Sistem ketatanegaraan Republik Indonesia menurut UUD 1945 adalah suatu sistem khas menurut kepribadian bangsa Indonesia.
63
B. Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah 1. Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dalam Sistem Ketatanegaraan
Indonesia Sebelum Perubahan UUD 1945
Indonesia sebagai negara yang menganut dan mengakui esensi demokrasi telah mengatur tentang eksistensi lembaga perwakilan rakyat seperti MPR, DPR.
Mengenai lembaga perwakilan ini dapat dilihat pada UUD 1945 sebelum perubahan yang meletakkan kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat. Tetapi
pada UUD 1945 sebelum perubahan tidak diatur tentang lembaga perwakilan rakyat daerah walaupun sudah mengakui adanya pemerintahan daerah sebagai
delegasi kewenangan pusat. Oleh karena itu, pengaturan mengenai keberadaan lembaga perwailan rakyat daerah dapat dilihat dalam beberapa undang
– undang tentang Pemerintahan Daerah yang pernah berlaku di Indonesia diantaranya
sebagai berikut :
a. Undang – Undang No. 1 Tahun 1945 tentang Komite Nasional Daerah
Dalam undang – undang ini yang berkedudukan menjadi lembaga
perwakilan rakyat daerah adalah Komite Nasional Daerah dengan nama Badan Perwakilan Rakyat Daerah. Badan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disebut sebagai BPRD merupakan lembaga yang mewakili rakyat untuk
63
Ibid., hal.69
Universitas Sumatera Utara
menyelenggarakan urusan – urusan rumah tangganya sendiri.
64
BPRD berfungsi sebagai badan legislatif yang dipimpin oleh Kepala Daerah , sehingga BPRD
dalam menjalankan fungsi legislatifnya sangat lemah khususnya dalam menjalankan otonomi daerah.
65
Adapun yang menjadi wewenang Badan Perwakilan Rakyat Daerah meliputi tiga hal, yaitu :
1 membuat peraturan – peraturan untuk kepentingan daerahnya otonomi;
2 membantu menjalankan peraturan – peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah
dari tingkat yang lebih tinggi daripadanya medebewind dan selfgovernment 3
membuat atau membentuk peraturan yang diperintahkan oleh Undang – Undang umum dengan ketentuan peraturan tersebut harus disahkan terlebih
dahulu oleh pemerintahan yang lebih tinggi.
66
b. Undang – Undang No. 22 Tahun 1948 tentang Pokok Pemerintahan
Daerah
Undang – Undang No. 22 Tahun 1948 tentang Pokok Pemerintahan
Daerah ialah pengganti dari Undang – Undang No. 1 Tahun 1945 tentang Komite
Nasional Daerah. Menurut undang – undang ini, pemerintahan daerah terdiri dari
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD dan Dewan Perwakilan Daerah DPD.
67
DPRD merupakan alat pemerintahan daerah yang tertinggi yang bertugas mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya.
68
Undang – undang ini
merupakan undang – undang pertama yang menyatakan keberadaan lembaga
64
Juanda, Op.cit, hal.148
65
Ibid.,
66
Ni’Matul Huda, Hukum Tata Negara, Op.cit, hal.337
67
Ibid., hal.315
68
Juanda , Op.cit, hal.152
Universitas Sumatera Utara
perwakilan rakyat daerah sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD. DPRD memiliki kewenangan sebagai berikut :
69
1 DPRD berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya Pasal 23 ayat
1 2
DPRD berhak bersama – sama dengan beberapa daerah mengatur kepentingan mereka bersama Pasal 27 ayat 1;
3 DPRD mempunyai kekuasaan memilih anggota DPD Pasal 14 ayat 1;
4 DPRD berhak memberitahukan anggota DPRD yang telah melanggar
larangan Pasal 6 2; 5
DPRD berhak membuat pedoman untuk DPD guna mengatur cara menjalankan kekuasaan dan kewajibannya Pasal 15 ayat 1;
6 DPRD berhak membuat peraturan tentang uang kehormatan anggota DPD
Pasal 16 ayat 1; 7
DPRD berhak mengajukan usul kepada yang berwajib agar Kepala Daerah diberhentikan Pasal 5 ayat 4;
8 DPRD berhak membela kepentingan daerah dan penduduknya di hadapan
Pemerintah dan DPR maupun terhadap DPD danatau DPRD atasnya Pasal 26 ;
9 DPRD berhak membuat peraturan daerah untuk melaksanakan otonomi
atau medebewind Pasal 28 10
DPRD berhak menetapkan hukuman kurungan selama – selama tiga bulan atau denda sebanyak
– banyaknya Rp.100,- terhadap pelanggaran peraturan
– peraturannya Pasal 29 ; 11
DPRD berhak mengajukan keberatan terhadap putusan DPRD yang tidak mendapat pengesahan Presiden atau Dewan Pemerintahan Daerah kepada
DPD setingkat lebih atas dari DPD yang menolak Pasal 30 ayat 4; 12
DPRD berhak mengajukan usul perubahan terhadap APBD yang telah ditetapkan dengan syarat harus disahkan lebih dahulu oleh yang
berwenang Pasal 31 ; 13
DPRD berhak membuat peraturan – peraturan tentang pemungutan – pemungutan pajak
– pajak daerah Pasal 32 ayat 1; 14
DPRD berhak mengadakan pinjaman uang bagi kepentingan daerahnya dengan syarat ada pengesahan dari yang berwenang Pasal 33;
15 DPRD berhak menetapkan peraturan dalam rangka pengurusan keuangan
daerah Pasal 38 ayat 1; 16
DPRD berhak mengajukan keberatan terhadap penolakan pengesahan atas perubahan APBD kepada DPD setingkat lebih atas dari DPD yang
menolak Pasal 39 ayat 7;
69
Ibid ., hal.153
Universitas Sumatera Utara
Dalam Undang – Undang No. 22 Tahun 1948 ini, DPRD sebagai alat
kelengkapan pemerintah daerah tertinggi memiliki kewenangan untuk melakukan pengaturan yang diwujudkan dalam membuat peraturan daerah dan membuat
peraturan lain yang berhubungan dengan kemajuan daerah.
c. Undang – Undang No. 1 Tahun 1957 tentang Pokok – Pokok