desa Pegagan Julu III memiliki mayoritas pekerjaan penduduk adalah bertani, dan memiliki prasarana jalan aspal namun ada pula yang tanah, sarana
kesehatan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Pegagan Julu III adalah Puskesmas Sumbul dan Puskesmas Pembantu yang terdapat di Desa Pegagan Julu
III.Untuk sarana ibadah, di Desa Pegagan Julu III terdapat 1 mesjid dan 2 gereja. Jumlah Penduduk di Desa Pegagan Julu IIIpada tahun 2015 sebanyak 2.302
jiwa yang terdiri dari jumlah laki – laki 1,036 jiwa dan perempuan 1.266 jiwa.
Desa Pegagan Julu III memiliki luas wilayah 13.975m
2
.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki jamban.Karakteristik responden meliputi umur, suku, agama, mulai memiliki
jamban, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten DairiTahun 2015
No Karakteristik
Jumlah org
Persentase
1. Umur
a. 20 b. 20
– 30 1
36 0.9
31.3 c. 30
78 67.8
Total 115
100
2. Suku
a. Batak 91
79.1 b. Jawa
c. Karo d. Pak-pak
3 1
20 2.6
0.9 17.4
Total 115
100
3. Agama
a. Islam 12
10.4 b. Katolik
58 50.4
c. Protestan 45
39.1
Total 115
100
4. Mulai Memiliki Jamban
a. ≤ Tahun 2005
18 15.7
b. Tahun 2006-2010 c. Tahun 2010
25 72
21.7 62.6
Total 115
100
5. Jumlah anggota Keluarga
a. ≤ 5 orang
b. 5 orang 100
15 87.0
13.0
Total 115
100 6.
Pendidikan a. SD, Tidak Sekolah
b. SMP c. SMA
18 52
45 15.7
45.2 39.1
Total 115
100 7.
Pekerjaan a. Wiraswasta
11 9.6
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel
4.1 diketahui
bahwa dari
115 orang
respondenmayoritas berumur 30 tahun yaitu sebanyak 78 orang 67,8, berdasarkan sukumayoritas respondensuku bataksebanyak 91 orang 79,1,
berdasarkan agama mayoritas responden beragama Kristen katolik yaitu 58 orang 50,4,berdasarkan mulai memiliki jamban mayoritas responden memiliki
jamban mulai tahun 2010 yaitu 72 orang 62,6, berdasarkan jumlah anggota keluarga mayoritas responden ≤ 5 orang yaitu sebanyak 100 orang 87,0,
berdasarkan Tingkat Pendidikan mayoritas responden berpendidikan SMP yaitu sebanyak 52 orang 45,2 dan berdasarkan Pekerjaan responden mayoritas
petani yaitu 104 orang 90,4.
4.3 Pengetahuan Responden
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada Ibu Rumah Tangga maka pengetahuan responden tentang penggunaan jamban dapat
dilihat pada tabel 4.2.berikut ini:
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III
Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015
Pengetahuan Responden Jumlah
org Persentase
1. Pengertian jamban