Jumlah Tanggungan Pengertian Pegadaian

penerimaan bias bersifat mingguan, bulanan maupun dalam bentuk tunjangan THR, pensiun dan lain-lain. 2 Pendapatan tidak tetap Pendapatan tidak tetap yaitu arus kas masuk tetapi tidak tetap dalam setiap periodenya tidak rutin maupun jumlahnya seperti komisi, bonus dan lain sebagainya. Surono:2008.

2.5 Jumlah Tanggungan

Selain pendapatan, faktor indikator yang mempengaruhi permintaan kredit masyarakat lainnya adalah jumlah tanggungan nasabah. Yang dimaksud dengan tanggungan keluarga adalah jumlah tanggungan yang terdiri dari anak, istri, serta famili yang tinggal dalam satu rumah dan menjadi tanggungan kepala keluarga, tetapi jumlah anak tidak selalu berarti sama dengan jumlah tanggungan, hal ini disebabkan anak sewaktu-waktu dapat memisahkan diri misalnya membentuk keluarga baru. Beberapa faktor yang menyebabkan jumlah tanggungan dalam satu keluarga besar antara lain telah berkeluarga pada usia muda, kelahiran anak yang begitu dekat, adanya anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki dan sanak saudara yang belum bisa berusaha sendiri sehingga harus tinggal bersama keluarga yang sudah cukup mantap. Semakin banyak jumlah tanggungan maka semakin besar pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2.6 Pendidikan

Para pelaku ekonomi memandang modal fisik sebagai faktor yang paling menentukan dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi dan telah merekomendasikan bahwa tingkat pertumbuhan modal di negara berkembang harus ditingkatkan. Untuk itu, yang ditujukan untuk mempercepat proses pertumbuhan ekonomi dan menaikkan tingkat kehidupan penduduk. Universitas Sumatera Utara Pendidikan adalah berkenaan dengan pengembangan pengetahuan serta keahlian dan keterampilan dari manusia maupun tenaga kerja dalam proses pembanngunan. Pendididkan juga dikatakan sebagai manusia human capital. Pada dasarnya terdapat tiga kelompok jenis pendidikan: a. Pendidikan formal Pendidikan formal merupakan yang di selenggarakan di sekolah-sekolah. Biasanya yang terlibat adalah pendidikan usia muda yang masih belum bekerja atau yang sedang meningkatkan pengetahuan dan keahlian di sana. b. Pendidkan non formal Pendidikan non formal dapat dipandang sebagai program pendidikan yang terorganisasi yang langsung berada di luar sekolah. Sering kali para pesertanya adalah orang-orang dewasa. Biasanya program pendidikan non formal ini waktunya lebih pendek, difokuskan pada bagian program pendidikan yang lebih sempit dan lebih terkait dengan pengetahuan aplikasi daripada yang terdapat pada program pendidikan formal. c. Pendidikan informal Pendidikan informal merupakan pendidikan yang berlangsung di luar kerangka pendidikan formal maupun di luar program pendidikan yang terorganisasi. Rustian Kamaluddin,1999:59. Tingkat pendidikan yang dicapai masyarakat merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kehidupan masyarakat. Tingkat pendidikan masyarakat diukur dengan persentase jumlah penduduk yang memperoleh pendidikan. Ukuran yang lebih umum dan sederhana adalah persentase jumlah penduduk yang dapat membaca dan menulis. Apabila Universitas Sumatera Utara semakin tinggi persentase jumlah ukurannya, maka semakin sejahtera dan sebaliknya semakin rendah semakin tidak sejahtera. Selanjutnya ukuran tersebut diatas ditentukan oleh banyak faktor-faktor yang paling nyata, yaitu tinggi rendahnya tingkat ekonomi masyarakat tersebut. Pada lingkungan masyarakat yang ekonominya rendah, tingkat pendidikannya juga cenderung rendah. Lingkungan sosial akibat keadaan ekonomi yang rendah, sering kali menghambat tingkat pendidikan masyarakat tersebut.

2.6.1 Jenjang Pendidikan

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. a Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. b Pendidikan Dasar. Merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 sembilan tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah. c Pendidikan Menengah. Merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar yang harus dilaksanakan minimal 9 tahun. d Pendidikan Tinggi. Universitas Sumatera Utara Adalah jenjang pendidikan setelah menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselengggarakan oleh perguruan tinggi. Mata pelajaran pada pendidikan tinggi merupakan penjurusan dari SMA, akan tetapi semestinya tidak boleh terlepas dari pelajaran SMA.

