Pengolahan Data Model Analisis Data Defenisi Operasional

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut : Data primer yaitu dengan wawancara dan kuisioner. • Wawancara, yaitu salah satu teknik pengumpulan data dan informasi dengan mewawancarai pimpinan atau pejabat-pejabat berwenang di Perum Pegadaian yaitu di kantor cabang di Pancur Batu Deli Serdang. • Kuisioner, yaitu salah satu teknik pengumpulan data dan informasi dengan cara menyebarkan angket daftar pertanyaan yang harus dijawab secara tertulis oleh responden yang dijadikan sampel penelitian. Dalam hal ini yang dijadikan responden adalah para nasabah. Data sekunder yaitu data yang diambil dengan mengumpulkan data yang berhubungan dengan skripsi ini dari Perum Pegadaian cabang Pancur Batu Deli Serdang dan buku-buku literatur.

3.5 Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data dengan menggunakan program komputer E-Views 5.1 dan menggunakan program Microsoft Office Word 2007 dalam pennulisan penelitian dan Microsoft Excel 2007 sebagai program pembantu, dengan tujuan untuk meminimalkan kesalahan dalam pencatatan data jika dibandingkan pencatatan ulang secara manual Universitas Sumatera Utara

3.6 Model Analisis Data

Dengan menganalisis data yang diperoleh untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan model ekonometrika dengan meregresikan variabel-variabel yang ada dengan menggunakan metode OLS Ordinary Least Square. Fungsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Y = f X 1 ,X 2 ,X 3 ....................................................................... 1 Kemudian fungsi tersebut ditransformasikan ke dalam model persamaan linier berganda multiple regression dengan spesifikasi model sebagai berikut: Y = µ β β β α + + + + 3 3 2 2 1 1 X X X ……………………........2 Keterangan: Y = Permintaan kredit pada Perum Pegadaian Jumlah PinjamanRp X 1 = Pendapatan Nasabah Rupiahbulan X 2 = Jumlah tanggungan Orang X 3 = Pendidikan Nasabah Tahun α = Interceptkonstanta 3 2 1 , , β β β = Koefisien regresi µ = Term of error kesalahan pengganggu Bentuk hipotesis di atas secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut : 1 X Y ∂ ∂ 0, Artinya jika X 1 pendapatan nasabah meningkat maka Y Permintaan kredit pada Perum Pegadaian akan menurun, ceteris paribus. Universitas Sumatera Utara 2 X Y ∂ ∂ Artinya jika X 2 jumlah tanggungan nasabah meningkat maka Y Permintaan kredit pada Perum Pegadian akan meningkat, ceteris paribus. 3 X Y ∂ ∂ Artinya jika X 3 tingkat pendidikan meningkat maka Y Permintaan kredit pada Perum Pegadaian akan menurun, ceteris paribus. 3.7 Test of Goodness of Fit Uji Kesesuaian 3.7.1 Uji Koefisien Determinasi R-square Uji koefesien determinasi R² dilakukan untuk mendeteksi ketepatan paling baik dari garis regresi. Uji ini digunakan untuk melihat sebesar besar variabel-variabel bebas secara bersama-sama mampu memberikan penjelasan mengenai variabel terikat dimana nilai koefesien determinasi R²adalah antara 0 sampai dengan 1 0 ≤R²≤1. Koefesien determinasi bernilai nol berarti tidak ada hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat, sebaliknya nilai koefesien determinasi 1 berarti ada hubungan sempurna antara variabel bebas dengan terikat.

3.7.2 Uji t-statistik Partial Test

Uji t-statistik merupakan suatu pengujian secara parsial yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi secara individu signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. Rumus untuk mencari t-hitung adalah : t-hitung = i i Sb b b − Keterangan: b i = Koefisien variabel independen ke-i Universitas Sumatera Utara b = Nilai hipotesis nol Sb i = Simpanan baku dari variabel independen Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut ;  H : b i = 0 artinya variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen  Ha : b i ≠ 0 artinya variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Gambar 3.1 Kurva Uji t statistik

3.7.3 Uji F-statistik Overall Test

Uji F-statistik ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen secara keseluruhan atau bersama-sama terhadap variabel dependen. Rumus untuk mencari F-hitung adalah: F-hitung = k n R k R − − − 1 1 2 2 k Ho diterima Ho ditolak Ho ditolak f tf tf t Universitas Sumatera Utara Keterangan: R 2 = Koefisien determinasi k = Jumlah variabel independen n = Jumlah sampel Hipotesa yang dipakai sebagai berikut :  H : β 1 = β 2 = β 3 = 0, artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen  Ha: β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ 0, artinya secara bersama-sama ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen f F Ho diterima Ha diterima F Gambar 3.2 Kurva uji F statistik

