Prosedur Perjanjian Sewa Menyewa Ruko yang Terjadi di Antara Para Pihak

BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN PENYEWA RUKO APABILA TERJADI KERUSAKAN PADA SAAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA BERAKHIR

A. Prosedur Perjanjian Sewa Menyewa Ruko yang Terjadi di Antara Para Pihak

Dalam hal membahas mengenai prosedur perjanjian sewa menyewa ruko yang terjadi di antara para pihak, terlebih dahulu harus dipahaminya bagian- bagian yang ada dalam perjanjian sewa menyewa, misalnya syarat dan sahnya perjanjian tersebut. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa pada umumnya menurut pemikiran masyarakat awam, bahwa ruko itu merupakan suatu rumah yang pemiliknya memanfaatkan rumah tersebut untuk menjadi rumah yang memiliki dwifungsi atau tidak hanya rumah saja melainkan menjadi tempat usaha tetapi tetap tidak menggangu orang-orang dan mengefisensikan waktu dalam berusaha. Sedangkan dalam hal perjanjian, sama halnya seperti perjanjian lainnya, perjanjian sewa-menyewa merupakan salah satu bentuk perjanjian khusus yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Telah diketahui bersama bahwa setiap manusia selalu mempunyai kepentingan-kepentingan yang serba kompleks, di mana manusia itu selalu berusaha untuk dapat meraih setiap kebutuhannya. Salah satu caranya ialah dengan mengadakan hubungan hukum dengan manusia Universitas Sumatera Utara lainya. Bentuk hubungan hukum yang beraneka ragam tersebut salah satu di antaranya adalah dengan mengadakan perjanjian sewa-menyewa. Sebagaimana telah diketahui bahwa perjanjian sewa-menyewa merupakan salah satu contoh dari perjanjian konsensual, artinya perjanjian yang di mana antara kedua belah pihak telah tercapai persesuaian kehendak untuk mengadakan perjanjian. Perjanjian ini sudah mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, yang tertulis pada Pasal 1338 KUH Perdata. Pada Buku III KUH Perdata mengatur tentang perikatan, di mana di dalamnya tercakup mengenai perjanjian. Untuk mendapatkan pengertian dari istilah yang dipakai yaitu perikatan dan perjanjian, maka harus ditelaah dengan seksama makna dari kata-kata yang telah dimaksud. Pada perjanjian sewa menyewa ruko memiliki prosedur dalam pembuatan perjanjian yang sedang atau hendak dilaksanakan. Dalam penelitian yang dilakukan pada umumnya prosedur perjanjian sewa menyewa dibuat oleh kedua belah pihak dan masing –masing pihak harus saling mengetahui arti dan maksud serta tujuan dari isi perjanjian yang telah mereka perbuat. Dalam membuat isi dari perjanjian sewa menyewa tersebut biasanya para pihak membuat berdasarkan dari hasil pemikiran mereka sendiri, namun ada juga yang beberapa menggabungkan hasil dari pemikiran mereka dengan undang –undang yang mereka ketahui. Adapun isi dari perjanjian tersebut mencakup : 1. Tentang ketentuan bahwa penyewa harus menjaga atau merawat keadaan rumah dengan sebaik mungkin. 2. Tentang ketentuan tentang harga sewa yang harus dibayar oleh penyewa Universitas Sumatera Utara 3. Tentang jangka waktu sewa yang telah disepakati oleh kedua pihak 4. Tentang hak dan kewajiban dari masing-masing pihak yang harus dipatuhi oleh masing-masing pihak 5. Berisikan mengenai penyelesaian jika terjadi perselisihan di antara para pihak yang terjadi pada saat masa sewa masih berlangsung maupun sudah berakhir. Setelah disepakatinya isi perjanjian yang telah mereka buat, dan masing- masing pihak telah menandatangi serta mencantumkan materai dalam perjanjian mereka, maka secara tidak langsung perjanjian tersebut telah berjalan karena telah sah dalam pelaksanaannya. Dan masing-masing pihak telah menjalankan prosedur dalam perjanjian sewa menyewa ruko.

B. Hak dan Kewajiban dari Para Pihak dalam Perjanjian Sewa Menyewa Ruko