4.6 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 4.6.1 Uji Normalitas
Untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan Jarque Berra ini kita harus melihat angka Probability. Apabila angka probability 0,05 maka
data tersebut berdistribusi normal, sebaliknya apabila angka probability 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Dari hasil di atas kita melihat probability-nya 0,813834
0,05. Dengan kata lain data dalam penelitian ini telah berdistribusi normal.
4.6.2 Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Dengan menggunakan uji ini dapat mengetahui bentuk model empiris dan
menguji variabel yang relevan untuk dimasukkan ke dalam model empiris. Dengan kata lain,
dengan menggunakan uji linearitas, specification error atau mis-specification error term.
Pengujian dilakukan dengan uji Ramsey Ramsey RESET test.
Ramsey RESET Test:
F-statistic 1.486078 Prob. F1,25
0.234204 Log likelihood ratio
1.732302 Prob. Chi-Square1 0.188117
Universitas Sumatera Utara
Untuk melihat apakah data linier atau tidak dengan menggunakan uji Ramsey ini kita harus melihat angka Probability. Apabila angka probability 0,05 maka data tersebut linier,
sebaliknya apabila angka probability 0,05 maka data tersebut tidak linier. Dari hasil di atas kita melihat probabilitynya 0,188117 0,05. Dengan kata lain data dalam penelitian ini telah Linier.
4.6.3 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi apakah terdapat korelasi independen di antara satu sama lain. Kemungkinan ada multikoleniarity jika nilai R-square dan
F-hitung tinggi sedangkan nilai t-hitung banyak yang tidak signifikan. Standard error tidak terhingga, tidak ada satu pun t-
statistik yang signifikan pada α = 1, α = 5 , α= 10 terjadi perubahan tanda arau tidak sesuai dengan teori, R² sangat tinggi
Untuk menguji apakah model estimasi terkena gejala multikolinearity maka dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi variabel bebasnya.
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + µ ...................................................... 1
R
2
= 0.61 •
Pendapatan X
1
= f X
2
,X
3
. µ
β β
α β
+ +
+ =
3 3
2 2
1 1
X X
X ……………………………………2
Maka didapat R
2
= 0.022705 artinya variabel pendidikan X
2
dan jumlah tanggungan X
3
mampu memberi penjelasan sebesar 0.02 persen terhadap variabel pendapatan X
1
. Dari hasil R
2
persamaan 2 ini dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas diantara variabel independen, karena R
2
persamaan 2 lebih kecil dari R
2
model analisis persamaan 1.
Universitas Sumatera Utara
• Jumlah Tanggungan X
2
= f X
1
,X
3
. µ
β β
α β
+ +
+ =
3 3
1 1
2 2
X X
X …………………………………..3
Maka didapat R
2
= 0.022960 artinya variabel pendapatan X
1
dan pendidikan X
3
mampu memberi penjelasan sebesar 0.02 persen terhadap variabel jumlah tanggungan X
2
. Dari hasil R
2
persamaan 3 ini dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas diantara variabel independen, karena R
2
persamaan 3 lebih kecil dari R
2
model analisis persamaan 1. •
Pendidikan X
3
= f X
1
,X
2
. µ
β β
α β
+ +
+ =
2 2
1 1
3 3
X X
X ……………………………………4
Maka didapat R
2
= 0.000527, artinya variabel pendapatan X
1
dan jumlah tanggungan X
2
mampu memberi penjelasan sebesar 0.00 persen terhadap variabel pendidikan X
3
. Dari hasil R
2
persamaan 3 ini dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas diantara variabel independen, karena R
2
persamaan 4 lebih kecil dari R
2
model analisis persamaan 1.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Pendapatan Nasabah, Jumlah Tanggungan Nasabah, dan Tingkat Pendidikan Nasabah terhadap Permintaan Kredit pada perum
Pegadaian di Kecamatan Deli Serdang , maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Koefisien Determinasi R-square sebesar 0.609814 atau 60.98, hal ini menunjukkan
bahwa variabel independen Pendapatan Nasabah, Jumlah Tanggungan Nasabah, dan Tingkat Pendidikan Nasabah dapat menjelaskan variabel dependen Permintaan Kredit
sebesar 60.98 sedangkan sisanya sebesar 39.02 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi, ceteris paribus.
2. Pendapatan berpengaruh negatif terhadap permintaan kredit pada Perum Pegadaian. Hal
ini ditunjukkan oleh koefisien regresi pendapatan yaitu sebesar 0,460061 . Artinya setiap kenaikan pendapatan Rp 1,- maka permintaan kredit pada Perum Pegadaian di
Kecamatan Deli Serdang akan menurun sebesar Rp 0,46,- dengan tingkat kepercayaan 99 atau α = 1 , ceteris paribus.
3. Jumlah tanggungan berpengaruh positif terhadap permintaan kredit pada Perum
Pegadaian. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi jumlah tanggungan nasabah yaitu sebesar –31689,39 Artinya setiap bertambahnya 1 jumlah tanggungan maka permintaan
kredit pada Perum Pegadaian di Kecamatan Deli Serdang meningkat sebesar Rp – 31689,39,- cateris paribus
Pernyataan ini tidak sejalan dengan pernyataan dalam hipotesis. Setelah di uji secara empiris jumlah tanggungan nasabah berpengaruh negatif terhadap permintaan kredit
Universitas Sumatera Utara