Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Penerima PUAP
Partisipasi masyarakat terhadap suatu program tentu dipengaruhi karena adanya beberapa karakteristik. Adapun karakteristik sosial ekonomi yang
mempengaruhi partisipasi petani penerima PUAP antara lain:
1. Umur
Rata-rata umur petani di Indonesia cenderung tua dan sangat berpengaruh terhadap produktivitas sektor pertanian atau usahataninya. Petani berusia tua
cenderung sangat konservatif memelihara, menyikapi perubahan terhadap inovasi teknologi. Berbeda halnya dengan petani yang berusia muda.
Menurut Kesuma 2006, makin muda umur petani biasanya akan mempunyai semangat ingin tahu apa yang belum mereka ketahui, sehingga
dengan demikian mereka berusaha untuk lebih cepat melakukan anjuran dari kegiatan penyuluhan.
Umur petani adalah salah satu faktor yang berkaitan erat dengan kemampuan kerja dalam melaksanakan kegiatan usahatani, umur dapat dijadikan
sebagai tolak ukur dalam melihat aktivitas seseorang dalam bekerja bilamana dengan kondisi umur yang masih produktif maka kemungkinan besar seseorang
dapat bekerja dengan baik dan maksimal Hasyim, 2006.
2. Pendidikan
Tingkat tinggi rendahnya pendidikan petani akan menanamkan sikap yang menuju penggunaan praktek pertanian yang lebih moderen. Mereka yang
berpendidikan tinggi relatif lebih cepat dalam melakukan anjuran penyuluh. Tingkat pendidikan yang rendah pada umumnya kurang menyenangi inovasi
Universitas Sumatera Utara
sehingga sikap mental untuk manambah pengetahuan khususnya ilmu pertanian kurang Kesuma, 2006.
Menurut Hasyim 2006, tingkat pendidikan formal yang dimiliki petani akan menunjukkan tingkat pengetahuan serta wawasan yang luas untuk petani
menerapkan apa yang diperolehnya untuk peningkatan usahataninya. Mengenai tingkat pendidikan petani, dimana mereka yang berpendidikan
tinggi relatif lebih cepat dalam melaksanakan adopsi inovasi. Tingkat pendidikan manusia pada umumnya menunjukkan daya kreatifitas manusia dalam berpikir
dan bertindak. Pendidikan rendah mengakibatkan kurangnya pengetahuan dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia Kartasapoetra, 1994.
3. Lama Berusahatani
Menurut Soekartawi 1999, pengalaman seseorang dalam berusahatani berpengaruh dalam menerima inovasi dari luar. Petani yang sudah lama bertani
akan lebih muda menerapkan inovasi dari pada petani pemula atau petani baru. Petani yang sudah lama berusahatani akan lebih muda menerapkan anjuran
penyuluhan demikian pula dengan penerapan teknologi. Lamanya berusahatani untuk setiap orang berbeda-beda oleh karena itu
lamanya berusahatani dapat dijadikan bahan pertimbangan agar tidak melakukan kesalahan yang sama sehingga dapat melakukan hal-hal baik untuk waktu
berikutnya Hasyim, 2006.
4. Frekuensi Mengikuti Penyuluhan