2.4 Jenis-jenis Jamban
Menurut Mubarak 2009, Beberapa macam tempat pembuangan kotoran Jamban dan cara pembuatannya adalah :
1. Jamban Cemplung
Bentuk jamban ini adalah yang paling sederhana yang dapat dianjurkan kepada
masyarakat. Nama
ini digunakan
karena bila
orang mempergunakan jamban macam ini. Maka kotorannya langsung masuk
jatuh ke dalam tempat penampungan. Kotoran yang dalam bahasa jawa “nyemplung”. Jamban cemplung ini hanya terdiri atas sebuah galian yang
diatasnya diberi lantai dan tempat jongkok. Lantai kakus ini dapat dibuat dari bambu atau kayu, tapi dapat juga dari pasangan batu bata atau beton.
Agar tidak menjadi sarang dan makanan serangga penyebar penyakit. Jamban semacam ini masih menimbulkan gangguan karena baunya.
2. Jamban Plengsengan
Plengsengan juga berasal dari bahasa Jawa “melengseng” yang berarti miring. Nama ini digunakan karena dari lubang tempat jongkok ke tempat
penampungan kotoran di hubungkan oleh suatu saluran yang miring. Jadi, tempat jongkok dari jamban ini tidak dibuat persis diatas tempat
penampungan, tetapi agak jauh. Jamban semacam ini sedikit lebih baik dan menguntungkan dari pada kakus cemplung, karena baunya agak
berkurang dan keamanan bagi pemakai lebih terjamin. Seperti halnya jamban cemplung, maka cemplung dari tempat jongkok harus dibuatkan
tutup.
Universitas Sumatera Utara
3. Jamban Bor
Dinamakan demikian karena tempat penampungan kotorannya dibuat dengan mempergunakan bor. Bor yang dipergunakan adalah bor tangan
yang disebut bor auger dengan diameter antara 30-40 cm. sudah tentu lubang yang dibuat harus jauh lebih dalam dibandingkan dengan lubang
yang digali seperti pada jamban cemplung dan jamban plengsengan, karena diameter jamban bor jauh lebih kecil. Jamban bor mempunyai
keuntungan bau yang ditimbulkan sangat berkurang. Akan tetapi, kerugian jamban bor adalah perembesan kotoran akan lebih jauh dan mengotori air
tanah. Jamban bor tidak dapat dibuat di daerah atau tempat yang tanahnya banyak mengandung batu.
4. Jamban Angsatrine Water Seal Latrine