2.6.2 Jenis Pendidikan

Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan. a Pendidikan Umum, merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP, dan Sekolah Menengah Atas SMA. b Pendidikan Kejuruan, merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tetentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Jenis ini termasuk kedalam pendidikan formal. c Pendidikan Akademik, merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tetentu. d Pendidikan Profesi, merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional. e Pendidikan Vokasi, merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana strata 1. Universitas Sumatera Utara f Pendidikan Keagamaan, merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama danatau menjadi ahli ilmu agama. g Pendidikan Khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif bergabung dengan sekolah biasa atau berupa satuan pendidikan dasar dan menengah dalam bentuk Sekolah Luar BiasaSLB. Ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan khususnya di Indonesia, yaitu: 1. Faktor Internal, meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan Daerah, dan juga sekolah yang berada di garis depan. Dalam hal ini, interfensi dari pihak-pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan agar pendidikan senantiasa selalu terjaga dengan baik. 2. Faktor Eksternal, adalah masyarakat pada umumnya dimana masyarakat merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya pendidikan yaitu sebagai objek dari pendidikan Sumber: www.wikipedia.org Melalui pendidikan masyarakat mendapat kesempatan untuk membina kemampuannya secara wajar. Perluasan kesempatan untuk memperoleh pendidikan ekonomi untuk mengupayakan perbaikan dan kemajuan dalam kehidupan masyarakat. Satu sama lain akan mendukung terlaksananya pemerataan pendapatan masyarakat. Jadi tingkat pendidikan yang dicapai masyarakat merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kehidupan masyarakat. Universitas Sumatera Utara

2.7 Pengertian Gadai

Dalam kehidupan sehari-hari, uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli atau membayar berbagai keperluan. Permasalahannya adalah terkadang kebutuhan yang ingi dibeli tidak dapat dicukupi dengan uang yang dimiliki. Kalau sudah demikian, mau tidak mau kita mengurangi untuk membeli berbagai kebutuhan yang dianggap tidak penting, namun untuk keperluan yang sangat penting terpaksa harus dipenuhi dalam berbagai sumber dana yang ada. Kebanyakan kebutuhan dana dalam jumlah besar bisa saja dipinjam ke pihak perbankan. Namun, jika dana yang dibutuhkan relatif kecil, hal tersebut tidak jadi masalah karena banyak tersedia sumber dana yang murah dan cepat, mulai dari pinjam ke tetangga, tukang ijon sampai ke pinjaman dari berbagai lembaga keuangan. Bagi mereka yang memiliki barang-barang berharga, kesulitan dana cepat terpenuhi dengan cara menjual barang tersebut, sehingga jumlah uang yang diingnkan dapat terpenuhi. Namun, risikonya barang yang telah dijual akan hilang dan sulit dikembalikan. Kemudian jumlah uang yang diperoleh terkadang lebih dari yang diinginkan dapat mengakibatkan pemborosan. Untuk mengatasi kesulitan diatas di mana kebutuhan dana dapat dipenuhi tanpa kehilangan barang-barang berharga, masyarakat dapat menjamin barang-barangnya kelembaga tertentu. Barang yang dijaminkan pada waktu tertentu dapat ditebus kembali setelah masyarakat melunasi pinjaman. Kegiatan menjamin barang-barang untuk memperoleh sejumlah uang dan dapat ditebus kembali setelah jangka waktu tertentu tersebut yang disebut dengan usaha gadai. Gadai menurut kitab Undang-Undang Hukum Perdata pasal 1150, adalah: suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang yang berutang atau oleh seorang lain atas namanya dan yang memberikan kekuasaan kepada yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan Universitas Sumatera Utara dari pada orang-orang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana yang harus didahulukan. Usman, 1995:357. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa usaha gadai memiliki ciri-ciri di antaranya: 1. Terdapat barang-barang berharga yang digadaikan. 2. Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan. 3. Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali.

2.7.1 Hak dan Kewajiban Pemegang Gadai

a Hak Pemegang Gadai • Pemegang gadai berhak untuk menjual barang yang digadaikan, yaitu apabila pemberi gadai pada saat jatuh tempo tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagai orang yang berutang. Sedang hasil dalam penjualan jaminan tersebut diambil sebagai melunasi utang pemberi gadai dan sisanya dikembalikan kepadanya. • Pemegang gadai berhak mendapatkan pengantian biaya yang telah dikeluarkan untuk menjaga keselamatan barang jaminan. • Selama utang belum dilunasi maka pemegang gadai berhak untuk menahan barang jaminan yang diserahkan kepada pemberi gadai. b Kewajiban Pemegang Gadai • Pemegang gadai berkewajiban bertanggung jawab atas hilangnya atau merosotnya harga barang yang digadaikan jika itu semua kelalaiannya. • Pemegang gadai tidak diperbolehkan mengunakan barang-barang yang digadaikan untuk kepentingan sendiri. Universitas Sumatera Utara • Pemegang gadai berkewajiban untuk memberitahu kepada pemberi gadai sebelum diadakan pelelangan barang gadai.

2.7.2 Hak dan Kewajiban Pemberi Gadai

a Hak Pemberi Gadai • Pemberi gadai mempunyai hak untuk mendapatkan kembali barang miliknya setelah pemberi gadai melunasi utangnya. • Pemberi gadai berhak menuntut ganti kerugian atas kerusakan dan hilangnya barang gadai bila hal tersebut disebabkan oleh kelalaian pemegang gadai. • Pemberi gadai berhak untuk mendapatkan sisa dari penjualan barangnya setelah dikurangi dengan biaya pelunasan utang, bunga dan biaya lainnya. • Pemberi gadai berhak meminta kembali barangnya bila pemberi gadai telah jelas menyalahgunakan barangnya. b Kewajiban pemberi Gadai • Pemberi gadai berkewajiban untuk melunasi utang yang diterimanya daru pemegang gadai dalam tenggang waktu yang telah ditentukan termasuk bunga dan biaya lain yang telah ditentukan oleh pemegang gadai • Pemberi gadai berkewajiban merelakan penjualan atas barang gadai miliknya, apabila dalam waktu yang telah ditentukan pemberi gadai tidak dapat melunasi utangnya kepada pemegang gadai.

2.8 Pengertian Pegadaian

Pegadaian adalah suatu badan atau organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa peminjaman uang dengan menggadaikan suatu barang sebagai jaminannya. Nasabah yang ingin Universitas Sumatera Utara mendapatkan uang pinjaman harus menggadaikan barang sebagai jaminan. Baru kemudian pihak pegadaian memberikan pinjaman uang sebanding dengan nilai jaminan barangnya. Tiap peminjaman memiliki jangka waktu berlaku. Nasabah dapat melunasi pinjamannya atau menebus barangnya sesuai dengan jumlah pinjaman sebelum jangka waktu tersebut habis. Jika pinjaman tidak lunas dibayar sampai jangka waktu habis, maka barangnya akan hangus. Jika sudah hangus, maka barang tidak bisa ditebus dan akan dilelang oleh pihak pegadaian. Untuk mengatasi agar masyarakat yang sedang membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan para pelepas uang yang bunganya relatif tinggi, maka Perum Pegadaian menyediakan pinjaman uang dengan jaminan barang-barang berharga. Meminjam uang ke Perum Pegadaian bukan saja karena prosedurnya mudah dan cepat, tetapi karena biaya yang dibebankan lebih ringan jika dibandingkan dengan para pelepas uang. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan dari Perum Pegadaian dalam pemberian pinjaman kepada masyarakat dengan motto ”Menyelesaikan Masalah Tanpa Masalah”, motto tersebut pantas disandang oleh Perum Pegadaian karena Perum Pegadaian merupakan salah satu dari perusahaan jasa yang mampu mengatasi masalah keuangan dalam waktu yang relatif singkat. Jika seseorang membutuhkan dana sebenarnya dapat diajukan ke berbagai sumber dana seperti lembaga keuangan bank, atau nonbank, akan tetapi kendala utamanya adalah prosedur dan persyaratan yang lebih sulit sehingga membuat masyarakat mengalami kesulitan begitu pula dengan jaminan yang diberikan haruslah barang-barang tertentu, karena tidak semua barang dapat dijadikan sebagai jaminan. Namun di pegadaian masyarakat cukup datang ke kantor pegadaian dengan membawa jaminan barang tertentu agar uang pinjamannya dapat disesuaikan dengan barang dan jangka waktu yang sudah disepakati. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian pegadaian adalah suatu lembaga keuangan bukan bank yang memberikan kredit kepada masyarakat secara hukum gadai. Universitas Sumatera Utara Pengertian hukum gadai menurut Subagio 1997:85, hukum gadai adalah penyerahan harta gerak oleh peminjam kepada perusahaan pegadaian sebagai agunan dalam peminjaman dana yang disertai pemberian hak pada perusahaan pegadaian untuk melakukan penjualan atau pelelangan dalam kondisi yang ditentukan. Sedangkan perusahaan umum pegadaian adalah badan usaha milik negara BUMN yang berfungsi memberikan pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisa pengaruh variabel pendapatan, jumlah tanggungan nasabah, dan tingkat pendidikan terhadap besarnya permintaan kredit pada Perum Pegadaian di Kec. Deli Serdang. Pengambilan sampel dilakukan di Kantor Cabang Perum Pegadaian Pancur Batu yang beralamat di Jalan Medan Brastagi No.104

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer Data primer yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan dan kuisioner yang telah dipersiapkan oleh penulis. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Perum Pegadaian di Kec. Pancur Batu Deli Serdang buku literatur, media internet serta bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.3 Populasi dan Sampel

Yang menjadi populasi adalah nasabah Perum Pegadaian di Kec. Deli Serdang yang memanfaatkan produk jasa pemberian Kredit Cepat Aman KCA. Penarikan sampel dilakukan secara acak sederhana simple random sampling dimana tiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan anggota sampel. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 orang secara purposive sengaja. Universitas Sumatera Utara