Kinerja Pelaksana Program dan Konsultan
E. Kinerja Pelaksana Program dan Konsultan
1. Project Management Office (PMO)
Pembinaan oleh project management office (PMO) tingkat pusat terhadap RCU/PIU telah berjalan baik meskipun durasi waktu yang diberikan terbatas mengingat lokasi program COREMAP cukup luas dengan dua sumber pendanaan yaitu World Bank dan ADB. Oleh karena itu monitoring dan supervisi langsung ke lapangan sangat dibutuhkan guna meningkatkan kinerja RCU dan PIU. Selain itu masih dibutuhkan panduan pelaksanaan teknis lainnya. Perlu menjadi perhatian PMO agar panduan yang diberikan tidak terlambat karena beberapa kali terjadi panduan diberikan setelah PIU selesai melakukannya.
Mengingat keterbatasan ketersediaan SDM daerah, PMO perlu mempertimbangkan waktu pelaksanaan kegiatan di pusat yang melibatkan RCU dan PIU. PMO perlu mensosialisasikan Rencana Kerja yang akan dilaksanakan sehingga RCU dan PIU dapat menyesuaikan jadwal pelaksanaan kegiatan jika melibatkan PMO. Agar perencanaan kegiatan sesuai dengan target yang akan dicapai, PMO juga melaksanakan Konsultasi Regional (KONREG) yang biasanya dilaksanakan 2-3 kali dalam setahun. KONREG ini sangat membantu daerah dalam menyusun rencana kegiatan dan anggaran. Melalui kegiatan ini juga PMO dapat memonitoring pelaksanaan kegiatan di daerah, kendala-kendala yang dihadapi serta tindaklanjut yang akan dilakukan.
2. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Peran LIPI dalam membantu kegiatan COREMAP di daerah telah berjalan dengan baik, lebih terbuka dan kooperatif dibandingkan pada awal pelaksanaan program. Hal ini terlihat dari informasi-informasi yang mudah diakses, memberikan panduan serta pelatihan sesuai untuk menambah wawasan pelaksana CRITC daerah. Selain itu jika tim CRITC akan turun ke daerah, mereka akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan RCU dan PIU serta melibatkan staf daerah untuk ikut turun ke lapangan. Dengan demikian kegiatan-kegiatan CRITC di daerah dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Perlu menjadi perhatian agar hasil-hasil penelitian yang dilaksanakan CRITC Pusat dapat diinformasikan kepada daerah sebagai bahan referensi pengambilan kebijakan dalam pengelolaan terumbu karang.
3. Regional Coordinating Unit (RCU)
Peran regional coordinating unit (RCU) tingkat provinsi dalam melakukan pembinaan terhadap PIU telah mulai berjalan meski belum optimal. Bagi sebagian PIU, monitoring yang dilakukan oleh RCU belum memberikan dampak signifikan dalam mengatasi berbagai kendala yang dihadapi. Peran RCU masih terkait dalam penyusunan anggaran dan monitoring kegiatan, demikian pula dalam hal-hal yang lebih teknis seperti membangun jaringan pengawasan perairan, pengadaan benih dan penanganan penyakit, membangun mitra dengan pihak kreditor/lembaga keuangan serta pemasaran hasil produk lembaga pengelola sumberdaya terumbu karang (LPSTK)/Pokmas.
Koordinasi masih perlu ditingkatkan, oleh karena itu Rencana Kerja antara RCU dan PIU perlu dibahas sehingga pelaksanaan kegiatan dapat disinkronisasikan. Konsultasi Regional (Konreg) yang dilaksanakan sekali dalam satu tahun pada tingkat provinsi seyogyanya dapat membantu koordinasi perencanaan kegiatan di RCU dan PIU. Melalui kegiatan ini diharpkan penyusunan rencana kegiatan dan koordinasi dapat dibuat dengan lebih baik sehingga revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang selalu terjadi setiap tahun dapat dihindari.
4. Project Implementing Unit (PIU)
Peran project implementing unit (PIU) di tingkat kabupaten masih belum optimal, dan tanggung jawab pelaksanaan kegiatan masih bertumpu pada PPK dan staf pelaksana, sementara para koordinator yang ditunjuk belum memberikan perhatian yang lebih fokus karena harus melaksanakan tugas pokok mereka terlebih dahulu. Dalam hal pelaporan, PIU kerap kurang memberikan tembusan informasi kepada RCU, sehingga RCU kurang mengetahui perkembangan kegiatan yang dilakukan PIU. Pertemuan koordinasi perlu dimanfaatkan dengan baik, hasil pertemuan ditindaklanjuti oleh masing-masing bidang. Oleh karena itu Rencana Kerja PIU perlu dibahas dan disepakati oleh setiap bidang yang terlibat.
5. Project Management Consultant (PMC) dan Jr. Consultant
Peran project management consultant (PMC) dan junior consultant PMO dalam memberikan asistensi dan pembinaan mulai dari tahap perencanaan sampai dengan pelaksanaan dirasakan PIU sangat membantu. Namun keberadaan Peran project management consultant (PMC) dan junior consultant PMO dalam memberikan asistensi dan pembinaan mulai dari tahap perencanaan sampai dengan pelaksanaan dirasakan PIU sangat membantu. Namun keberadaan