3.8 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Gujarati dalam Wahyu dan Paidi : 2007, 88 mengemukakan bahwa uji penyimpangan asumsi klasik dimaksudkan untuk suatu hasil estimasi regresi linier aga hasil tersebut dapat dikatakan baik dan efesien. Uji penyimpangan asumsi klasik digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dan heterokendastisitas dalam hasil estimasi. Universitas Sumatera Utara

3.8.1 Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk memastikan µ error term tersebar normal atau tidak. Jika µ tersebut normal maka koefisien Ordinary Least SquareOLS juga tersebar normal dengan demikian Y juga normal, hal ini disebabkan adanya hubungan linier antara µ, β, dan Y. Untuk menguji sebaran µ dapat digunakan uji JB Jarque Berra. Eerror term µ disebut normal jika nilai JB lebih rendah atau sama dengan nilai kritis tabel chi square derajat bebas, alpha. Yang perlu diperhatikan dal Jarque Berra Test adalh angka probability-nya 0,05 maka data terdistribusi normal, sebaliknya apabila angka probability-nya 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.

3.8.2 Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Dengan menggunakan uji ini dapat mengetahui bentuk model empiris dan menguji variabel yang relevan untuk dimasukkan ke dalam model empiris. Dengan kata lain, dengan menggunakan uji linearitas, specification error atau mis-specification error term. Salah satu uji yang digunakan untuk menguji linearitas adalah uji Ramsey Ramsey RESET test. Uji ini dikembangkan oleh Ramsey pada tahun1969. Ramsey mengembangkan suatu uji yang disebut dengan general test of specification error.

3.8.3 Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi, apakah terdapat korelasi variabel independen di antara satu sama lainnya. Multikolinearitas ini sering terjadi apabila diantara variabel bebas x saling berkorelasi sehingga tingkat penelitian pemerkiraan semakin rendah. Di samping itu interval keyakinan yang diambil keliru. Universitas Sumatera Utara Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai R-square, F- hitung, t-hitung, serta standart error. Adapun multikolinearitas ditandai dengan : a.. nilai R 2 sangat tinggi b. standar error tidak terhingga c. tidak ada satupun t- statistik yang signifikan pada α = 5, α = 10, α = 1 d. terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori pada model estimasi Pengujian yang lain, yang dapat digunakan untuk melihat multsikolinearitas antar variabel adalah dengan menggunakan uji parsial. Pratomo, Wahyu Ario dan Paidi Hidayat, 2007 : 90.

3.9 Defenisi Operasional

Defenisi operasional variabel merupakan batasan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Permintaan kredit adalah jumlah kredit atau pinjaman yang diminta oleh nasabah pada perum pegadaian Rupiahbulan. 2. Pendapatan nasabah adalah semua jenis pendapatan atau penghasilan atau gaji rata-rata yang diperoleh responden Rupiahbulan. 3. Jumlah tanggungan adalah jumlah orang yang harus dibiayai oleh nasabah perum pegadaian seperti anak, orang tua maupun lainnya orang. 4. Pendidikan adalah jenjang pendidikan terakhir nasabah. Pertahun. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perum Pegadaian 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Umum Pergadaian Pegadaian atau Pawn Shop merupakan lembaga perkeritan dengan system gadai. Lembaga semacam ini pada awalnya berkembang di Italia yang kemudian dipraktekkan di wilaya-wilayah Eropa lainnya, misalnya Inggris, dan Belanda. Sistem gadai tersebut masuk ke Indonesia dibawa dan dikembangkan oleh orang Belanda dibawah perusahaan Vereenigde Oost Indische Compagnie VOC yaitu sekitar abad ke 19. Bentuk dari usaha pegadaian di Indonesia berawal dari Bank Van Lening pada masa VOC yang pada tanggal 20 Agustus 1746 didirikan di Batavia melalui surat keputusan Gubernur Jendral Van Imhoff. Induk bank ini berada di Belanda yang mempunyai tugas memberikan pinjaman uang kepada masyarakat dengan jaminan gadai. Sejak itu, bentuk usaha pegadaian telah mengalami beberapa kali perubahan sejalan dengan perubahan peraturan-peraturan yang mengaturnya. Pada tahun 1800 VOC dibubarkan, selanjutnya Indonesia langsung berada di bawah kekuasaan Belanda. Pada tahun 1811 saat Inggris mengambil alih kekuasaan Belanda di Indonesia, Bank Van Leening dibubarkan oleh Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles. Ketika Belanda kembali berkuasa pada tahun 1816, team penelitian bertugas meneliti keberadaan perkembangan serta menetapkan kebijakan pemerintah di bidang lembaga keuangan. Pada mulanya usaha pegadaian di Indonesia dilaksanaknan oleh pihak swasta, kemudian pada awal abad ke-20 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda melalui Staatsblad tahun 1901 nomor 131 tertanggal 12 Maret 1901 didirikan rumah gadai pemerintahan Hindi Belanda di Sukabumi Jawa Barat. Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut, maka pelaksanaan gadai Universitas Sumatera Utara