BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
Deskripsi Daerah Penelitian Luas dan Letak Geografis Desa Buah Nabar
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Buah Nabar yang terletak di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang. Kecamatan Sibolangit memiliki
luas wilayah 179,96 Km² dengan jumlah penduduk 21.022 jiwa terdiri dari 5.258 KK. Kecamatan Sibolangit terdiri dari 30 desa dan 81 dusun, salah satu desanya
adalah Desa Buah Nabar. Desa Buah Nabar memiliki luas desa sebesar 550 Km². Adapun batas-batas geografis desa penelitian sebagai berikut :
• Sebelah utara : Desa Bandar Meriah
• Sebelah Selatan : Desa Tambunan
• Sebelah Timur : Desa Bingkawan
• Sebelah Barat : Desa Tanjung Beringin
Kecamatan Sibolangit berada di daratan tinggi dengan ketinggian 190 sd 500 m dpl, dimana sebelah Selatan berbatasan dengan bukit kecil. Kecamatan
Sibolangit beriklim sedang, yaitu terdiri dari 2 iklimmusim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Kedua musim ini dipengaruhi oleh 2 angin yaitu angin laut
dan angin gunung. Musim kemarau terjadi pada bulan Januari-Agustus dan musim hujan terjadi biasanya pada bulan September-Desember.
Universitas Sumatera Utara
Keadaan Penduduk
Penduduk desa penelitian berjumlah 458 jiwa dengan 125 KK, terdiri dari 310 jiwa laki-laki dengan laki-laki dewasa sebanyak 153 jiwa dan laki-laki anak-
anak sebanyak 157 jiwa, dan jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 147 jiwa dengan perempuan dewasa 73 jiwa dan perempuan anak-anak
sebanyak 74 jiwa. Jumlah dan distribusi penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 5. Distribusi Penduduk Desa Buah Nabar Menurut Kelompok Umur Tahun 2008
No Golongan umur
Jumlah orang Persentase
1 0-4
41 8.9
2 5-9
31 6.7
3 10-14
51 11.1
4 15-19
37 8.1
5 20-24
35 7.6
6 25-29
36 7.8
7 30-34
36 7.8
8 35-39
39 8.5
9 40-44
37 8.1
10 45-49
38 8.3
11 50-54
32 6.9
12 55-59
28 6.1
13 60+
1 7 3.7
Jumlah 458
100 Sumber : Kabupaten Deli Serdang Dalam Angka 2008.
Dari Tabel dapat dilihat bahwa penduduk Desa Buah Nabar masih tergolong usia produktif 17-55 tahun. Dimana usia tersebut petani biasanya
mempunyai semangat untuk ingin tahu apa yang mereka belum ketahui, berusaha untuk lebih cepat melakukan adopsi inovasi. Mata pencaharian utama di Desa
Buah Nabar Kecamatan Sibolangit adalah bertani. Mayoritas penduduk di Desa Buah Nabar kecamatan Sibolangit
merupakan suku Batak Karo. Pada umumnya penduduk sudah saling mengenal satu sama lainnya. Keakraban penduduk dapat dilihat dari adanya gotong royong,
Universitas Sumatera Utara
acara adat yang dilakukan, misalnya pelaksanaan acara perkawinan yang dilakukan sesuai adat istiadat.
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di Desa Buah Nabar kecamatan Sibolangit ini masih terbilang sangat minim, contohnya seperti sarana pendidikan formal untuk SLTP
dan SMU yang hanya berjumlah 1 buah dan sarana-sarana yang lainya seperti sarana kesehatan, sarana ibadah dan sarana ekonomi yang pembangunannya
masih sangat minim di Desa Talun Kenas ini. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Sarana dan Prasarana Sosial Ekonomi yang Tersedia di Desa Buah Nabar
Kecamatan Sibolangit Tahun 2008 No
Jenis sarana dan prasarana Jenis
Jumlah unit 1
Sarana Pendidikan Formal Sekolah Dasar
2 2
Sarana Kesehatan Posyandu
1 3
Sarana Ibadah Gereja
2 Jumlah
5 Sumber : Kabupaten Deli Serdang Dalam Angka 2008
Karakteristik Petani Sampel
Karakteristik petani sampel yang dimaksud disini adalah karakteristik sosial ekonomi petani, yaitu umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, luas
lahan, jumlah tanggungan keluarga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel. 7 di bawah ini :
Tabel 7. Karakteristik Petani Desa Buah Nabar Kecamatan Sibolangit Tahun 2010 No
Uraian Range
Rataan 1
Umur tahun 33-62
48.80 2
Tingkat pendidikan tahun 6-12
6.70
3 Pengalaman bertani tahun
10-40 26.23
4 Luas lahan Ha
0,3-4 1.05
5 Jumlah tanggungan jiwa
1-6 2.50
Sumber : Data diolah dari lampiran 1.
Universitas Sumatera Utara
Umur
Tabel 5 menunjukkan bahwa umur petani sampel mempunyai range antara 33-62 tahun dengan rataan sebesar 48.80 tahun. Data ini menjelaskan bahwa
petani sampel masih berada dalam kategori usia produktif, sehingga masih besar potensi tenaga kerja yang dimiliki oleh petani sampel di dalam mengelola usaha
tani nya. Sehingga pada saat Departemen Pertanian mengeluarkan sebuah program yang berbasis inovasi teknologi maka petani dengan senantiasa
menerima akan adanya program tersebut, dan mereka tertarik untuk mengadopsi teknologi yang diberikan oleh Badan Litbang Pertanian.
Tingkat Pendidikan
Pendidikan formal merupakan salah satu faktor penting dalam mengelola usaha tani. Pendidikan formal juga sangat erat kaitannya dengan kemampuan
petani dalam hal menerima dan menyerap teknologi, informasi untuk mengoptimalkan usaha tani nya. Tingkat pendidikan formal petani sampel
mempunyai range 6-12 dengan rataan 6.70 tahun. Artinya rata-rata petani sampel sudah menyelesaikan pendidikan formal hingga SD, dengan demikian wawasan
pengetahuan serta cara berpikir dan bertindak petani sampel dalam mengelola usaha tani nya tergolong masih rendah.
Pengalaman Bertani
Faktor yang sangat berpengaruh terhadap kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya adalah lama bertani. Rataan lama bertani atau
pengalaman bertani petani adalah 26.23 23 tahun dengan range 10-40 tahun. Berdasarkan rataan tersebut pengalaman bertani petani sampel sudah cukup lama,
sehingga dapat dikatakan bahwa petani sampel memiliki wawasan serta
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan yang lebih baik dan berhati-hati dalam menerapkan inovasi baru dalam usaha tani kakao termasuk program PUAP yang diperkenalkan oleh Dinas
Pertanian.
Jumlah Tanggungan
Rataan jumlah tanggungan keluarga adalah 2,5 2 orang dengan range 1- 6 orang. Jumlah ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga petani
sampel tergolong kecil.
Luas Lahan
Rataan luas lahan petani kakao adalah 1.05 Ha, dengan range 0,3-4 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa petani sampel termasuk petani yang memiliki luas
lahan yang masih tergolong sedang.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL