BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan oleh Negara kita karena sektor pertanian mampu memberikan pemulihan dalam
mengatasi krisis yang sedang terjadi. Keadaan inilah yang menampakkan sektor pertanian sebagai salah satu sektor yang handal dan mempunyai potensi besar
untuk berperan
sebagai pemicu
pemulihan ekonomi
nasional Husodo dkk, 2004.
Pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat serta pembangunan industri yang terus berkembang mengakibatkan permintaan akan lahan semakin
besar, hal ini yang berpengaruh pula terhadap meningkatnya permintaan terhadap penyediaan bahan pangan sehingga diperlukan upaya-upaya dalam memenuhi
kebutuhan pangan guna menciptakan kemandirian dan ketahanan pangan nasional. Disisi lain terjadinya alih fungsi lahan dari pertanian menjadi non pertanian,
pencapaian tingkat produksi pangan tidak sesuai karena menciutnya luas lahan dan juga terjadinya penurunan kualitas lahan yang ada, akibatnya terjadi degradasi
lahan dan air Tohir, K.A, 1983.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik BPS pada tahun 2007 jumlah penduduk miskin tercatat 37,2 juta jiwa. Sekitar 63,4 dari jumlah tersebut
berada di pedesaan dengan mata pencaharian utama di sektor pertanian dan 80
Universitas Sumatera Utara
berada pada skala usaha mikro yang memiliki luas lahan lebih kecil dari 0,3 hektar. Kemiskinan di pedesaan merupakan masalah pokok nasional yang
penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial. Oleh karena itu pembangunan
ekonomi nasional berbasis pertanian dan pedesaan secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada pengurangan penduduk miskin
Departemen Pertanian, 2009. Permasalahan mendasar yang dihadapi petani adalah kurangnya akses
kepada sumber permodalan, pasar dan teknologi, serta organisasi tani yang masih lemah. Untuk mengatasi dan menyelesaikan permasalahan tersebut Pemerintah
menetapkan Program Jangka Menengah 2005-2009 yang fokus pada pembangunan pertanian perdesaan. Salah satunya ditempuh melalui pendekatan
mengembangkan usaha agrbisnis dan memperkuat kelembagaan pertanian di perdesaan Departemen Pertanian, 2009.
Dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja dipedesaan, Bapak Presiden RI pada tanggal 30 April 2007 di Palu, Sulawesi
Tengah telah mencanangkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri PNPM-M. Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan PUAP yang
dilaksanakan oleh Departemen Pertanian pada tahun 2008 dilakukan secara terintegrasi dengan program PNPM-M Departemen Pertanian, 2009.
Untuk pelaksanaan PUAP di Departemen Pertanian, Menteri Pertanian membentuk Tim Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan melalui Keputusan
Menteri Pertanian KEPMENTAN Nomor 545KptsOT.16092007. PUAP
Universitas Sumatera Utara
merupakan bentuk fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani anggota, baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani.
Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN merupakan kelembagaan tani pelaksana PUAP untuk penyaluran bantuan modal usaha bagi anggota. Untuk
mencapai hasil yang maksimal dalam pelaksanaan PUAP, GAPOKTAN didampingi oleh tenaga Penyuluh Pendamping dan Penyelia Mitra Tani.
GAPOKTAN PUAP diharapkan dapat menjadi kelembagaan ekonomi yang dimiliki dan dikelola petani.Untuk mencapai tujuan PUAP, yaitu mengurangi
tingkat kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja dipedesaan, PUAP dilaksanakan secara terintegrasi dengan kegiatan Departemen Pertanian maupun
Kementerian Lembaga lain dibawah payung program PNPM Mandiri http:database.deptan.go.id, 2009.
Tatkala krisis finansial global datang mencekam, dan masyarakat kecil sulit mengakses modal perbankan, hadirnya lembaga keuangan mikro di pedesaan
tentu membawa angin segar. Apalagi jika lembaga itu beroperasi atas dasar prinsip bagi hasil profit sharing, bukan atas dasar bunga riba seperti lembaga
perbankan pada umumnya Sinartani, 2009. Dalam konteks inilah, program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan
PUAP yang digulirkan Departemen Pertanian per 2008 seakan menemukan momentumnya. PUAP merupakan bentuk fasilitas bantuan modal usaha untuk
petani anggota, baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani Sinartani, 2009.
Melalui PUAP, kata Menteri Pertanian Anton Apriantono, Departemen Pertanian ingin membangun lembaga-lembaga keuangan mikro berbasis syariah
Universitas Sumatera Utara
atau sistem bagi hasil di desa-desa. Tahun 2008, PUAP digulirkan untuk 11.000 desa. Tahun 2009, rencananya PUAP kembali menyentuh 10.000 desa baru.
Dengan modal awal masing-masing Rp. 100 juta per desa, Mentan berharap sektor ril agribisnis tumbuh di desa-desa. Dari sanalah, diharapkan, muncul pusat-pusat
pertumbuhan agribisnis sebagai solusi untuk mengentaskan masalah pengangguran dan kimiskinan Sinartani, 2009.
Berdasarkan beberapa hal di atas, penulis merasa tertarik untuk mengetahui sejauh mana program PUAP ini berjalan dan untuk mengetahui perubahan yang
sudah terjadi di dalam GAPOTANPOKTAN secara umum dan pada petani secara khusus. Dan penulis tertarik untuk mengetahui pelaksanaan program PUAP ini.
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan program PUAP di desa Buah Nabar Kecamatan
Sibolangit? 2.
Bagaimana peran Penyuluh Pertanian dalam menjalankan program PUAP? 3.
Bagaimana peran GAPOKTANPOKTAN dalam menjalankan program PUAP ini?
4. Bagaimana keberhasilan program PUAP di desa Buah Nabar Kecamatan
Sibolangit?
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pelaksanaan program PUAP di Buah Nabar Kecamatan
Sibolangit. 2.
Untuk mengetahui peran Penyuluh Pertanian dalam menjalankan program PUAP.
3. Untuk mengetahui peran GAPOKTANPOKTAN dalam menjalankan
program PUAP ini. 4.
Untuk mengetahui keberhasilan program PUAP di desa Buah Nabar Kecamatan Sibolangit.
Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan skripsi di Fakultas Pertanian Universitas Smatera Utara.
2. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa yang melakukan penelitian seperti
ini. 3.
Sebagai bahan informasi bagi GAPOKTANPOKTAN dalam menjalankan program PUAP.
4. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang menyelanggarakan program ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI,