Efisiensi dalam Pencapaian Output

A. Efisiensi dalam Pencapaian Output

Hingga 31 Oktober 2010, secara keseluruhan penyelesaian proyek mencapai 86,1% dari efektivitas pinjaman per 7 November 2003. Perhitungan sisa waktu berdasarkan panduan ADB sejak mulai persetujuan pinjaman mencapai 86,9% dari tanggal penyelesaian hasil direvisi telah terlampaui. Per 15 November 2010, COREMAP II secara kumulatif telah menyerap SDR (special drawing right) 21,790 juta (USD) atau 87,1% dari total pinjaman SDR 25.004 juta (USD).

Pencapaian Komponen Penguatan Kelembagaan dan Pengelolaan Proyek per

31 Oktober 2010 untuk kemajuan fisik sebesar 37,3% dari target komponen sebesar 40%, sedangkan kemajuan pelaksanaan komponen Pengelolaan dan Pengembangan Sumberdaya Berbasis Masyarakat sebesar 47,8% dari target komponen sebesar 60%. Sebagai gambaran umum sejak triwulan IV 2004 hingga 31 Desember 2010, kemajuan fisik program meningkat terutama mulai sejak triwulan kedua 2008 yang memenuhi garis ekspektasi seperti tersaji pada Grafik di bawah ini.

Grafik 7: Capaian Fisik COREMAP II, 2004-2010

Cumulative

Coral Reef Rehabilitation and Management Project, Phase II

Progress

COREMAP II [Loan No. 1962(SF)-INO]

Status

(in %)

PROGRESS OF PROJECT IMPLEMENTATION

Pencapaian output walaupun belum maksimal seperti yang diharapkan, namun sebagian besar telah tercapai seperti PERDA tentang pengelolaan terumbu karang sudah disahkan oleh DPRD di enam kabupaten dan dua provinsi walaupun target program cukup mengeluarkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) mengingat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) adalah independen dari lembaga eksekutif pemerintah. RENSTRA tentang pengelolaan terumbu karang sudah disahkan oleh Bupati di lima kabupaten dan satu kota, serta tiga diantaranya sudah terintegrasi dalam RPJMD yaitu RENSTRA di Nias, Tapteng dan Natuna, dan satu kabupaten yakni Bintan. Sementara Provinsi Kepri hingga akhir 2010 sedang proses penyusunan RENSTRA-nya.

Pencapaian bagi Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) telah dicadangkan oleh Bupati di tujuh kabupaten meskipun target yang diberikan ADB hanya 3-6 kabupaten. Dari target sebesar 60.000 ha terumbu karang dan ekosistemnya yang harus dikelola, kawasan KKLD yang telah dicadangkan sekitar 930.187 ha dengan termasuk kawasan perairannya. Pada akhir 2009 LIPI mengadakan peralatan citra beresolusi tinggi. Melalui peralatan ini dapat dihitung besaran tutupan karang di lokasi sasaran. Rencana pengelolaan KKLD sudah disusun di lima kabupaten tetapi Pencapaian bagi Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) telah dicadangkan oleh Bupati di tujuh kabupaten meskipun target yang diberikan ADB hanya 3-6 kabupaten. Dari target sebesar 60.000 ha terumbu karang dan ekosistemnya yang harus dikelola, kawasan KKLD yang telah dicadangkan sekitar 930.187 ha dengan termasuk kawasan perairannya. Pada akhir 2009 LIPI mengadakan peralatan citra beresolusi tinggi. Melalui peralatan ini dapat dihitung besaran tutupan karang di lokasi sasaran. Rencana pengelolaan KKLD sudah disusun di lima kabupaten tetapi

MCS berbasis masyarakat sedang terlaksana dan 51 perahu tradisional dan peralatan navigasi didistribusikan dan sudah beroperasi dalam melakukan pengawasan di lokasi dan pada 2010 diperkuat dengan lima kapal pengawas dinas yang ditempatkan di Sumut, Tapanuli Tengah, Mentawai, Batam dan Bintan. Hasil survei pada Juli 2009 menunjukkan bahwa sejak program COREMAP II dilaksanakan, penangkapan ikan yang merusak sudah menurun secara signifikan (58% penggunaan bahan peledak, 51% penggunaan racun dan 39% penambangan).

Sebanyak 614 Pokmas dalam 53 Lembaga Pengelolaan Sumberdaya Terumbu Karang (LPSTK) telah terbentuk dan sebagian besar kelompok masyarakat turut berpartisipasi dalam menyusun RPTK (Rencana Pengelolaan Terumbu Karang) tingkat desa. Sebagian besar desa sudah mulai melaksanakan kegiatan yang termuat dalam RPTK terutama pengembangan prasarana sosial dan pengembangan mata pencaharian alternatif, penetapan kawasan daerah perlindungan laut serta kegiatan pengawasan.

Program COREMAP telah membentuk dan mengembangkan usaha kecil untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengembangan pengetahuan secara teknis dan manajemen keuangan bagi masyarakat. Namun, kebanyakan kegiatan tersebut baru mulai 2007. Hingga akhir 2010 lebih dari 7.000 orang telah menerima bantuan, dari target capaian 10.000 orang. Tabel berikut tentang hasil capaian komponen Penguatan Kelembagaan dan Manajemen Proyek hingga Desember 2010.

Tabel 8: Indikator Capaian Komponen Kelembagaan dan Manajemen Proyek

SUBKOMPONEN

INDIKATOR CAPAIAN

TINDAK LANJUT P. JAWAB

Peningkatan

• Peraturan Menteri KKP, PMO. Kapasitas

• Kontribusi dalam penyusunan

RCU, PIU Kelembagaan Tingkat

UU No. 27/2007; Permen

tentang

Pengelolaan Nasional dan Daerah

02/2009; PP No 60/2007

• 6 RENSTRA PTK Kabupaten

Kawasan

dan 7 PERDA PTK sdh

• RPTK tingkat desa di 8 Kab

• integrasi RESTRA

• 7 KKLD telah terbentuk

ke dalam RPJMD

• Pelaksanaan MCS serta

• Pengesahan 2

tersedianya perahu

PERDA PTK

pengawas di desa lokasi dan

• Pencadangan 1

kapal patroli MCS di 4 Kab

KKLD

dan1 Prov.

Jaringan Informasi

Keberlanjutan CRITC PMO, LIPI, dan Pelatihan TK

• Jaringan CRITC nasional dan

daerah dengan opsi CRITC, (CRITC)

daerah telah terbentuk;

integrasi ke dalam PIU (90%)

• Survei kesehatan terumbu

karang dan studi sosial-

Dinas atau

ekonomi dilaksanakan secara

membentuk lembaga

Meningkatkan peran PMO, LIPI, Pengembangan SDM

• 1.500 pegawai DKP, LIPI, dan

serta para personil RCU, PIU & Penyuluhan

instansi lainnya telah dilatih;

yang telah dilatih ke (90 %)

• Sekitar 400 staff LSM dan 800

sektor swasta juga dilatih

dalam keberlanjutan

• Penyuluhan masih berjalan di

program

seluruh masyarakat lokasi sasaran

• Kesadaran aparat pemerintah dan masyarakat meningkat secara signifikan

KKP, PMO, (85%)

Pengelolaan Program

• Telah terbentuk PMO, RCU &

Strategi

PIU

keberlanjutan RCU, PIU

• Rata-rata sekitar 75-85%

program dan

anggaran DIPA terserap

peningkatan

setiap tahun

penyerapan

• Kumulatif penyelesaian fisik

anggaran

sebesar 86,1% terhadap

Percepatan sisa PMO, RCU,

85,7% dari sisa waktu (revisi)

penyelesaian fisik PIU